Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAHAPAN PERENCANAAN DALAM PROSES KEPERAWATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan 1
Dosen Pengampu : Ns. Aoladul muqarrobin, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 2

1. LALU ABDUL KHOLIL (1420123083) 8. FAHMI IDRIS (1420123095)


2.LALU ADITYA MURDATE (1420123065) 9. DWI KORYANI (1420123019)
3.DANIL PRATAMA (1420123013) 10. IKA (1420123050)
4. HUSNA ALFIANI (1420123017) 11. DEWI KARTIKA (1420123091)
5. INDAH MAELANI (1420123006) 12. AFANI HAERUNNISA (1420123054)
6. JULIANA ELI SAPUTRI (1420123072) 13. FISKIA J SAGITA (1420123062)
7. M DONI PRANATA (1420123016)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS QOMARUL


HUDA BADARUDDIN BAGU. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Pada ksempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Keperawatan Dasar yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu
dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bagu, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 4

B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Memprioritaskan Masalah ............................................................................6

B. Merumuskan Tujuan ..................................................................................... 7

C. Merencanakan Tindakan ............................................................................... 9

BAB III. PENUTUP


Kesimpulan ....................................................................................................... 11

Daftar Isi ...................................................................................... 12


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam praktik perawatan kesehatan, proses keperawatan adalah kerangka


kerja esensial yang digunakan oleh perawat untuk memberikan asuhan
yang berkualitas kepada pasien. Tahapan-tahapan dalam proses ini
melibatkan penilaian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam
makalah ini, kami akan menekankan tahapan perencanaan dalam proses
keperawatan, yang mencakup memprioritaskan masalah kesehatan,
merumuskan tujuan perawatan yang realistis, dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat.

Perencanaan adalah tahap kritis dalam proses keperawatan karena


memberikan arah dan panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan
yang efektif. Dalam proses perencanaan, perawat harus mampu
mengidentifikasi masalah kesehatan yang paling mendesak, menetapkan
tujuan yang jelas, dan merencanakan tindakan yang diperlukan.
Pengambilan keputusan yang bijak dalam perencanaan ini dapat memiliki
dampak besar pada hasil perawatan dan kesejahteraan pasien.

Dalam lingkungan perawatan kesehatan yang semakin kompleks, perawat


perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang cara memprioritaskan
masalah, merumuskan tujuan yang realistis, dan merencanakan tindakan
yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dengan pemahaman yang baik
tentang proses perencanaan ini, perawat dapat mengoptimalkan asuhan
pasien, menghindari penundaan dalam penanganan masalah serius, dan
meningkatkan efisiensi sumber daya.

Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang
proses perencanaan dalam tahapan proses keperawatan, menekankan
pentingnya langkah-langkah ini dalam memberikan asuhan kesehatan yang
berkualitas, dan memberikan panduan praktis untuk
mengimplementasikannya dalam praktik keperawatan sehari-hari. Dengan
demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi perawat dan praktisi keperawatan dalam upaya mereka
untuk memberikan asuhan yang terbaik kepada pasien mereka.
B. Perumusan Masalah:
1. Bagaimana perencanaan dalam tahapan proses keperawatan
2. Memprioritaskan masalah
3. Merumuskan tujuan
4. Merencanakan tindakan keperawatan

C. Tujuan Penulisan:
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan pentingnya perencanaan dalam proses keperawatan.
2. Menjelaskan bagaimana perawat dapat memprioritaskan masalah
kesehatan dengan bijak.
3. Menunjukkan cara merumuskan tujuan perawatan yang realistis dan
relevan.
4. Membahas strategi merencanakan tindakan keperawatan yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MEMPRIORITASKAN MASALAH

Memprioritaskan masalah dalam perencanaan tahapan proses


keperawatan adalah proses penting yang melibatkan penentuan urutan
kepentingan atau keurgensian masalah kesehatan yang dihadapi oleh
seorang pasien. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang langkah-
langkah memprioritaskan masalah dalam perencanaan keperawatan.
.
1. Identifikasi Masalah Kesehatan
Tahap pertama adalah mengidentifikasi semua masalah kesehatan yang
ada pada pasien. Ini termasuk gejala, kondisi medis, keluhan, atau aspek
kesehatan lain yang perlu diperhatikan. Identifikasi ini biasanya didasarkan
pada hasil penilaian awal dan data medis pasien.

2. Penilaian Tingkat Urgensi


Setelah masalah-masalah kesehatan diidentifikasi, perawat
harus menilai tingkat urgensi masing-masing masalah.
Ini melibatkan penentuan seberapa cepat tindakan atau intervensi
diperlukan. Masalah-masalah yang dapat mengancam nyawa atau
memiliki potensi dampak serius biasanya memiliki tingkat urgensi yang
lebih tinggi.

3. Evaluasi Dampak pada Pasien


Perawat juga harus mengevaluasi dampak setiap masalah kesehatan pada
kesejahteraan pasien. Ini mencakup penilaian sejauh mana masalah
tersebut memengaruhi kualitas hidup pasien, mobilitas, kenyamanan, dan
aspek-aspek lain dari kesejahteraan mereka. Dampak ini membantu dalam
menentukan prioritas masalah.

4. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan penilaian tingkat urgensi dan dampak pada pasien,
perawat kemudian harus mengambil keputusan tentang urutan
penanganan masalah. Masalah dengan tingkat urgensi tinggi dan dampak
yang signifikan akan diberikan prioritas lebih tinggi daripada masalah yang
kurang mendesak.

B. MERUMUSKAN TUJUAN

Merumuskan tujuan dalam tahap perencanaan dalam proses keperawatan


adalah proses yang terdiri dari mengidentifikasi dan merencanakan
langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai hasil yang
diharapkan dalam perawatan pasien.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Identifikasi Masalah Kesehatan


Sebelum merumuskan tujuan, perawat harus mengidentifikasi semua
masalah kesehatan pasien. Ini melibatkan pengumpulan informasi melalui
evaluasi fisik, riwayat medis, wawancara dengan pasien, dan observasi.
Masalah kesehatan ini bisa berupa masalah fisik, emosional, sosial, atau
spiritual. Contoh masalah fisik termasuk tekanan darah tinggi, luka, atau
infeksi. Masalah emosional mungkin mencakup kecemasan atau depresi.

2. Spesifik dan Dapat Diukur


Tujuan perawatan harus dirumuskan secara spesifik dan dapat diukur.
Maksudnya, tujuan harus jelas dan terperinci sehingga semua orang yang
terlibat dalam perawatan dapat memahaminya dengan mudah. Tujuan juga
harus dapat diukur secara objektif. Ini berarti ada parameter yang
digunakan untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai atau tidak.
Misalnya, jika tujuan adalah mengurangi tekanan darah, parameter
pengukuran adalah angka tekanan darah.

3. Realistis
Tujuan harus realistis dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi pasien.
Tujuan yang tidak realistis dapat mengecewakan pasien dan keluarganya.
Perawat harus mempertimbangkan faktor seperti kondisi kesehatan
pasien, dukungan yang tersedia, dan kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan.
4. Relevan dengan Masalah
Setiap tujuan perawatan harus relevan dengan masalah kesehatan yang
diidentifikasi. Tujuan harus secara langsung berkaitan dengan upaya untuk
mengatasi masalah kesehatan tersebut. Tujuan yang tidak relevan dapat
mengarah pada perawatan yang tidak efektif atau tidak berfokus.

5. Waktu Batasan
Setiap tujuan perawatan harus memiliki waktu batasan atau target waktu
yang realistis. Ini membantu dalam pemantauan perkembangan pasien.
Dengan waktu batasan yang jelas, perawat dan pasien dapat menilai
kemajuan perawatan.

6. Dokumentasi
Semua langkah dalam proses perencanaan keperawatan harus
didokumentasikan dengan cermat dalam catatan medis pasien.
Dokumentasi yang akurat dan lengkap penting untuk melacak
perkembangan pasien dan berbagi informasi dengan anggota tim
perawatan lainnya.

7. Komunikasi
Tujuan perawatan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada pasien,
anggota tim perawatan lainnya, dan keluarga pasien. Ini membantu dalam
pemahaman bersama dan kolaborasi dalam merawat pasien.

8. Evaluasi dan Revisi


Tujuan perawatan dapat direvisi jika ada perubahan dalam kondisi pasien
atau jika tujuan yang telah dicapai. Ini adalah bagian penting dari proses
perawatan untuk memastikan bahwa perencanaan perawatan selalu
relevan dengan kebutuhan pasien. Merumuskan tujuan perawatan yang
baik membantu memberikan arahan yang jelas dalam perawatan pasien,
memungkinkan pemantauan yang efektif terhadap perkembangan pasien,
dan memastikan bahwa perawatan bergerak menuju pemulihan atau
perbaikan yang diinginkan.
C. MERENCANAKAN TINDAKAN

Merencanakan tindakan keperawatan adalah salah satu tahap penting


dalam proses keperawatan yang melibatkan perumusan strategi dan
langkah konkret yang akan diambil oleh perawat untuk mencapai tujuan
perawatan pasien.
Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pemilihan Strategi Perawatan


Pada tahap ini, perawat harus memutuskan strategi perawatan apa yang
paling sesuai untuk mencapai tujuan perawatan yang telah ditetapkan.
Strategi ini harus berdasarkan pengetahuan dan pemahaman perawat
tentang masalah kesehatan pasien serta melibatkan bukti ilmiah terkini.

2. Rencana Intervensi Khusus


Setelah memilih strategi perawatan, perawat harus merencanakan
intervensi atau tindakan khusus yang akan dilakukan. Ini bisa termasuk:
Pemberian obat-obatan: Menentukan jenis, dosis, dan jadwal pemberian
obat yang diperlukan. Tindakan fisik: Menyusun rencana untuk melakukan
tindakan fisik seperti perawatan luka, pemasangan infus, atau tindakan
medis lainnya.Pendekatan psikososial: Membuat rencana untuk
memberikan dukungan psikososial, konseling, atau pendekatan lain yang
diperlukan untuk masalah emosional atau sosial pasien.

3. Koordinasi dengan Tim Kesehatan


Dalam beberapa kasus, perawatan pasien melibatkan tim kesehatan
multidisiplin.Perawat harus berkoordinasi dengan anggota tim lainnya,
seperti dokter, terapis, atau pekerja sosial, untuk memastikan bahwa
perawatan terkoordinasi dengan baik. Hal ini mencakup berbagi informasi,
berdiskusi tentang peran masing-masing anggota tim, dan merencanakan
kerjasama dalam merawat pasien.

4. Edukasi Pasien
Penting untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Pasien perlu
memahami mengapa tindakan ini diperlukan, bagaimana
melaksanakannya, dan apa yang bisa diharapkan sebagai hasilnya. Edukasi
juga melibatkan memberikan informasi tentang efek samping yang
mungkin terjadi dan tanda-tanda untuk dicari.

5. Dokumentasi

Semua langkah dalam rencana tindakan keperawatan harus


didokumentasikan secara cermat dalam catatan medis pasien.
Dokumentasi yang akurat dan lengkap penting untuk melacak
perkembangan pasien dan berbagi informasi dengan anggota tim
perawatan lainnya.Ini mencakup pencatatan setiap tindakan yang
dilakukan, respons pasien, dan hasil pengukuran atau evaluasi.
6. Perencanaan Keamanan
Keamanan pasien adalah prioritas utama. Oleh karena itu, dalam
merencanakan tindakan keperawatan, perawat juga harus
mempertimbangkan tindakan untuk mengurangi risiko dan memastikan
keselamatan pasien.Ini bisa mencakup langkah-langkah seperti
memverifikasi identitas pasien sebelum tindakan, menghindari kesalahan
pengobatan, dan menjaga kebersihan lingkungan perawatan.
7. Evaluasi dan Revisi
Setelah tindakan keperawatan dimulai, perawat harus secara berkala
mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi yang telah dilakukan. Jika
ada perubahan dalam kondisi pasien atau perubahan dalam prioritas,
rencana tindakan keperawatan dapat direvisi sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan keperawatan yang dipersiapkan oleh perawat harus


berhubungan dengan kondisi pasien berdasarkan pengkajian dan diagnose
keperawatan. Perencanaan keperawatan menjadi dasar perawat dalam
mengimplementasikan tindakan yang akan dilakukan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam perencanan keperawatan seperti menentukan
prioritas masalah, menentukan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
merumuskan rencana tindakan atau intervensi keperawatan.
Saran Bagi profesi keperawatan dalam menentukan tahap perencanaan
bagi perawat diperlukan untuk meningkatkan berbagai pengetahuan dan
keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan
klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari
tenaga. kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah,
mengambil keputusan, menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi
keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi
keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan
tingkat kesehatan lain agar dalam pelaksanaan implementasi tidak terjadi
kesalahan yang dapat membahayakan pasien .
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, L. D. L., Pondaag, L., & Babakal, A. (2015). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN
PERAWAT DALAM PENERAPAN STANDAR ASUAHAN KEPERAWATAN DIRUANGAN RAWAT
INAP INTERNA RSUD DATOE BHINANGKANG. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 3(3). Andini, N. A.
(2018). GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS KOTA
MAKASSAR (Skripsi FIK Universitas Hasanuddin Makassar), 6(1),50-63.Dewi, L. K. (2019). FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN. https://osf.io/preprints/inarxiv/efr6c/ Butar-Butar, J., &Simamora, R. H. (2016).
Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah. JurnalNers Indonesia Dinarti., & Mulyanti, Y. (2017). DOKUMENTASI
KEPERAWATAN. Jakarta: KEMENKES REPUBLIK INDONESIA. Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016).
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN
METODE TIM. NurseLine Journal, 1(1),62-72. Koerniawan, D., Daeli, N. E., & Srimiyati. (2020).
APLIKASI STANDAR PROSES KEPERAWATAN: DIAGNOSIS, OUTCOME, DAN INTERVENSI
PADA ASUHAN
KEPERAWATAN. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 739-751. Marrelli, T. M. (2007). Buku Saku
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC. Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa ( Teori dan
Aplikasi). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Rinawati, P. (2018). KOMPETENSI PERAWAT DALAM
MERUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD
TUGUREJO
SEMARANG (Skripsi FIK Universitas Muhammadiyah Semarang). Pengorganisasian Yang Dilakukan
Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya Di ruang Rawat Inap RSUD Simanullang, M. V. (2019).
PERENCANAAN KEPERAWATAN SEBAGAI BAGIAN DARI ASUHAN KEPERAWATAN.
https://osf.io/preprints/inarxiv/fr429/ Wulandini, P., Krianto, T., & Priwahyuni, Y. (2016). FAKTOR-
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT JIWA. NERS JURNAL KEPERAWATAN, 12(2), 131-142. Simamora, R. H. (2005).
Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan Fungsi.

Anda mungkin juga menyukai