Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Pada ksempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Keperawatan Dasar yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang
baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu
dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara mendalam tentang
proses perencanaan dalam tahapan proses keperawatan, menekankan
pentingnya langkah-langkah ini dalam memberikan asuhan kesehatan yang
berkualitas, dan memberikan panduan praktis untuk
mengimplementasikannya dalam praktik keperawatan sehari-hari. Dengan
demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
berharga bagi perawat dan praktisi keperawatan dalam upaya mereka
untuk memberikan asuhan yang terbaik kepada pasien mereka.
B. Perumusan Masalah:
1. Bagaimana perencanaan dalam tahapan proses keperawatan
2. Memprioritaskan masalah
3. Merumuskan tujuan
4. Merencanakan tindakan keperawatan
C. Tujuan Penulisan:
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menggambarkan pentingnya perencanaan dalam proses keperawatan.
2. Menjelaskan bagaimana perawat dapat memprioritaskan masalah
kesehatan dengan bijak.
3. Menunjukkan cara merumuskan tujuan perawatan yang realistis dan
relevan.
4. Membahas strategi merencanakan tindakan keperawatan yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEMPRIORITASKAN MASALAH
4. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan penilaian tingkat urgensi dan dampak pada pasien,
perawat kemudian harus mengambil keputusan tentang urutan
penanganan masalah. Masalah dengan tingkat urgensi tinggi dan dampak
yang signifikan akan diberikan prioritas lebih tinggi daripada masalah yang
kurang mendesak.
B. MERUMUSKAN TUJUAN
3. Realistis
Tujuan harus realistis dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi pasien.
Tujuan yang tidak realistis dapat mengecewakan pasien dan keluarganya.
Perawat harus mempertimbangkan faktor seperti kondisi kesehatan
pasien, dukungan yang tersedia, dan kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam perawatan.
4. Relevan dengan Masalah
Setiap tujuan perawatan harus relevan dengan masalah kesehatan yang
diidentifikasi. Tujuan harus secara langsung berkaitan dengan upaya untuk
mengatasi masalah kesehatan tersebut. Tujuan yang tidak relevan dapat
mengarah pada perawatan yang tidak efektif atau tidak berfokus.
5. Waktu Batasan
Setiap tujuan perawatan harus memiliki waktu batasan atau target waktu
yang realistis. Ini membantu dalam pemantauan perkembangan pasien.
Dengan waktu batasan yang jelas, perawat dan pasien dapat menilai
kemajuan perawatan.
6. Dokumentasi
Semua langkah dalam proses perencanaan keperawatan harus
didokumentasikan dengan cermat dalam catatan medis pasien.
Dokumentasi yang akurat dan lengkap penting untuk melacak
perkembangan pasien dan berbagi informasi dengan anggota tim
perawatan lainnya.
7. Komunikasi
Tujuan perawatan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada pasien,
anggota tim perawatan lainnya, dan keluarga pasien. Ini membantu dalam
pemahaman bersama dan kolaborasi dalam merawat pasien.
4. Edukasi Pasien
Penting untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Pasien perlu
memahami mengapa tindakan ini diperlukan, bagaimana
melaksanakannya, dan apa yang bisa diharapkan sebagai hasilnya. Edukasi
juga melibatkan memberikan informasi tentang efek samping yang
mungkin terjadi dan tanda-tanda untuk dicari.
5. Dokumentasi
A. Kesimpulan
Achmadi, L. D. L., Pondaag, L., & Babakal, A. (2015). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN
PERAWAT DALAM PENERAPAN STANDAR ASUAHAN KEPERAWATAN DIRUANGAN RAWAT
INAP INTERNA RSUD DATOE BHINANGKANG. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 3(3). Andini, N. A.
(2018). GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS KOTA
MAKASSAR (Skripsi FIK Universitas Hasanuddin Makassar), 6(1),50-63.Dewi, L. K. (2019). FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEBERHASILAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN. https://osf.io/preprints/inarxiv/efr6c/ Butar-Butar, J., &Simamora, R. H. (2016).
Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah. JurnalNers Indonesia Dinarti., & Mulyanti, Y. (2017). DOKUMENTASI
KEPERAWATAN. Jakarta: KEMENKES REPUBLIK INDONESIA. Kasim, M., & Abdurrouf, M. (2016).
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN
METODE TIM. NurseLine Journal, 1(1),62-72. Koerniawan, D., Daeli, N. E., & Srimiyati. (2020).
APLIKASI STANDAR PROSES KEPERAWATAN: DIAGNOSIS, OUTCOME, DAN INTERVENSI
PADA ASUHAN
KEPERAWATAN. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 739-751. Marrelli, T. M. (2007). Buku Saku
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC. Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa ( Teori dan
Aplikasi). Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Rinawati, P. (2018). KOMPETENSI PERAWAT DALAM
MERUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD
TUGUREJO
SEMARANG (Skripsi FIK Universitas Muhammadiyah Semarang). Pengorganisasian Yang Dilakukan
Oleh Kepala Ruangan Dengan Kinerjanya Di ruang Rawat Inap RSUD Simanullang, M. V. (2019).
PERENCANAAN KEPERAWATAN SEBAGAI BAGIAN DARI ASUHAN KEPERAWATAN.
https://osf.io/preprints/inarxiv/fr429/ Wulandini, P., Krianto, T., & Priwahyuni, Y. (2016). FAKTOR-
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT JIWA. NERS JURNAL KEPERAWATAN, 12(2), 131-142. Simamora, R. H. (2005).
Hubungan Persepsi Perawat Pelaksana Terhadap Penerapan Fungsi.