Anda di halaman 1dari 5

TEAACH

Pengertian Metode TEACCH


Metode TEACCH ini adalah singkatan dari Treatment and Education of Autistic and
Communication Handicapped Children yang dikembangkan khusus untuk anak penderita
autisme oleh Dr. Eric Schopler dan Dr. Robert Reichler dari University of North Carolina di
tahun 1960-an.

Prinsip Utama dari Metode TEACCH

1. Penyusunan Lingkungan Fisik

Prinsip yang pertama ini yaitu membuat lingkungan yang kondusif untuk tempat belajar anak,
yang pasti harus menarik dan bisa dikelola oleh anak dengan autisme. Tata letak lingkungan
perlu diperhitungkan dengan gaya belajar dan perbedaan sensorik anak.

Tata letak ini melibatkan penempatan furnitur dan juga pengaturan alat bantu belajar di sekitar
kelas, lingkungan yang membatasi gangguan, mengurangi kecemasan, dan mendorong kerja
yang konsisten dan efektif. Untuk membuat lingkungan yang seperti ini, usia dan kebutuhan
anak perlu dipertimbangkan. Batasan yang jelas pun perlu dibuat untuk menghindari anak
berkeliaran. Isyarat visual eksplisit atau informasi tertulis pun sangat penting.

4 dari 11 halaman

2. Rangkaian Aktivitas yang Bisa Diprediksi

Ketika aktivitas dan lingkungan bisa diprediksi, ini akan mengurangi kecemasan apalagi kalau
kegiatan ini dilakukan setelah yang lainnya. Setiap rangkaian kegiatan ini bisa dijelaskan kepada
anak ASD dengan menggunakan alat bantu visual.
3. Jadwal Visual

Komunikasi secara visual biasanya lebih mudah dipahami dan lebih mudah diakses. Saat
seseorang pada spektrum mengikuti mengikuti rutinitas tertentu dengan melihat pada jadwal,
tugas jadi tidak terlalu membingungkan dan bisa mengurangi terjadinya hal yang tidak
diinginkan. Manfaat lainnya yaitu membangun kemandirian dan kompetensi, terutama ketika
anak belajar untuk menerapkan ini pada rutinitas sehari-harinya.

4. Rutinitas dan Fleksibilitas

Rutinitas ini terbagi untuk dua tujuan. Yang pertama yaitu mereka melakukan aktivitas sehari-
hari yang bisa diprediksi yang mengurangi kebingungan dan kecemasan. Yang kedua, orang tua,
guru atau terapis menghentikan si anak untuk mengembangkan rutinitas yang tidak
menguntungkan dalam beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Yang perlu diingat perlu ada keseimbangan antara rutinitas dengan fleksibilitas karena
kehidupan sehari-hari tidaklah konstan, setiap hari selalu ada tanangan yang memaksa kita untuk
menyesuaikan diri. Jadi, karena anak autis ini mengalami kesulitan untuk memahami dunia yang
tidak berubah-ubah, rutinitas mereka pun harus diubah misalnya dengan menggunakan bahan
yang sedikit berbeda, menggunakan permainan yang berbeda dan lainnya agar rutinitas ini tetap
bisa diprediksi meski ada sedikit perbedaan. 5. Struktur Sistem Kerja/Aktivitas

Ini akan membantu anak memahami tugas, tetap fokus dan menyelesaikan tugas secara mandiri.
Struktur sistem kerja seperti ini pun bisa menjawab empat pertanyaan kunci yaitu apa tugas atau
aktivitasnya, berapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk tugas itu, bagaimana anak tahu
kapan ia membuat kemajuan dan kapan aktivitasnya selesai, serta terakhir apa yang terjadi
setelah tugas itu selesai.

Bagi anak autis yang kesulitan memahami bahasa, pertanyaan-pertanyaan seperti ini bisa dijawab
dengan menggunakan gambar, simbol, warna, angka atau bisa juga benda. Sebagai contoh, saat
melakukan aktivitas mencocokkan, bisa menggunakan benda yang ditempelkan pada gambar di
tempat yang sesuai dan pastikan aktivitas ini jelas secara visual mengenai apa yang perlu
dilakukan oleh anak yaitu mencocokkan warna atau bentuk. Sedangkan, anak autis yang
mengerti bahasa bisa melakukannya dengan baik dengan label tertulis atau daftar tugas.

6. Aktivitas yang Terstruktur secara Visual

Kegiatan memanglah harus jelas secara visual dan


bermakna untuk anak. Bila anak tak bisa menyentuh atau
melihat maka kemungkinan besar dia tak akan terlibat
dalam aktivitas tersebut atau baginya dia cukup
memberikan perhatian saja.

Instruksi visual ini memberi tahu anak apa yang perlu dia
lakukan, penyusunan visual ini melibatkan penyediaan
bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas,
terorganisir dengan rapi dan stabil. Kejelasan visual ini pun
akan membantu anak dengan autisme untuk mengetahui
apa yang perlu dia lakukan karena jelas, tidak mengganggu,
tidak berlebihan dan juga tidak membingungkan secara
visual. Manfaat dari Metode TEACCH
Selain fakta bahwa metode ini memang dikembangkan secara khusus untuk anak dengan
autisme, penggunaan isyarat visual untuk mengajar ini membuat pembelajaran jadi lebih mudah
untuk diakses terutama untuk anak-anak yang non-verbal. Alat bantu visual ini menjadikan
pembelajaran sebagai alata yang universal.

Tujuan utama dari metode TEACCH ini yaitu agar anak-anak dengan autisme mendapatkan
keterampilan sosial dan membantu mengubah persepsi mereka tentang lingkungan sosial dengan
cara yang positif. Studi penelitian pun telah menunjukkan bahwa metode ini efektif.

Salah satu studi bahkan menyatakan bahwa metode ini berdampak pada perilaku adaptif anak
autis, timbal balik sosial, tingkat stres orang tua dan juga interaksi orang tua dan anak. Metode
ini pun efektif untuk mengurangi perilaku yang bisa merugikan diri sendiri.
Manfaat lainnya yaitu saat orang tua dilatih untuk menerapkan metode ini di rumah, setelah
menerapkannya perilaku anak pun jadi lebih adaptif dalam rutinitas sehari-hari, stres yang
mungkin dirasakan orang tua pun jadi berkurang. Peran orang tua dalam penerapan metode ini di
rumah bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas metode TEACCH tetapi juga untuk
berkontribusi terhadap kemandirian anak serta meningkatkan integrasi sosial.

10 dari 11 halaman

Kesimpulan
Orang tua dari anak dengan autisme ini bisa mengambil manfaat dari metode TEACCH karena
metode ini mengenali tantangan yang berhubungan dengan autisme di mana metodologinya
sudah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak. Bahkan, metode ini jadi lebih bermanfaat
karena orang tua juga bisa ikut menerapkannya di rumah.

Ingat, supaya setiap perilaku menjadi terjadi secara alami dan tanpa sadar dilakukan, perlu
diperkuat tak hanya oleh guru atau terapis saja tetapi juga oleh orang tua di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.diadona.id/family/strategi-mendidik-anak-asd-mengapa-metode-teacch-berhasil-
210629f.html

Ichikawa, K., Takahashi, Y., Ando, M., Anme, T., Ishizaki, T., Yamaguchi, H., & Nakayama, T. (2013).
TEACCH-based group social skills training for children with high-functioning autism: a pilot randomized
controlled trial. BioPsychoSocial medicine, 7(1), 14. https://doi.org/10.1186/1751-0759-7-14

Mesibov, G.B., Shea, V. (2010) The TEACCH Program in the Era of Evidence-Based Practice. Journal of
Autism and Developmental Disorders, 40, 570–579. https://doi.org/10.1007/s10803-009-0901-6

Mesibov, G. B., Shea, V., & Schopler, E. (2005). The TEACCH approach to autism spectrum disorders.
New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers.

NasoudiGharehBolagh, R., Zahednezhad, H., VosoughiIlkhchi, S. (2013) The Effectiveness of


Treatment-Education Methods in Children with Autism Disorders, Procedia – Social and Behavioral
Sciences, 84, 1679-1683, https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.07.013.

Anda mungkin juga menyukai