Anda di halaman 1dari 4

Nama: Hanifah Azzah Aliyyah

NIM: P27228020187

Occupational Therapy in Pediatric

1. What is Occupational Therapy in Pediatric


a. Occupational Therapy
Setiap manusia memiliki “Occupation” atau yang biasa disebut
dengan pekerjaan serta aktivitas yang bermakna yang mengisi
kesehariaan dalam kehidupan. Semua manusia memiliki “Occupation”
dari balita yang memiliki pekerjaan bermain dan belajar hingga orang
dewasa yang memiliki pekerjaan lebih berorientasi kepada teman dan
keluarga. Biasanya seseorang tidak akan terlalu memikirkan pekerjaan
tersebut sangat berharga jika mereka bisa melakukannya secara mandiri.
Ketika suatu kecelakaan menimpa seseorang sehingga mengalami cedera
dan akan menganggu aktivitas kesehariaan, disanalah Okupasi Terapis
dibutuhkan. Okupasi Terapi menggabungkan aktivitas kedalam proses
rehabilitasi yang akan memaksimalkan proses rehabilitasi, sehingga
seseorang bisa melakukan aktivitas kesehariannya kembali.
b. Occupational Therapy in Pediatric
Setiap manusia memiliki “Occupation”. Sedangkan untuk Anak-
anak aktivitas ini berfokus pada meningkatkan keterampilan Self-Care
(kemandiriannya dalam melakukan aktivitas kesehariannya seperti
makan, mandi, memakai baju dan lain sebagainya), Play, Leisure, Sleep
dan juga Toileting. Selain itu keterampilan lain yang harus diperhatikan
adalah, Motorik kasar dan halus, Social-Emotional skill, Visual
Processing skill, Sensory Processing, Motor Planning, Balance dan
Coordination. Semua Skill ini bertujuan untuk meningkatkan
fungsional, memantau perkembangan anak juga mencegah terjadinya
penyelewangan atau kecacatan dalam perkembangan anak. Okupasi
Terapis akan menentukan darimana keterlambatan atau keterbatasan
berasal dan akan melakukan intervensi sesuai kebutuhan juga minat
anak berlandaskan evidence-base yang telah mereka dalami dan pahami
juga riset secara mendalam. Sehingga akan mampu meningkatkan
kemandirian juga meningkatkan kegiatan fungsional dalam kehidupan
anak dengan terapi yang menyenangkan bagi anak agar anak tidak
tertekan saat menjalankan terapi yang diberikan.
2. The Role of Occupational Therapist in Pediatric
• Meningkatkan Keterampilan Motorik (Meliputi Keterampilan
motorik kasar dan halus pada anak).
• Meningkatkan Keterampilan Fisik (Meningkatkan kekuatan Otot,
tulang juga sendi pada anak, juga membantu meningkatkan
kemampuan developmental pada anak).
• Meningkatkan Keterampilan Sensorik (Meliputi 7 Sensory System
yaitu; Vestibular, Tactile, Proprioception, Visual, Auditory,
Olfactory dan Gustatory).
• Dapat melatih atensi dan fokus pada anak.
• Meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak.
• Membantu anak beradaptasi pada lingkungannya.
• Mempersiapkan anak masuk sekolah (pre-school).
• Meningkatkan kemandirian anak pada aktivitas kesehariannya
(seperti self-care, grooming, feeding, bathing, toilething).
• Membantu anak meningkatkan kepercayaan dirinya.
• Mengoptimalisasi perkembangan pada anak.
• Mengembangkan keterampilan hidup anak.
3. Why Would Child Need Occupational Therapy?
Okupasi Terapi akan sangat membantu anak mengoptimalisasi kegiatan
fungsional dalam aktivitas kesehariannya. Okupasi Terapis akan
mengevaluasi dan menentukan darimana keterbatasan berasal. Selanjutnya
akan melakukan intervensi sesuai dengan kebutuhan anak untuk
meningkatkan atau mempertahankan kemampuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari sehingga tercapailah tujuan yang diinginkan. Intervensi
juga mempertimbangkan kegiatan yang disukai dan dibutuhkan oleh anak
sehingga terapi akan berjalan secara menyenangkan. Selain itu, dibutuhkan
juga berbagai modifikasi tugas maupun lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan anak dalam menjalani terapi yang diberikan sehingga anak
mampu menjadi semandiri mungkin menjalankan aktivitas kesehariannya.
Anak-anak membutuhkan pelayanan Okupasi Terapis bisa dikarenakan
beberapa hal yaitu:
1. Keterlambatan dalam Motorik Kasar (seperti berjalan, berlari,
berdiri, melompat, naik dan turun tangga, menangkap bola,
menendang bola, berdiri dengan satu kaki).
2. Keterlambatan dalam Motorik Halus.
3. Keterlambatan dalam perkembangan Milestone (Developmental
Delay).
4. Mengalami gangguan pada Visual-Motor dan Coordination Skills.
5. Mengalami gangguan pada Hand-Eye Coordination.
6. Mengalami gangguan pada Kognitif dan Persepsi Visual.
7. Mengalami gangguan pada Sensory Integration System.
8. Mengalami gangguan pada Social Skill.
9. Tidak bisa melakukan basic Self-Care secara mandiri (misalkan
seperti berpakaian).
10. Mengalami gangguan pada Handwritting Skills.
11. Mengalami gangguan pada Oral-Motor Control (meliputi menggigit
mengisap dan mengunyah).
12. Susah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
13. Memiliki masalah pada atensi dan fokus.
REFERENSI

American Occupational Therapy Association. (2018). Telehealth in Occupational


Therapy. The American Journal of Occupational Therapy, 72(2). doi:
https://doi.org/10.5014/ajot.2018.72S219.

American Occupational Therapy Association. (2020). Role of Occupational


Therapy in Primary Care. The American Journal of Occupational Therapy,
74(3). doi: https://doi.org/10.5014/ajot.2020.74S3001.

Bonie R, et al. (2021). Helath Policy Perspectives-Role of Occupational Therapy in


Pediatric Primary Care; Promoting Childhood Development. The American
Journal of Occupational Therapy, 75(6).

https://youtu.be/r-OP17RemVo

https://youtu.be/IROaXbB2QMI

https://youtu.be/S8Lx0ON5aiA

https://youtu.be/fK1SfMDUNno

https://youtu.be/pGThjaYmy88

https://youtu.be/jh-e8jkJmwY

The American Occupational Therapy. (2018). What is Occupational Therapy


Pediatric? [Online]. Diakses pada tanggal 26 Juli 2022
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/What-is-OT-Peds%20(1).pdf.

The American Occupational Therapy. (2018). What is Occupational Therapy?


[Online]. Diakses pada tanggal 26 Juli 2022
https://www.aota.org/~/media/Corporate/Files/Practice/Manage/Presentation-
Resources/Brochure/What-Is-OT-brochure.pdf.

Anda mungkin juga menyukai