Modalitas Pada
Pasien Anak
A 2020 1 – Kelompok 5
Ari Anjelinawati 2011110930
Dina Azizah 2011113030
Ella Widya Putri 2011113033
Lusiana Syafari 2011110928
Nadila 2011110943
Nurwahyuni 2011110937
Suci Arfa Dewi 2011113026
Yoni Amalia Deswila Sari 2011110926
Latar Belakang Terapi Modalitas Pada Anak
>> Pengetahuan
Dasar <<
Anak merupakan individu yang unik, dibutuhkan
Asuhan keperawatan yang tepat untuk mampu
mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak. Terapi
Terapi modalitas adalah suatu sarana bermain merupakan suatu kegiatan didalam
penyembuhan yang diterapkan pada pasien melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting
dengan tanpa disadari dapat menimbulkan untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
respons tubuh berupa energi sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
mendapatkan efek penyembuhan. Terapi
modalitas bertujuan untuk membantu proses
penyembuhan dan mengurangi keluhan yang
dialami oleh klien. (Lundry & Jenes, 2009 dalam
Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Tujuan Terapi Modalitas Dalam
Keperawatan Anak
Untuk meningkatkan status sosial
01 Untuk meningkatkan fungsi
fisik anak
02 emosional anak (seperti CBT
(Cognitive Behaviour Therapy)).
1. Terapi okupasi
Terapi okupasi umumnya menekan pada
kemampuan motorik halus, selain itu
terapi okupasi juga bertujuan untuk
membantu seseorang agar dapat
melakukan kegiatan keseharian, aktifitas
produktifitas dan pamanfaatan waktu
luang. Terapi okupasi terpusat pada
pendekatan sensori atau motorik untuk
memeperbaiki kemmapuan anak
meresakan sentuhan, rasa, bunyi dan
gerakan.
2. Terapi sensori integrasi (kemampuan untuk mengolah
dan mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima
dari tubuh maupun lingkungan)
Aktivitas fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons
yang adaptif yang makin komplekas. Dengan demikian
efisiensi otak makin meningkat. Layanan terapi ini dapat
diterapkan pada anak dengan gangguan perilaku, Autisme
Spectrum Disorder (ASD), Down Syndrome, Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Kesulitan belajar,
gangguan bicara, gangguan perkembangan(Cerebral
Palsy/CP) dan keterlambatan perkembangan lainnya.
3. Terapi Wicara
Terapi adalah layanan terapi yang membantu bekerja pada prinsip-prinsip
dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau gangguan pada berbahasa dan
berbicara bagi anak. Terapi wicara bertujuan untuk membantu seseorang yang
mengalami gangguan komunikasi, seperti: anak-anak dengan gangguan
berbahasa reseptis (tidak mengerti) anak-anak dengan gangguan berbahasa
ekspresif (sulit mengungkapkan keinginannya dalam berbicara) anak-anak
dengan gangguan tumbuh kembang khusus (autisme, down syndrome, tuna
rung-wicara).
4. Terapi Perilaku
Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan
perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku
yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang
berkekurangan (belum ada) ditambahlkan.
7. Terapi Musik
Terapi musik adalah salah satu bentuk terapi yang
bertujuan meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa
hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan
fisik dan mental. Layanan terapi ini diperuntukkan bagi
semua ketunaan yang ada serta pada gangguan
perkembangan anak seperti autisme, ADHD, Down
Syndrom, dst.
Pemanfaatan Teknologi Pelayanan Keperawatan Anak
Personal Digital Assistants (PDAs) adalah salah satu alat yang merupakan gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi. personal
digital assistants (PDAs) merupakan alat yang sangat efektif untuk
membantu mendistraksi anak-anak ketika diberikan prosedur invasif seperti pungsi
vena, pungsi lumbar, injeksi, hal ini karena PDAS menyediakan fitur mainan, musik,
gambar-gambar hidup, musik, program untuk mempromosikan artistik ungkapan.
Seorang anak memang akan sangat tertarik dengan mainan dan gambar hidup
ditambah warna-warna yang cerah.
Penerapan teknologi informasi di ruang rawat anak ini diharapkan
dapat memfasilitasi kinerja perawat yang cukup waktu dan tenaga
untuk dapat melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan anak
sehari-hari, mendokumentasikan kegiatan dengan benar dan terinci,
tetap dapat memperhatikan prinsip keperawatan anak, dan perawat
semakin pintar serta menghasilkan pelayanan keperawatan anak yang
bermutu.
Teknik Kerjasama dengan Pasien Anak
Memandang anak
secara holistic
Mampu memenuhi
kebutuhan anak termasuk
anak dengan disabilitas
Teknik komunikasi yang dapat digunakan pada pasien anak