Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI

PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK BAYI BALITA DAN ANAK


PRASEKOLAH

Nama Mahasiswa : Rusmiasih.

Tempat Praktik : Puskesmas Sidorejo.

Periode : 16 April 2021 – 29 April 2021.

Pembimbing Praktik : Sri Muginingsih,A.Md.Keb.

1. Deskripsi Pengalaman (Description the experience)

Deskripsikan situasi, kejadian atau aktivitas secara detail, apa yang dilakukan
selama kejadian berlangsung dan apa yang dilakukan selama kejadian berlangsung.
Pertanyaan acuan untuk mendiskripsikan pengalaman: Apa kasus yang terjadi,
dimana, siapa saja yang terlibat, apa yang anda dan orang lain lakukan, apa hasil
dari tindakan anda?
Ny.T datang ke Puskesmas Sidorejo pada tanggal 17 April 2021, pukul 10.00 WIB.
Ibu mengeluhkan bahwa anaknya, nama An. R. usia berusia hampir 1 tahun tetapi
belum mampu berdiri sendiri seperti balita yang lain yang sebaya dengan anaknya.
Ibu nampak sedih menyampaikan keluhannya. Setelah dilakukan pemeriksaan
dengan melakukan skrening dengan KPSP didapat score 8 yang artinya
perkembangan anak meragukan, anak dilakukan stimulasi, ibu diberikan edukasi
dan memberdayakan untuk melakukan stimulasi dirumah setiap hari selama 15
menit.

2. Perasaan terhadap pengalaman (Feeling the experience)

Utarakan apa yang dirasakan, emosi apa yang dirasakan baik dari sisi positif
maupun sisi negatif dan apa yang terpikirkan saat itu. Pertanyaan acuan untuk
menjelaskan perasaan anda terhadap kasus/ pengalaman yang anda hadapi: apa
yang dirasakan, bagaimana anda melihat situasi tersebut, apakah orang lain
merasakan hal yang sama, mengapa orang lain merasakan hal yang sama?

Perasaan saya sebagai tenaga kesehatan terhadap masalah yang dihadapi oleh ibu
balita, ikut merasakan apa yang dirasakan oleh ibu, dimana ibu khawatir jika
anaknya nantinya tidak dapat berjalan, karena balita sebayanya sudah dapat berdiri
dan berjalan sendiri. Saya berfikir mungkin anak mengalami keterlambatan
perkembangan karena anak sering digendong, sehingga anak kurang terstimulasi.
Yang saya rasakan dari segi positif adalah saya senang karena dapat membantu ibu
mengurangi kekhawatirannya dan dari segi negatif saya khawatir apa yang saya
lakukan tidak memberikan hasil yang maksimal bagi perkembangan balita.

3. Evaluasi pengalaman (Evaluating the experience)

Evaluasi atau membuat penilaian apa yang terjadi. Hal baik dan buruk serta alasan
anda memberikan penilaian tersebut.

Hal baik yang dapat dievaluasi dari pengalaman saya adalah bahwa anak dengan
kelambatan perkembangan dapat di stimulasi namun, perlu ibu ingat, ibu tidak bisa
memaksakan anak untuk bisa berdiri dan berjalan secara cepat, anak memiliki
jadwalnya sendiri-sendiri. Ibu hanya bisa membantu mempersiapkannya untuk bisa
berdiri dan berjalan dengan baik dan tumbuh kembangnya sesuai.
Hal buruk yang dapat dinilai dari pengalaman saya adalah karena anak dilakukan
stimulasi diklinik hanya 1 kali seminggu, kekhawatiran yang timbul jika ibu kurang
melakukan stimulasi seperti yang di ajarkan sehingga kurang maksimal hasil yang
diharapkan.

4. Analisis (Analysis the experience)

Telaah dan fahami faktor yang berpengaruh dalam pengalaman yang di refleksikan
dan mengekplorasi berbagai cara untuk memperbaikinya dan mengembangkannya
agar lebih baik lagi; uraikan kejadian, ide atau teori dalam memahami situasi
tersebut, pendekatan yang dilakukan, membandingkan dengan literatur (teori,
jurnal, buku panduan dll) maupun pengalaman.
Perkembangan anak dijabarkan ke dalam perkembangan kognitif, perkembangan
motorik dan perkembangan personal sosial dan perkembangan bahasa (Soetjiningsih
dkk, 2015).
Perkembangan anak dari masa konsepsi sampai dengan dewasa dipengaruhi banyak
faktor. Genetik adalah salah satu faktor internal yang dapat memengaruhi
perkembangan anak. Faktor ekternal mencakup lingkungan prenatal, intranatal dan
postnatal (Departeman Kesehatan RI,2015).
Stimulasi berfungsi sebagai penguat bagi perkembangan anak. Stimulasi yang
diberikan kepada anak dapat berupa stimulasi penglihatan (visual), bicara (verbal),
pendengaran (auditif) dan sentuhan (taktil) dapat mengoptimalkan perkembangan
anak (Kania 2006). Stimulasi psikososial yang diterima di rumah memiliki dampak
positif pada kualitas perkembangan anak meliputi : kognitif, motorik, sosial emosi
dan moral/karakter (Hastuti 2009).
Menurut PMK no.66 tahun 2014 (tentang pemantauan pertumbuhan, perkembangan
dan gangguan tumbuh kembang anak).
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh
kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah - yang merupakan orang terdekat dengan
anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat
di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak
bahkan gangguan yang menetap.
Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dialami adalah dengan
melakukan stimulasi diklinik setiap satu minggu sekali selama 2 minggu dan ibu
melakukan setiap hari dirumah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh petugas.
Berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan, bahwa memberikan stimulasi
kepada anak sesuai dengan usia perkembangan anak, memberikan hasil sesuia
dengan yang diharapkan. Hal tersebut sesuai hasil penelitian dengan jurnal berjudul
“The Effek Adding a home program to weekly institutional - based therapi for
children with developmental delay : A Pilot Randomized Clinical Trial” dimana
Therapi institusi berbasis klinik dengan atau tanpa HAP dapat membantu anak-anak
untuk meningkatkan perkembangan mereka, akan tetapi penambahan program
aktivitas rumah menghasilkan kemajuan fungsional rata-rata yang lebih besar dari
pada yang terlihat dengan TI saja.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa
serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

5. Kesimpulan (Conclusion about the experience).

Uraikan apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini, uraikan aspek positif dan
negatif yang dapat anda ambil. Uraikan tindakan anda untuk mencegah aspek
negatif terulang jika pegalaman tersebut terjadi kembali dimasa yang akan datang
Aspek positif yang dapat saya pelajari dari pengalaman menangani anak
dengan keterlambatan perkembangan adalah ibu menyadari bahwa anak mengalami
ketrelambatan pekembangan sehingga ibu merasa membutuhkan seseorang yang
dapat membantu mengatasi masalahnya, sehingga anak tidak terlambat
mendapatkan stimulasi perkembangan. Aspek negatif dapat dicegah agar kasus
tidak terulang adalah dengan memberikan stimulasi secara dini kepada anak sesuai
dengan usia perkembangannya dan memberikan nutrisi yang cukup yang dibutuhan
balita untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Penambahan program aktivitas rumah menghasilkan kemajuan fungsional
rata-rata yang lebih besar dari pada yang terlihat dengan TI saja.

6. Rencana Tindak Lanjut  (Action plan)

Uraikan beberapa hal; apa yang dapat anda lakukan apabila menghadapi kejadian
serupa dimasa yang akan datang,apakah anda melakukan hal yang sama ataukah
berbeda, adakah yang penting yang perlu anda pelajari (pelatihan, nasihat
pembimbing).
Yang dapat saya lakukan bila menemukan kasus serupa adalah dengan memberikan
penatalaksanaan yang sama karena tindakan tersebut sudah dibuktikan dengan
penelitian sehingga tidak ada keraguan bagi saya untuk mengaplikasikannya dalam
setiap penatalaksanaan kepada klien dengan masalah yang sama. Dan yang penting
untuk saya pelajari adalah pelatihan bagaimana menilai secara tepat perkembangan
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Sidorejo, April 2021


Pembimbing Institusi Mahasiswa

Astriana.SST.M.Kes Rusmiasih

Anda mungkin juga menyukai