DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
2023
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
H. Fase Pelaksanaan
1. Child Directed Interaction (CDI) Tujuan : memperbaiki dan meningkatkan kualitas
hubungan antara orang tua dengan anak
Fase ini dibentuk sedemikian rupa sehingga anak bebas memilih berbagai
mainan, permainan dan aktivitas yang akan dilakukan bersama orang tua.
Fase ini menekankan pada pembentukan hubungan pengasuhan yang penuh
kasih sayang dan ikatan yang aman.
Selama fase CDI orang tua dan terapis diinstruksikan tidak memberikan
hukuman dan mengabaikan perilaku negatif anak yang tidak membahayakan
orang lain maupun dirinya.
Pusat perhatian adalah perilaku positif anak yang akan diberikan penguatan-
penguatan positif.
Orang tua diarahkan dan dibimbing Oleh terapis untuk tidak menggunakan
kata-kata negatif ('tidak", "jangan" dan "tidak boleh”), serta tidak bertanya
secara negatif.
Kata-kata atau kalimat negatif yang mengandung ancaman hanya akan
memperburuk perilaku anak, apalagi jika disertai dengan hukuman fisik.
Tindakan-tindakan negatif orang tua akan menjadi model perilaku negatif
(fisik maupun verbal) bagi anak.
Fase CDI diarahkan untuk memberikan pekerjaan rumah bagi orang tua
melatih setiap keterampilan bam yang diperolehnya selama 5 sampai 10 menit
(setiap hari) bersama anaknya.
Selama transfusi
a. Jika tersedia, gunakan alat infus yang dapat mengatur laju transfuse
b. Periksa apakah darah mengalir pada laju yang tepat
c. Lihat tanda reaksi transfusi, terutama pada 15 menit pertama transfuse
d. Catat keadaan umum anak, suhu badan, denyut nadi dan frekuensi napas setiap 30
menit
e. Catat waktu permulaan dan akhir transfusi dan berbaqai reaksi yang timbul.
Persiapan lingkungan:
Persiapan alat:
1. Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposlbel tanpa menyentuh obat.
2. Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan
dosis yang diperlukan.
3. Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan
menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan
menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggems obat, karena
beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keperawatan anak atau pediatri muncul sebagai kekhususan dalam
menanggapi meningkatnya kesadaran bahwa masalah kesehatan anak berbeda
dengan orang dewasa dan bahwa respon anak terhadap sakit dan stres berbeda-
beda sesuai dengan umurnya.
Strategi komunikasi berdasarkan tingkat perkembangan usia ada 4 yaitu :
tahap usia bayi,tahap usia dini,tahap usia sekolah, tahap usia remaja. Terapi
bermain adalah penggunaan model teoritis secara sistematis untuk menjalin
sebuah proses interpersonal dimana seorang terapis menggunakan kekuatan-
kekuatan terapetik dari kegiatan bermain, untuk membantu para klien dalam
mencegah atau mengatasi masalah-masalah psikososial dan mencapai saraf
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
3.2 SARAN
Diharapkan dapat dijadikan landasan pengembangan ilmu keperawatan anak
terkait hospitalisasi/ keperawatan anak yang berfokus pada komunikasi antar
nakes dengan anak sesuai tingkat usia.
DAFTAR PUSTAKA
Medika Hidayat, A.A.A. (2008). Buku Saku Prafikum Keperaw•atan Anak. Jakarta