Anda di halaman 1dari 16

Revitalisasi Pancasila Sebagai Solusi Atas Permasalahan

Yang Terjadi Di Indonesia

Khususnya Merosotnya Moralitas Generasi Muda Bangsa

Disusun Oleh :

Ni Kadek Yuniari (223213431)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila mempunyai peranan penting dalam mempersatukan dan

membangun sendi-sendi persatuan bangsa, karena pancasila diambil dari falsafah

bangsa secara historis sebagai suatu ideologi atau pandangan hidup bangsa

indonesia.

Terjadinya kemerosotan akhlak dan moral generasi muda saat ini menjadi

tonggak kenapa harus dimulainya revolusi peranan moral dalam tatanan peran

kepemudaan bagi keberlanjutan genarasi kehidupan bangsa. Kita bukan kehilangan

arah semata saja tetapi juga kebingungan dalam menilai mana yang merupakan

kepribadian bangsa.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan

bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Terdapat lima sila dalam pancasila yang

menjadi acuhan untuk mempersatukan bangsa dan negara Indonesia.

Berdasarkan Habib (2011: 01), kita dapat mengkaji serta keadaan jati

diri bangsa Indonesia pada saat ini dengan melihat sikap dan kepribadian

Indonesia yang sering tercermin pada sikap kesehariannya negara. Pancasila

artinya falsafah negara, panduan hayati negara Indonesia. Pancasila yaitu

dasar negara bangsa Indonesia, menggunakan identitasnya menjadi panduan

sikap dalam kehidupan masyarakatnya. Pancasila sebagai dasar dan ideologi

negara merupakan hasil kesepakatan para bapa dan paman dalam proses

pendirian bangsa Indonesia, dan sampai saat ini di era globalisasi, negara

1
Indonesia masih berpegang teguh pada Pancasila sebagai dasar negara

menghadapi tantangan dan hambatan dalam dunia global yang berkembang dalam

dunia global saat ini.

Tiga fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara, pandangan hidup

bangsa, dan ideologi bangsa. Fungsi Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa

Indonesia yakni dipercaya oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai pedoman

berkehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi Pancasila inilah yang membuat

membuat pendidikan nilai dan moral Pancasila diperlukan sejak usia dini.

Fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa juga memiliki arti bahwa

Pancasila harus mampu menjadi pedoman hidup bagi rakyat Indonesia dalam

memengaruhi perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Masih

dipegangnya nilai-nilai Pancasila membuat bangsa Indonesia tidak terombang-

ambing tanpa arah dan tujuan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan kemerosotan yang telah terjadi pada generasi muda saat ini!

2. Jelaskan penyebab terjadinya krisis moral diIndonesia!

3. Bagaimana pancasila dapat menjadi pedoman dalam prilaku masyarakat

khususnya generasi muda?

4. Kendala apa saja yang membuat Revitalisasi Pancasila terhambat?

5. Bagaimana peran pancasila dalam menanggulangi persoalan bangsa

terutama dalam merosotnya moral bangsa?

1.2 Tujuan Penulisan

2
1. Sebagai pedoman untuk mengetahui lebih dalam mengenai Pancasila dan

hubungannya dengan masyarakat Indonesia

2. Untuk menyelesaikan tugas kuliah mata pelajaran PPKN

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kemerosotan Nilai Moral Pada Generasi Muda Bangsa

Di era modern ini marak sekali dengan perubahan dan juga

perkembangan yang terjadi di kehidupan masyarakat. Hal tersebut bukan hanya

terjadi pada Indonesia saja, namun terjadi di seluruh dunia. Adanya globalisasi

membuat banyaknya perubahan itu terjadi, baik itu dari ekonomi, politik, sosial

maupun budaya. Adaya perubahan yang di akibatkan oleh globalisasi ini sendiri

di pengaruhi karena adanya ilmu pengetahuan dan juga kemajuan teknologi

yang menciptakan keragaman budaya di dunia yang bersifat homogen .

Jika diperhatikan dengan seksama, moralitas yang ada pada manusia

terutama yang ada pada generasi muda sekarang sudah mulai luntur, banyak

sekali anak-anak zaman sekarang yang berperilaku tanpa moral di dalamnya.

Karena pada dasarnya generasi muda merupakan generasi yang mudah

terpengaruh dan rentan dengan adanya pergeseran moral (Bahri, 2015) Hal ini

sering kita lihat dalam kehidupan nyata dimana mereka sudah berperilaku

melewati batasan, dimana mereka tidak lagi memiliki kebijaksanaan dalam

berperilaku, hal itu sangat menghawatirkan untuk kondisi sekarang. Karena

tanpa moralitas yang tertanam pada diri seseorang, maka rusak sudah bangsa ini

nantinya.

Indonesia saat ini sedang dilanda krisis etika yang

cenderung terjadi di remaja. Krisis moral adalah hilangnya sikap,

watak, serta sikap seseorang ihwal kebaikan. intinya kepribadian ialah

4
implementasi asal perilaku dan sikap seseorang, dimana perilaku serta

karakter adalah keliru satu pilar krusial yg memilih jalan hidup seseorang.

Remaja waktu ini tak jarang dikaitkan dengan seks bebas,

Kekerasan, narkoba, dan masalah psikologis. Sayang sekali sebab

remaja artinya generasi penerus yang bisa dibanggakan. Jika ditelisik lebih

jauh, poly anak belia saat ini lebih memilih mengadopsi budaya Barat, mulai

berasal gaya hidup, gaya berpakaian, bahkan pemikiran remaja yg

telah tewas, yang menyimpang berasal sopan santunnya sendiri.Harus

diakui bahwa moralitas insan bersifat fleksibel (merupakan bisa diubah atau

dibuat). Moralitas insan itu sendiri mampu baik di satu ketika serta

buruk di lain ketika. Inilah sebabnya mengapa karakter/moral insan

fleksibel. Perubahan kepribadian/spiritual ini bisa terjadi tergantung

bagaimana proses hubungan antara potensi manusia serta alam mengikuti

keadaan menggunakan lingkungan, budaya, proses pendidikan, demografi

dan alam. Hal ini sangat mensugesti pembentukan

kepribadian/moralitas pada masyarakat khususnya remaja yg kebetulan

masih pada proses pembentukan karakter serta seleksi. seringkali remaja

mengalami kesulitan dalam menentukan kepribadian/moralnya. karena

remaja lah yang akhirnya membentuk pilihan yang salah.

Lunturnya moral pada remaja juga bisa diakibatkan karena mereka

melupakan dan bahkan tidak mengetahui kebudayaan di daerah mereka sendiri,

hal itu juga dapat terlihat dari maraknya para remaja yang mengikuti perilaku

maupun kebudayaan yang berasal dari luar, dimana hal itu banyak nya tidak

memberikan dampak positif kepada mereka. Remaja tidak mengetahui dan

5
bahkan tidak mencintai kebudayaan mereka 5 sendiri yang sudah ada sejak

luhur dimana kebudayaan lokal tersebut memiliki nilai-nilai kebijaksanaan di

dalamnya (Bahri, 2015).

2.2 Penyebab Terjadinya Krisis Moral Di Indonesia

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya krisis moral pada

individu, diantaranya:

1. Faktor keluarga. Kenakalan remaja kebanyakan dilatarbelakangi sang

broken home atau keluarga yang tak sesuai. dari family yang tidak

harmonis ini bisa berdampak di kesejahteraan mental dan psikologis

anak.

2. Sekolah dan wawasan. Kenakalan remaja dapat ditimbulkan oleh kurangnya

perhatian dari guru, peraturan sekolah yang lemah, dan bimbingan

konseling yg tidak berjalan menggunakan baik, wawasan peserta didik

yg terbatas serta tidak ditindaklanjuti.

3. Keyakinan yang menyimpang. Kurangnya iman, kurangnya agama,

dan tidak takut akan ilahi dapat mengakibatkankrisis moral.

4. Budaya dan manusia. Masyarakat ketika ini cenderung terlalu terbuka

dengan budaya asing, memakai pakaian yang tidak pantas, menjalani

gaya hayati yg meniru negara asing, dan melupakan budaya dan

ciri spesial Indonesia.

5. Penyimpangan teknologi. Penyalahgunaan teknologi buat membuka situs

porno, hacking, membuat komentar yg tidak pantas di media umum, dan

sebagainya.

6
Pendidikan harus mampu mendidik agar dapat tercipta akhlak dan moral

yang baik, serta dapat membantu membangun generasi yang menjunjung

tinggi nilai dan kebiasaan yang benar. Alinea kedua Pancasila, yang

menyatakan bahwa "kemanusiaan harus menjadi acuan bagi generasi saat

ini", penting untuk kita ingat saat kita bekerja untuk menegakkan nilai-

nilainya.. Isu kritis dalam perseteruan generasi saat ini adalah sulitnya

mengetahui makna moralitas, berdasarkan sistem pendidikan saat ini dan

faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya moral generasi bangsa.

2.3 Pancasila Menjadi Pedoman Dalam Prilaku Masyarakat Khususnya

Generasi Muda

Pancasila disebut sebagai pedoman hidup bangsa dan negara Indonesia.

Pancasila berisi lima dasar tentang jati diri bangsa Indonesia. Sila-sila Pancasila

menggambarkan tentang Pancasila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

dalam berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia seluruhnya dan

seutuhnya.

Pancasila sila 1 sampai 5 berisi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,

kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila ini menjadi pedoman hidup

bangsa Indonesia dalam mencapai kesejahteraan lahir dan batin di tengah

masyarakat yang heterogen atau beraneka ragam, seperti dikutip dari buku Apa

Mengapa Bagaimana: Pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan PPKN

oleh Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila berasal dari budaya Indonesia.

Sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia, Pancasila juga disebut sebagai

7
cita-cita moral bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila sebagai Pedoman

Hidup Bangsa Indonesia juga memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber

cita-cita moral bangsa dan menjadi bentuk budaya Indonesia.

Pancasila juga mengatur cara pandang bangsa Indonesia sebagai petunjuk

kehidupan sehari-hari. Contoh Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa yaitu

menjadi arah dalam bertindak dan berperilaku bagi warga negara Indonesia.

Khususnya sebagai pedoman untuk generasi muda untuk dapat menerapkan

sila-sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari, penerapan pancasila yang

dilakukan sejak dini akan dapat membentuk moral generasi muda yang baik,

sehingga akan menguntungkan bangsa Indonesia sendiri. Tentu hal ini akan

menjadi sisi positif untuk bangsa Indonesia. Karena dari moral generasi muda

yang baik akan terciptanya pemimpin-pemimpin bangsa maupun rakyat yang

berkarakter baik, sopan, menjunjung keadilan, menghentikan terjadikan

pertikaian-pertikaian yang terjadi di Indonesia.

Maka dari itu, perlu semakin ditekankan agar mengimplementasikan nilai-nilai

Pancasila ke kehidupan sehari-hari, yaitu:

a. Implementasi Nilai Pancasila Dalam Pembelajaran di Sekolah

Menurut Larasati, H.R, dkk (2021), salah satu permasalahan yang

muncul pada kalangan pelajar saat ini yaitu menurunnya rasa nasionalisme

dan petriotisme jiwa pancasila. Hal ini karena semakin banyaknya budaya

asing yang masuk sehingga memengaruhi pola pikir dan kebiasaan yang

kurang baik. Pada proses pembelajaran, guru mengajarkan nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila, khususnya pada mata pelajaran PPKn. Selain

itu, guru juga harus memiliki 5 karakter tersebut yang harus dikuasai, yaitu

8
religius, nasionalisme, mandiri, integritas, dan gotong royong Dimana ke 5

karakter tersebut harus di implementasikan dalam pembelajaran secara

angsung dan tidak langsung disetiap mata pelajaran. Penerapan langsung

terdapat pada mata pelajaran ppkn dan agama, dan selain mata pelajaran itu

adalah tidak langsung yaitu dalam pembiasaannya, misalnya dalam kegiatan

ekstrakulikuler seperti kegiatan pramuka, bermusyawarah dan sebagainya.

Nilai-nilai Pancasila berperan penting dalam mengembangkan moral.

Namun, sebelum mengajar guru juga harus memiliki terlebih dahulu sikap-

sikap yang tercermin dalam nilai Pancasila. Hal ini sangatlah penting,

dimana guru disini sebagai panutan dan cerminan bagi peserta didik, untuk

itu guru diharuskan untuk berjiwa pancasila dan UUD 1945 dalam

menjalankan proses belajar mengajar dan membimbing peserta didik

seutuhnya untuk menjadi manusia yang berpancasila. Dalam mewujudkan

cita-cita mulia dalam sebuah kehidupan bangsa, nilai-nilai Pancasila yaitu

sebuah nilai harus diimplementasikan ke dalam norma, untuk

mengembangkan moral, sebagai aturan hukum, dan kehidupan bangsa.

Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di bidang pendidikan yang

bertujuan untuk menciptakan moral peserta didik, hal ini bertujuan untuk

membentuk karakteristik peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila. Nilai-nilai Pancasila merupakan sumber dari suatu karakteristik

bangsa, budaya dan pendidikan yang harus diciptakan dalam kehidupan

bermasyarakat luar, khususnya peserta didik yang akan menjadi generasi

penerus bangsa Indonesia.

b. Implementasi Nilai Pancasila Dalam Lingkungan Keluarga

9
Lingkungan keluarga juga sangat berpengaruh terhadap karakter

dalam diri seseorang. Keluarga merupakan pendidikan pertama yang

didapatkan oleh anak karena keluarga merupakan hal yang terdekat bagi

anak yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan perilaku anak.

Maka dari itu, bagi orang tua harus bisa mencontohkan kepada anak-

anaknya agar menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,

dengan menerapkannya kedalam kehidupannya sehari-hari. Menurut

resolusi Majelis Umum PBB (dalam Subianto, J; 2013), fungsi utama

keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan

mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya

agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta

memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya

keluarga sejahtera”. Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan

efektif untuk menjalankan fungsi departemen kesehatan, pendidikan dan

kesejahteraan. Jika keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat,

keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan menguasai kemampuan-

kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagoi institusi lain untuk

memperbaiki kegagalannya.

2.4 Kendala Yang Membuat Revitalisasi Pancasila Terhambat

Menurut Azyumardi Azra, Revisitasi Pancasila dalam kumpulan Esai

Merajut Nusantara Rindu Pancasila, ada tiga faktor yang membuat Pancasila

tetap masih marjinal dalam hiruk biru perkembangan politik Indonesia.

10
Pertama, dalam ingatan bersama banyak kalangan, Pancasila masih

dipandang tercemar karena kebijakan rezim Soeharto yang pernah menjadikan

Pancasila sebagai alat politik mempertahankan status qou kekuasaan. Rezim

Soeharto juga mendominasi pemaknaan Pancasila yang diindoktrinasikan

melalui penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Kedua, liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan oleh Presiden

B.J. Habibie tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas setiap organisasi yang

memberikan peluang bagi asas-asas ideologi lain, khususnya yang berbasiskan

agama.

Ketiga, desentralisasi dan otonomi daerah yang sedikit banyak

memperkuat semangat kedaerahan, berbau nasionalisme lokal yang tumpang

tindih dengan etno-nasionalisme dan bahkan sentimen agama.

Tetap kurangnya perhatian publik terhadap Pancasila cukup

mencemaskan: lampu kuning jika kita ingin Indonesia tetap terintegrasi.

Padahal, Pancasila sebagai dasar negara dan garis haluan bersama dalam

kehidupan negara-negara Indonesia merupakan aktualisasi tekad bersama

segenap warga untuk tetap bersatu ditengah berbagai keragaman. Pancasila

sebagai kerangka dan dasar ideologis negara-bangsa Indonesia merupakan

sebuah deconfessional ideology, ideologi yang tidak berbasiskan agama

manapun. Khususnya dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa,

Pancasila adalah sebuah ideologi yang sesuai dan bersahabat dengan agama.

Sebagai deconfessional ideology, Mark Juergensmeyer, guru besar

radikalisme agama UC Santa Barbara, pernah mengatakan bahwa Pancasila

11
adalah rahmat terselubung bagi bangsa indonesia sebab Pancasila adalah

rligiously frienfly ideology yang membuat tidak ada alasan yang valid untuk

mengganti pancasila dengan ideologi yang lainnya.

Yang menjadi kelandala revitalisasi Pancasila selanjutnya adalah

radikalisme atas nama agama, kebencian dan kekerasan atas nama agama

mungkin karena sebagian masyarakat kita lebih memuliakan agama dari pada

tuhan. Mereka lupa bahwa agama-betapapun mulianya-adalah sarana untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan, dan Tuhan Yang Maha Suci hanya bisa

didekati dengan kesucian hati yang terpancar dalam perbuatan penuh kasih dan

sayang: memberi dan melayani. Karena itu pula. Tuhan disebut Maha Pengasih

dan Maha Penyayang. (Raka Santeri Masyarakat Pancasilais, dalam Merajut

Nusantara Rindu pancasila).

2.5 Peran Pancasila Dalam Menanggulangi Persoalan Bangsa Terutama

Dalam Merosotnya Moral Bangsa

Pancasila memiliki banyak sekali fungsi serta kedudukan, diantaranya

sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa

serta kepribadian bangsa. Pancasila sarat dengan nilai-nilai Ketuhanan,

kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. dengan nilai-nilai

Pancasila bisa menjadi solusi untuk mengatasi krisis moral waktu ini.

Pancasila wajib dijadikan pedoman utama dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa serta bernegara. Setiap sila sesuai Pancasila

dapat dijadikan menjadi tolak ukur baik buruknya, keabsahan bertindak,

bertindak dan berperilaku sesuai tuntutan. sebagai masyarakat negara

Indonesia, perlu bertindak selaras dengan nilai-nilai Pancasila. Bangsa

12
Indonesia harus mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila, mirip nilai

agama, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokrasi, dan nilai

keadilan. namun, saat ini warga Indonesia khususnya remaja belum

mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan lebih suka menyerap budaya

asing yang diyakini lebih gaul serta keren. Yang karena itu, buat

mencegahnya, sekolah serta family harus mampu membimbing mereka

untuk berperilaku sesuai menggunakan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pada

ranah pendidikan buat mengatasi aneka macam kasus dekadensi

yg ketika ini terjadi pada remaja, solusi buat menjawab permasalahan tersebut

merupakan :

1. Memastikan bahwa pendidikan karakter ditanamkan pada anak usia

dini dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan yang baik

untuk hidup.

2. Pemilihan teman serta lingkungan yang tepat, sebab termasuk dalam

secondary recognition agents.

3. Mampu memanfaatkan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) dengan baik dan benar.

4. Memperluas mengenai wawasan dan pengetahuan pada ranah

iptek dan kehidupan sosial.

5. Mempertinggi keimanan serta ketakwaan pada diri sendiri sesuai

menggunakan agama masing-masing.

6. Menyelenggarakan pendidikan moral dan pengembangan karakter

di mata pelajaran yg diajarkan sang forum Pendidikan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan nilai ideologis yang dijadikan pedoman hidup

manusia dalam kehidupan masyarakat Pada era globalisasi saat ini banyak

fenomena yang terjadi, salah satunya adalah nilai nilai Pancasila yang

berubah yang berujung pada peningkatan krisis mental. Di Indonesia yaitu

penyatuan sekolah untuk anak-anak. Biasanya lebih banyak informasi tentang

pelecehan seksual, narkoba, adab dan ekspresi moral lainnya dan celah

Penyebab utamanya adalah karena faktor internal dan eksternal.

Sayangnya, karena remaja adalah generasi penerus untuk membuat nama

Indonesia, beberapa nama Indonesia menjadi lebih populer. Berdasarkan hal

tersebut, nilai-nilai pancasila harus lebih dibiasakan dalam kehidupan

sehari-hari, hal ini dapat diwujudkan melalui proses pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah. Dengan demikian, anak-anak dapat membiasakan

diri untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam

kehidupan mereka.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut :

1. Perlu adanya upaya untuk mengimplementasikan sila-sila pancasila sejak

dini kepada anak-anak, mengajarkan nilai-nilai luhur, serta memberikan

contoh yang baik dari lingkungan keluarga sampai lingkungan sekolah.

2. Penulis juga meminta kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

guna menyempurnakan paper ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan PPKN oleh Prof. Dr. Hamid Darmadi,

M.Pd.

Aini, N., & Ruslan, R., & Ely, R. (2016). Penanaman nilai-nilai moral pada siswa di sd

negeri lampeuneurut. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

1(1).

Efendi, Y. & Sa'diyah, H. 2020. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Lembaga

Pendidikan. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) 5 (1), 54-65.

https://www.google.com/search?q=agama+yang+ada+diindonesia&oq=agama+yang+ad

a+diindonesia&aqs=chrome..69i57j0i10i512l9.5592j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=arti+dari+sila+pertama+ketuhanan+yang+maha+esa

&oq=arti+dari+sila+pertama+&aqs=chrome.1.69i57j0i512l3j0i22i30l4j0i15i22i30j0i22i

30.7362j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/11/wirawebgabung.pdf

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5667971/pancasila-sebagai-pedoman-hidup-

bangsa-indonesia-begini-penjelasannya

https://www.google.com/search?q=2.5+Peran+Pancasila+Dalam+Menanggulangi+Pers

oalan+Bangsa+Terutama+Dalam+Merosotnya+Moral+Bangsa&oq=2.5%09Peran+Panc

asila+Dalam+Menanggulangi+Persoalan+Bangsa+Terutama+Dalam+Merosotnya+Mor

al+Bangsa&aqs=chrome..69i57.2257j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

15

Anda mungkin juga menyukai