Anda di halaman 1dari 7

Karya Tulis Ilmiah bertema pendidikan

Juni 15, 2013

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.

Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai macam permasalahan


penyimpangan perilaku baik yang dilakukan oleh kalangan remaja maupun yang
melibatkan

para pemimpin bangsa, sebut saja tawuran antar pelajar, kurang pekanya generasi muda
terhadap lingkungan sekitar, anarkisme geng motor, atau yang lebih kompleks yaitu
korupsi yang tumbuh subur, sampai masalah kedisiplinan yang semakin lemah. Ini
menjadi fakta yang tidak terbantahkan, celakanya sebagian besar korupsi melibatkan para
politisi yang notabene nya kaum terdidik.

Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di Negara kita sebenarnya tidak lepas
dari persoalan “Karakter”. Pendidikan karakter yang seharusnya didapatkan sejak masa
kanak- kanak, malah membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan. Hal
ini seiring dengan kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari identitas
diri, selalu mencari hal- hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang
sangat kuat mempengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus
lebih dalam kepada hal- hal negatif. Pada tahap ini, orang tua dan pendidik berperan
penting dalam memberi pendidikan dan pengawasan kepada anak tersebut. Sebagai
seorang pengamat pendidikan, tentunya kami tidak akan berpangku tangan melihat
kondisi generasi muda di Indonesia saat ini. Tindakan Pemerintah yang dianggap acuh
tak acuh dengan kondisi generasi muda di Indonesia, sempat membuat masyarakat
berang.

Realitas ini pada akhirnya menggugah kami melalui karya tulis ilmiah ini untuk
kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus
oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi. Disebut-sebut dunia
pendidikan adalah sebagai benteng terakhir yang mampu menahan derasnya terjangan
dekadensi moral yang melanda bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri lagi, dunia pendidikan
saat ini hanya mengedepankan penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak. Adapun
pembentukan karakter dan nilai-nilai budaya bangsa di dalam diri siswa semakin
terpinggirkan.
Pendidikan karakter sesungguhnya memiliki intensitas yang sangat besar dalam
membangun anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan Karakter termasuk dalam materi
yang harus dipelajari dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal ini sangat diharapkan
menjadi pengendali untuk mengedukasi bangsa kita sehingga manusia Indonesia lebih
berkarakter dan bermartabat serta mulia.

2. Rumusan Masalah
A. Apa makna dari Pendidikan Karakter ?
B. Apa penyebab dari rusaknya Karakter ?
C. Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan yang menyangkut rusaknya
Karakter di Kalangan Remaja ?

3. Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan, untuk :

a. Mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam mengambil keputusan


budi pekerti di tengah-tengah rumitnya kehidupan bermasyarakat ini.

b. Mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan


kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan bertanggung jawab atas tindakannya.

4. Metode Penelitian.

Metode yang kami gunakan adalah :

a. Deskriptif

b. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet dan buku-buku panduan.
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik). Untuk menunjukan ekstitensi dirinya manusia
pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.

Adapun Pendidikan Karakter menurut sumber referensi dan para ahli sebagai berikut.

A. Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala


usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk
mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan
karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa
pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan
melakukan nilai-nilai etika yang inti.

B. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku


yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

C. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas
tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu
tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang
bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

D. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-
sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, Pendidikan Karakter adalah Usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mengerti, menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas
yang dapat diterapkan dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.

2. Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter

Rusaknya Pendidikan Karakter menjadi salah satu penyebab Negara Indonesia


bisa dikatakan belum maju. Rusaknya Pendidikan Karakter disebabkan oleh berbagai
macam hal-hal negatif.

Teknologi, mungkin adalah suatu contoh dari berbagai macam hal yang merusak
pendidikan karakter bangsa di Indonesia utamanya di kalangan remaja contohya saja
banyak sekali remja yang meggunakan perlatan teknologi untuk hal – hal yang
negatif misalnya yang lagi marak sekarang ini adalah trafficking melalui facebook,
twitter, dan jejaring sosial lainnya.

Selain itu, ada 3 penyebab utama rusaknya karakter bangsa, yaitu:

1. Pengaruh Budaya Luar

Hal ini memang tidak dapat dipungkiri akan akibatnya. Banyak sekali budaya luar
yang sudah masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di
kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter
bangsa Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

2. Minimnya Pengetahuan Agama

Nah, inilah yang paling penting yang harus kita tanamkan pada diri kita masing-
masing. Karena apa, Agama merupakan tuntunan dasar supaya kita tidak salah
dalam melakukan setiap tindakan. Jika agama sudah kuat, yakinlah kejahatan di
Indonesia akan dapat diminimalisir. Contohnya saja, jika pejabat negeri ini
memiliki agama yang baik, maka tidak mungkin mereka berani memakan uang
rakyat (korupsi). Akan tetapi sebaliknya, jika agama sudah tidak diperdulikan,
maka tunggulah kerusakan negara tersebut.

3. Salahnya Sistem Pendidikan

Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda sebagaimana


disebutkan diatas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat
dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya
saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan
moral.
3. Cara Mengatasi Kerusakan Karakter Pada Diri Remaja

Kerusakan karakter bangsa tentu tidak boleh kita biarkan terus berlangsung, harus
ada upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Menurut Penulis ada beberapa hal
yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut, di antaranya adalah :

1. Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Allah SWT dengan jalan memberikan
pengetahuan agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan masyarakat,
sehingga selalu terikat dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan Allah SWT.
2. Menanamkan perasaan dekat kepada Allah SWT, sehingga di mana pun kita berada,
ke manapun kita pergi dan bagaimanapun situasi dan kondisinya kita akan selalu
merasa diawasi oleh Allah SWT. Dengan hal demikian, maka akan membuat diri kita
tidak berani menyimpang dari jalan-Nya.
3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun
lingkungan pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat
manusia terbentuk menjadi orang yang memiliki kepribadian yang religius.
4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus
berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam berbagai
sisi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa.

Dalam mengatasi kerusakan karakter pada diri manusia diperlukan perhatian yang
sangat serius dari pendidik-pendidik di dalam keluarga, di sekolah, maupun di ruang
lingkup masyarakat. Jika peran-peran berjalan dengan baik, maka akan terbentuk
karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan :

Pendidikan Karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju. Sehingga perlu
diadakan perbaikan-perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan
Pendidikan Karakter anak bangsa di Indonesia. Keluarga, sekolah, dan masyarakat pun
juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan karakter anak bangsa. Dan juga,
kurangnya rasa kepedulian warga terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh
berbagai kelompok masyarakat.

2. Saran

Pendidikan Karakter bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agar siswa


dapat memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan
Karakter tak hanya menjadi tugas guru pelajaran agama ataupun Pkn, tetapi juga seluruh
guru. Bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan karakter harus dipikul pula oleh
masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat pun memanggul
tugas memberikan pendidikan karakter terhadap anak pada fase paling awal.
DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
 http://id.wikipedia.org/wiki/Karakter
 http://hasanuddinismail.wordpress.com/2011/09/27/krisis-moral-bangsa-upaya-
mengatasinya/
 http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
 Noor, Rohinah M.2012. Mengembangkan Karakter Anak Secara Efektif. Yogyakarta:
Pedagogja

Anda mungkin juga menyukai