Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sasqia Baya Alika (12222147)

Kelas : 1EA14
Judul Karangan Ilmiah : Pendidikan Karakakter

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Saat ini Negara Indonesia sedang menghadapi berbagai macam permasalahan penyimpangan perilaku
baik yang dilakukan oleh kalangan remaja maupun yang melibatkan para pemimpin bangsa, sebut saja
tawuran antar pelajar, kurang pekanya generasi muda terhadap lingkungan sekitar, anarkisme geng
motor, atau yang lebih kompleks yaitu korupsi yang tumbuh subur, sampai masalah kedisiplinan yang
semakin lemah. Ini menjadi fakta yang tidak terbantahkan, celakanya sebagian besar korupsi
melibatkan para politisi yang notabene nya kaum terdidik. Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini
di Negara kita sebenarnya tidak lepas dari persoalan “Karakter”. Pendidikan karakter yang seharusnya
didapatkan sejak masa kanak- kanak, malah membuat anak tersebut menyimpang dari apa yang
diharapkan. Hal ini seiring dengan kecenderungan bahwa seorang remaja yang sedang mencari
identitas diri, selalu mencari hal- hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang
sangat kuat mempengaruhi generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam
kepada hal- hal negatif. Pada tahap ini, orang tua dan pendidik berperan penting dalam memberi
pendidikan dan pengawasan kepada anak tersebut. Sebagai seorang pengamat pendidikan, tentunya
Saya tidak akan berpangku tangan melihat kondisi generasi muda di Indonesia saat ini. Tindakan
Pemerintah yang dianggap acuh tak acuh dengan kondisi generasi muda di Indonesia, sempat
membuat masyarakat berang. Realitas ini pada akhirnya menggugah Saya melalui karya tulis ilmiah
ini untuk kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus
oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi. Disebut-sebut dunia pendidikan
adalah sebagai benteng terakhir yang mampu menahan derasnya terjangan dekadensi moral yang
melanda bangsa ini. Tidak dapat dipungkiri lagi, dunia pendidikan saat ini hanya mengedepankan
penguasaan aspek keilmuan dan kecerdasan anak. Adapun pembentukan karakter dan nilai-nilai
budaya bangsa di dalam diri siswa semakin terpinggirkan. Pendidikan karakter sesungguhnya
memiliki intensitas yang sangat besar dalam membangun anak bangsa. Dan semestinya Pendidikan
Karakter termasuk dalam materi yang harus dipelajari dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dunia pendidikan dalam hal ini sangat diharapkan
menjadi pengendali untuk mengedukasi bangsa kita sehingga manusia Indonesia lebih berkarakter dan
bermartabat serta mulia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa makna dari Pendidikan Karakter?

2. Apa penyebab dari rusaknya Karakter?

3. Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan yang menyangkut rusaknya Karakter di


Kalangan Remaja?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan, untuk:

1. Mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam mengambil keputusan budi pekerti di
tengah-tengah rumitnya kehidupan bermasyarakat ini.

2. Mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan kesadaran dan pola
perilaku yang berguna dan bertanggung jawab atas tindakannya.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang Saya gunakan adalah :

1. Deskriptif

2. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet dan buku-buku panduan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Karakter Bisa disebut juga (Karakteristik).
Untuk menunjukan ekstitensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.
Adapun Pendidikan Karakter menurut sumber referensi dan para ahli sebagai berikut.

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan
untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat
dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona
menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika
yang inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto

Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,
maupun negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya

Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli
dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang
mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral,
misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo,
1982: p.29). Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, Pendidikan Karakter adalah Usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti,
menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat diterapkan
dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.
2.2 Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter

Rusaknya Pendidikan Karakter menjadi salah satu penyebab Negara Indonesia bisa dikatakan belum
maju. Rusaknya Pendidikan Karakter disebabkan oleh berbagai macam hal-hal negatif. Teknologi,
mungkin adalah suatu contoh dari berbagai macam hal yang merusak pendidikan karakter bangsa di
Indonesia utamanya di kalangan remaja contohya saja banyak sekali remja yang meggunakan perlatan
teknologi untuk hal-hal yang negatif misalnya yang lagi marak sekarang ini adalah trafficking melalui
facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya. Selain itu, ada 3 penyebab utama rusaknya karakter
bangsa, yaitu:

1. Pengaruh Budaya Luar

Hal ini memang tidak dapat dipungkiri akan akibatnya. Banyak sekali budaya luar yang sudah masuk
ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum
tentu sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

2. Minimnya Pengetahuan Agama

Inilah yang paling penting yang harus kita tanamkan pada diri kita masing-masing. Karena apa,
Agama merupakan tuntunan dasar supaya kita tidak salah dalam melakukan setiap tindakan. Jika
agama sudah kuat, yakinlah kejahatan di Indonesia akan dapat diminimalisir. Contohnya saja, jika
pejabat negeri ini memiliki agama yang baik, maka tidak mungkin mereka berani memakan uang
rakyat (korupsi). Akan tetapi sebaliknya, jika agama sudah tidak diperdulikan, maka tunggulah
kerusakan negara tersebut.

3. Salahnya Sistem Pendidikan

Terjadinya kerusakan moral dikalangan pelajar dan generasi muda sebagaimana disebutkan diatas,
karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga
lembaga tersebut satu dan lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi
pembinaan moral.

2.3 Cara Mengatasi Kerusakan Karakter Pada Diri Remaja

Kerusakan karakter bangsa tentu tidak boleh kita biarkan terus berlangsung, harus ada upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya. Menurut Penulis ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk
mengatasi hal tersebut, di antaranya adalah:

1. Memperkokoh keimanan atau akidah kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan jalan memberikan
pengetahuan agama, baik yang dilakukan di rumah, kampus dan masyarakat, sehingga selalu terikat
dan mau menyesuaikan diri dengan ketentuan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga di mana pun kita berada, ke
manapun kita pergi dan bagaimanapun situasi dan kondisinya kita akan selalu merasa diawasi oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan hal demikian, maka akan membuat diri kita tidak berani menyimpang

dari jalan-Nya.

3. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun lingkungan
pergaulan, sehingga pengaruh dari lingkungan tersebut akan membuat manusia terbentuk menjadi
orang yang memiliki kepribadian yang religius.

4. Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha untuk
menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam berbagai sisi kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan berbangsa.

Dalam mengatasi kerusakan karakter pada diri manusia diperlukan perhatian yang sangat serius dari
pendidik-pendidik di dalam keluarga, di sekolah, maupun di ruang lingkup masyarakat. Jika peran-
peran berjalan dengan baik, maka akan terbentuk karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju. Sehingga perlu diadakan perbaikan-
perbaikan sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan Pendidikan Karakter anak bangsa di
Indonesia. Keluarga, sekolah, dan masyarakat pun juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan
karakter anak bangsa. Dan juga, kurangnya rasa kepedulian warga terhadap setiap pelanggaran yang
dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat.

3.2 Saran

Pendidikan Karakter bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agar siswa dapat memahami dan
merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan Karakter tak hanya menjadi tugas
guru pelajaran agama ataupun Pkn, tetapi juga seluruh guru. Bukan hanya di lingkup sekolah,
pendidikan karakter harus dipikul pula oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil
dalam masyarakat pun memanggul tugas memberikan pendidikan karakter terhadap anak pada fase
paling awal.

Anda mungkin juga menyukai