Anda di halaman 1dari 3

MENGEMBANGKAN PERILAKU ANAK SD YANG SEJALAN DENGAN KARAKTER BANGSA INDONESIA

Lois Anggi Putri

(2002101053)

loisanggi@gmail.com

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Abstrak

Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mengerti, menerapkan, dan mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat,
bangsa, ataupun negara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pentingya pendidikan
karakter anak sekolah dasar dan penyebab rusaknya karakter serta bagaimana cara mengatasinya.

Kata Kunci : Pendidikan Karakter, Anak Sekolah Dasar

PENDAHULUAN

Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini di negara Indonesia sebenarnya tidak lepas dari persoalan
“karakter”. Pendidikan karakter seharusnya didapatkan sejak usia dini, malah membuat anak
tersebut menyimpang dari apa yang diharapkan.

Hal ini seiring dengan kecenderungan bahwa seorang anak yang sedang mencari identitas diri, selalu
mencari hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh kebudayaan asing yang kuat mempengaruhi
generasi muda, hal ini dapat membuat mereka terjerumus lebih dalam kepada hal-hal negatif.

Realitas ini pada akhirnya membuat karya tulis ilmiah untuk kembali menghidupkan nilai-nilai
pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus oleh laju arus globalisasi dan modernisasi
yang tidak dapat dibatasi lagi.

TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter anak sekolah
dasar dan penyebab rusaknya karakter serta bagaimana cara mengatasinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ataupun proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan karakter bisa disebut juga karakteristik. Untuk menunjukkan eksistensi dirinya manusia
pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.

Pengertian pendidikan karakter menurut Lickona. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai
segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa.

Sedangkan menurut Suyanto. Mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga,
masyarakat, bangsa atau negara.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti, menerapkan,
dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat diterapkan dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, ataupun negara.

Penyebab Rusaknya Pendidikan Karakter

Penyebab utama rusaknya karakter bangsa Indonesia, yaitu:

1. Pengaruh budaya luar. Hal ini memang tidak dapat dipungkiri lagi. Banyak sekali budaya luar
yang masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di kalangan remaja, akan tetapi hal
tersebut belum tentu sesuai dengan karakter bangsa Indoensia yang mayoritasnya beragama Islam.

2. Minimnya pengetahuan agama. Ini adalah hal penting yang harus ditanamkan pada diri
masing-masing. Karena agama merupakan tuntunan dasar supaya tidak salah dalam melakukan
setiap tindakan. Jika pondasi agama kuat, yakinlah kejahatan di Indonesia dapat diminimalisir.

3. Salahnya sistem pendidikan kita. Terjadinya kerusakan moral di kalangan pelajar dan
generasi muda sebagaimana disebutkan di atas, karena tidak efektifnya keluarga, sekolah dan
masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan lainnya saling
bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.

4. Kurangnya pengawasan orang tua. Pengawasan orang tua adalah faktor utama dalam
menciptakan generasi muda yang berkualitas.tapi apa jadinya jika pengawasan orang tua terhadap
anaknya kurang? Mungkin yang terjadi adalah akan terjadinya penyimpangan terhadap anaknya
yang akan mengakibatkan bebasnya pergaulan sehingga dapat merusak ahklak anaknya.apabila
seorang anak memiliki ahklak kurang baik,apakah dia akan menjadi seorang generasi yang
berkualitas? Menurut ku tidak atau lebih tepatnya hanya akan menjadi sampah masyarakat.

5. Penyalahgunaan gadget. Setelah kurangnya pengawasan orang tua,masalah yang ke dua


adalah penyalahgunaan gadget. Saat ini hampir semua dan hampir setiap anak memiliki
gadget,dengan danya gadget anak-anak cenderung sibuk terhadap gadgetnya. Selanjutnya adalah
apaha ada konten negatif yang di akses oleh anak-anak? Adakah penyalahgunaan gadget pada anak-
anak? Pada saat gadget di gunakan untuk melihat konten negatif atau di gunakan untuk nge game
sampai lupa waktu, disitulah gadget di salah gunakan. Seharusnya gadget di gunakan untuk kegiatan
yang positif.

6. Pengaruh media. Dalam hal ini, media yang di maksud ialah media sosial. Di zaman sekarang
teknologi terus berkembang dengan cepat begitu juga media sosial, tidak sedikit atau bahkan hampir
semua anak-anak indonesia pasti telah mengenal media sosial yang contoh nya WhatsApp,
Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain. Sekarang-sekarang ini banyak berita mengenai
penyimpangan remaja terhadap media sosial yang mengakibatkan rusaknya nilai moral serta ilmu
agama pada remaja. Jadi perlu ada pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan
media sosial agar tidak terjadi penyimpangan atau lebih tepatnya penyalahgunaan teknologi.

7. Ketidak pedulian terhadap lingkungan sekitar. Karena tuntunan hidup dan tuntunan zaman,
orang-orang saat sekarang ini seakan tidak peduli terhadap lingkungan sendiri ataupun lingkunagn
sekitar. Padahal menurut saya peduli terhadap lingkungan sekitar adalah sebuah kontrol masyarakat
yang epektif dalam mencegah kejahatan sosial pada ksusnya maupun menurunnya nilai moral. Maka
dari itu kita harus belajar untuk menghargai serta belajar untuk saling mengingatkan terhadap
sesama agar tidak terjadi perselisihan dalam lingkungan.

Cara Mengatasi Kerusakan Karakter pada lingkungan

Kerusakan karakter bangsa harus ada upaya untuk mengatasinya. Berikut hal-hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut:

• Memperkokoh keimanan atau akidah dengan jalan memberikan pengetahuan agama, baik di
rumah, sekolah dan masyarakat.
• Menanamkan perasaan dekat kepada Tuhan YME.
• Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun
lingkungan pergaulan.
• Menumbuhkan tanggung jawab pengembangan amanah dakwah dengan terus berusaha
untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat dan bernegara.

Kesimpulan

Pendidikan karakter di Indonesia belum berada pada tahap maju. Sehingga perlu diadakan perbaikan
sistem pendidikan oleh pemerintah dalam memajukan pendidikan karakter anak bangsa di
Indonesia. Keluarga, sekolah dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam memajukan
karakter anak bangsa. Pendidikan karakter bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di
Indonesia agar siswa dapat memahami dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan karakter tak hanya menjadi tugas guru, bukan hanya di lingkup sekolah, pendidikan
karakter harus dipikul pula oleh masyarakat secara luas. Keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat pun memanggul tugas memberikan karakter terhadap anak pada fase paling awal.

Daftar Pustaka

https://masoemuniversity.ac.id/berita/penyebab-rusaknya-moral-generasi-millenial.php

https://www.universitaspsikologi.com/2019/11/pengertian-pendidikan-karakter-dan-aspek-
karakter-menurut-ahli.html

https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1434/1/mungafif%20NPM%201706671.pdf

Anda mungkin juga menyukai