Anda di halaman 1dari 7

Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Remaja

di Masa Pandemi

Dibuat oleh :
Ni Made Cinta Permatasari Wisania
9F
18

SMP CIPTA DHARMA


2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Pentingnya
Pendidikan Karakter Pada Remaja si Masa Pandemi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas guru
pada ekstrakulikuler karya ilmiah remaja. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pendidikan karakter bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Putu Ayu Yuliantini, S.Pd,


selaku guru ekstrakulikuler karya ilmiah remaja yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 7 Oktober 2021 

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan karakter harus diajarkan sejak dini dimulai dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi. Karena hal itu juga merupakan bagian dari kunci untuk
mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan karakter di masa pandemi sangat
membutuhkan kerjasama dari semua kelompok masyarakat.

Di masa pandemi ini, masalah yang sering dihadapi yaitu ketidakpatuhan masyarakat
terhadap pemberlakuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
yang dianjurkan pemerintah. Hal itu sudah menunjukkan karakter masyarakat yang
egois dan hanya mementingkan diri sendiri.

Nilai-nilai khas bangsa Indonesia pun harus tetap dijaga agar tidak terlupakan di
tengah pandemi covid-19 ini. Selain itu, adapun efek globalisasi yang tidak mampu
dibendung yaitu perkembangan sarana teknologi berbasis IT internet. Hal ini tentu
membawa dampak positif seperti dapat mengetahui informasi dengan cepat, namun
ini tak luput juga dari dampak negatif. Banyak generasi muda yang mayoritas
mengakses media sosial tanpa mengenal waktu. Kemajuan teknologi telah
memunculkan gejala-gejala yang kontra produktif.

Untuk meningkatkan kesadaran bersama, maka pendidikan karakter dapat dijadikan


sarana untuk mewujudkan perilaku yang harus lebih digiatkan dalam masa pandemi
covid-19. Sekolah menjadi salah satu tempat yang diharapkan dapat memberikan
pemberdayaan kepada peserta didik menjadi warga sekolah yang baik sesuai dengan
nilai-nilai karakter bangsa.

Masalah yang muncul yakni keberhasilan pendidikan karakter mengalami kendala,


mengingat pembelajaran diadakan secara online atau daring. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan secara daring akan dapat mempermudah pengawasan orang tua
terhadap anak peserta didik, atau sebaliknya. Beberapa permasalahan yang terjadi,
banyak orang tua yang kurang memiliki waktu untuk mendampingi anaknya ketika
melakukan pembelajaran online ataupun menyelipkan nilai-nilai karakter pada
kehidupan sehari-hari. Sebab itu kini peran orang tua sangat penting, diharapkan
orang tua dapat memberikan motivasi dan pengawasan selama peserta didik dirumah.
Sehingga peserta didik dapat terus bersemangat selama melakukan pembelajaran
daring di rumah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pendidikan karakter?
2. Bagaimana cara mengajarkan pendidikan karakter kepada anak seusia sekolah?

1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui penjelasan mengenai apa itu pendidikan karakter.
2. Untuk dapat mengetahui cara mengajarkan pendidikan karakter kepada anak
seusia sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein yang berarti mengukir.
Membentuk karakter diibaratkan seperti mengukir di atas batu permata atau
permukaan besi yang keras. Dari sini kemudian berkembang pengertian karakter yang
diartikan sebagai tanda khusus atau pola perilaku. Sedangkan pendidikan adalah
proses internalisasi nilai budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga
orang dan masyarakat menjadi beradap. Pendidikan bukan hanya merupakan sarana
menstransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana
pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturasi dan sosialisasi). 

Jadi dapat disimpulkan bahwa, pendidikan karakter adalah suatu sistem


penanaman nilai-nilai karakter kepada masyarakat yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut. Pendidikan karakter ini berkutat pada empat hal yaitu olah hati, olah pikir,
olah rasa dan olah raga. 

1.2 Cara Mengajarkan Pendidikan Karakter Kepada Anak Usia Sekolah


Adapun salah satu cara atau metode harus dilakukan oleh pendidik yaitu
menciptakan hubungan atau interaksi yang baik dengan anak. Namun pada
kenyataannya tidak sedikit interaksi yang terjadi antara pendidik dengan anak justru
membuat anak tertekan, hal ini dikarenakan penggunaan cara/metode yang salah.
Karakter juga bisa dipandang dari beberapa sisi. Thomas Lickona (1991) melihat ada
tiga aspek penting yang saling berhubungan, yaitu pengetahuan moral (moral
knowing), perasaan moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior).

Pendidikan karakter melalui  sekolah  jarak jauh dapat tetap dikawal dan
dikontrol oleh para guru. Salah satunya caranya guru dapat memberikan penghargaan
kepada siswa yang berprestasi setidaknya dengan mengucapkan selamat, dan
memberikan hukuman melalui pesan jalur pribadi agar nama baiknya tetap terjaga dan
anak tidak merasa direndahkan di depan teman – temannya. Peserta didik juga dapat
diberikan ucapan selamat atau apresiasi jika mengerjakan tugas tepat waktu dan
diberikan hukuman jika terlambat mengerjakan tugas sebagai bentuk penanaman
karakter disiplin. Guru dan wali kelas harus selalu mengkontrol setiap kata yang
ditulis oleh peserta didik di dalam group pesan (seperti WhatsApp) anak-anak sebagai
bentuk penanaman karakter sopan dan santun dalam berucap dan bertanggung jawab
atas semua ucapan dan perbuatan mereka.

Mengajarkan pendidikan karakter juga bisa dilakukan di rumah dengan bantuan orang
tua. Anak-anak cenderung untuk meniru suatu perilaku orang dewasa yang dilihatnya,
jadi orang tua harus memberikan contoh yang baik kepada anaknya seperti halnya
dalam kejujuran, peduli, dan menghormati sesama. Selain itu orang tua juga dapat
memberikan apresiasi kepada anaknya, misalnya dalam hal pelajaran sekolah.
Walaupun anak mungkin belum mampu menunjukkan sisi terbaiknya dalam hal
pelajaran sekolah, orang tua harus tetap menghargai dan mendukungnya. Hal ini dapat
membantu anak untuk meningkatkan rasa percaya dirinya, sehingga anak tidak akan
menjadi orang yang gugup atau pemalu.
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
Pendidikan karakter sangat penting untuk diajarkan agar anak dapat mengembangkan
kebiasaan dan perilaku yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa. Untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak butuh kerjasama dari semua
kelompok masyarakat, baik orang tua maupun guru di sekolah dengan salah satu cara
yaitu, menciptakan hubungan atau interaksi yang baik dengan anak.

DAFTAR PUSTAKA

https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/images/upload/images/Pedoman_Penguatan_Kar
akter/V.10_Buku_Pedoman_PPK_PAUD.pdf

http://pauddikmassumbar.kemdikbud.go.id/artikel/42/pendidikan-karakter-bagi-anak-
usia-dini
https://media.neliti.com/media/publications/145197-ID-pendidikan-karakter-anak-
usia-dini-melal.pdf

http://repository.radenintan.ac.id/2236/4/Bab_II.pdf

https://bocahkampus.com/contoh-kata-pengantar

Anda mungkin juga menyukai