Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

PENDIDIKAN KARAKTER

Disusun oleh :

Nama : Wulan Afriani


NPM : 206910555
Kelas : 2F
Prodi : PGSD
Semester : 2 (Dua)

Dosen Pengampu : Dea Mustika, S.Pd.,M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Karakter

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
APRIL 2021
Pengembangan Pendidikan Karakter

Pengembangan Pendidikan Karakter di Kota Bogor

Sekolah perlu menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan prestasi


akademis dengan pembangunan karakter, khususnya pada siswa SD yang merupakan
masa usia emas bagi setiap anak.

Perkembangan teknologi yang ada saat ini sulit dibendung. Dalam kaitan itu
menurutnya, bahaya sekali jika orang tua tidak bisa mengontrol atau mengawasi
penggunaan gadget pada anaknya. Penggunaan gadget berlebihan dapat merusak fisik
(mata) dan jiwa anak.

Itu sebabnya agar para orang tua dan tenaga pendidik menyeimbangkan pembangunan
karakter dengan mendekatkan anak-anak kepada dunia nyata.

Di Kota Bogor mulai tahun 2017 telah mengintruksikan seluruh sekolah untuk
melaksanakan Pendidikan Karakter bagi siswanya. Untuk jangka panjang, pendidikan
karakter akan diutamakan dengan tidak mengubah kurikulum yang berjalan.
Pendidikan karakter yang akan dikembangkan di Kota Bogor meliputi 5 dimensi,
diantaranya agama, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
Desain Kelas yang Menunjang Suksesnya Pendidikan
Karakter

Desain ruang kelas berkarakter sangat dibutuhkan guna menciptakan suatu ruang
kelas yang aktif dan kreatif serta berpotensi untuk menjadikan peserta didik agar
mnejadi orang yang berkarakter baik. Penting bagi anak untuk mendapatkan desain
kelas yang menyenangkan baginya saat ia belajar di sekolah.

Desain kelas untuk pendidikan karakter untuk anak usia dini sebagai berikut:

Pertama, rapi dan bersih.


Barang yang ada di dalam kelas diletakkan dengan baik dan tersusun secara teratur.
Dengan keadaan kelas yang rapi maka anak akan merasa nyaman dan senang saat di
dalam kelas serta akan membiasakan anak untuk menyukai kerapian dan kebersihan
serta keindahan. Dengan begitu maka akan terbentuk nilai karakter disiplin dan peduli
lingkungan pada anak.

Kedua, nyaman.
Kelas yang nyaman merupakan hal sederhana tetapi penting. Jika ruangan kelas terasa
nyaman bagi anak, maka peserta didik akan lebih mudah dan nyaman untuk menerima
hal-hal yang baik dalam pembentukan karakternya.
Ketiga, corak warna yang cerah dan menyenangkan.
Desain kelas dengan corak warna yang cerah dapat membantu anak mengembangkan
kreativitasnya agar tertanam nilai karakter kreatif. Dengan begitu anak akan merasa
bahagia saat belajar.

Keempat, tenang.
Situasi kelas yang tenang ialah menghindari kelas yang rentan atau bising. Contoh
kelas yang berada di dekat jalan raya atau dekat tempat ramai lainnya yang bisa
memecah konsentrasi anak. Desain kelas seperti ini diperlukan guna membantu anak
untuk bisa berpikir lebih baik dan optimal serta mudah berkonsentrasi dalam
penerimaan materi.

Kelima, sejuk dan sirkulasi udaya yang baik.


Anak-anak cenderung mudah terganggu konsentrasinya saat belajar. Salah satu faktor
yang mengganggu ialah suasana kelas dan sirkulasi udaranya. Dengan suasana kelas
yang sejuk dan sirkulasi udara yang baik maka anak akan nyaman saat belajar dan
mudah berkreativitas.

Desain kelas yang membentuk karakter anak tercipta karena adanya peran serta guru
dan peserta didik yang bekerja sama dalam mengembangkan pembentukan karakter
untuk sebuah hal yang baik. Hal itu bisa dilihat dari partisipasi, semangat dan
kebahagiaan anak dalam keikutsertaannya dalam proses belajar mengajar, baik secara
individu maupun secara kelompok.
Budaya Sekolah Dukung Pembentukan Karakter

Budaya sekolah berisi kebiasaan-kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan


dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai
karakter yang diharapkan akan terbentuk.

Dikutip dari pena.belajar.kemdikbud.go.id, ada lima budaya sekolah yang bisa


dikembangkan, yaitu:

Pertama, gerakan literasi sekolah.


Gerakan literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah atau GLS
bertujuan agar peserta didik memiliki minat baca peserta didik serta meningkatkan
keterampilan membaca. Materi bacaan berisi nilai-nilai budi pekerti berupa kearifan
lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta
didik. Salah satu program yang direncanakan pemerintah adalah kegiatan 15 menit
membaca buku non pelajaran sebelum waktu pelajaran dimulai.

Kedua, kegiatan ekstra kulikuler.


Kegiatan ini bertujuan mengembangkan minat dan bakat peserta didik. Terlibat dalam
kegaitan ekstra kulikuler, peserta didik akan terbiasa dengan berbagai macam
kegiatan positif. Baik menyangkut kemampuan fisik maupun mental. Dengan aktif di
kegiatan ekstra kulikuler, peserta didik akan terbiasa dengan aktivitas yang
memerlukan pemikiran dan tenaga lebih. Mereka tidak akan manja, bermalas-malasan
dan anarkis. Tetapi mereka akan terbiasa aktif, kreatif dan bertanggung jawab.
Ketiga, menetapkan kegiatan pembiasaan pada awal dan akhir proses belajar.
Kegiatan ini bertujuan membentuk kebiasaan harian yang bersifat rutin. Bentuknya
tidak terlalu berat dan hanya memerlukan konsistensi. Kegiatan yang bisa dilakukan
antara lain, mengikuti upacara bendera, apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu
Nasional dan berdoa bersama. Diakhir pelajaran, kegiatan serupa juga perlu dilakukan
antara lain refleksi, menyanyikan lagu Daerah dan berdoa bersama. Tentu ini bukan
hanya di dalam kelas, kegiatan lain di luar kelas bisa juga dilakukan seperti
menyambut kedatangan anak di gerbang sekolah sembari berjabat tangan.

Keempat, membiasakan prilaku baik yang bersifat spontan.


Hal ini penting karena karakter itu akan terlihat pada spontanitas prilakunya. Karakter
dinilai belum terbentuk dalam diri seseorang jika belum bersifat spontan. Dengan kata
lain, spontanitas akan menjadi ukuran, bahwa seseorang itu telah memiliki karakter
yang baik atau belum. Perilaku ini mencakup perkataan dan perbuatan.

Kelima, menetapkan tata tertib sekolah.


Sekolah perlu membuat tata tertib yang disepakati dan dijalankan bersama. Dengan
begitu, situasi sekolah akan berjalan dengan tertib dalam jangka waktu yang lama
karena program sekolah berjalan sesuai dengan aturan main. Tata tertib diperlukan
mengingat sikap seseorang mudah berubah, apalagi yang menyangkut kebiasaan.
Dengan adanya aturan, seseorang akan terikat. Dengan begitu, kebiasaan positif itu
akan terus berkembang hingga menjadi karakter.

Dari seluruh budaya sekolah tersebut perlu adanya niat dan keinginan yang kuat dari
pihak sekolah, pemerintah, masyarakat, orangtua dan siswa untuk menjalankannya.
Tanpa itu semua, kebiasaan positif akan berlangsung sesaat dan aturan hanya tinggal
aturan. Tidak akan sampai pada tujuan yang diharapkan yaitu pengembangan
karakter.
Hikmah Pengetahuan
Yang Diperoleh dari Artikel di atas :

Di dalam pembelajaran di sekolah dapat kita ketahui bahwa tidak hanya akademis
saja yang penting untuk ditingkatkan tetapi pendidikan karakter juga sangat perlu
untuk diperhatikan dan dikembangkan. Karena ini akan berdampak pada sikap dan
prilaku siswa kedepannya. Apalagi dengan adanya teknologi yang canggih tidak
menutup kemungkinan bahwa anak bisa saja hilang kendali dan itu akan
menyebabkan masalah serius jika tidak segera diatasi. Sehingga dalam hal ini sangat
diperlukan kerjasama antara para guru, orang tua dan masyarakat sekitar agar karakter
siswa dapat berkembang dengan baik mengarah kepada hal-hal yang positif.

Untuk mewujudkan pendidikan karakter tidak hanya itu saja, tetapi desain kelas
yang mendukung juga sangat diperlukan. Agar anak tidak terganggu dan dapat
berkonsentrasi dengan baik saat pembelajaran dimulai. Dalam hal ini anak juga akan
terbiasa dengan lingkungan yang bersih, nyaman dan aman sehingga dapat
menumbuhkan motivasi untuk menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.

Setelah pengembangan dan desain kelas diterapkan. Selanjutnya kita harus


mengembangkan kebiasaan-kebiasaan positf yang akan terus dilakukan oleh murid di
sekolah. Tujuannya adalah agar kegiatan tersebut dapat terus melekat dalam diri anak
yang tidak menutup kemungkinan diterapkan dimana pun anak berada.
DAFTAR PUSTAKA

Humas Pemkot. 2017. Kota Bogor Kembangkan Pendidikan Karakter. Jabarprov


News [Internet]. [diunduh 2021 Apr 26]. Tersedia pada:
https://jabarprov.go.id/index.php/news/21255/2017/02/08/Kota-Bogor-Kemban
gkan-Pendidikan-Karakter

Sahabat Keluarga. 2019. Desain Kelas yang Menunjang Suksesnya Pendidikan


Karakter. GLN [Internet]. [diunduh 2021 Apr 26]. Tersedia pada:
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/desain-kelas-yang-menunjang-suksesnya-pe
ndidikan-karakter/
Sahabat Keluarga. 2020. Lima Budaya Sekolah Dukung Pembentukan Karakter. GLN
[Internet]. [diunduh 2021 Apr 26]. Tersedia pada:
https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/lima-budaya-sekolah-dukung-pembentukan
-karakter/

Anda mungkin juga menyukai