Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, program kerja ini dapat disusun sebagai
acuan kegiatan bagi semua komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan sekolah,
khususnya bidang kesiswaan. Program kerja ini disusun berdasarkan saran dan masukan dari
warga sekolah.
Dalam rangka berfikir sistematis kiranya semua pihak yang terkait dalam upaya
mencapai keberhasilan sekolah, dapat mengetahui dan memahami secara jelas tentang
komitmen keberhasilan yang ingin dicapai pada tahun ajaran 2022 / 2023, serta akan
sehingga hasilnya masih jauh dari harapan kita semua. Meski demikian diharapkan dapat
menjadi langkah awal menuju kebersamaan seluruh warga sekolah, dalam pengembangan
pembiasaan siswa di sekolah seutuhnya, secara sistematik. Selanjutnya semoga Allah SWT,
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu kualitas Sumber Daya Manusia yang cerdas, terampil,
berakhlak mulia dan mampu hidup bersaing adalah tuntutan dari perkembangan zaman
pada saat ini. Oleh karena itu, upaya peningkatan SDM ini harus diprogramkan secara
terstruktur, berkesinambungan dan dievaluasi secara berkala. Hal ini menjadi semakin
Salah satu bagian yang penting dalam upaya tersebut adalah sekolah sebagai
watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat, khususnya generasi muda sebagai
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan nasional.
diarahkan pada kompetensi multiple intelegensi sangatlah diharapkan. Oleh karena itu,
upaya pengembangan Potensi Diri Siswa melalui pembiasaan yang positif dan continue
B. Tujuan
1. Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi
pembiasaan.
3. Sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif
5. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis,
(civil society).
6. Menemukan dan memunculkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa sehingga
timbul kecakapan hidup (life skill) yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
7. Memberikan kemampuan minimal untuk melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi dan
hidup bermasyarakat.
8. Menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa terhadap pengaruh negatif yang datang
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
12. Meningkatkan kesegaran jasmani dan daya kreasi siswa untuk memantapkan
Visi:
“terwujudnya insan ulul albab sebagai khalifah allah pengemban amanah, penegak
3. Menyiapkan generasi muslim yang shalih, baik secara individual maupun social
E. Sasaran pembiasaan
penyelamatan siswa dari bahaya perilaku menyimpang dikalangan siswa dan jalur
G. Program Kerja
Pembiasaan Rutin
a. Karakter Religius
1). Berangkat sekolah ijin, bersalaman dengan orang tua dan guru disekolah.
4). Tidak menyontek saat ulangan dan mengerjakan tugas rumah di sekolah
9) Pengembangan budaya Senyum, sapa, salam, sopan dan santun dalam bertutur
kata.
9). Mengucapkan maaf, tolong dan terima kasih kepada siapa saja yang memberikan
Pembiasaan Terprogram
sekolah. Dan Semoga dapat menjadi kebiasaan yang akhrnya menjadi karakter baik yang ada
Demikian rancangan program ini kami buat, untuk dijadikan acuan agar seluruh siswa dapat
berproses dengan sangat baik dalam mewujudkan pribadi sebagai insan ulul albab. Mohon
maaf jika dalam penyusunan program ini masih jauh dari kata sempurna.
PROGRAM PEMBIASAAN DI TK AL IHSAN AL FARISI
Orang tua siswa diperbolehkan mendampingi anaknya pada pekan pertama untuk dapat
membantu anak dalam beradaptasi dengan lingkungan baru. Pendampingan yang dilakukan
orang tua diharapkan memberikan rasa aman daan nyaman pada siswa di sekolah sehingga
siswa akan senang berada di sekolah
Pada saat orang tua mendampingi anak di sekolah, awal masuk sekolah, kami merancang
kegiatan yang melibatkan mereka saat prosesnya seperti mengecap tangan bersama orang tua.
Siswa mengecap tangan mereka pada kain besar dan panjang dengan cara menempelkan
tangan pada larutan pewarna makanan dan tepung dengan didampingi orang tuanya. Orang
tua juga dipersilahkan ikut mengecap tangannya jika berkenan, kemudian orang tua
membantu anak memberi nama pada cap tangan siswa. Kegiatan lain adalah mencetak tubuh
anak di atas kertas koran, orang tua mencetak tubuh anaknya kemudian bersama anaknya
menggunting hasil cetakan badannya dan ditempel pada tali yang telah diikatkan pada sumpit
untuk dibuat mainan layang-layang besar.
Selain melibatkan orang tua di awal masuk, orang tua juga dilibatkan untuk melakukan pola
pembiasaan yang sama di rumah sehingga perkembangan anak lebih optimal.
Program yang menyenangkan adalah mengajak anak-anak bernyanyi, menari dan bermain
tepuk serta bermain permainan-permainan yang dirancang sebagai ice breaking. Bernyanyi
dan menari adalah kegiatan yang dirancang untuk membuat anak-anak diharapkan anak-anak
merasa senang karena hakekatnya anak-anak sangat menyenangi musik dan senang bergerak.
Program menyenangkan lainnya adalah menonton film tentang nilai-nilai karakter yang
dibangun di sekolah melalui film yang diputar di LCD kelas serta membacakan buku-buku
cerita. Film yang ditonton dan cerita yang dibacakan dikupas guru untuk dapat memberikan
pemahaman dan gambaran tentang karakter baik yang harus mereka miliki sehingga mereka
dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Memberi hadiah
Selama masa pembiasaan, anak-anak diberi hadiah saat pulang dengan harapan anak-anak
merasa dihargai, diapresiasi oleh guru sehingga mereka akan semangat untuk datang kembali
ke sekolah. Beberapa anak bahkan menunggu hadiah dari bu guru dan menyimpan hadiahnya
sebagai koleksi mereka di rumah.
Selama masa pembiasaan perlahan anak-anak dikenalkan aktivitas yang akan mereka jalani di
sekolah seperti latihan membuka dan memakai pakaian sendiri, toilet training, makan sendiri,
mencuci piring sendiri,dan kegiatan kemandirian lainnya. Semua kegiatan ini dikenalkan
dengan metode demonstrasi cara melakukannya, kemudian praktek langsung. Selama praktek
guru mendampingi dan membantu jika siswa membutuhkan bantuan sampai mereka dapat
melakukannya secara mandiri.
Membuat program mengenal diri, dan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah
Program pengenalan ini diharapkan akan membantu anak untuk dapat lebih cepat beradaptasi
dan bersosialisasi dengan lingkungan baru mereka yaitu sekolah. Anak diajak bermain
permainan bola menyebut nama diri. Semua anak duduk melingkar, kemudian bola digilirkan
diantara mereka dengan diperdengarkan music, setiap anak yang memegang bola diminta
memperkenalkan diri dengan menyebut namanya, anak-anak melingkar kemudian melempar
bola kea rah teman sambil menyebutkan nama teman yang dilempar bola. Permainan ini
menggunakan bantal bola atau bola plastik yang ringan sehingga tidak membuat anak sakit.
Program pengenalan bisa juga dengan semua anak dikumpulkan kemudian semua warga
sekolah; kepala sekolah, guru, pembantu sekolah dan tata usaha sekolah memperkenalkan diri
sehingga anak akan mengenal orang-orang yang akan mereka temui setiap hari. Pengenalan
ini diharapkan akan membuat anak merasa nyaman berinteraksi dengan warga sekolah yang
telah dikenalnya.
Anak-anak setiap hari Jum’at berkumpul bersama, anak usia 4-5 tahun dan anak usia 5-6
tahun mengadakan kegiatan bersama seperti melihat sulap yang diperankan oleh salah
seorang ibu guru atau mendengar cerita. Untuk menghibur dan mendidik anak, setiap hari
Jum’at diadakan kegiatan bersama untuk meninggalkan perasaan senang kepada anak
sebelum libur akhir pekan sehingga pada hari Senin anak akan tetap semangat untuk datang
ke sekolah. Kegiatan bersama yang dilakukan dapat melatih anak untuk dapat berinteraksi
dengan lingkungan yang lebih luas dari guru dan teman-teman kelasnya.
Program pembiasaan yang dilakukan dalam tiga bulan telah menghasilkan anak-anak yang
tertib, mandiri dan bertanggung jawab. Anak-anak dapat berinteraksi dengan harmonis
bersama teman dan warga sekolah sehingga anak-anak merasa nyaman berada di sekolah.
Kemampuan berinteraksi secara harmonis dengan semua teman, mandiri dan bertanggung
jawab sangat dibutuhkan anak dimasa depannya sehingga program pembiasaan ini
diharapkan dapat membekali anak di masa dewasa kelak.