Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah

Ario Dimas Permadi


NIM : 2306897
TEMA : Pendidikan Karakter
Baiklah, dimulai dengan pengertian Pendidikan Karakter, yaitu Upaya untuk mendidik
peserta supaya menjadi diri yang baik supaya memungkinkan berkontribusi secara positif di
lingkungan Masyarakat, sekolah, rumah dsb. Lalu menurut pendapat Megawangi (dalam
Kesuma, 2013, halaman 13) tentang Pendidikan Karakter yaitu Pendidikan Karakter adalah
sebuah usaha sadar untuk mendidik anak – anak agar dapat mengambil keputusan yang
bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari – hari, sehingga dapat memberikan
kontribusi positif terhadap lingkungannya.
Pendidikan Karakter diambil dari 2 kata yaitu “Pendidikan” dan “Karakter”,selanjutnya
pengertian dari “Pendidikan” dan “Karakter”.Pengertian pendidikan yaitu usaha mendidik
peserta supaya menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan menambah dari segi
pengetahuan, kecerdasan, kepribadian dsb. Selanjutnya menurut Kurniawan (2017,
halaman. 26) tentang Pendidikan adalah mengalihkan (menurunkan) berbagai nilai,
pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepada generasi yang lebih muda sebagai
usaha generasi tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya, baik jasmani
maupun Rohani. Lalu pengertian karakter yaitu sifat yang membedakan seseorang dengan
yang lain, mungkin seseorang memiliki sifat yang mirip. Selanjutnya Wynne (dalam Mulyasa,
2012, halaman. 3) menjelaskan bahwa kata “character” (“karakter” dalam bahasa Indonesia)
berasal dari bahasa Yunani, yaitu kharaktēr/eharassein yang berarti “to mark” atau “to
engrave” dalam Bahasa Indonesia (menandai atau mengukir).
Lalu, dilanjutkan dengan Komponen Pendidikan Karakter, yaitu yang membuat proses
Pendidikan Karakter itu berlangsung. Menurut Syamsul Kurniawan ada 3 komponen dalam
Pendidikan karakter diantaranya :
1.Pendidik
Pendidik adalah orang yang melaksanakan atau melakukan kegiatan mendidik. Pendidik bisa
guru, orang tua, bisa tokoh masyarakat atau sejenisnya. Berarti seseorang yang menjadi
Pendidik tidak hanya guru saja dan tempat untuk mendidik tidak hanya di lingkungan
sekolah.
2.Peserta Didik
Ada istilah – istilah yang digunakan untuk menyebut menyebut peserta didik, seperti siswa,
murid, santri, mahasiswa, pelajar, dan yang lain jika ada. Istilah siswa, murid, dan pelajar,
bisa digunakan untuk menyatakan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar sampai
menengah (Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, Sekolah Menengah Atas). Sementara
untuk santri bisa digunakan untuk peserta didik yang ada di pondok pesantren dan
mahasiswa untuk peserta didik yang mengikuti Pendidikan tingkat tinggi.
3.Kurikulum Pendidikan Karakter
Untuk Kurikulum, biasanya digunakan di lingkungan Pendidikan formal, yaitu sekolah seperti
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama , Sekolah Menengah Atas dan yang lainnya.
Untuk pengertian kurikulum yaitu sejumlah kegiatan yang mencakup berbagai strategi
belajar mengajar. Pengaturan – pengaturan program akan diterapkan yaitu hal – hal yang
mencakup pada kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam Pendidikan karakter di lingkungan pendidikan formal, kurikulum merupakan salah
satu komponennya (Pendidikan karakter di lingkungan Pendidikan formal). Namun demikian,
dalam kurikulum juga mempunyai beberapa komponen. Hasan Langlung menyebutkan
sekurang – kurangnya ada empat komponen utama dalam kurikulum , yaitu:
a) Tujuan – tujuan yang ingin dicapai oleh suatu jenjang Pendidikan,
b) pengetahuan, jika dalam bahasa inggris (knowledge) yaitu, informasi, data –
data, aktivitas, dan pengalaman dari mana dan bagaimana yang dimuat oleh
suatu kurikulum,
c) metode dan cara – cara mengajar yang dipakai oleh pendidik untuk mengajar dan
memotivasi peserta didik untuk membawa mereka kearah yang dikehendaki
kurikulum,
d) metode dan cara penilaian yang dipergunakan dalam mengukur dan menilai
kurikulum dan hasil proses Pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.
Dengan kurikulum diterapkan di dalam Pendidikan karakter maka, kegiatan Pendidikan
karakter akan terarah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kemudian, manfaat – manfaat Pendidikan karakter untuk pelajar di lingkungan sekolah. Ada
6 manfaat yang akan ditampilkan
1. Membentuk Karakter Siswa
Pendidikan karakter yang diberikan oleh sekolah-sekolah di Indonesia telah
memberikan banyak manfaat untuk para siswanya. Salah satu manfaat yang
dirasakan yaitu membentuk karakter siswa. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan
karakter bisa menjadikan siswa menjadi lebih mandiri, maju dan bertanggung jawab.
Selain itu, juga menciptakan siswa dengan kepribadian yang tangguh sesuai dengan
identitas bangsa Indonesia itu sendiri.
2. Melatih Mental dan Moral
Masalah mental siswa juga menjadi alasan kenapa pendidikan karakter harus
diberikan. Kondisi ini didasari oleh banyak siswa yang memiliki mental yang lemah
sehingga akan menciptakan munculnya masalah mental. Tentu ini tidak bisa
dibiarkan begitu saja karena akan mempengaruhi masa depan bangsa.
Manfaat lain dari pendidikan karakter adalah untuk mencegah siswa memiliki moral yang
tidak baik. Jika siswa memiliki mental dan moral yang baik maka akan tercipta suasana yang
kondusif dan akan mencegah terjadi perpecahan. Tidak hanya itu saja, pendidikan karakter
juga menghasilkan siswa yang tangguh dalam menghadapi masalah dan situasi serta menjadi
sosok yang bijaksana.
3. Memerangi Berbagai Perilaku Tidak Terpuji
Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan sejak usia dini. Pernyataan
seperti ini bukanlah tanpa alasan karena pendidikan karakter yang didapatkan bisa
menjadi benteng untuk siswa dalam memerangi berbagai perilaku yang tidak terpuji.
Jika siswa tidak memiliki benteng yang kuat maka akan mengikuti arus.
Pendidikan karakter ini juga memberikan banyak pengetahuan yang dibutuhkan oleh
siswa. Pengetahuan yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apa saja
bahaya yang ada di masyarakat serta cara untuk menanganinya dengan tepat dan
benar.
4. Menciptakan Generasi yang Berintegritas
Manfaat pendidikan karakter untuk siswa di sekolah selanjutnya adalah menciptakan
generasi yang berintegritas. Memiliki karakter yang kuat maka akan membuat siswa
menjadi lebih tangguh dan kokoh dalam menjalani kehidupannya. Tangguh dan
kokoh ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Siswa
dengan integritas yang tinggi pastinya akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
integritas bangsa dan juga negara.
5. Disiplin
Dimanapun berada siswa sebaiknya disiplin, terutama saat berada di lingkungan
sekolah. Siswa yang selalu disiplin ternyata juga mempengaruhi kinerja akademiknya
menjadi lebih baik lagi. Dengan pendidikan karakter kehadiran siswa di sekolah
menjadi lebih baik, tepat waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan, lebih
sedikit vandalism, pengurangan kekerasan dan masih banyak lagi.
6. Siswa Menjadi Lebih Bertanggung Jawab
Kemampuan pola pikir dan moral yang lebih baik maka akan mempengaruhi
kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir seperti ini akan memberikan
banyak keuntungan bagi siswa. Salah satunya bisa mengambil keputusan dengan
cepat dan tepat serta tercipta siswa yang bertanggung jawab.
, itulah 6 manfaat pendidikan karakter untuk siswa di sekolah.
Lalu, ada strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Dalam Panduan Pelaksaan Pendidikan Karakter (Kemendiknas 2010, hlm. 15-17) Strategi
pelaksanaan pendidikan karakter di satuan pendidikan merupakan suatu kesatuan dari
program manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang terimplementasi dalam
pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum oleh setiap satuan pendidikan.
Masih dari Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Kemendiknas, agar pendidikan
karakter dapat dilaksanakan secara optimal, pendidikan karakter dapat diimplementasikan
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sosialisasi ke stakeholders (komite sekolah, masyarakat, dan lembaga-lembaga
lainnya)
2. Pengembangan dalam kegiatan sekolah
3. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
4. Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar, melalui:
Kegiatan rutin
b. Kegiatan spontan
c. Keteladanan
d. Pengondisian
5. Kegiatan ekstra kurikuler
6. Menanamkannya melalui kegiatan keseharian di rumah dan di Masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai