Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Pendidikan Karakter di SD

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SD


Adistia Oktafiani Rusmana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul,
Jalan Arjuna Utara No. 9, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta – 11510
adistiarusmana@gmail.com

Abstract
Education is one of the main keys to building and shaping the quality of the character of citizens. The
purpose of this study is the researcher wants to identify what good characters are shown by the
students of SD Duri Kepa 03 and describe the application of character education in SDN Duri Kepa
03. The research method used is descriptive qualitative research method, so the results of this study
are: 1) Character value that is applied and demonstrated that is religious, caring for the environment,
responsibility, honesty and tolerance. 2) Application and concept of character education in Duri
Kepa 03 Elementary School through habituation. 3). Strategies used by teachers in the application of
character education such as always reminding students of good things, giving reprimands, giving
examples or being role models, routine activities or habituation, and fostering student awareness. 4)
Obstacles in the implementation of character education at SD Duri Kepa 03 are factors of teachers,
parents, environment, and students.

Keywords:Character value, teacher strategy, inhibiting factors

Abstrak
Pendidikan menjadi salah satu kunci utama membangun dan membentuk kualitas karakter warga
negara. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengidentifikasi karakter baik apa saja yang
ditunjukan siswa SDN Duri Kepa 03 dan mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter di SDN
Duri Kepa 03. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif, sehingga hasil penelitian ini adalah: 1) Nilai karakter yang diterapkan dan ditunjukan yaitu
religius, peduli lingkungan, tanggung jawab, jujur, dan toleransi. 2) Penerapan dan konsep pendidikan
karakter di SDN Duri Kepa 03 melalui pembiasaan. 3).Strategi yang digunakan guru dalam penerapan
pendidikan karakter seperti selalu mengingatkan siswa akan hal baik, memberikan teguran,
memberikan contoh atau menjadi teladan, kegiatan rutin atau pembiasaan, dan menumbuhkan
kesadaran siswa. 4) Hambatan dalam penerpan pendidikan karakter di SDN Duri Kepa 03 adalah
faktor guru, orang tua, lingkungan, dan siswa.

Kata kunci: Nilai karakter, strategi guru, faktor penghambat

Pendahuluan negara. Pendidikan juga merupakan tabungan atau


Penyimpangan sosial, seperti perkelahian, investasi jangka panjang dan sangat berharga dalam
bentrok antaragama, bentrok antarsuku, pembu- pembangunan suatu negara, karena negara sukses
nuhan, pemerkosaan, penganiayaan, tawuran antar yang maju dan berkembang dapat dilihat dari kua-
pelajar, korupsi, sering terjadi di Indonesia. Hal litas warga negara itu sendiri. Pendidikan seharusnya
tersebut tidak hanya terjadi pada kalangan mampu membentuk masyarakat yang berkarakter
masyarakat sipil, tetapi juga pada aparat negara. baik dan mampu meningkatkan kesadaran
Penyimpangan yang dilakukan aparat negara masyarakat untuk hidup secara rukun, bertoleransi
tersebut dianggap telah mencoreng serta merusak tinggi, dan berwawasan kebangsaan yang demokrasi
karakter bangsa Indonesia yang terkenal dengan serta berwawasan global. Hal ini berkaitan dengan
karakter jujur, bertoleransi antarumat beragama, fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
ramah, gotong-royong, rukun, saling menghargai tercantum dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
satu sama lain yang sesuai dengan azas kesatuan dan sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi
persatuan serta sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. “Pendidikan nasional berfungsi mengem-
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masalah bangkan dan membentuk watak serta peradaban
efektivitas pendidikan, salah satunya pendidikan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencer-
moral. Pendidikan moral dapat diajarkan sebagai daskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk ber-
bagian pembelajaran dalam pembentukan karakter kembangnya potensi peserta didik agar menjadi
peserta didik. manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Pendidikan menjadi salah satu kunci utama Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
membangun dan membentuk kualitas karakter warga

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 74


Penerapan Pendidikan Karakter di SD

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara anak yang memiliki karakter baik untuk kehidupan
yang demokratis serta bertanggung jawab.” mereka di masa depan. Berdasarkan latar belakang
Berdasarkan penjelasan di atas mem- di atas, penulis terdorong untuk mengambil judul
buktikan bahwa fungsi pendidikan nasional untuk penelitian kualitatif tentang “Penerapan Pendidikan
mengembangkan dan membentuk watak siswa Karakter di SD.”
menjadi warga negara demokratis, bertanggung Berdasarkan latar belakang di atas, maka
jawab, beriman, dan berilmu. Warga negara ber- tujuan penelitian ini adalah: Mengidentifikasi
karakter baik merupakan aspek berharga dalam karakter baik apa saja yang telah ditunjukan oleh
kehidupan berbangsa dan bernegara. formal non- siswa SDN Duri Kepa 03 dan mendeskripsikan
formal maupun informal. Pembentukan karakter penerapan pendidikan kanarakter di SDN Duri Kepa
baik sangat identik dengan pembentukan watak yang 03.
dimiliki seseorang. Tanpa karakter yang baik Adapun kegunaan penelitian kualitatif ini
seseorang akan dengan mudah melakukan hal adalah:
apapun yang membuat dirinya senang walaupun a. Kegunaan Teoretis
dapat menyakiti orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
Berdasarkan studi terdahulu, didapatkan dunia pendidikan dan menyebarluaskan informasi
hasil bahwa sudah banyak siswa SDN Duri Kepa 03 tentang penerapan pendidikan karakter.
menunjukan karakter baik yang mereka miliki, b. Kegunaan Praktis
contoh kecilnya ialah pada saat jam masuk berbunyi 1. Bagi Guru sebagai pedoman untuk
seluruh siswa segera keluar kelas dan menuju meningkatkan kemampuan dalam penggunaan
lapangan untuk baris lalu menyanyikan lagu-lagu strategi yang tepat dalam membentuk karakter
kebangsaan serta daerah secara bersama-sama, bagi siswa.
siswa kelas 3 dan 4 yang terbagi untuk masuk siang, 2. Bagi Sekolah penelitian ini dapat memberikan
pada saat jam istirahat dan mendengar suara azan informasi dalam membentuk karakter siswa
Zuhur berkumandang, mereka langsung meng- ke arah yang lebih baik lagi.
hentikan aktivitas mereka dan segera menuju musala 3. Bagi Lembaga Pemerintahan diharapkan
untuk salat berjamaah, dan masih banyak contoh pemerintah dapat menerapkan kembali
lainnya. Hal tersebut sudah menunjukan bahwa pendidikan karakter di setiap sekolah dan
sebagian besar siswa SDN Duri Kepa 03 memiliki dapat meningkatkan penerapan pendidikan
karakter disiplin, cinta tanah air, dan religius. karakter melalui program pendidikan guru dan
Mengingat pentingnya karakter bagi seseorang maka dapat dilaksanakan dengan baik.
pembentukan karakter harus dilakukan sedini
mungkin agar terbentuk sumber daya manusia Pendidikan
(SDM) yang kuat karakternya dengan berbudi luhur Pendidikan merupakan hal yang paling
dan berhati mulia serta berkepribadian yang mantap. penting atau kunci utama dalam kehidupan. Selain
Dengan adanya penanaman pendidikan itu. pendidikan juga merupakan tabungan dan inves-
karakter di setiap sekolah dapat menyadarkan siswa tasi dalam pembangunan suatu negara. Menurut Ki
akan kejujuran, memiliki motivasi tinggi, peduli Hadjar Dewantoro dalam Neolaka dan Amialia
terhadap lingkungan sekitar, tangung jawab, kreatif (2017:11) pendidikan adalah daya upaya untuk
dapat mengembangkan dan menunjukan potensi memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak,
yang dimilikinya, takwa kepada Tuhan yang Maha agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu
Esa, serta melahirkan siswa-siswa yang berkarakter hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan
dan berkeperibadian baik terutama pada jenjang alam dan masyarakatnya. Selanjutnya menurut UU
sekolah dasar (SD). Usia anak sekolah dasar (SD) No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
merupakan tahap penting dalam penanaman Nasional, menyatakan bahwa:
pendidikan karakter karena pada usia tersebut anak “Pendidikan adalah usaha sadar dan teren-
sedang mengalami perkembangan fisik dan motorik cana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
tak terkecuali perkembangan kepribadian, watak pembelajaran agar peserta didik secara aktif
emosional, intelektual, bahasa, budi pekerti, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
moralnya yang bertumbuh pesat. Selain itu, sekolah kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
dasar merupakan lembaga pendidikan wajib paling kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
dasar yang rata-rata siswanya memiliki karakteristik ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
selalu ingin tahu dan membutuhkan pembimbing bangsa dan negara.”
yang dapat dijadikan idolanya. Apabila anak seusia Berdasarkan pengertian di atas pendidikan
tersebut melakukan kesalahan, masih dapat dengan merupakan usaha seseorang untu mengembangkan
mudah untuk diberikan bimbingan dan arahan potensi yang dimilikinya kearah yang lebih baik.
kearah yang lebih baik, agar mereka bisa menjadi Menurut Rosidatun (2018:17-18) menjelaskan

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 75


Penerapan Pendidikan Karakter di SD

bahwa dalam makna yang lebih luas pendidikan Selain itu, pendidikan karakter yang diinginkan
adalah setiap tindakan atau pengalaman yang adalah pendidikan karakter yang dapat mengem-
memberikan efek formatif pada pikiran, karakter, bangkan wawasan kebangsaan serta mendorong
atau pada kecakapan fisik seseorang. Berdasarkan siswa untuk lebih kreatif dan inovatif (Maulana,
pengertian dan uraian di atas, maka dapat disim- 2016:22). Berdasarkan pengertian di atas dapat ,
pulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses maka dapat disimpulkan bahwa disintesiskan
seseorang dalam mengubah dan mengembangkan definisi konseptual dari pendidikan karakter adalah
pengetahuan, sikap, dan potensi yang dimilikinya usaha dalam membangun dan terus meningkatkan
kearah yang lebih baik melalui pembelajaran dan karakter seseorang sesuai dengan nilai-nilai agar
pembimbingan secara sadar dan terencana. menjadi manusia yang mengetahui, mencintai dan
melaksanakan kebaikan terhadap Tuhan Yang Maha
Karakter Esa, diri sendiri, sesama, dan terhadap lingkungan
Karakter adalah suatu ciri khusus yang serta mempraktikanya dalam kehidupannya sehari-
dimiliki oleh seseorang atau suatu benda, (Kertajaya hari.
dalam Silitonga 2014:29). Menurut Yaumi (2014:7)
karakter adalah moralitas, kebenaran, kebaikan, Nilai-nilai Karakter
kekuatan, dan sikap individu yang ditunjukan Menurut Hasan dalam Santosa (2014:33-34)
kepada individu lainnya melalui suatu tindakan. sumber nilai-nilai yang dikembangkan dalam
Sementara itu, menurut Rosidatun (2018:20), pendidikan karakter diidentifikasikan dari sumber-
karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi sumber berikut ini:
seseorang, terbentuk baik karena penagaruh here- a. Agama
ditas maupun pengaruh lingkungan, yang mem- Masyarakat Indonesia adalah masyarakat
bedakanya dengan orang lain, serta diwujudkan beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu,
dalam sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari- masyarakat dan bangsa selalu didasari pada
hari. Sebagai ciri khas dan identitas suatu Negara, ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis,
karakter merupakan nilai terpenting dan paling kehidupan kenegaraanpun didasari pada nilai-
utama suatu prilaku yang menjadi sumber tata nilai nilai yang berasai dari agama. Atas dasar
interaksi antar manusia. Berdasarkan pengertian di pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakter adalah karakter harus didasari pada nilai-nilai dan
watak, sifat, akhlak dan budi pekerti seseorang yang kaidah yang berasal dari agama;
terbentuk dari dalam diri orang tersebut dan b. Pancasila
merupakan ciri khas atau pembeda dari individu Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan
lainnya. atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan yang disebut pancasila. Pancasila
Pengertian Pendidikan Karakter terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
Pendidikan karakter yaitu usaha yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai
berdasarkan nlai-nilai inti yang baik untuk individu yang terkandung dalam pancasila menjadi nilai-
dan baik untuk masyarakat (Thomas Lickona dalam nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
Yaumi, 2014:10). Menurut Kemendiknas (2011) ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
Pendidikan Karakter adalah usaha menanamkan Pendidikan karakter bertujuan mempersiapkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik sehinga peserta didik peserta didik menjadi warga negara yang
mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai- memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan
nilai yang sudah menjadi kebiasaannya. Pendidikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sebagai
karakter adalah daya-upaya untuk mengembangkan warga negara.
bertumbuhnya budi pekerti luhur (karakter), pikiran, c. Budaya
dan tumbuh anak, (Ningsih, 2015:8). Supranoto Sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada
(2015:48) menjelaskan bahwa pendidikan karakter manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak
adalah segala usaha yang dapat dilakukan untuk didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
mempengaruhi karakter siswa. Menurutnya, pendi- masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan
dikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
(knowing the good) mengetahui kebaikan, (loving konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota
the good) mencintai kebaikan, (doing the good) mayarakat itu. Posisi budaya yang demikian
melakukan kebaikan. Pendidikan karakter penting dalam kehidupan mayarakat meng-
merupakan bagian utama dalam kehidupan haruskan budaya menjadi sumber nilai dalam
berbangsa dan peserta didik dengan karakter yang pendidikan karakter.
kuat akan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 76


Penerapan Pendidikan Karakter di SD

d. Tujuan Pendidikan Nasional diterapkan melaui kegiatan mengerjakan tugas yang


Sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki diberikan guru dan berani meminta maaf kalau
setiap warga negara Indonesia, dikembangkan berbuat salah. Nilai disiplin diterapkan melalui
oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai kegiatan datang tepat waktu dan mengumpulkan
jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional tugas tepat waktu. Nilai jujur diterapkan melaui
memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus kegiatan harus berani mengakui kesalahan yang
dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, telah dilakukannya. Nilai toleransi diterapkan
tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang melalui kegiatan kerjasama tanpa harus memilih
paling operasional dalam pengembangan pendi- teman dan tidak mengganggu teman yang sedang
dikan karakter. beribadah. Nilai karakter tersebut diterapkan melalui
Nilai-nilai yang bersumber dari agama, kegiatan sederhana di dalam kelas maupun di
pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional sekolah.
tersebut telah dikembangkan oleh Kemendiknas
(2011) dan diidentifikasikan menjadi 18 nilai 2. Penerapan Pendidikan Karakter
karakter. Kedelapan belas nilai karakter tersebut Suatu konsep sangat diperlukan dalam
adalah: 1.religius; 2.jujur; 3.toleransi; 4.disiplin; penerpan pendidikan karakter di sekolah. Konsep
5.kerja keras; 6.kreatif; 7.mandiri; 8.demokratis; penerpan pendidikan karakter yang digunakan oleh
9.rasa ingin tahu; 10.semangat kebangsaan; 11.cinta SDN Duri Kepa 03 adalah konsep pembiasaan.
tanah air; 12.menghargai prestasi; 13.bersahabat/ Menurut narasumber pembiasaan dilakukan agar
komunikatif; 14.cinta damai; 15.gemar membaca; siswa dapat terbiasa dengan kegiatan yang dilakukan
16.peduli lingkungan; 17.peduli sosial; 18.tanggung di sekolah dan dapat menerapkannya di lingkungan
jawab. luar sekolah. Kegitan pembiasaan yang dilakukan
seperti menyanyikan lagu wajib dan berdoa bersama
Metode Penelitian di lapangan, mengumpulkan botol pada hari selasa
Metode dalam penelitian ini adalah metode dan sebagainya.
kualitatif, yakni metode penelitian ilmiaah yang
bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam 3. Strategi dan Tujuan Guru dalam Penerapan
konteks sosial secara alamiah dengan menge- Pendidikan Karakter
depankan proses interaksi komunikasi yang Strategi adalah cara yang digunakan oleh
mendalam antara peneliti dengan fenomena yang guru dalam menerapakan pendidikan karakter dan
diteliti, (Herdiansyah 2010:9). Peneliti meng- mencapai tujuan yang diiginkan dan telah dite-
gunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu tapkan. Strategi yang digunakan oleh guru dan
metode penelitian yang bertujuan untuk mendes- kepala sekolah SDN Duri Kepa 03 adalah selalu
kripsikan secara utuh dan mendalam tentang realitas mengingatkan siswa untuk melakukan hal baik,
sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di memberi teguran jika siswa melakukan kesalahan,
masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga memberikan contoh kepada siswa dalam melakukan
tergambarkan ciri karakter, sifat, dan model dari hal baik, melakukan kegiatan rutin atau pembiasaan,
fenomena tersebut, (Sanjaya 2015:47) dan menumbuhkan kesadaran siswa.
Peneliti menggunakan metode kualitatif
karena penelitian ini berdasarkan kepada pemahan 4. Hambatan dalam Penerapan Pendidikan Karakter
dan makna dari penerapan pendidikan karakter. Ada beberapa faktor hambatan yang dapat
Lokasi penelitian ini adalah SDN Duri Kepa 03, memengaruhi karakter siswa sehingga guru dan
dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru di sekolah harus mengetahui cara untuk memini-
SDN Duri Kepa 03. malisasi hambatan tersebut. Hambatan yang
dihadapi oleh guru SDN Duri Kepa 03 dan cara
Hasil dan Pembahasan meminimalisasinya yaitu pertama faktor Lingkungan
Berdasarkan penelitian yang telah buruk sering kali membawa dampak buruk juga bagi
dilakukan, mendapatkan hasil bahwa: karakter siswa, cara meminimalisasinya dengan
1. Nilai Karakter yang Diterapkan memberikan siswa masukan dan tidak bosan
Berdasarkan 18 nilai karakter, nilai karakter mengingatkan siswa untuk bersikap baik. Kedua
yang lebih banyak diterapkan di SDN Duri Kepa 03 faktor orang tua yang bersikap masa bodo dan
adalah nilai religius diterapkan melalui kegiatan terlalu sisbuk dengan urusannya sendiri, cara
salat berjamaah, berdoa sebelum dan sesudah meminimalisasinya dengan dilakukan pertemuan
pelajaran. Nilai peduli lingkungan diterapkan melaui orang tua unutk membicarakan bagaimana cara yang
kegian membuang sampah harus pada tempatnya, baik dalam menerapkan pendidikan karakter siswa.
pengumpulan botol bekas, dan melakukan kegiatan Ketiga faktor siswa yang cuek masa bodo dan susah
bersih-bersih bersama. Nilai tanggung jawab diberitahu, cara meminimalisasinya dengan mem-

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 77


Penerapan Pendidikan Karakter di SD

berikan peringatan, teguran dan bersikap tegas Strategi dan Tujuan Guru dalam Penerapan
kepada siswa. Keermpat faktor guru, kurangnya Pendidikan Karakter
waktu yang dimiliki untuk bersama siswa sehingga Berdasarkan hasil wawancara yang didapat
tidak bias epenuhnya mengawasi siswa, cara diketahui bahwa strategi yang digunakan setiap guru
meminimalisasinya dengan melakukan koordinasi itu berbeda dan beragam seperti selalu mengi-
dengan orang tua siswa. ngatkan siswa akan hal baik, memberikan teguran,
memberikan contoh atau menjadi teladan, kegiatan
Nilai Karakter yang Diterapkan rutin atau pembiasaan, dan menumbuhkan kesadaran
Berdasarkan hasil data dari observasi dan siswa. Hal ini selaras dengan Zubaedi (2013:114)
wawancara yang didapatkan, menunjukan bawah mengatakan bahwa strategi yang memungkinkan
karakter yang diterapkan pada setiap kelas di SDN pendidikan karakter bisa berjalan sesuai sasaran
Duri Kepa 03 berbeda-beda tergantung dari apa yang setidak-tidaknya meliputi tiga hal berikut:
dibutuhkan oleh guru tersebut. Pihak sekolah dan a. Menggunakan prinsip keteladan dari semua
guru dapat menambah dan mengurangi nilai-nilai pihak, baik orang tua, guru, masyarakat maupun
karakter sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pemimpinnya;
sekolah tersebut dan hakekat materi SK-KD serta b. Mengunakan prinsip kontinuitas/rutinitas
materi bahasan suatu mata pelajaran, (Supranoto, (pembiasaan dalam segala aspek kehidupan);
2015:42). Nilai karakter yang paling banyak c. Menggunakan prinsip kesadaran untuk bertindak
diterapkan oleh guru SDN Duri Kepa 03 diantara sesuai dengan nilai-nilai karakter yang diajarkan.
ialah religus, peduli lingkungan, tanggung jawab, Meskipun strategi yang digunakan setiap
jujur, disiplin, dan toleransi. Sesuai dengan Instruksi guru berbeda, tetapi tujuan yang diharapkan oleh
Presiden nomor 87 tahun 2017, Kemendikbud guru tetap sama yaitu menginginkan siswa dapat
(2017) menegaskan bahwa terdapat lima nilai berubah dan memiliki karakter yang baik sehingga
karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yang dapat menerapkan karakter yang dimilikinya bukan
menjadi prioritas pengembangan gerakan Penguatan hanya di sekolah saja melainkan dalam kehidupanya
Pendidikkan Karakter (PPK), diantaranya religius, sehari-hari. Pendidikan karakter bertujuan mengem-
nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotong bangkan potensi yang dimiliki peserta didik untuk
royongan. Nilai-nilai tersebut tidak dapat berdiri dan memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa
berkembang sendiri, melainkan saling berketerkaitan yang baik, mewujudkan kebaikan itu dalam
satu sama lain. kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Samani
dan Haryanto 2014:45-46).
Penerapan dan Konsep Pendidikan Karakter
Berdasarkan wawancara dan dokumentasi Hambatan dalam Penerapan Pendidikan
yang telah dilakukan bersama guru dan kepala Karakter
sekolah di SDN Duri Kepa 03, penerapan pendi- Berdasarkan wawancara yang telah
dikan karakter disana sudah berjalan dengan cukup dilakukan bersama narasumber diketahui bahwa
baik dengan diberlakukannya kegiatan pembiasaan. terdapat beberapa hambatan dalam penerpan
Zubaedi (2013:114) menjelaskan bahwa hal yang pendidikan karakter yaitu. Pertama faktor dari guru,
memungkinkan pendidikan karakter bisa berjalan berupa kurangnya waktu bersama siswa sehingga
sesuai sasaran setidak-tidaknya meliputi tiga hal, guru tidak bisa mengawasi siswa secara Full. Kedua,
salah satunya adalah menggunakan prinsip faktor dari siswa yang berupa sifat cuek dan masa
kontinuitas/rutinitas (pembiasaan dalam segala bodo akan apa yang telah diajarkan guru. Ketiga
aspek kehidupan). Pembiasaan merupakan upaya faktor lingkungan, lingkung keluarga dan tempat
yang dilakukan guru dalam penerpan pendidikan tinggal yang buruk terkadang sering sekali membuat
karakter agar siswa dengan sendirinya akan terbiasa karakter siswa menjadi buruk, selaras dengan ini
dengan kegitan tersebut, hal itu selaras dengan Megawangi (dalam Suarmini, dkk 2016) menga-
Permendikbud No.23 Tahun 2015 tentang takan bahwa anak-anak akan tumbuh menjadi
penumbuhan budi pekerti atau karakter, pasal 1 ayat pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada
4 yang menegaskan bahwa: “Pembiasaan adalah lingkungan berkarakter, sehingga hakikat setiap
serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh anak yang dilahirkan dapat berkembang secara
siswa, guru, dan tenaga pendidikan yang bertujuan optimal. Keempat, faktor orang tua siswa yang
untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan berupa kurangnya waktu dan perhatian mereka
membentuk generasi yang berkarakter positif”. terhadap siswa karena sibuk bekerja, sikap cueknya
Kegiatan pembiasaan tersebut dilakukan agar siswa orang tua terhadap karakter siswa sehingga tidak
mampu menerapkan pemahaman yang telah didapat adanya tindak lanjut terhadap karakter yang telah
ke dalam kehidupan sehari-harinya bukan hanya di ditanamkan guru kepada siswa, dan sikap orang tua
sekolah tetapi di lingkungan manapun ia berada yang tidak dapat menerima jika anak mereka
Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 78
Penerapan Pendidikan Karakter di SD

melakukan kesalahan kemudian ditegur atau di beri Penerapan pendidikan karakter tidak ter-
hukuman oleh guru, hal tersebut berhubungan lepas dari hambatan yang dirasakan. Hambatan
dengan pola asuh orang tua yang diantaranya adalah dalam penerapan pendidikan karakter di SDN Duri
pola asuh tipe acuh tak acuh. Pola asuh tipe acuh Kepa 03 yaitu pertama faktor siswa, kedua faktor
tak acuh adalah pola dimana orang tua hanya lingkungan, ketiga faktor orang tua, dan keempat
menyediakan sedikit dukungan emosional terhadap faktor orang tua. Cara meminimalisasi hambatan
anak (terkadang tidak sama sekali), menerapkan tersebut yaitu guru tidak pernah bosan mengingatkan
sedikit ekspektasi atau standar berperilaku bagi siswa unutk selalu berbuat baik, memberikan
anak, menunjukkan sedikit minat dalam kehidupan motivasi kepada siswa, memberikan teguran jika
anak, orang tua tampaknya sibuk dengan masa- siswa melakukan kesalahan, bersikap tegas kepada
lahnya sendiri, (Jeanne Ellis O. dalam Hasanah, siswa, dan melakukan koordinasi dengan orang tua
2016). untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan di pendidikan karakter yang baik untuk siswa.
atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan pen-
didikan karakter harus adanya kesinambungan dan Daftar Referensi
dukungan dari semua pihak, hal ini didukung oleh Dwi Santosa, Agus. (2014). Implementasi
Zubaedi (2013:143) yang menjelaskan bahwa Pendidikan Karakter dalam Membangun
pengembangan karakter anak merupakan upaya yang Kemandirian dan Disiplin siswa di MTsN
perlu melibatkan semua pihak, baik keluarga inti, Kanigoro Kras Kab. Kediri. Didaktika
keluarga besar, sekolah, masyarakat, maupun Religia. Vol.2 No.1
pemerintahan.
Hasanah, Uswatun. (2016). Pola Asuh Orang Tua
Penutup dalam Membentuk Karakter Anak. Jurnal
Berdasarkan pembahasan di atas mengenai Elementary. Vol.2 No.2
penerapan pendidikan karakter di SDN Duri Kepa
03 dapat disimpulkan bahwa karakter yang di- Maulana, Heri. (2016). Pelaksanaan Pendidikan
tunjukan oleh siswa disana sebagai berikut. Pertama Karakter di Sekolah Alam. Jurnal Khasanah
religius, nilai religius diterapkan dalam kegiatan Ilmu. Vol.7 No.1
seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar, salat
berjamaah, dan sebagainya. Kedua peduli ling- Ningsih, Tutuk. (2015). Implementasi Pendidikan
kungan, nilai peduli lingkungan diterapkan melalui Karakter. Purwokerto: Stain Press.
kegiatan bersih-bersih bersama, mengumpulkan
botol bekas, membuang sampah pada tempatnya, Noelaka, Arnos dan Amalia, Grace. (2017).
dan melaksanakan piket harian. Ketiga tanggung Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan
jawab, nilai tanggung jawab diterapkan agar kesa- Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup.
lahan yang mereka lakukan dan berani untuk ber- Depok: Kencana.
tanggung jawab serta meminta maaf atas kesalahan
yang mereka lakukan. Keempat jujur, nilai kejujuran Rosidatun. (2018). Model Implementasi Pendidikan
diterapkan dalam kegitan harus jujur dalam Karakter. Gresik: Caremedia
mengerjakan ujian dan tidak boleh menyontek. Communication.
Kelima disiplin, nilai disiplin diterapkan dalam hal
datang tepat waktu, mematuhi segala aturan yang Samani, Muchlas dan Hariyanto. (2014). Konsep
ada dan sebagainya. Penerapan nilai-nilai karakter dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:
tersebut sangat diperlukan strategi yang digunakan PT Remaja Rosdakarya.
oleh sekolah dan guru.
Strategi yang digunakan oleh sekolah dalam Sanjaya, Wina. (2015). Penelitian Pendidikan jenis,
menerapkan pendidikan karakter adalah melalui Metode, dan prosedur. Jakarta:
pembiasaan, tetapi strategi yang digunakan setiap Prenadamedia Group.
guru SDN Duri Kepa 03 itu berbeda dan beragam,
seperti selalu mengingatkan siswa akan hal baik, Silitonga, Anita Shintauli, dkk (2014). Pengelolaan
memberikan teguran atau hukuman pada siswa yang Kegiatan Bimbingan dan Konseling Untuk
melakukan kesalahan agar tidak diulang kembali, Pembentukan Karakter Siswa Sekolah
memberikan contoh melakukan hal baik atau Dasar. Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol.9
menjadi teladan siswa, melakukan kegitan rutin No.1
(pembiasaan) di dalam kelas, menumbuhkan
kesadaran siswa akan pentingnya pendidikan
karakter bagi kehidupannya.

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 79


Penerapan Pendidikan Karakter di SD

Suarmini, Ni Wayan, dkk. (2016). Karakter Anak


dalam Keluarga sebagai Ketahanan Sosial
Budaya Bangsa. Jurnal Sosial Humaniora.
Vol.9 No.1

Supranoto, Heri. (2015). Implementasi Pendidikan


Karakter Bangsa dalam Pembelajaran SMA.
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.3 No.1

Yaumi, Muhammad. (2014). Pendidikan Karakter:


Landasan, Pilar, dan Implementasi. Jakarta:
Kencana Pramedia Group.

Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter.


Jakarta: Kencana.

Jurnal Eduscience Volume 4 Nomor 2, Februari 2019 80

Anda mungkin juga menyukai