Anda di halaman 1dari 18

KAPABILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH


TSANAWIYAH AL-IHSANIYAH DESA SARANG BURUNG
KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI

Sobirin

Fakultas Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

ABSTRAK

Permasalahan yang diteliti pada tulisan ini adalah tentang Kapabilitas


Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Desa Sarang Burung Kecamatan Jambi Luar
Kota Kabupaten Muaro Jambi, dengan tujuan untuk Untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan kegiatan Kelapa Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah dan Untuk mengetahui apa saja kendala yang
dihadapi Kepala Sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah
Tsanawiyah Al-Ihsaniyah serta upaya apa saja yang dilakukan dalam menghadapi
kendala yang dihadapi serta Untuk mengetahui bagaimana mutu yang dihasilkan
dari proses Kepemimpinan Kepala Sekolah dan standar apa yang digunakan untuk
mengukur mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah.
Penelitian yang penulis lakukan bersifat deskriptif kualitatif dengan objek
penelitian yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab terdahulu maka hasil penelitian
dapat dirumuskan dalam kesimpulan Kepala Sekolah Madarasah Tsanawiyah AL-
Ihsaniyah Desa Sarang Burung telah mampu melaksanakan pengembangan mutu
pendidikan yang di Madrasah tersebut dengan bukti pengimplementasian kinerja
berupa pelaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kegiatan sekolah
dan melakukan pengawasan yang baik terhadap proses, kinerja dan hasil kegiatan
pendidikan di Madrasarh Tsanwiyah Al-Ihsaniyah Desa Sarang Burung. langkah-
langkah yang ditempuh oleh Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah AlIhsaniyah
Desa Sarang Burung dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
menjalankan fungsi-fungsi educator, menager, administrator, supervisor, leader,
inovator dan motivator.

Kata Kunci : Kapabilitas, Kemampuan, Kepala Sekolah, Mutu, Pendidikan

1
ABSTRACT
The problems examined in this paper are the Principal Leadership Capability in
Improving the Quality of Education in Madrasas Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Sarang
Burung Village Jambi Luar Kota District, Muaro Jambi Regency, with the aim to
find out how the Coconut School activities in improving the quality of education in
Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah and To find out what are the obstacles faced
by the Principal in improving the quality of education in Madrasah Tsanawiyah Al-
Ihsaniyah and what efforts are being made in dealing with the obstacles faced and
To find out how the quality is generated from the Principal Leadership process and
what standards used to measure the quality of education in Madrasah Tsanawiyah
Al-Ihsaniyah.
The research that the author did was descriptive qualitative with the object of
research namely the principal, teacher, and students. Based on the results of the
research and discussion presented in the previous chapters, the results of the study
can be formulated in the conclusions of the Madarasah Principal Tsanawiyah AL-
Ihsaniyah Bird Nest Village has been able to carry out the development of quality
education in Madrasahs with evidence of implementation in the form of planning,
organizing, directing school activities and monitoring well the process,
performance and results of educational activities at Madrasarh Tsanwiyah Al-
Ihsaniyah Bird Nest Village. the steps taken by the Principal of Madrasah
Tsanawiyah AlIhsaniyah Sarang Burung Village in improving the quality of
education is by carrying out educator functions, menager, administrators,
supervisors, leaders, innovators and motivators.

Keywords: Capability, Ability, Principal, Quality, Education.

Latar Belakang pendidikan, dan juga diharapkan


Dalam dunia pendidikan
tercitnya hal yang positif bagi
sekarang kita melihat banyak usaha
peningkatan pendidikan. Bila melihat
yang dilakukan oleh pemerintah
lebih spesifik dan kita tinjau dari
seperti hal-hal yang berkaitan dengan
sudut lulusan maka output sekolah
Undang-undang Pendidikan
adalah lulusan yang dapat memberi
Nasional, Usaha peningkatan dana
mamfaat, maka dari itu Upaya
Pendidikan, perubahan Kurikulum.
penyelenggaraan pendidikan formal
Hal tersebut diharapkan dapat
yang bermutu sangat diperlukan dan
memecahkan permasalahan
ini sangat berkaitan erat dengan

2
kejelian dan ketepatan dalam lembaga pendidikan formal menjadi

mengidentifikasikan program semakin meningkat.

operasional pendidikan. Ini berarti Pendidikan merupakan hal yang

bahwa kemampuan manajerial kepala sangat penting karena pendidikan

sekolah dan layanan profesional salah satu penentu mutu Sumber Daya

tenaga pendidikan sangat di perlukan Manusia. Dimana dewasa ini

dan dapat difungsikan secara optimal. keunggulan suatu bangsa tidak lagi

Oleh karena itu sekolah sebagai ditandai dengan melimpahnya

unit kerja terdepan yang langsung kekayaan alam, melainkan pada

berhubungan dengan kebutuhan yang keunggulan Sumber Daya Manusia

nyata di bidang pendidikan, sudah (SDM), karena mutu Sember Daya

saatnya untuk memiliki kecakapan, Manusia (SDM) berkorelasi positif

serta kemapuan kerja dalam dengan mutu pendidikan. Hal ini

menjalankan program di sekolahnya. searah dengan Tujuan Pendidikan

Di bawah kepemimpinan kepala Nasional pada Bab II, Pasal 3 :

sekolah yang profesional, mereka Pendidikan nasional berfungsi


mengembangkan kemampuan dan
diharapkan mampu menampilkan dan watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka
mengembangkan diri sesuai dengan mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan berkembangnya potensi
potensinya yang pada gilirannya peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada
dapat meningkatkan mutu pendidikan Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berilmu, cakap, kreatif,
di Institusinya. Dengan demikian mandiri dan menjadi warga Negara

kepercayaan masyarakat terhadap

3
yang demokratis serta bertanggung yang akan dicapai untuk setiap tahun
jawab.1
atau kurun waktu tertentu dan
Karen itu sangat diperlukan
berabagai input dan proses harus
Lembaga atau Instutusi pendidikan
selalu mengacu pada mutu (output)
yang bermutu yang pada giliran nya
yang ingin dicapai. Dengan kata lain
menghasilkan lulusan yang bermutu
tanggung jawab sekolah dalam
pula. Karena “…pendidikan itu
pengembangan bukan hanya pada
merupakan suatu proses yang
proses, tetapi juga bertanggung jawab
bertujuan. setiap proses yang
pada hasil yang dicapai.
bertujuan tentunya mempunyai
Merupakan sesuatu yang
ukuran atau yardstick sudah sampai
mustahil, pendidikan atau sekolah
mana perjalana kita dalam mencapai
menghasilkan lulusan yang bermutu,
tujuan tersebut.”2 Proses dan hasil
jika tidak melalui proses pendidikan
dari pendidikan itulah yang akan
yang bermutu pula. Merupakan
menjawab apakah Lembaga atau
sesuatu yang mustahil pula, terjadi
Institusi itu bermutu, karena antara
proses pendidikan yang bermutu jika
proses dan hasil pendidikan saling
tidak didukung oleh faktor-faktor
berhubungan. Akan tetapi agar proses
penunjang proses pendidikan yang
yang baik itu tidak salah arah, maka
bermutu pula.
mutu harus dirumuskan lebih dahulu
Proses pendidikan yang bermutu
oleh sekolah, dan harus jelas target harus didukung oleh personalia,
seperti Administrator, guru, dan tata
usaha yang bermutu dan professional.
1 2
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang .H.A.R. Tilaar, Standarisasi Pendidikan
Sisdiknas ( sistem Pendidikan Nasional Nasionl Suatu Tinjauan Kritis, Jakarta:
) 2003 ( UU RI RI. NO. 20 Th. 2003 ), Rineka Cipta, 2006, hlm. 75
Jakarta: Rajawali Pers, 2006, hlm. 5-6

4
Hal tersebut didukung pula oleh dihadapi dan perhatian dari
sarana dan prasarana pendidikan,
fasilitas, media, sumber belajar yang pemerintah yang dikarenakan alasan-
memadai, baik mutu maupun
jumlahnya, dan biaya yang mecukupi, alasan tertentu hingga terbatas pula
menajemen yang tepat, serta
lingkungan yang mendukung.3 eksistensi sekolah tersebut untuk

Tidak di ragukan lagi setiap menjadi sekolah yang berprestasi dan

orang menghendaki mutu pendidikan bermutu. Tetapi terlepas dari itu

yang tinggi. Tetapi dunia pendidikan semua bagaimana peran, usaha serta

tidak bisa ditutup-tutupi, pada upaya kepala sekolah sebagai

kenyataannya masih banyak seseorang yang bertanggung jawab

pendidikan yang bermutu rendah dan atas mutu pada suatu pendidikan serta

sekolah-sekolah yang tidak dikelolah bertanggung jawab terhadap segala

dengan baik dan tidak memiliki visi, sesuatu yang terjadi dilingkungan

misi, serta tujuan yang jelas. Banyak sekolah. Jika sekolahnya berkonotasi

faktor yang munkin melatar belakangi negatif, maka imbasnya kepada

hal tersebut. Selain kurang nya faktor kepala Sekolah dan semua pihak yang

sarana dan fasilits, juga karena faktor ada dalam Sekolah itu, dan begitu

kepemimpinan yang berkaitan dengan pula sebaliknya, tatapi tidak hanya itu

kemampuan (kapabilitas) Kepala yang diperlukan kerjasama seluruh

Sekolah tersebut. Keprihatinan elemen yang ada disekolah harus ikut

sekolah seperti ini cukup beralasan bagian dalam rangka pencapai tujuan

karena keterbatasn-keterbatasan yang pendidikan tersebut.

3
.Nana Syaodih Sukmadinata, dkk, Intsrumen ), Bandung : Retika
Pengendalian Mutu Sekolah Aditama, 2006, hlm. 6-7
Menengah ( Konsep, Prinsip, dan

5
Untuk tmewujudkan sekolah yang pengalaman juga merupakan faktor
berprestasi sebenarnya menuntut
keterlibatan semua pihak. Akan yang amat penting yang dibutuhkan
tetapi, yang menjadi posisi kunci (key
pisition) adalah Kepala Sekolah, dalam memimpin. Meki tidaklah
karena bagamanapun sebaiknya
kualitas input (kualitas siswa masuk), merupakan harga mati bahwa
guru yang professional dan
berprestasi, sarana dan fasiltas yang pengalaman merupakan satu-satunya
menunjang, lingkungan masyarakat
yang mendukung,dan pengajaran faktor penentu keberhasilan
yang baik, tidak akan banyak
memberi andil dan mewujudkan kepemimpinan.
sekolah yang berprestasi, karena
sebenarnya yang menjadi penentu Dalam hal ini Faktor pengalaman
kebijakan di sekolah tersebut adalah akan sangat mempengaruhi
Kapala Sekolah.4 keprofesionalan kepala sekolah,
terutama terutama dalam mendukung
Madrasah Tsanawiyah Al- terbentuknya pemahaman tenaga
kependidikan terhadap pelaksanaan
Ihsaniyah Merupakan lembaga tugasnya. Pengalaman semasa
menjadi guru, menjadi wakil kepala
pendidikan Agama yang mengkaji sekolah atau menjadi anggota
organisasi kemasyarakatan sangat
Ilmu-ilmu Agama serta Ilmu-ilmu mempengaruhi kemampuan kepala
sekolah dalam melaksanakan
sosial lainya. Sekarang Madrasah pekerjaannya, demikian halnya
pelatihan dan penataran yang pernah
Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Desa dilakukan.5

Sarang burung dipimpin oleh kepala


Salama GranTour yang
sekolah yang bisa dikatakan belum
dilakukan oleh peneliti ada beberapa
cukup lama dalam meniti karir
hal positif yang telah dilakukan oleh
sebagai seorang guru dan sebagai
Kepala sekolah Madrasah
seorang pemimpin, sebagaimana
Tsanawiyah -Al-Ihsaniyah yang
diketahui bahwa pada dasar teorinya
merupakan "Progress" dari

4 5
.Mukhtar dkk, Sekolah Berprestasi, Jakarta : .E.Mulyasa, Menjadi Kepala sekolah
Nimas Multima 2001, hlm. 6 Profesional, Bandung : Remaja
Rosda Karya 2007, hlm. 100

6
Kepemimpinannya, seperti dalam Pendidikan di Madrasah

bidang Administrasi, sarana dan Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Desa

prasarana serta ada banyak hal yang Sarang Burung Kecamatan Jambi

kiranya harus dibenahi, ditingkatkan, Luar Kota Kabupaten Muaro

serta di awasi. Hal demikian tidaklah Jambi

memberi indikasi bahwa kinerja yang Permasalahan


1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan
dilakukan oleh Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dalam
Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsaniyah
meningkatkan mutu pendidikan di
tersebut telah sesuai dengan tugasnya Madrasah Tsanawiyah Al-
Ihsaniyah?
sebagai kepala sekolah serta apakah
2. Apa saja kendala yang dihadapi
telah menunjjukan kemampuannya
Kepala Sekolah dalam
dalam meciptakan mutu pendidikan peningkatan mutu pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Al-
yang baik di Madrasah Tsanawiyah
Ihsaniyah serta upaya apa saja
Al-Ihsaniyah Desa Sarang Burung.
yang dilakukan dalam menghadapi
kendala yang dihadapi?
Berdasarkan latar belakang
3. Bagaimana mutu yang dihasilkan
yang telah di paparkan diatas, maka dari proses kepemimpinan Kepala
Sekolah dan standar apa yang
penulis tertarik untuk mengadakan
digunakan untuk mengukur mutu
penelitian di Madrasah Tsanawiyah
pendidikan di Madrasah
Al-Ihsaniyah Desa Sarang Burung Tsanawiyah Al-Ihsaniyah
Pokok Bahasan
melalui karya ilmiah berbentuk
Para ahli menajemen telah
skripsi dengan judul: Kapabilitas
banyak mengemukakakn pengertian
Kepemimpinan Kepala Sekolah
kepemimpinan dalam berbagai
Dalam Meningkatkan Mutu

7
pandangan yang berbeda satu sama “kapabilitas” itu sendiri adalah

lain, perlu di kemukakan berbagai “Kemampuan”

pendapat para ahli tentang pengertian Hendiyat Soetopo dan Wasty

kepemimpinan sebagai dasar Soemanto bependapat bahwa

konseptual dalam membahas "...kepemimpinan adalah suatu usaha

kapabilitas kepemimpinan Kapala kegiatan dalam membimbing suatu

Sekolah Madrasah Tsanawiyah Al- kelompok sedemikian hingga/rupa

Ihsaniyah di Desa Sarang Burung. sehingga tecapai tujuan dari

Sebelumnya penulis sedikit ingin kelompok itu yaitu tujuan bersama."7

memberi pengertian mengenai arti Sedangkan menurut Oteng

kata “Kapabilitas” itu sendiri. Di Sutisna yang Menegaskan mengenai

dalam kamus kata serapan kepemimpinan "...Kepemimpinan

“Kapabilitas berasal dari bahasa dirumuskan sebagai proses

Inggris yaitu “capability” yang mana mempengaruhi kegiatan seseorang

asal katanya yaitu “capabel” yang atau kelompok dalam usaha-usaha

mempunyai arti “Mampu” yang kearah pencapaian tujuan dalam

kemudian ditambah atau digabungkan situasi tertentu".8

dengan kata “ity” yang mempunai arti Ditegaskan lagi oleh Oemar

“Hal-hal” atau “Keadaan”6 jadi dapat Hamalik mengenai pengertian

di simpulkan bahwa arti dari kata kepemimpinan "...Kepemimpinan

6
.Surawan Martinis, Kamus Kata Serapan, Pendidikan, Jakarta : Bina Aksara
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 2001, 1988, hlm. 1
8
hlm. 280 .Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan
7
.Hendiyat Soetopo & Wasty Soemanto, Dasar Teoritis Untuk Praktek
Kepemimpinan dan Supervisi Profesional, Bandung : Penerbit
Angkasa, 1983, hlm. 256

8
adalah suatu proses mempengaruhi penulis akan memaparkan pengertian

orang lain atau kelompok agar mereka Kepala Sekolah itu Sendiri agar kita

berbuat untuk mencapai tujuan yang dapat memahami apa yang dimaksud

telah ditentukan."9 dengan Kepemimpinan Kepala

Berdasarkan pegertian Sekolah itu sendiri.

kepemimpinan tersebut dapat ditarik Mukhtar dkk dalam bukunya

kesimpulan bahwa dalam yang berjudul Sekolah Berprestasi

kepemimpinan melibatkan interaksi mengemukan mengenai Pengertian

antara dua orang atau lebih dan dari Kepala sekolah. "...kepala

adanya proses mempengaruhi secara sekolah merupakan orang yang

sengaja terhadap bawahan guna bertanggung jawab penuh terhadap

mencapi tujuan bersama dan dalam berhasil tidaknya sekolah dalam

setiap kepemimpinan terdapat mewujudkan sekolah yang

(Leader) sebagai orang yang berkualitas dan berprestasi."10

mempengaruhi, dan ada pengikut Defenisi lain mengenai Kepala

(Follower) sebagai Pihak yang sekolah itu sendiri dapat kita lihat dari

dipengaruhi, serta adanya tujuan yang keterangan kalimat berikut ini:

hendak dicapai.
Dua kata tersebut adalah “Kepala”dan
“Sekolah” kata “Kepala” dapat
Untuk lebih jauh nya
diartiakan “ketua” atau “Pemimpin”
dalam suatu Organisasi atau suatu
pemahaman mengenai
lembaga. Sedangkan “Sekolah”
adalah sebuah lembaga dimana
Kepemimpinan Kepala sekolah, maka
menjadi tempat penerima dan
memberi pelajaran. Dengan demikian

9 10
.Oemar Hamalik, Menajemen .Mukhtar dkk, op. cit,. hlm. 65
Pengembangan Kurikulum, Bandung :
Remaja Rosda Karya 2006, hlm.174

9
secara sederhana Kepala Sekolah sekolah dan pengembangan mutu
dapat didefenisikan sebagai seorang
tenaga fungsional guru yang diberi pendidikan yang merupakan tujuan
tugas untuk memimpin suatu sekolah
di mana diselenggarakan proses bersama”
belajar mengajar, atau tempat di mana
terjadi interaksi antara guru yang Dalam mengelola sekolah,
memberi pelajaran dan murid
menerima pelajaran.11 Kepala Sekolah memiliki peran yang
“Kepala Sekolah adalah orang
sangat besar. Kepala Sekolah
yang bertanggung jawab terhadap
merupakan motor penggerak, penentu
pelaksanaan pendidikan sekolah,
arah kebijakan menuju sekolah dan
termasuk di dalamnya adalah
pendidikan secara luas "Kemampuan
penanggung jawab pelaksanaan
kepemimpianan kepala sekolah
administrasi sekolah.”12
merupakan faktor penentu utama
Dari uraian Kontekstual
pemberdayaan guru dan peningkatan
mengenai kepemimpinan dan kepala
mutu proses dan produk
sekolah diatas maka penulis dapat
pembelajaran. Kepala adalah orang
memahami mengenai Kepemimpinan
yang paling bertanggung jawab
Kepala Sekolah yaitu “Usaha sadar
apakah staf sekolah dapat bekerja
yang dilakukan dilakukan oleh orang
secara optimal."13Sebagai pengelola
yang mempunyai kedudukan tertinggi
institusi satuan pendidikan, Kepala
disekolah dalam mempengaruhi
Sekolah dituntut untuk selalu
pengikutnya (Follower) terhadap hal
meningkatkan efektifitas kinerjanya.
yang berkaitan dengan kegiatan

11 13
.Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala .Sudarwan Danim, Menjadi Komunitas
Sekolah, Jakarta : Rajawali Pers 200, hlm. 83 belajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2003, hlm.
12
197
http://www.ditplb.or.id/profile.php?id=54,
24/12/2008

10
Untuk mencapai mutu sekolah yang Kepala Sekolah sebagai

efektif, Kepala Sekolah dan seluruh educator/Pendidik bermakna sebagai

staff sekolah harus bahu-membahu sebuah proses pembentukan karakter

berkerja sama dengan penuh yang didasari nilai-nilai dari Esensi

kekompakan dalam segala hal, Oleh Pendidikan.

karenanya, Kepala Sekolah perlu Sebagai educator Kepala

memiliki pengetahuan yang baik sekolah harus senaniasa berupaya

tentang perencanaan, meningkatkan kualitas pembelajaran

pengorganisasian, pelaksanaan, dan yang dilakukan oleh para guru.15

pengawasan suatu program sekolah 2. Kepala Sekolah sebagai Menager

dan pendidikan secara luas karena Kepala Sekolah sebagai

tugas kepala sekolah selaku Manajer bermakna adalah seluruh

Pemimpin adalah sebagai kemampuan dalam mengelola sumber

“…EMASLIM yaitu educator, daya untuk mencapai tujuan institusi

menager, administrator, supervisor, pendidikan secara efektif dan efisien

leader, inovator dan motivator.”14 melalui fungsi – fungsi manajerial.

Untuk lebih rinci mengenai Dalam rangka melakukan peran dan


fungsinya sebagai menajer, kepala
tugas kepala sekolah selaku sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk memberdayakan tenaga
EMASLIM dapat diuraikan sebagai kependidikan melalui kerjasama atau
kooperatif, memberi kesempatan
berikut : kepada para tenaga kependidikan
untuk meningkatkan profesinya, dan
1. Kepala Sekolah Sebagai Educator mendorong keterlibatan seluruh
tenaga kependidikan dalam berbagai

14 15
.Mukhtar dkk op,cit. hlm. 15, .E.Mulyasa, op,cit, hlm. 100

11
kegiatan yang menunjang program "Kepala sekolah sebagai
sekolah.16
supervisor harus mewujudkan dalam
3. Kepala Sekolah sebagai
kemampuan menyusun,
Administrator
melaksanakan program supervis
Kepala Sekolah sebagai
pendidikan, serta memamfaatkan
Administrator bermakna Kepala
hasilnya"18
Sekolah adalah insan yang mengatur
5. Kepala Sekolah sebagai Leader
Sistem Administrasi.
Kepala Sekolah sebagai
"Kepala sekolah sebagai
Leader/Pemimpin , adalah upaya-
administrator memiliki hubungan
upaya untuk mempengaruhi orang-
yang sangat erat dengan berbagai
orang untuk bekerjasama mencapai
aktifitas pengelolahan administrasi
tujuan.
yang bersifat pencatatan, penyusunan
"Kepala sekolah sebagai Leader
dan pendokumenan seluruh program
harus mampu memberikan petunjuk
sekolah"17
dan pengawasan, meningkatkan
4. Kepala Sekolah sebagai
kemauan mengajar tenaga
Supervisor
kependidikan, membuka komunikasi
Kepala Sekolah sebagai
dua arah, dan mendelegasika tugas".19
Supervisor adalah upaya–upaya
6. Kepala Sekolah sebagai Inovator
dalam membantu dan
Kepala Sekolah sebagai
mengembangkan profesionalitas
Inovator adalah pribadi yang dinamis
guru.

16 18
Ibid. hlm. 103 Ibid., hlm. 112
17 19
Ibid., hlm. 107 Ibid., hlm. 115

12
dan kreatif , yang tidak terjebak pada Seorang pemimimpin juga

suatu rutinitas. harus memiliki kemampuan :

Dalam rangka peran dan fungsinya a. Conceptual : ( Pemahaman luas


sebagai Inovator, kepala sekolah tentang sekolah sebagai organisasi
harus memiliki strategi yang tepat terbuka, manajemen , teknologi
untuk menjalin hubungan yang pendidikan, pembelajaran,
harmonis dengan lingkungan, organisasi pembelajar )
mencari gagasan baru, b. Transpormasional : (
mengintegrasikan setiap kegiatan, Mentransformasikan visi bersama
memberi teladan kepada seluruh dalam karya nyata, menumbuhkan
tenaga kependidikan disekolah, dan sensitivitas sekolah milik bersama,
mengembangkan model-model mengubah potensi sumber daya
pemebelajaran yang inovatif.20 dalam karya nyata )
c. Entrepreneurship : ( Merangsang
7. Kepala Sekolah sebagai Motivator sumber daya sekolah untuk
berkreasi, bernegosiasi, bekerja
Kepala Sekolah bertindak sama untuk menghasilkan hasrat
bagi sekolah. Mendorong spirit
sebagai Motivator adalah untuk berani mengambil resiko )
d. Technical : ( Menguasai
Kemampuan memberi dorongan agar ketrampilan manajerial, mengerti
proses, prosedur dan strategi
seluruh komponen pendidikan dapat menjadi organisasi pembelajar )
Human Being Process : (
berkembang secara professional.21
Memberdayakan, mendorong,
Sebagai motivator, kepala
mesugesti, menumbuhkan dan
sekolah memiliki strategi yang tepat
membangun kepercayaan warga
untuk memberikan motivasi kepada
sekolah ).23
tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan

fungsinya.22

20 22
Ibid. hlm.118 Ibid. hlm.120
21 23
http://akhmadsudrajat
http://manajerialpendidikan.blogspot (ed).files.wordpress.com/2007/11/le
.com/2008/02/kepala-sekolaj- adership.ppt, 20/12/2008, hlm. 19
sebagai-emasli amatmosfir.html,
22/12/2008

13
Metode Penelitian Ihsaniyah Desa Sarang Burung (3)
Penelitian yang penulis lakukan
Kepala TU dan Siswa MTs Al-
bersifat deskriptif kualitatif dengan
Ihsaniyah Desa Sarang Burung.
objek penelitian yaitu kepala sekolah,
Sebagai informan kunci /
guru, dan siswa. Penelitian ini
informan penentu dalam penelitia ini
mengkaji permasalahan Kemampuan
adalah Kepala Sekolah MTs Al-
Kepala Sekolah dalam peningkatan
Ihsaniyah Desa Sarang Burung. Dari
Mutu pendidikan di MTs AL-
kepala sekolah tersebut akan
Ihsaniyah Desa Sarang Burung yang
diperoleh informasi sesuai dengan
mana peneliti akan melihat
kebutuhan penelitian. Kemudian dari
kemampuan Kepala sekolah MTs Al-
Kepala Sekoah akan diperoleh
Ihsaniyah Desa Sarang Burung
informasi tantang guru yang juga
sebagai pemimpin di sekolah tersebut.
dijadikan informan. Dari kepela
Penulis akan melakukan penelitian
sekolah akan diperoleh informasi
menggunakan instrumen
tentang fungsi-fungsi Menajemen
pengumpulan data yang meliputi
yang dilakukan untuk meningkatkan
observasi, wawancara, dan
mutu Pendidikan.
dokumentasi.
Dalam pegambilan sampel dapa
Sumber data yang menyangkut
penelitian ini adalah menggunakan
dengan persoalan yang diahadapi
snowball sampling. Menrut Lee dan
pada penelitian ini adalah diperoleh
Berg sebagaimana yang dikutip oleh
langsung dari sumber pertama yakni ;
Iskadar “…Strategi dasar teknik bola
(1) Kepala MTs Al-Ihsaniyah Desa
salju (snowball) ini dimulai dengan
Sarang Burung (2) Guru MTs Al-

14
menetapkan satu atau beberpa mana yang penting dan yang akan

informan kunci (key informants).24 dipelajari, dan membuat kesimpulan

Dalam pengumpulan data sehingga mudah difahami oleh diri

peneliti menggunakan metode sendiri maupun orang lain.”26

Observasi, wawancara, serta Selanjutnya Iskandar

dokumentasi, karena “…Jenis metode menyebutkan “…Analisi data

yang dipilih dan digunakan dalam penelitian data Kualitatif, dapat

pengumpulan data, tentunya harus dilakukan melalui langkah-

sesuai dengan sifat dan karakteristik langkah,sebagai berikut: (1) reduksi

penelitian yang dilakukan.”25 data; (2) display/penyajian data; dan,

Sugiyono mengungkapkan (3) mengambil kesimpulan.”27 Jadi,

mengenai pengertian analisi data untuk melaukukan analisis data

“…adalah proses mencari dan peneliti menggunakan Analisis

menyusun secara sistematis data yang sebagai berikut:

diperoleh dari hasil wawancara, Kesimpulan


Berdasarkan hasil penelitian
catatan lapangan, dan dokumentasi,
dan pembahasan yang telah
dengan cara mengorganisasikan data
dipaparkan pada bab-bab terdahulu
ke dalam kategorisasikan data
maka hasil penelitian dapat
kedalam ketegori, menjabarkan ke
dirumuskan dalam kesimpulan :
dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih

24
Ibid., hlm. 220 Aplikasi, Bumi Akasara : Jakrta 2006 ,
25
.Nurul Zariah, Metodologi Penelitian hlm.171-172
26
Sosial dan Pendidikan Teori dan .Sugiyono, op.cit., hlm. 244
27
.Iskandar, op.cit., hlm. 222

15
1. Kepala Sekolah Madarasah administrator, supervisor, leader,

Tsanawiyah AL-Ihsaniyah Desa inovator dan motivator.

Sarang Burung telah mampu 3. Bentuk dan kendala yang dihadapi

melaksanakan pengembangan oleh Kepala Sekolah Madrasa

mutu pendidikan yang di Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Desa

Madrasah tersebut dengan bukti sarng burung adalah kurangnya

pengimplementasian kinerja budaya membaca para siswa,

berupa pelaksanaan perencanaan, kurangnya pemamfaatan

pengorganisasian, pengarahan perpustakaan dan kurang atau

kegiatan sekolah dan melakukan minimnya sarana dan prasarana

pengawasan yang baik terhadap pembelajaran yang ada di

proses, kinerja dan hasil kegiatan Madarasah Tsanawiyah Al-

pendidikan di Madrasarh Ihsaniyah Desa Sarng Burung.

Tsanwiyah Al-Ihsaniyah Desa usaha yang dilakukan kepala

Sarang Burung. sekolah dalam mengatasi kendala

2. langkah-langkah yang ditempuh itu adalah dengan peningkatan

oleh Kepala Sekolah Madrasah kerjasama dengan guru,

Tsanawiyah Al-Ihsaniyah Desa peningkatan profesionalitas guru,

Sarang Burung dalam peningkatan kesejahteraan guru,

meningkatkan mutu pendidikan usaha peningkatan sarana dan

adalah dengan menjalankan prasarana pembelajaran

fungsi-fungsi educator, menager,

16
Daftar Pustaka http://one.indoskripsi.com/node/3895

, 22/12/2008
Anonim, (2004), Metodologi

Penulisan Skripsi, Jambi: IAIN STS


http://www.ditplb.or.id/profile.php?i
Jambi.
d=54, 24/12/2008

-----, (2004), Pedoman Menajemen


Berbasis Madrasah, Depdiknas
http://www.puskur.net/inc/si/050Per
Jambi.
men_13_2007_Stdr-KepSek.pdf.,
Aan Komaria dan Cepi Triatna,
(2008), Visionary Leadership
25/12/2008
Menuju Sekolah efektif, Jakarta:
Bumi Aksara.
http://www.geocities.com/guruvalah/
Abdul Gaffar, Dasar-dasar
Administrasi dan Supervisi
Manaj_Pening_Mutu_Pend.html,
Pengajaran, Jakarta: Anagkasa
Raya.
25/12/2008
H.A.R. Tilaar, (2006), Standarisasi
Pendidikan Nasionl Suatu
Hendiyat Soetopo & Wasty
Tinjauan Kritis, Jakarta: Rineka
Soemanto, (1988),
Cipta.
Kepemimpinan dan Supervisi
Pendidikan, Jakarta: Bina
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.
Aksara.
com/2007/11/leadership.ppt,
Iskandar, (2008) Metode Penelitian
21/12/2008
pendidikan dan Sosial
Kuantitatif dan Kualitatif,
http://media.diknas.go.id/media/docu Jakarta: Gaung persada.
ment/4153.pdf, 20/12/2008
K.Pemradi, (1996), Pemimpin dan
kepemimpinan Dalam
http://manajerialpendidikan.blogspot. Menajemen, Jakarta: Rineka
Cipta.
com/2008/02/kepala-sekolaj-
sebagai-emasli matmosfir.html, Margono. (2005) Metodologi
22/12/2008
Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

17
Mukhtar, dkk, (2001), Sekolah Suharsimi Arikunto. (1983) Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Berprestasi, Jakarta: Nimas Multima. praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Surawan Martinis, (2001), Kamus


Nana Syaodih Sukmadinata, dkk
Kata Serapan, Jakarta:
(2006), Pengendalian Mutu
Gramedia Pustaka Utama.
Sekolah Menengah (Konsep,
Prinsip, dan Intsrumen ),
Umar Husein. (2005) Metode
Bandung: Retika Aditama.
Penelitian Untuk Skripsi dan
Tesis Bisnis, Jakarta:
Nurul Zariah, (2006), Metodologi
Rajagrafindo Persada.
Penelitian Sosial dan
Pendidikan Teori dan Aplikasi,
Wahjosumidjo, (2007),
Jakarta: Bumi Akasara.
Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Oemar Hamalik, (2006) Menajemen
Pengembangan Kurikulum,
Jakarta: Rajawali Pers.
Bandung: Remaja Rosda Karya.

Oteng Sutisna, (1983), Administrasi


Pendidikan Dasar Teoritis
Untuk Praktek Profesional,
Bandung: Penerbit Angkasa.

Redaksi Sinar Grafika, (2006),


Undang-undang Sisdiknas (
sistem Pendidikan Nasional )
2003 ( UU RI RI. NO. 20 Th.
2003 ), Jakarta: Rajawali Pers.

Saiful Sagala, (2006), Menajemen


Berbasis Sekolah & Strategi
Memenangkan Persaingan
Mutu, Jakarta: Nimas Multima.

Sanapiah Faisal. (1990) Penelitian


Kualitatif Dasar-dasar dan
Aflikasi: Malang YA3.

Sugiyono, (2007), Peneltian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta.

18

Anda mungkin juga menyukai