BEST PRACTICE
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
DI SD NEGERI 02 PONOLAWEN
oleh :
NAMA : ARI BUDI SULISTIYO, S.Pd,SD
NIP : 19730105 199703 1 007
UNIT KERJA : SD NEGERI 02 PONOLAWEN
i
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa Best Practice ini masih sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Best Practice ini. Penulis berharap semoga Best
Practice ini dapat bermanfaat bagi bapak/ibu yang membacanya
ii
Pekalongan, Oktober 2021
Penulis,
iii
ABSTRAK
. “Implementasi Pendidikan Karakter untuk Mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila di SD Negeri 02 Ponolawen”
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa tidak
semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar, tetapi juga melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-
jawab, dan sebagainya. Pembiasaan mengajarkan pengetahuan hal yang benar
dan salah, juga mampu merasakan terhadap nilai yang baik dan tidak baik.
Nilai-nilai tersebut perlu ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada
akhirnya menjadi cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah
memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan karakter
karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui pendekatan
pengembangan budaya sekolah (school culture) (Kemendiknas. 2011: 1)
2
Pembinaan pendidikan karakter berfungsi untuk membentuk dan
mengembangkan potensi warga negara Indonesia agar berpikiran , berhati,
dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Untuk itu
pembinaan pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini disekolah.
3
Melihat kenyataan tersebut sekolah perlu membenahi perilaku peserta
didik yang dirasa kurang sesuai dengan Nasionalisme dan pendidikan karakter
tersebut. Salah satu cara meningkatkan perilaku peserta didik tersebut adalah
dengan Mengimplementasikan Pendidikan Karakter untuk Mewujudkan Profil
Pelajar Pancasla di SD Negeri 02 Ponolawen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumusan masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dicapai
adalah :
Dapat Mengimplementasikan Pendidikan Karakter untuk
Mewujudkan Profil Pelajar Pancasla di SD Negeri 02 Ponolawen.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari Best Practice “Implementasikan
Pendidikan Karakter untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasla di SD Negeri
02 Ponolawen” ini adalah :
4
1. Bagi peserta didik
a. Menjadi pribadi yang dapat menjadi panutan di lingkungannya
b. Menjadi pribadi yang mandiri dan penuh percaya diri
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat sedini mungkin.
d. Sebagai bekal untuk mendaftar di sekolah menengah selanjutnya,
2. Bagi guru:
4. Bagi Sekolah
a. Mendapatkan prestise dari masyarakat dan pemerintah
b. Menaikkan standar sekolah
c. Meningkatnya kualitas mutu lulusan sekolah.
d. Terciptanya budaya sekolah yang lebih efisien.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter
6
orang lain (Pusat Kurikulum, 2010a). Dalam kamus besar bahasa Indonesia
tidak memuat kata karakter, namun yang ada adalah bermakna sebagai
bawaan, hati, jiwa, kepribadian, berperilaku, tabiat, dan kata ‘watak’ dalam
arti sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah
lakunya (Pusat Bahasa, 2005). Watak menurut Soedarsono (2004) dapat
diubah. Watak merupakan pemicu atau pemberi “arah” atas tindakan-tindakan
perilaku seseorang. (Sucipto, 2011: 504)
1. Agama
2. Pancasila
7
Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.
3. Budaya
Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang
diakui masyarakat tersebut.
1. Religius
2. Jujur
8
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
9
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
6. Kreatif
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
10
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
11
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
12
13. Bersahabat/ Komuniktif
13
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-jawab
14
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa. (kemdiknas. 2010: 9-10)
1. Berkelanjutan
15
Mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
budaya dan pendidikan karakter merupakan sebuah proses panjang,
dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan
pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun
pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir
SMP.
16
Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan pendidikan
karakter tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun
demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang
sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada
dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna nilai itu
17
Pelajar Pancasila dimaksudkan untuk penguatan karakter bangsa, menyiapkan
generasi masa depan yang unggul dan mampu menjawab tantangan masa kini
dan masa yang akan dating. Selain itu Profil Pelajar Pancasila adalah penentu
arah perubahan dan petunjuk bagi setiap pemangku kepentingan dalam upaya
peningkatan kualitas pendidikan. Profil Pelajar Pancasila kemudian
dirumuskan menjadi :”Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila .“ Pernyataan ini memuat tiga kunci : pelajar sepanjang hayat,
kompetensi global, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
C. Implementasi
18
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud implementasi adalah proses
menerapkan rencana kurikulum dalam bentuk pembelajaran yang melibatkan
interaksi siswa dengan guru dalam konteks lingkungan sekolah baik didalam
kelas maupun diluar kelas.
19
BAB III
PEMBAHASAN
20
pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Adapun penjelasan setiap tahap secara rinci
adalah sebagai berikut :
21
3. Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter
22
Keduanya mengintegrasikan nilai budaya dan pendidikan
karakter.
23
1) Pembudayaan dan Pembiasaan
24
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik
serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengatahuan
dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai
budi pekerti berupa kearifan lokal, nasioanl, dan global yang
disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
25
Kegiatan yang bisa dilakukan antara lain, mengikuti upacara
bendera, menyanyikan lagu Indonesia raya, Lagu Nasional,
dan berdoa bersama. Diakhir pelajaran, kegiatan serupa juga
perlu dilakukan. Antara lain refleksi, menyanyikan lagu
Daerah dan berdoa bersama.
2) Kegiatan ekstrakurikuler
26
memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler sebagai wahana memfasilitasi pengembangan bakat
dan minat peserta didik. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler
harus dikelola secara sistematis dan terpola agar bermuara pada
pencapaian tujuan yang dimaksud.
27
Tabel 1. Kompetensi peserta didik dalam pengembangan
di SDN 02 Ponolawen
28
Kategori : 90 -100 Amat baik (A)
80 - ≤ 90 Baik (B)
71 - ≤ 80 Cukup (C)
Dari tabel 1 dapat terlihat bahwa capaian kompetensi peserta didik dalam
pengembangan pendidikan karakter SD Negeri 02 Ponolawen dari sebelum
implementasi Pendidikan Karakter dalam kurikulum dan sesudahnya. Pada tabel
tersebut menjelaskan adanya kenaikan pada setiap aspek yang diamati. Kenaikan
capaian kompetensi peserta didik dalam pengembangan pendidikan karakter SD
Negeri 02 Ponolawendari 51,17% menjadi 73,83% kategori cukup. Meskipun
belum mencapai 100%, namun terjadi kenaikan yang signifikan yaitu 22,66 %,
sehingga perlu tindak lanjut untuk mencapai 100%.
29
pembentukan kelompok
5. Kemampuan berkomunikasi
60 70
dengan teman
80 - ≤ 90 Baik (B)
71 - ≤ 80 Cukup (C)
30
Dari tabel 2 dapat terlihat bahwa capaian perilaku peserta didik dalam
pengembangan nilai budaya dan pendidikan karakter di SDN 02
Ponolawendari rata-rata capaian sebelum implementasi Pendidikan Karakter
dalam kurikulum dan sesudahnya. Pada tabel tersebut menjelaskan adanya
kenaikan pada setiap aspek sikap positif yang diamati. Kenaikan capaian
perubahan sikap peserta didik dalam pengembangan pendidikan karakter SD
Negeri 02 Ponolawendari 56,86% menjadi 79,29% kategori cukup.
Meskipun belum mencapai 100%, namun terjadi kenaikan yang signifikan
yaitu 22,43%, sehingga perlu usaha tindak lanjut untuk mencapai hasil
100%.
yaitu :
1. Terdapat perubahan yang lebih baik dari kompetensi peserta didik dalam
pengembangan nilai budaya dan pendidikan karakter.
31
2. Perubahan kompetensi pada peserta didik menpengaruhi hasil belajar
peserta didik menjadi meningkat.
3. Meningkatnya hasil belajar peserta didik mempengaruhi mutu lulusan,
sehingga prestasi sekolah lebih baik
4. Perubahan perilaku peserta didik yang sopan dan santun menjadi lebih
tertib, disiplin, tanggungjawab, menghargai dan menghormati orang lain
serta peduli social dan lingkungan
1. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung, karena lokasi yang sangat
luas sehingga penataan halaman membutuhkan biaya yang tidak sedikit
32
2. Hambatan eksternal yang berasal dari luar sekolah yaitu masih terdapat
orang tua yang kurang memberikan perhatian kepada anak, dengan
membiarkan/mengijinkan anak tidak berangkat sekolah / berangkat
sekolah terlambat.
3. Sarana sekolah sering rusak dengan adanya aktivitas warga masyarakat di
luar jam sekolah, warga memanfaatkan halaman sekolah untuk latihan
sepak bola orang dewasa.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ditemui selama pelaksanaan
Implementasi Pendidikan Karakter untuk Mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila di SD Negeri 02 Ponolawen maka sekolah melakukan solusi :
33
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa
Implementasi Pendidikan Karakter untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila di SD Negeri 02 Ponolawen Kabupaten Pekalongan :
B. SARAN
34
Sebaiknya mengimplementasikan pendidikan karakter dengan dituangkan
dalam rencana pembelajaran. Sehingga dapat dikembangkan dengan jelas,
terarah dan dilaksanakan semua sekolah-sekolah supaya tercipta warga
masyarakat yang bermartabat sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
35
KEGIATAN IMPLEMENTASI NILAI BUDAYA DAN
PENDIDIKAN KARAKTER SD NEGERI 02 PONOLAWEN
a. Nilai religius
Penanaman sikap religius terhadap peserta didik SD Negeri 02 Ponolawen
Secara prinsipil terintegrasi kedalam mata pelajaran pendidikan Agama dan
BTHA (Baca Tulis Huruf Al Qur’an) dan melalui PHBI.
b. Tanggung- jawab
Penanaman rasa bertanggung jawqab atas diri sendiri terhadap tugas yang
diberikan guru
xxxvi