Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Karangaren disesuaikan
kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum
operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan
diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
Karangaren berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah.
SD Negeri Karangaren berdomisili pada daerah yang strategis di wilayah simpang pertemuan empat
wilayah desa yaitu Desa Kemawi Desa Ketanda,Desa Karanggintung dan Desa Banjarpanepen serta
dilalui oleh jalur jalan raya Kabupaten.Pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan
keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan
sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan keagamaan sehingga menjadi salah
satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran. SD Negeri Karangaren berdiri pada tahun 1985
dengan model bangunan
Semi permanen dengan dana gotong royong masyarakat dari tiga desa ( Desa Ketanda,Desa
Karanggintung dan Desa Banjarpanepen ) dan sampai sekarang bangunan SD Negeri Karangaren
sudah mengalami beberapa kali rehabilitasi.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi bawah dengan sarana prasarana
yang kurang memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas adalah peserta didik beragama Islam.
Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang
disebabkan dari sebagian besar orang tua merupakan petani hutan dan penderes kelapa dan sebagian
kecil pegawai dan perangkat desa. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.
Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila
mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri Karangaren. Maka dalam penyusunan Kurikulum
Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan
utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara
umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis,
bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.

B. Karakteristik Tujuan Pendidikan


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter
generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia
yang unggul sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan
peserta didik SD Negeri Karangaren sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target
pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri Karangaren.
Adapun kompetensi lulusan SD Negeri Karangaren mempertimbangkan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase
di sekolah dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki
kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Negeri Karangaren:
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan
zaman.
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan
tetap menjunjung nilai budaya bangsa.

1. Karakteristik Peserta Didik


Dalam proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik diperlukan sekali yang
namanya pendekatan baik secara fisik maupun mental terlebih lagi guru sebagai seseorang yang
mempunyai ilmu yang akan membagi ilmunya tersebut kepada peserta didik harus paham betul
bagaimana perilaku serta karakteristik dari peserta didik yang akan dididik oleh guru tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar seorang guru sebagai tenaga pengajar yang
berintegritas, bersinergi serta layaknya panutan dalam melakukan pengajaran terhadap peserta
didik, langkah demi langkah, step by step dapat dipelajari agar seorang guru bisa memahami
perilaku dan karakteristik peserta didiknya agar bisa menjadikan peserta didiknya mampu
memahami ilmu – ilmu yang akan diberikan oleh gurunya tersebut.Setiap siswa dapat dipastikan
memiliki perilaku dan karakteristik yang sangat heterogen.
Bagi setiap pengajar, mengetahui perilaku karakteristik awal siswa diperlukan dalam
menyusun tujuan instruksional. Menurut Deterline (1965), teknologi instruksional merupakan
aplikasi teknologi perilaku untuk menghasilkan perilaku khusus secara sistematik dalam rangka
mencapai tujuan instruksional.Dua Keadaan awal siswa yang heterogen dengan latar belakang
serta kemampuan yang berbeda-beda akan jadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan
instruksional bila sejak awal pengajar tidak mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa
yang akan diajar sering sekali guru menentukan titik materi pembelajarannya berdasarkan
halaman pertama yang terdapat dalam buku teks pelajaran. Padahal tidak selamanya
pengetahuan siswa itu nol. Buku pelajaran tak dapat dijadikan bahan acuan menebak
pengetahuan siswa,begitu juga dengan pandangan kasar mata seorang guru. Oleh karena
itu,langkah yang perlu diambil adalah mengidentifikasi kemampuan dan karakteristik awal
siswa.
Peserta didik merupakan suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang. Setiap
dari peserta didik memiliki potensi masing-masing seperti bakat, minat, kebutuhan dan lain-lain.
Oleh karena itu para peserta didik butuh dan perlu dikembangkan melalui pendidikan dan
pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Dalam era modern ini di bidang
pendidikan, perbedaan karakteristik peserta didik perlu dipertimbangkan dan diperhatikan
dalam kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, setiap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
sekolah harus sesuai dengan karakteristik, gaya belajar, dan kecerdasan masing masing peserta
didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Yeti dan Mumuh (2014: 72) yang menyatakan bahwa
peserta didik dalam kegiatan pendidikan merupakan objek utama yang kepadanya ialah segala
yang berhubungan dengan aktivitas pendidikan dirujukkan.
2. Karakteristik Pendidik
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kemudian di pertegas dalam Undang-Undang Nomor 141 tahun 2005
tentang penjelasan sistem pendidikan nasional (sisdiknas) pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Seiring dengan tekad
Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan, muncul ketentuan tentang syarat-
syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi tenaga pendidik profesional. Kedudukan guru sebagai
tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, adalah berfungsi untuk meningkatkan martabat, dan
peran guru sebagai agen pembelajaran
Konteks pendidikan menempatkan peran yang besar dan strategis bagi kedudukan
seorang guru. Hal ini karena guru yang menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan.
Guru secara langsung berkewajiban untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. bertatap
muka dengan peserta didik dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus
mendidik siswa tentang nilai-nilai positif melalui contoh, bimbingan dan keteladanan. Peranan
dan tugas guru tidak hanya sebatas dalam lingkungan dan jam belajar di sekolah., tetapi
hakikatnya guru merupakan komponen strategis yang memiliki peran yang penting dalam
menentukan keberlangsungan kehidupan bangsa.
3. Karakteristik Sarana Prasarana
Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama oleh setiap pengelola
pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup
semua fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan,
seperti: Gedung, ruangan belajar/kelas, alat-alat atau media pendidikan, meja, kursi, dan
sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan fasilitas/prasarana adalah yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman, kebun/taman sekolah, jalan
menuju ke sekolah.
Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu
tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture).
Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses
pendidikan, hendaknya dikelola dengan baik. Manajemen yang dimaksud meliputi: (1)
Perencanaan, (2) Pengadaan, (3) Inventarisasi, (4) Penyimpanan, (5) Penataan, (6) Penggunaan,
(7) Pemeliharaan, dan (8) Penghapusan.
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses
upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia
maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai
dengan rencana.
4. Karakteristik Orangtua
Pendidikan karakter di SD/MI adalah proses membimbing dan menanamkan nilai-nilai
luhur ke dalam diri peserta didik SD/MI agar dilaksanakan dalam perilaku kehidupan sehari-hari,
baik terhadap Allah SWT, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan secara keseluruhan. Nilai-nilai
pendidikan karakter tersebut dikembangkan dari empat sumber, yaitu: agama, pancasila,
budaya, dan tujuan pendidikan nasional (Afandi, 2016).
Pada kehidupan nyata di sekolah peserta didik diberikan pendidikan tidak hanya supaya
pintar menguasai ilmu pengetahuan akan tetapi yang tidak kalah penting adalah membangun
karakter peserta didik. Salah satu faktor yang memengaruhi karakter peserta didik adalah
lingkungan keluarga. Dalam Hasbullah (2005), keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama, karena dalam keluarga anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga
dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam
keluarga , sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga
(Yunita, Usman, & Ali, 2016). Sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 10 ayat 4 menyatakan bahwa “ Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan”. Hal ini menunjukkan lingkungan keluarga
memberikan keyakinan dalam beribadah, nilai budaya, sopan santun terhadap orang yang lebih
tua darinya dan keterampilan yang dimiliki anaknya (Kusno, 2014).
Keluarga menjadi fondasi dasar untuk memulai pembentukan karakter atau moral anak di
masa akan datang. Idealnya seorang anak tumbuh dan berkembang bersama ayah dan ibu,
dengan demikian suasana dalam rumah tangga menjadi menyenangkan dan baik untuk
pertumbuhan anak baik dari segi mental, psikis maupun karakter anak, karena ayah dan ibu
merupakan orang terdekat anak. Dari keluargalah anak memulai belajar mengenai keyakinan,
akhlaq, dan sikap. Orang tua menjadi teladan bagi anak dengan membiasakan sikap dan akhlaq
yang baik dan terpuji di rumah sehingga kepribadian atau karakter yang diperoleh anak dapat
mencontoh apa yang orangtua mereka lakukan.
C. Landasan Hukum Penyusunan Kurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
Karangaren mengacu pada :
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah ( PP ) No. 4 Tahun 2022 tentang perubahan atas PP No. 57 tahun
2021 Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
Dasar dan Menengah
4. Peraturan Presiden No. 87 tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter
5. Permendikbud No. 22 tahun 2020 tentang Renstra Kemendikbud tahun 2020 – 2024
6. Kemendikbudristek No. 56 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran ( Kurikulum Merdeka ) jo.No.262 tahun 2022
7. Permendikbudristek No. 5 tahun 2022 tentang Standar Kopetensi Lulusan
( SKL )
8. Permendikbudristek No. 7 tahun 2022 tentang Standar Isi
9. Permendikbudristek No.16 tahun 2022 tentang Standar Proses
10. Keputusan Kepala BSKAP No. 8 tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran jo.033 tahun
2022
11. Permendikbudristek No. 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
12. Keputusan Kadisdikprov Jawa Tengah No. 423.5/04678 tahun 2022 Pedoman Kurikulum
Mulok Bahasa Jawa
13. Keputusan Kepala BSKAP No. 9 tahun 2022 tentang Dimensi Elemen dan Sub Elemen
Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN


A. Visi Satuan Pendidikan

SD Negeri Karangaren mengusung visi:


“Unggul, Berprestasi, Berkarakter, serta Peduli Lingkungan”
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:
1. Unggul, membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan
mengembangkan diri, sertaungguldalambidangakademikmaupun non akademik;
2. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak ukur sebuah
proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif dalam ajang prestatif saja namun
lebih pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan
hidup yang bermanfaat;
3. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan;
4. PeduliLingkungan, seluruh warga sekolah harusdapatmenjaga dan
melestarikanlingkungansekitaragar tetapasri, hijau, dan bersihsehinggadapatdimanfaatkanuntuk
proses pembelajaran yang tertib, aman, nyaman dan tenang.
B. Misi Satuan Pendidikan
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri Karangaren menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.
2. Menciptakan proses Pembelajaran yang efektif.
3. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka peningkatan profesi,
produktifitas dan prestasi.
4. Menumbuhkan budaya unggul dan kompetitif kepada seluruh warga sekolah.
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, serta indah dan sehat.
6. Mewujudkan pelestarian lingkungan sekitar sekolah.
7. Menerapkan manajemen partisipasi warga sekolah dan masyarakat menuju lingkungan sekolah
yang “BersinarTerang (bersih, indah, asri, rindang, terang, tertib, aman, nyaman dan tenang).
C. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Karangaren dalam implementasi kurikulum sebagai
bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang
memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di
masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar kritis dan
kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif
peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal.
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi
dalam kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan prestasi
sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi
beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada
budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan
industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman
potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan
sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat peserta
didik.
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Struktur Kurikulum
1. Intrakurikuler
Struktur Kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
- Fase A untuk kelas I dan kelas II;
- Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
- Fase C untuk kelas V dan kelas VI.

SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran


atau tematik. Proporsi beban belajar di SD terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
Pembelajaran Intrakurikuler
a ) Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri Karangaren tahun pelajaran
2022/2023 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka
tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan
kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk
mata pelajaran Seni, SD Negeri Karangaren mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan
Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam. Matematika
dan PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat
tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas
pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implementasi model pembelajaran
(contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based learning
dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan
karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk
mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Jadwal Pelajaran Kelas I dan Kelas II
HARI WAKTU BELAJAR JUMLAH JAM PELAJARAN
Senin 07.00 – 11.35 6 Jam Pelajaran @ 35 menit
Selasa 07.00 – 11.35 7 Jam Pelajaran @ 35 menit
Rabu 07.00 – 11.35 7 Jam Pelajaran @ 35 menit
Kamis 07.00 – 10.45 7 Jam Pelajaran @ 35 menit
Jumat 07.00 – 10.45 6 Jam Pelajaran @ 35 menit
JUMLAH JAM PERMINGGU 33 Jam Pelajaran @ 35 menit

Jadwal Pelajaran Kelas IV dan Kelas V

HARI WAKTUBELAJAR JUMLAHJAMPELAJARAN


Senin 07.00–12.45 8 JamPelajaran@ 35menit
Selasa 07.00–12.45 9 JamPelajaran@ 35menit
Rabu 07.00–12.45 9 JamPelajaran@ 35menit
Kamis 07.00–12.45 9 JamPelajaran@ 35menit
Jumat 07.00- 11. 35 7 Jam Pelajaran @ 35 menit
JUMLAH JAM PERMINGGU 42JamPelajaran@35menit

Minggu efektif belajar di SDN Karangaren ditetapkan selama 36 minggu efektif atau 180
hari efektif, 5 hari efektif fakultatif dan 5 hari kegiatan tengah semester dalam satu tahun pelajaran.
Dengan rincian, minggu efektif belajar dalam semester ganjil berlangsung selama 18 minggu
efektif atau 90 hari efektif sedangkan pada semester genap berlangsung sama yaitu selama 18
minggu efektif atau 90 hari efektif.
Jumlah pembelajaran efektif di SDN Karangaren ditetapkan sebanyak 24 jam efektif setiap
minggu. Jumlah ini meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri sebagaimana terinci dalam struktur kurikulum SDN Karangaren yang telah
dideskripsikan pada bagian struktur dan muatan kurikulum di depan.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan
harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan
yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan
dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh
persen) beban belajar per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik
muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian
profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek
dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I dan II
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Projek
Alokasi
PenguatanProfil
Mata Pelajaran Intrakurikuler Total JP Per
Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila Per-
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan
108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1.Seni Musik
2.Seni Rupa 108 (3) 36 144
3.Seni Teater
4.Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 828 (23) 252 1080
Keterangan:
*Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
*** Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,atau
Seni Tari).
**** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahunsebagai
mata pelajaran pilihan

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SD kelas IV dan V


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total JP
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Profil Pelajar Per
Per Tahun
Pancasila Tahun
(Minggu)
PerTahun
Pendidikan Agama Islamdan 108 (3) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alamdan 180 (5) 36 216
Sosial
Pendidikan JasmaniOlahraga
108 (3) 36 144
danKesehatan
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1.Seni Musik
2.Seni Rupa
3.Seni Teater
4.Seni Tari

Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***


Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total****: 1044 (29) 252 1296
Keterangan:
 Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per-tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

3. Mata Pelajaran Bahasa Daerah


Selain mata pelajaran umum, SD Negeri Karangaren pun mengakomodir bahasa daerah
sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa Dhialek Banyumasan merupakan bahasa ibu
bagi masyarakat Banyumas, termasuk di wilayah Banjarpanepen. Bahasa daerah juga menjadi
bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal di SDN Karangaren. Melalui pembelajaran
bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa
dan sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
dalam Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari kompetensi yang telah
disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Tengah, di mana konten
dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen
kebahasaan.

4. Program Inklusif
SD Negeri Karangaren belum termasuk sekolah inklusif, namun SD Negeri Karangaren
tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima peserta didik
dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD merancang program
inklusif dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan
khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing peserta didik,
baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim guru dengan melibatkan
orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan dalam proses penyusunan
program ini adalah bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu melakukan
kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian
merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara
berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian
sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama lainnya
sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang
baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.

5. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri Karangaren sebagai
suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik
sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri Karangaren meliputi:
a. Eksrtakurikuler Wajib yaitu Pramuka
b. Ekstrakurikuler Pilihan

Indikator Keberhasilan dan


No. Jenis kegiatan Implemetasi Profil Pelajar Sasaran
Pancasila
A. OLAHRAGA
1.Bola Voli Mempersiapkan peserta didik dalam
Mengembangkan dan meningkatkan
2.bulu tangkis kemampuan olah raga bola voli, Kelas 4,
danbulu tangkis dengan karakter Kelas 5
yang mandiri dan gotong royong.

B SENI DAN BUDAYA


1.Seni Tari Mempersiapkan peserta didik dalam
Mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni lukis dan tari Kelas 4,
2.Seni Lukis yang berkarakter kebhinekaan Kelas 5
global, mandirdan kreatif

3.Seni Kriya Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas


Mengembangkan dan meningkatkan 3,4,5,6
kreativitas dan inovasi dalam
pembuatan kriya dari bahan dasar
alam dan pengelolaan sampah

C. KEORGANISASIAN
1. Pramuka Mempersiapkan pesertadidik agar Kelas 1-6
memiliki sikap kepemimpinan,
Kebhinekaang lobal,kemandirian,
Kreatif disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme
2.UKS dan Dokter Mempersiapkan peserta didik agar Kelas 4,5,6
Kecil Memiliki sikap yang
mengutamakan
kebersihan sebagian daripada iman
yang mengembangkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak muliadalam kemandirian,
bergotong-royong,bernalar kritis
dan kreatif dalam menjadiagen
pelopor cinta kebersihan
dankesehatan

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan
pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan potensi
daerah.
2. Pemetaan untuk :
a. Jenis layanan pengembangan diri
b. Petugas yang melayani
c. Peserta didik yang dilayani
3. Pelaksanaan program
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4.Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
5.Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.Pilihan
pengembangan diri di SD Negeri Karangaren adalah sebagai berikut:
a. Matematika SD TEL. Pembelajaran Matematika SD TEL merupakan program unggulan SD
Negeri Karangaren yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berhitung peserta
didik melalui keterampilan menghitung cepat dengan dilandasi bahwa Matematika itu mudah
asyik dan menyenangkan.Konten materi lebih mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di rumah,
kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
b. BTA dan Hafalan Surat-surat pendek dalam Alquran. Pembelajaran BTA dan Hafalan Surat
pendek Alqur’an merupakan program unggulan SD Negeri Karangaren yang bertujuan
mempersiapkan dan membentuk karakter dasar peserta didik di SD Negeri Karangaren, agar
dapat menjadi manusia yang bertakwa.

6. Program Pembiasaan Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai
upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan
tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct
(langsung) dan indirect learning (belajar tidak langsung), yang bertujuan melatih dan
membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai karakter
yang baik sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SD Negeri Karangaren:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam pagi/embun pagi
3) One day one surah (Surat pendek Al Quran)
4) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan
5) Infaq shodaqoh
6) Sholat Dhuha / sholat dluhur berjamaah
7) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
8) Literasi pagi
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Pramuka
3) Dokter Kecil
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu
ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan keberanian, yaitu
dengan melaksanakan student’s performances( prestasi siswa). Kegiatan bulanan terdiri
dari kegiatan:
1) Readathon ( membaca bersama-sama dalam waktu tertentu)
2) Experiences days( Pengalaman dalam kehidupan sehari-hari)
3) Tantangan Mendongeng
4) Pidato dan pildacil
d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan
meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah TuhanYang Maha
Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan
mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Pameran kelas
4) Unjuk kebolehan
5) Entrepreneurship day
6) Class’ Competition
e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan
kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman yang
sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di
rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi
dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill
antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun
B. Pengaturan Beban Belajar / Waktu Belajar
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri Karangaren
dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas dengan pendekatan mata pelajaran dan sebagian
parsial secara reguker per minggu. Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.

Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut:

Proyek
Banyak JP KegiatanReguler Total
Profil
No. Mata Pelajaran Per Per Per
Pelajar
Minggu Tahun Tahun
Pancasila
Pendidikan Agama dan
1. 3 JP 108 36 144
Budi Pekerti
2. PPKn 4 JP 144 36 180
3. Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252
4. Matematika 5 JP 170 46 216
Ilmu Pengetahuan Alam
5. 5 JP 170 46 216
dan Sosial
Seni (Pilihan minimal 1)
Seni Musik
6. Seni Rupa 3 JP 108 36 144
Seni Teater
Seni Tari
Pendidikan Jasmani,
7. Olahraga dan 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK)
Muatan Lokal (Bahasa
8.
Banyumasan) 2 JP 76 - 144

Total 28 JP 1006 290 1296

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia,
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran,
yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular
dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan
dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini
akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan
kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD
Negeri Karangaren mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

C. Assesmen / Penilaian
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh pendidik,
Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar oleh pemerintah.
Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik.
Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan
hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran
tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip
asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap
kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur
dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap
hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD Negeri Karangaren
bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan
referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yangsistematis dan mengacu pada kriteria
harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunanRencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih
capaian pembelajaran;
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi;
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi;
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk angka dan/atau deskripsi.

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.Evaluasi ini
bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian
pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan
untuk menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program
remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester serta
Asesmen akhir tahun.
D. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
Kriteria kenaikan kelas di SD Negeri Karangaren setidak-tidaknya harus memenuhi
kriteria, yaitu :
1. keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran;
2. ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan;
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD Negeri Karangaren adalah sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75,
e. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
E. Kalender Akademik
Kalender Pendidikan
1. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran
2. Waktu pembelajaran efektif
3. Jadwal waktu libur
4. Kalender kegiatan sekolah
5. Penetapan hari sekolah

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri Karangaren mengacu pada rambu-rambu
sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala Daerah
tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SD Negeri Karangaren disusun dengan berpedoman kepada kalender
pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang disesuaikan dengan program sekolah.
1. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran dan Waktu Pembelajaran efektif

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta kalender
pendidikan SD Negeri Karangaren tahun pelajaran 2023/2024.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
34 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
38 minggu satuan pendidikan
Libur yang
waktunyadialokasikan
2 Jeda tengah semester 1 sampai setiap
2 minggu semester
3 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
4 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
5 Hari libur umum/nasional Maksimum Disesuaikan dengan
2 minggu Peraturan Pemerintah

6 Hari libur khusus Maksimum Disesuaikanciri khusus


1 minggu satuan pendidikan untuk
kegiatan tertentu
Kegiatan khusus sekolah maksimal 3 waktu yang digunakan
minggu untuk melaksanakan
program sekolah atau
7
madrasah (tanpa
mengurangi jumlah hari
belajar efektif)

2. Jadwal waktu libur

Berikut rincian Hari Libur Nasional tahun 2023 dan Perkiraan Hari Libur Nasional tahun
2024 ( sambil menunggu Keputusan bersama antara Menteri Agama, Menteri
Ketenagakerjaan, dan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ) :

1. Hari Libur Nasional Tahun 2023, sebagai berikut :


a. Hari Raya Idul Adha ; Minggu, 10 Juli 2022
b. Tahun Baru Hijriah ; Sabtu, 30 Juli 2022
c. Hari Kemerdekaan RI 76 ; Rabu, 17 Agustus 2022
d. Maulid Nabi ; Sabtu, 8 Oktober 2022
e. Hari Raya Natal ; Minggu, 25 Desember 2022

2. Perkiraan Hari Libur Nasional Tahun 2023 ( sambil menunggu Keputusan bersama antara
Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ketentuan), sebagaiberikut :
a. Tahun Baru Masehi ; Minggu, 1 Januari 2023
b. Tahun Baru Imlek 2573 ; Selasa, 1 Pebruari 2023
c. Hari Raya Isra Miraj ; Rabu, 18 Januari 2023
d. Hari Raya Nyepi ; Kamis, 22 Maret 2023
e. Hari Raya Jumat Agung ; Jumat, 7 April 2023
f. Hari Raya Idul Fitri ;Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April 2023
g. Hari Buruh Nasional ; Senin, 1 Mei 2023
h. Hari Raya Waisak ; Sabtu, 6 Mei 2023
i. Hari Kenaikan Isa Almasih ; Kamis, 18 Mei 2023
j. Hari Lahir Pancasila ; Kamis, 1 Juni 2023
k. Hari Idul Adha ; Kamis, 29 Juni 2023

 Minggu belajar efektif: waktu pelaksanaan kegiatan belajar secara efektif di setiap satuan
pendidikan dengan alokasi waktu 34 – 38 minggu
 Jeda tengah semester: libur yang waktunya dialokasikan satu sampai dua minggu per semester
 Libur akhir tahun ajaran: libur yang waktunya digunakan untuk mempersiapkan kegiatan dan
proses administrasi akhir serta awal tahun ajaran baru dengan waktu maksimal 3 minggu
 Libur keagamaan: hari libur karena perayaan keagamaan. Aturan terkait lama waktu libur dapat
diatur sendiri oleh daerah tanpa mengurangi jumlah hari pada minggu belajar efektif. Lama waktu
libur keagamaan bervariasi mulai dari 2 – 4 minggu.
 Libur umum atau nasional: hari libur yang tanggalnya disesuaikan aturan pemerintah dengan
waktu maksimal 2 minggu
 Libur khusus: hari libur yang disesuaikan ciri khusus satuan pendidikan dengan waktu maksimal 1
minggu
 Kegiatan khusus sekolah atau madrasah: waktu yang digunakan untuk melaksanakan program
sekolah atau madrasah (tanpa mengurangi jumlah hari belajar efektif) dengan waktu maksimal 3
minggu
3. Kalender kegiatan sekolah
Kalender Pendidikan 2023/2024
Hari pertama sekolah semester 1: 17 Juli 2023
Libur semester 1: 19 Desember 2023 – 19 Desember 2023
Libur semester 2: 15 Juni 2023 – 27 Juni 2023
Libur akhir tahun ajaran: 29 Juni 2023 – 11 Juli 2023

Hari Libur Nasional pada Kalender Pendidikan 2022/2023


Libur Nasional: 10 Juli 2022
Libur Nasional: 30 Juli 2022
Libur Nasional: 17 Agustus 2022
Libur Nasional: 8 Oktober 2022
Libur Nasional: 25 Desember 2022
Libur Nasional: 1 Januari 2023
Libur Nasional: 18 Januari 2023
Libur Nasional: 18 Februari 2023
Libur Nasional: 22 Maret 2023
Libur Nasional: 7 April 2023
Libur Nasional: 21 – 22 April 2023
Libur Nasional: 1 Mei 2023
Libur Nasional: 6 Mei 2023
Libur Nasional: 18 Mei 2023
Libur Nasional: 1 Juni 2023
Libur Nasional: 29 Juni 2023

4. Penetapan hari sekolah

Hari masuk sekolah diambil dengan cara ditetapkan dengan membagi dua semester. Semester
1 (Semester Ganjil) mulai bulan Juli sampai dengan Desember. Hari efektif sekolah adalah Senin
sampai Sabtu tiap bulan dikurangi hari Minggu, hari libur semester, hari libur nasional
sebagaimana tercantum dalam kalender Pendidikan. Semester 2 (semester genap) mulai bulan
Januari sampai dengan Juni tahun berikutnya . Hari efektif sekolah adalah Senin sampai Sabtu
tiap bulan dikurangi hari Minggu, hari libur semester, hari libur nasional sebagaimana tercantum
dalam kalender Pendidikan.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Modul Pembelajaran/Rencana Pembelajaran


Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses
pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan
pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Negeri Karangaren terdiri dari silabus/ATP dan rencana
pelaksanaan pembelajaran/Modul Pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus SD Negeri Karangaren dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan
pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran yang berfungsi
mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan
terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun
beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
kedalaman setiap konten;
Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan pembelajaran;
Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran;
Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan
peserta didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD Negeri Karangaren disusun dalam bentuk
sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran,
yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas peserta didik yang
menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai
diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam
kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain
itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur
pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat
kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
2. Langkah-langkah Penyusunan ATP
a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
b. Identifikasi kompetensi-kompetensi diakhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumya yang
perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase
c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan
mata pelajaran dan capaian pembelajaran setiap fase tersebut . Ada 6 dimensi yaitu : beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif
d. Berdasarkan kompetensi-kompetensi inti di akhir fase rumuskan tujuan pembelajaran dengan
mempertimbangkan kompetensi yangakan dicapai , pemahaman bermakna, yang akan dipahami
dan variasi keterampilan berpikr apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran
e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan , susun tujuan pembejaran secara linier sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran ysng dilakukan dari ke hari
f. Tentukan lingkup materi utama setiap tujuan pembelajaran ( setiap tujuan pembejaran dapat
memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama)
g. Berdasar rumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh : TP untuk
mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480 menit dan sikap 120 menit
3.. Langkah-langkah Penyusunan Modul Ajar
a. Menetapkan atau merumuskan tujuan Instruksional Umum menjadi tujuan instruksional Khusus
b. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus
c. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus
d. Analisis kondisi dan kebutuhan peserta didik da kebutuhan sekolah. Guru penting untuk
memahami kondisi dan kebutuhan siswa berdasr latar belakang serta sarana dan prasarana
sekolah.
e. Identifikasi ditentukan oleh dimensi Profil Pelajar Pancasila
f. Guru milih dimensi Profil Pancasila yang paling relevan untuk dikembangkan dalam proses
pembelajaran
g. Tentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi Modul Ajar yang dibuat
Guru
h. Guru memilih Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan sekolah atau mengacu kepada
Alur Tujuan Pembelajaran yang ada.
i. Susun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia, selain komponen inti, guru
dapatmemilih komponen sesuai dengan kebutuhan siswa

BAB V
PENDAMPINGAN , EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A.PENDAMPINGAN
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD Negeri Karangaren dilakukan
secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur.
Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru
yangberkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses pendampingan dan
pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh Kepala
Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Negeri Karangaren, yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan penyusunan
atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan minimal
enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten dari
beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.

B. EVALUASI
SD Negeri Karangaren melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu jangka pendek
satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan mempertimbangkan perubahan yang
terjadi baik perubahan kebijakan maupun update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran.
Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan
catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran atau RPP
pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah satu unit
pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar,
ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan
perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester
selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta
didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan sekolah, misi dan
visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Negeri Karangaren dilakukan oleh tim pengembang
kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta pihak lainnya yang telah
mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah
dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan
Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk
semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan
hubungan kerja sama dengan pihak lain.
C.PENGEMBANGAN PROFESI BERKELANJUTAN
1. Sekolah menentukan bentuk-bentuk pengembangan profesi berkelanjutan dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka
2. Sekolah menentukan strategi pengembangan profesi berkelnjutan dalam pelaksanaan kurikulum
merdeka
3. Sekolah menentukan alokasi waktu pengembangan profesi berkelanjutan dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka
4. Sekolah menentukan SDM yang terlibat pengembangan profesi berkenjutan dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka

Bentuk-bentuk Pengembangan Profesi Berkelanjutan

1.Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah upaya-upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki
kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan agar mampu melaksanakan tugas
pokok dan kewajibannya dalam pembelajaran/pembimbingan termasuk pelaksanaan tugas-tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah. Kegiatan pengembangan diri terdiri dari
diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru untuk mencapai dan/atau meningkatkan kompetensi
profesi guru yang mencakup: kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan professional. Diklat
fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk
mencapai standar kompetensi profesi yang ditetapkan dan/atau meningkatkan keprofesian untuk
memiliki kompetensi di atas standar kompetensi profesi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan
kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau
kegiatan bersama yang bertujuan untuk mencapai standar atau di atas standar kompetensi profesi
yang telah ditetapkan.

Untuk keperluan pemberian angka kredit pada diklat fungsional dankegiatan kolektif guru, bukti
fisik yang harus disertakan adalah sebagai berikut: (1). Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah
atau instansi lain yang terkait, yang telah disahkan oleh kepala sekolah; (2) Fotokopi sertifikat
diklat yang disahkan oleh kepala sekolah;(3) Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang
bersangkutan, diketik dan dijilid serta disajikan dengan kerangka isi meliputi bagian awal, bagian
isi, dan bagian akhir yaitu lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat.Tambahan
kegiatan kolektif guru yang pelaksanaannya di kelompok/ musyawarah guru (KKG), sertifikat
diberikan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan tahun ajaran di akhir pelaksanaan pertemuan
kegiatan rutin kelompok/ musyawarah kerja guru. Sertifikat sebagai bukti keikutsertaan kegiatan di
kelompok/musyawarah guru ini ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/provinsi atas usulan Ketua Kelompok/ Musyawarah Kerja sebagaimana dalam
penjelasan buku 4 pedoman kegiatan PKB.

2.Publikasi Ilmiah,

Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai
bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan
pengembangan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok kegiatan,
yaitu: (1) presentasi pada forum ilmiah; sebagai pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya
ilmiah, koloqium atau diskusi ilmiah; (2) publikasi ilmiah hasil penelitian misanya Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) meliputi masalah yang dihadapi guru (dalam interaksi pembelajaran,
berkaitan dengan prestasi belajar, disiplin belajar) ,gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal
misalnya tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
pendidikanyang dimuat di media massa/jurnal; (3) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan
dan/atau pedoman guru.

3.Karya Inovatif.

Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai
bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan
pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini mencakup: (1).
penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana; (2). penemuan/peciptaan
atau pengembangan ; (3). pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum kategori
kompleks dan/ atau sederhana;(4). penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat
nasional maupun provinsi.

Contoh Bukti Fisik yang harus dilampirkan pada alat peraga :(1). Laporan tertulis tentang
cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan gambar/foto alat peraga
tersebut bila alat peraga tidak memungkinkan untuk dikirim; (2). Laporan tertulis tentang cara
pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan alat peraga yang dibuat bila alat
peraga tersebut memungkinkan untuk dikirim;(3) Lembar pengesahan/pernyataan dari Kepala
Sekolah/madrasah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah. Sedang besaran
angka kredit alat peraga yaitu : (1) Kategori kompleks, diberi angka kredit 2; (2) Kategori
sederhana, diberi angka kredit 1; (3) Angka kredit diberikan setiap kali menghasilkan alat peraga
dan dapat dilakukan oleh perorangan atau tim.
Strategi Pengembangan Profesi Berkelanjutan

Pelaksanaan PKB harus dapat mematuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :

(a) PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis hasil belajar peserta didik;

(b). Setiap guru berhak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri yang perlu
diimplementasikan secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan;

(c) Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti program PKB
dengan minimal jumlah jam per tahun sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009;

(d). Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah diberi kesempatan untuk mengikuti
program PKB sesuai dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan sanksi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan ;

(e).Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada pembelajaran peserta didik, kaya
dengan materi akademik, proses pembelajaran, penelitian pendidikan terkini, dan teknologi
dan/atau seni;

(f). Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri;

(g).PKB yang baik harus berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai yang berlaku
di sekolah dan/atau kabupaten/kota;

(h). Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di sekitarnya
(misalnya di gugus KKG atau MGMP) ;

(i). PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang bermartabat
dan memiliki makna bagi masyarakat dalam pencerdasan bangsa.

Alokasi Waktu Untuk Pengembangan Profesi Berkelanjutan

Waktu yang harus ditetapkan untuk pelaksanaan kegiatan Pengembangan Profesi Berkelanjutan adalah:
1. Semester ganjil ( Semester 1 ) kegiatan dilaksanakan pada bulan November
2. Semester genap (Semester 2 ) kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret tahun berikutnya.

SDM yang Terlibat dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan

Sumber Daya Manusia yang mestinya terlibat dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan adalah:

1. Kepala Sekolah sebagai pembimbing kegiatan


2. Guru Kelas sebagai pelaksana kegiatan
3. Guru Mapel sebagai pelaksana kegiatan
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Karangaren disusun sebagai kerangka


acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2023-2024.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi
peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Karangaren yang telah tersusun ini
akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat
memajukan SD Negeri Karangaren. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.

Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Karangaren.
Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan.
Kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan karena kami sadar bahwa KOSP ini masih
jauh dari kesempurnaan.

Karangaren, 14 Juli 2023


Kepala SD Negeri Karangaren.

Jito Sudiman, S.Pd.


NIP.19661117 198903 1 006
DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standar Nasional Pendidikan 2006, PanduanPenyusunan KTSP Jenjang Pendidikan


DasardanMenengah, Jakarta : Depdiknas

2. Depdikans 2006, Permendiknas nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas

3. Depdikans 2006, Permendiknas nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas
4. Depdikans 2006, Permendiknas nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22/2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi lulusan Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas
5. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tenatng Sistem Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia Nomor
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
11. Kemdikbud, 2016 Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Saatuan Pendidikan ,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Kemdikbud
12. Keputusan bersama 4 Menteri ( Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri) 2020, Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
pada tahun Ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2021/2022 di Masa Pandemi Corona
Virus Disease ( COVID -19 ), Jakarta, Kemendikbud
13. Kemendikbudristek No. 56 tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran ( Kurikulum Merdeka ), Jakarta , Kemendikbudristek
LAMPIRAN-LAMPIRAN

KALENDER AKADEMIK

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SD Negeri Karangaren mengacu pada rambu-rambu
sebagai berikut:
f) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2023.
g) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan dan Kepala Daerah
tingkat kabupaten/kota.
h) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
i) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
j) Kalender Pendidikan SD Negeri Karangaren disusun dengan berpedoman kepada kalender
pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang disesuaikan dengan program sekolah.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan SD Negeri Karangaren tahun pelajaran 2023/2024.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
34 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
38 minggu satuan pendidikan
Libur yang
waktunyadialokasikan
2 Jeda tengah semester 1 sampai setiap
2 minggu semester
3 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
4 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
5 Hari libur umum/nasional Maksimum Disesuaikan dengan
2 minggu Peraturan Pemerintah

6 Hari libur khusus Maksimum Disesuaikanciri khusus


1 minggu satuan pendidikan untuk
kegiatan tertentu
Kegiatan khusus sekolah maksimal 3 waktu yang digunakan
minggu untuk melaksanakan
program sekolah atau
7
madrasah (tanpa
mengurangi jumlah hari
belajar efektif)

Berikutrincian Hari Libur Nasional tahun 2022 dan Perkiraan Hari Libur Nasional tahun
2023 ( sambil menunggu Keputusan bersama antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan,
dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ) :

5. Hari Libur Nasional Tahun 2023, sebagai berikut :


Libur Umum dan Cuti Bersama Tahun 2023 :
a. Libur Umum
1. Tanggal 19 Juli : Tahun Baru Islam 1445 H
2. Tanggal 17 Agustus : Hari Kemerdekaan RI.
3. Tanggal 28 September : Maulid Nabi Muhammad SAW
4. Tanggal 25 Desember : Hari Raya Natal
5. Tanggal 26 Desember : Hari Raya Natal 26 Desember
b. Cuti Bersama

6. Perkiraan Hari Libur Nasional Tahun 2023 ( sambil menunggu Keputusan bersama antara
Menteri Agama, Menteri Ketenaga kerjaan, dan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ketentuan), sebagaiberikut :
l. Tahun Baru Masehi ; Minggu, 1 Januari 2023
m. Tahun Baru Imlek 2573 ; Selasa, 1 Pebruari 2023
n. Hari Raya Isra Miraj ; Rabu, 18 Januari 2023
o. Hari Raya Nyepi ; Kamis, 22 Maret 2023
p. Hari Raya Jumat Agung ; Jumat, 7 April 2023
q. Hari Raya Idul Fitri ;Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April 2023
r. Hari Buruh Nasional ; Senin, 1 Mei 2023
s. Hari Raya Waisak ; Sabtu, 6 Mei 2023
t. Hari Kenaikan Isa Almasih ; Kamis, 18 Mei 2023
u. Hari Lahir Pancasila ; Kamis, 1 Juni 2023
v. Hari Idul Adha ; Kamis, 29 Juni 2023
 Minggu belajar efektif: waktu pelaksanaan kegiatan belajar secara efektif di setiap satuan
pendidikan dengan alokasi waktu 34 – 38 minggu
 Jeda tengah semester: libur yang waktunya dialokasikan satu sampai dua minggu per semester
 Libur akhir tahun ajaran: libur yang waktunya digunakan untuk mempersiapkan kegiatan dan
proses administrasi akhir serta awal tahun ajaran baru dengan waktu maksimal 3 minggu
 Libur keagamaan: hari libur karena perayaan keagamaan. Aturan terkait lama waktu libur dapat
diatur sendiri oleh daerah tanpa mengurangi jumlah hari pada minggu belajar efektif. Lama waktu
libur keagamaan bervariasi mulai dari 2 – 4 minggu.
 Libur umum atau nasional: hari libur yang tanggalnya disesuaikan aturan pemerintah dengan
waktu maksimal 2 minggu
 Libur khusus: hari libur yang disesuaikan ciri khusus satuan pendidikan dengan waktu maksimal 1
minggu
 Kegiatan khusus sekolah atau madrasah: waktu yang digunakan untuk melaksanakan program
sekolah atau madrasah (tanpa mengurangi jumlah hari belajar efektif) dengan waktu maksimal 3
minggu
Perkiraan Libur Umum Tahun 2024:
1. Tanggal 1 Januari : Tahun Baru Masehi 2024.
2. Tanggal 10 Januari : Tahun Baru Imlek 2575.
3. Tanggal 8 Februari : Isra Mi”raj.
4. Tanggal 11 Maret : Hari Raya Nyepi ( Tahun Baru Saka
1946).
5. Tanggal 29 Maret : Wafat Isa Al-Masih / Jumat Agung
6. Tanggal 10-11 April : Hari Raya Idul Fitri 1445 H
7. Tanggal 1 Mei : Hari Buruh.
8. Tanggal 9 Mei : Hari Kenaikan Isa Al-Masih
9. Tanggal 23 Mei : Hari Raya Waisak.
10. Tanggal 1 Juni : Hari Lahir Pancasila
11. Tanggal 17 Juni : Hari Raya Idul Adha 1445 H
12.Tanggal 7 Juli : Tahun Baru Islam 1446 H

TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
1. 17Juli2023 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 17-20 Juli 2023 Kegiatan MPLS
3. 19 Juli 2023 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah / 1Muharam 1445 H)
4. 21 Juli 2023 Mengenal Mitra Sekolah
5. 17 Agustus 2023 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
6. 28 September 2023
1445 H)
7. 28 Oktober 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
8. 10 November 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal
9. 15 Desember 2023
untuk 5 (lima) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
10. 16 Desember 2023
untuk 6 (enam) hari sekolah
18 s.d.31 Desember
11. Libur Akhir Semester Gasal
2023
12. 25 Desember 2023 Libur Umum (Hari Raya Natal)
13. 26 Desember 2023 Cuti Bersama setelah Hari Raya Natal
14. 1 Januari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2023)
15. 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap
16. 8 Februari 2024 Libur Umum (Isro’Mi’raj 1445 H)
17. 10 Februari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2575).
18. 11 Maret 2024 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1946 Saka).
NO TANGGAL, BULAN, URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
19. 11 Maret 2024 Perkiraan libur awal Puasa Ramadhan 1445 H
20. 29 Maret 2024 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih / Jumat Agung)
21. 8 s.d.9 April 2024 Libur menjelang Idul Fitri 1445 H
22. 10 s.d. 11 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H (1 Syawal 1445 H)
23. 12 s.d.13 April 2024 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
24. 21 April 2024 Peringatan Hari Kartini
25. 1 Mei 2024 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
26. 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
27. 9 Mei 2024 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
28. 20 Mei 2024 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
29. 29 Mei 2024 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2568)
30. 1 Juni 2024 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
31. 17 Juni 2024 Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H
32. 21 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
untuk 5 (lima) hari sekolah
33. 22 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
untuk 6 (enam) hari sekolah
34. 24 Juni s.d. 20 Juli 2024 Libur Akhir Semester Genap / Libur Akhir Tahun Ajaran
2023/2024
35. Mei s.d.Juni 2024 Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2024/2025
36. 22 Juli 2024 Permulaan Tahun Ajaran 2024 / 2025
URAIAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN AJARAN
2023/2024

TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
1. 17 Juli 2023 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 17-31 Juli 2023 Kegiatan MPLS
3. 19 Juli 2023 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah / Muharam1445 H)
4. 21 Juli 2023 Mengenal Mitra Sekolah
5. 17 Agustus 2023 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
6. 28 September 2023
1445 H)
7. 28 Oktober 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
8. 10 November 2023 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal
9. 15 Desember 2023
untuk 5 (lima) hari sekolah
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal
10. 16 Desember 2023
untuk 6 (enam) hari sekolah
18 s.d.31 Desember
11. Libur Akhir Semester Gasal
2023
12. 25 Desember 2023 Libur Umum (Hari Raya Natal)
13. 26 Desember 2023 Cuti Bersama setelah Hari Raya Natal
14. 1 Januari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2023)
15. 2 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Semester Genap
16. 8 Februari 2024 Libur Umum (Isro’Mi’raj 1445 H)
17. 10 Februari 2024 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2575).
18. 11 Maret 2024 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1946 Saka).
19. 11 Maret 2024 Perkiraan libur awal Puasa Ramadhan1445 H
NO TANGGAL, BULAN, URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1 2 3
20. 29 Maret 2024 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih / Jumat Agung)
21. 8 s.d.9 April 2024 Libur menjelang Idul Fitri 1445 H
22. 10 s.d. 11 April 2024 Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H (1 Syawal 1445 H)
23. 12 s.d.13 April 2024 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
24. 21 April 2024 Peringatan Hari Kartini
25. 1 Mei 2024 Libur Umum ( Hari Buruh Internasional)
26. 2 Mei 2024 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
27. 9 Mei 2024 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
28. 20 Mei 2024 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
29. 29 Mei 2024 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2568)
30. 1 Juni 2024 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
31. 17 Juni 2024 Libur Hari Raya Idul Adha 1445 H
32. 21 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
untuk 5 (lima) hari sekolah
33. 22 Juni 2024 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
untuk 6 (enam) hari sekolah
34. 24 Juni s.d.20 Juli 2024 Libur Akhir Semester Genap / Libur Akhir Tahun Ajaran
2023/2024
35. Mei s.d. Juni 2024 Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2023/2024
36. 22 Juli 2024 Permulaan Tahun Ajaran 2024/2025
LAMPIRAN IV
5 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024 UNTUKSD/SDLB/MI/MILB
SEMESTER GASAL

BULAN JULI 2023 AGUSTUS 2023 SEPTEMBER 2023

10 23 20
HARI

MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25

SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26

RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
17
KAMIS 6 13 20 27 3 10 24 31 7 14 21 28

JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29

SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30

BULAN OKTOBER2023 NOVEMBER2023 DESEMBER 2023

22 22 11
HARI

MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31

SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25

SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26

RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27

KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28

JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29

SABTU 7 14 21 4 11 18 25 2 9 16 23 30
28
5 HARI SEKOLAH
KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
UNTUK SD/SDLB/MI/MILB SEMESTER GENAP

BULAN JANUARI 2024 FEBRUARI 2024 MARET 2024

22 20 19
HARI

MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31

SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25

SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26

RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27

KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28

JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29

SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30

BULAN APRIL2024 MEI2024 JUNI 2024

17 20 14
HARI
21
MINGGU 7 14 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
20
SENIN 1 8 15 22 29 6 13 27 3 10 17 24

SELASA 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25

RABU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
2
KAMIS 4 11 18 25 9 16 23 30 6 13 20 27

JUM'AT 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28

SABTU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SD/SDLB/MI/MILB 5 HARI SEKOLAH

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)


BULAN JULI 2024
Hari Efektif

HARI Mengikuti Upacara Hari Besar Nasional

MINGGU 7 14 21 28

SENIN 1 8 15 22 29 Libur Umum

SELASA 2 9 16 23 30

RABU 3 10 17 24 31 Libur Semester Gasal

KAMIS 4 11 18 25

JUM'AT 5 12 19 26 Libur Semester Genap / Libur Akhir Tahun Pelajaran

SABTU 6 13 20 27
Libur Bulan Ramadhan, dan Sebelum / Sesudah Hari Raya Idul Fitri

Libur Cuti Bersama

Permulaan Tahun Pelajaran

Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar 5 hari sekolah

LiburHariRaya

Karangaren , 14 Juli 2022


Kepala Sekolah,

Jito Sudiman,S.Pd.
NIP 19661117 198903 1 006
KurikulumOperasionalSatuan Pendidikan _SD Negeri Karangaren
| 49

Anda mungkin juga menyukai