Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DIMENSI MANDIRI DALAM

PEMBELAJARAN PAI DI MTS ANNUR BULULAWANG


A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh sumber daya manusia dapat
meningkat. Terutama pada kalangan generasi muda, tangguh, berbakat dan dapat
diandalkan. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan suatu bangsa.
Pendidikan mempunyai dampak yang besar terhadap lebih dari pertumbuhan spiritual,
pendidikan berperan dalam memajukan segala aspek juga kepribadian seseorang.
Kemajuan negara dalam mengembangkan sumber daya manusia didasarkan pada
pendidikan. Karena pendidikan mempunyai peranan penting dan dapat dianggap
sebagai syarat mendasar terbentuknya karakter seseorang, maka pendidikan
memegang peranan yang sangat penting.1
Pendidikan karakter dalam pendidikan nasional bertujuan untuk menciptakan warga
negara demokratis yang beriman dan berkomitmen kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pendidikan dipandang sebagai sebuah proses budaya yang dapat membentuk dan
mengembangkan karakter peserta didik, mengembangkan potensi dan keterampilan.
Hal ini juga mendorong siswa untuk bebas dan mandiri. Pendidikan yang baik dimulai
dari kurikulum yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional. Hal ini untuk
memastikan bahwa kurikulum memenuhi kebutuhan saat ini dan pelaksanaanya
berjalan sesuai rencana.2
Karena pendidikan merupakan unsur penting dalam kehidupan, maka para pengelola
pendidikan harus berfokus pada perubahan bertahap. Di dalam pendidikan terdapat
juga perubahan, perubahan menunjukkan kemajuan dan menuju kesempurnaan.
Kurikulum pendidikan di Indonesia sering kali sering mengalami pergantian.3
Kurikulum merupakan ”ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara menyeluruh,
inovatif, dinamis, dan teratur sejalan dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk memastikan memiliki ketrampilan yang dibutuhkan lulusan dan
masyarakat. Oleh karena itu, perubahan kurikulum sangat diperlukan.4
Kurikulum pendidikan telah berkembang sejak Indonesia Merdeka. Pengembangan
kurikulum merupakan sarana untuk meningkatkan sarana standar pendidikan.
Kebijakan yang ada dalam pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan
keberhasilan pendidikan. 5
Jargon ”Merdeka Belajar” menjadi salah satu kebijakan yang diciptakan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayan (Kemdikbud) RI melalui menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada pertengahan Desember 2019. kurikulum
merdeka merupakan penekanan pada peserta didik yang mana mereka diberikan
sebuah kebebasan untuk memilih pelajaran yang akan dipelajari sehingga nantinya
guru hanya sebuah fasilitator. Hal inilah yang menjadikan aspek pembelajaran
pedagogis modern ditekankan dalam hal ini.6
Kurikulum Merdeka dipandang sebagai strategi pembelajaran yang menawarkan
peserta didik berkesempatan untuk belajar dalam lingkungan yang santai, tenang,
menyenangkan, dan bebas stress untuk menunjukkan bakat alami mereka. Kurikulum
Merdeka menitikberatkan pada kemandirian dan orisinilitas. Potensi dan kemampuan
peserta didik diharapkan tercermin dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang
mengembangkan pembelajaran kritis, berkualitas, ekspresif, praktis, beragam, dan
progresif.7
Pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skills dan karakter sesuai
Profil Pelajar Pancasila, serta fokus pada materi penting untuk memungkinkan
pembelajaran mendalam tentang kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi,
merupakan fitur utama kurikulum yang mendukung pemulihan pembelajaran. Filosofi
Bangsa Indonesia dituangkan dalam pengamalan pancasila. Kehidupan masyarakat
Indonesia dilandasi oleh nilai-nilai yang mencerminkan Pancasila. Pancasila, dasar
negara, menjelma menjadi jiwa negara dan menjiwai masyarakat dan negara secara
keseluruhan.8
Dalam penyempurnaan pendidikan karakter Mendikbud telah menjadikan profil
pelajar pancasila dalam peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait rencana
strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 nomor 22 tahun 2022
sebagai salah satu visi dan misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Perkembangan teknologi yang pesat, perubahan norma sosial dan budaya, pergeseran
lingkungan, dan variasi lingkungan kerja di bidang pendidikan pada setiap jenjang
dan budaya menjadi landasan bagi profil pelajar pancasila. 9
Dengan enam ciri utama, profil pelajar pancasila merepresentasikan peserta didik
Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat yang menunjukkan kompetensi dan
perilaku global berbasis nilai-nilai Pancasila sebagai berikut: beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, kebhinekaan global, gotong
royong, mandiri, bernalar, kritis, dan kreatif.10
Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan pendidikan nasional. Guru dapat
menggunakan Profil Pelajar Pancasila untuk membantu peserta didik dalam
mengembangkan karakter dan keterampilannya. Pentingnya Profil Pelajar Pancasila
harus dipahami oleh semua pihak sebelum dapat diimpelementasikan dan dihidupkan
kembali dalam aktivitas sehari-hari.11
Keberadaa Profil Pelajar Pancasila ini dapat berhasil secara aktif dan efisien dalam
menghasilkan generasi Indonesia yang berakhlak mulia yang mampu bersaing secara
nasional dan global, kemampuan untuk bekerja dengan semua orang dimana saja,
kemandirian dalam melaksanakan eksekutif, daya nalar kritis, dan ide kreatif untuk
berkembang. 12

Anda mungkin juga menyukai