Anda di halaman 1dari 117

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Pendidikan kesetaraan merupakan bagian dari pendidikan
nonformal adalah mengembangkan potensi warga belajar (warga
belajar) dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan
akademik dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional. Tujuan utama pendidikan
kesetaraan adalah (1) menjamin penyelesaian pendidikan dasar
yang bermutu bagi anak yang kurang beruntung (putus sekolah,
putus lanjut, tidak pernah sekolah), khususnya perempuan,
minoritis etnik, dan anak yang bermukim di desa terbelakang,
miskin, terpencil atau sulit dicapai karena letak geografis dan
atau keterbatasan transportasi; (2) menjamin pemenuhan
kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa
melalui akses yang adil pada program-program belajar dan
kecakapan hidup; (3) menghapus ketidakadilan gender dalam
pendidikan dasar dan menengah; dan (4) melayani warga belajar
(warga belajar) yang memerlukan pendidikan akademik dan
keterampilan atau kecakapan hidup untuk meningkatkan mutu
kehidupannya, (5) berkembangnya teknologi dan kemajuan pada
berbagai aspek (Kemdikbud, 2017).
Pendidikan kesetaraan juga memiliki tujuan yang
berdasarkan kepada tujuan pendidikan nasional. Salah satu
tujuan pedidikan nasional adalah untuk mengembangkan dan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dimana yang dimaksud dengan
Pendidikan Nasional adalah “Pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
1
zaman”, dan tujuan Sistem Pendidikan Nasional adalah “untuk
mengembangkan potensi pelajar agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam
mewujudkan tujuan tersebut maka perlu disusun “seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu” atau dapat juga disebut sebagai
“kurikulum”.
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO disesuaikan
kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan karakteristik Warga belajar dalam
satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum
operasional Satuan pendidikan akan mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan
dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di
satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
berfokus kepada pemenuhan kebutuhan warga belajar dengan
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad
ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal satuan
pendidikan. UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan
Kabupaten Solok Selatan, pengembangan ekonomi dan wilayah
pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh
dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan Satuan
Pendidikanpun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga
dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan

2
pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang warga belajar berada pada tingkat ekonomi
menengah ke atas dengan sarana prasarana yang cukup
memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang
keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah Warga
belajar beragama Islam. Secara sosial budaya, Warga belajar
memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang
disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang
ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat
bakat Warga belajar juga yang sangat beragam. Berdasarkan
perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan
Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dengan motto
”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”. Maka
dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik Warga
belajar dengan segala latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan
dalan kebhinekaan.
Berdasarkan hal diatas maka proses pengembangan dan
penyusunan Kurikulum Operasional UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023-2024 dilakukan dengan
melaksanakan proses analisa kondisi lingkungan lokal dan
global. Kurikulum Operasional UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dikembangkan dan disusun sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan
dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan Satuan
Pendidikan. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa
alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program Satuan Pendidikan
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya

3
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
5. Karakteristik dan keunikan lingkungan sosial budaya
masyarakat sekitar.
6. Karakteristik dan keunikan pelajar.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.

8. Perkembangan teori-teori pendidikan terbaru.


9. Kebijakan Pemerintah Daerah terkait pendidikan
Sedangkan hal-hal pokok yang dijadikan fokus dalam
pengembangan dan penyusunan Kurikulum Operasional UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023-
2024 adalah:
1. Pengembangan pelajar berdasarkan potensi diri dan minat
yang dimilikinya.
2. Integrasi dan implementasi pengembangan kecakapan abad
21 (karakter, literasi, dan kompetensi) pelajar pada proses
belajar mengajar.
3. Integrasi dan implementasi pendidikan karakter berdasar
Profil Pelajar Pancasila pada proses belajar mengajar.
4. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup untuk pelajar.
5. Integrasi dan penerapan teknologi pada proses belajar
mengajar.
6. Penerapan prinsip-prinsip kebijakan merdeka belajar yang
sudah ditetapkan Kementerian Pendidikan Republik
Indonesia.
Warga belajar merupakan pewaris budaya bangsa yang
kreatif, mandiri dan inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu
proses yang memberi kesempatan kepada Warga belajar untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki
kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut di atas, UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dengan kekuatan, kemampuan dan

4
keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu
suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan membentuk Warga belajar
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
Jadi tujuan akhir capaian pembelajaran di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum yaitu untuk membentuk karakter Warga
belajar untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.
Gambaran Umum UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab.
wajo Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Konteks SNP
a. Standar Kompetensi Lulusan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan sudah memiliki keseluruhan indikator yang dituntut
dalam standar kompetensi lulusan, namun demikian pada
setiap peninjauan kurikulum rumusan profil lulusan dan
indikator kelulusan perlu dilakukan review untuk
menyesuaikan dengan perkembangan.
b. Standar Isi
Berdasarkan hasil analisis konteks sebagaimana
terlampir dalam dokumen ini, maka UPTD SMP SATAP

5
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan perlu
meningkatkan kualitas dalam melakukan perencanaan
pembelajaran terutama dalam pengembangan silabus/Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) yang menyesuaikan dengan
kondisi warga belajar. Silabus/ATP dikembangkan
berdasarkan silabus model dan menggunakan modul sebagai
bahan ajar, sehingga proses pembelajaran dilaksanakan
dalam bentuk tatap muka, tutorial dan mandiri. Tidak
menggunakan pembelajaran modul sebagai delivery system
pembelajaran.
Muatan kelompok khusus belum diprogramkan
dengan berdasarkan pada analisis kebutuhan belajar warga
belajar di samping potensi sosial budaya dan ekonomi
Kabupaten Solok Selatan. Oleh karena penyusunan program
mata pelajaran Pemberdayaan, Keterampilan Wajib dan
Keterampilan Pilihan dilakukan lebih cermat dengan
memperhatikan kebutuhan belajar dan potensi lingkungan.
Muatan kelompok khusus juga memuat muatan lokal.
Penyusunan beban belajar sudah dilakukan dengan
menggunakan pemetaan satuan kredit kompetensi dan
konversi jam pelajaran ke dalam tatap muka, tutorial dan
belajar mandiri sesuai dengan analisis modul dan
pengembangan silabus/ATP. Namun demikian pendidik
perlu menyusun program tahunan dan program semester
(paket kompetensi) sebelum melakukan pengembangan
silabus/ATP.
c. Standar Proses
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan kombinasi
tatap muka, tutorial dan belajar mandiri. Modul tidak
digunakan secara penuh sebagai delivery system
pembelajaran karena memperhatikan karakteristik warga

6
belajar yang masih membutuhkan bimbingan dan
pendampingan secara langsung dengan tatap muka atau
tutorial.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar
sudah disusun oleh setiap pendidik berdasarkan silabus/
ATP yang dikembangkan. Namun demikian setiap tahun
perlu diperbaiki agar kualitas pembelajaran semakin baik
dan mengarah pada pendekatan saintifik.
Pada kegiatan belajar dibuat kontrak belajar mandiri
yang dilakukan pada setiap unit modul atau sebagian materi
pelajaran. Tidak ada mata pelajaran yang dilakukan belajar
mandiri secara penuh. Pengawasan pembelajaran perlu
dilakukan lebih optimal dengan menyusun pedoman
operasional standar pengawasan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan.
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Semua pendidik memiliki kualifikasi sarjana dan
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Sebagian
pendidik merupakan guru pada sekolah formal, sehingga
pola belajar dengan menggunakan modul dan adminitrasi
pembelajaran perlu disesuaikan dengan kurikulum merdeka
pendidikan kesetaraan. Oleh karena itu semua pendidik
perlu dilakukan in house training untuk meningkatkan
pemahaman terhadap implementasi kurikulum merdeka
pendidikan kesetaraan. Jika ada bimtek terkait kurikulum
merdeka dan Implementasi kurikulum merdeka pendidikan
kesetaraan yang diselenggarakan berbagai pihak perlu
mengikutsertakan pendidik.
Kualifikasi tenaga kependidikan sudah memenuhi
kriteria, namun demikian perlu diberi kesempatan untuk
mengikuti pemutakhiran kebijakan pengelolaan

7
implementasi kurikulum pendidikan kesetaraan kurikulum
merdeka.
e. Standar Sarana dan Prasarana
Pada saat ini gedung yang dimiliki UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan sudah memiliki
gedung sendiri sebanyak 3 lokal dengan ukuran 7x14. Perlu
melengkapi ketersediaan peralatan pembelajaran seperti
media dan alat peraga untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penataan ruangan agar lebih dirapikan
sehingga suasana bekarya dan belajar di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan semakin
meningkat.

f. Standar Pengelolaan
Dokumen keberadaan dan perijinan . masih berlaku
sampai tahun 2024, namun demikian perlu ditingkatkan
dengan memberikan titik koordinat pada Google Map
sehingga akan mempermudah pihak yang akan menemukan
lokasi UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO.
Papan struktur organisasi dan job deskripsi perlu
dimutakhirkan sesuai dengan keputusan rapat UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan 9 April
2019.
Kemitraan merupakan salah satu pilar penting dalam
membangun jaringan agar program lebih berkualitas dan
warga belajar memiliki wawasan yang lebih luas. Oleh
karena itu perlu ditingkatkan jenis dan kualitas kemitraan

8
dengan memperjelas dokumen kemitraan terkait peran para
pihak dalam melakukan hak dan kewajiban dalam bermitra.
Notulen rapat masih perlu dirapikan kembali, karena
masih ada rapat yang tidak memiliki notulen. Pada setiap
kegiatan (non pembelajaran) perlu dibuat pedoman
pengawasan dan instrumennya serta pelaporan hasil
pengawasan dimasukkan dalam salah satu bagian dari
laporan kegiatan tersebut.
g. Standar Pembiayaan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan sudah memiliki RAB setiap program, namun belum
memiliki dokumen rencana anggaran pendapatan dan
belanja satuan pendidikan (RAPBS). Oleh karena itu perlu
menyusun RAPBS sebelum tahun anggaran berjalan. Tahun
anggaran mengikuti tahun Anggaran. Perlu melakukan
penggalian sumber dana selain dari dana pemerintah
(APBN/APBD) dan swadaya warga belajar, misalnya dengan
melakukan kemitraan yang bersifat KOMITE Sekolah.
h. Standar Penilaian
Tahun pelajaran 2023/2024 UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan
mengimplementasikan kurikulum 2013 untuk kelas 8,9,
Kurikulum merdeka untuk kelas 7 oleh karena itu pendidik
perlu disiapkan agar mulai terbiasa dengan melakukan
penilaian modul dan penilaian kurikulum merdeka.
Pedoman penilaian yang digunakan adalah Pedoman
Penilaian Pembelajaran yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen
PAUD dan Dikmas. Namun demikian setiap pendidik
diwajibkan memiliki rancangan penilaian modul yang terdiri

9
dari penilaian pengetahuan dan keterampilan yang merujuk
pada modul yang sudah ada untuk kurikulum 2013.
Kemudian penilaian sumatif dan formatif untuk kurikulum
merdeka.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan perlu memiliki catatan warga belajar yang sudah
lulus dan melakukan pelacakan aktivitas mereka di tengah
masyarakat atau barangkali ada yang melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi setelah lulus.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan lebih mendorong kepada pendidik dan warga belajar
untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi untuk
memperoleh penghargaan.

2. Analisis Konteks Pentagonal Aset


a. Analisis Kerentanan dan Peluang
Kerentanan, sesuai dengan lokasi UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan maka, Peluang
yang ada dari masyarakat dapat mengembangkan
keterampilan. Selain itu juga dapat dikembangkan kepada
pertanian. Begitu juga UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO berada di kawasan wisata maka dari itu
juga dapat mengembangkan souvenir-souvenir atau karya-
karya yang memiliki harga jual.
b. Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan yang mendukung program layanan
andalan adalah adanya pengusaha kecil lain yang
bergabung dengan UPTD SMP SATAP NEGERI 4

10
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo
Kab. wajo Sulawesi Selatan yang mengembangkan
keterampilan secara mandiri.
c. Analisis Fakta Lima Ases Utama
1) Aset Sumber Daya Alam
Berdasarkan gambaran potensi sumber daya alam yang
ada disekitar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan yang banyak
membudidayakan padi jenis ketan,pertanian padi (beras
ketan) Untuk itu lembaga dapat mengembangkan
pemanfaatan untuk tape dan memanfaatkan pisang
Kepok sebagai pembuatan kue barongko, dan keripit
pisang dan sumber daya perikanan bisa memanafaatkan
pembuatan ikan kering air tawar.
2) Aset Sumber Daya Manusia
Sebagian masyarakat sekitar ikut serta dalam kegiatan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan serta para Tutor ikut serta dalam kegiatan
tersebut.
3) Aset Sosial
Masyarakat antusias, mendukung dengan program UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan
dalam berketerampilan, serta kegiatan bersama.
4) Aset Keuangan
Keuangan dalam pelaksanaan keterampilan ini di
anggarkan dari dana BOS dan Bantuan dari masyarakat
sekitar.
5) Aset Infrastruktur

11
Lembaga telah memiliki gedung sendiri dengan ukuran
14 x 7 Meter yang terdiri dari 1 Perpustakaan, 1
Laboratorium, dan 1 gedung Kelas 7-8.
d. Kesimpulan dan Rekomendasi
1) Isu Strategis
Berdasarkan dari analisis dan uraian analisis pakta di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan mengembangkan keterampilan pembuatan ikan
kering air tawar dan keterampilan lainnya.
2) Tujuan Strategis
Tujuan yang hendak dicapai adalah dapat meningkatkan
tarap hidup masyarakat sekitar serta dapat
mengembangkan keterampilan berwirausaha secara
mandiri.
3) Indikator Program
Indikator program adalah terbantunya masyarakat
sekitar dalam pengembangan keterampilan berusaha
mandiri atau rumahan sehingga dapat membantu
peningkatan tarap perekonomian si pelaku.
4) Rekomendasi
a) Rekomendasi pengembangan kapasitas satuan
pendidikan
Dapat dilakukan secara mandiri dan berkelompok.
b) Rekomendasi bentuk program teknis yang menjadi
andalan layanan satuan pendidikan berdasarkan
hasil analisis konteks pengembangan keterampilan
pembuatan ikan kerin air tawar.
3. Analisis Sosial Budaya dan Lingkungan
Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO berada di lingkungan budaya Bugis. Hal ini
menambah referensi satuan pendidikan untuk

12
memperkaya warga belajar akan budaya di lingkungan
terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Bugis menjadi
potensi lain yang dimanfaatkan satuan pendidikan untuk
memperkenalkan budaya lainnya. Karena budaya Bugis
sendiri memiliki berbagai macam karakteristik tersendiri
pada setiap wilayah di Sulawesi Selatan. Keberagaman
daerah asal dan profesi orang tua warga belajar pun
memberikan dukungan terhadap proses belajar mengajar.
4. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO memiliki tenaga pendidik dan kependidikan
yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda;
agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa
di antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di
antaranya: Mahir IT, bermusik, menyanyi, drama, juru
ceramah, dan seni tradisional. Satuan pendidikan
memfasilitasi pengembangan potensi dan bakat Tutor dan
staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
5. Karakteristik Warga Belajar
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki
kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama.
Sebagian warga belajar memiliki potensi di area akademik,
namun tidak sedikit juga warga belajar yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Warga belajar memiliki potensi dan minat yang berbeda.
Sebagian warga belajar memiliki minat di bidang seni,
olahraga, matematika dan sains. Satuan pendidikan
memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan
program pengembangan potensi dan minat mereka.
Keberagaman warga belajar memperkaya kegiatan
sosialisasi di satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO Kondisi ini diharapkan akan

13
meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa
syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan
memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari. Satuan pendidikan
memiliki kewajiban untuk mengembangkan Warga belajar
secara seimbang. Dengan demikian, program yang
dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional,
intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung
besar.
B. Profil Satuan Pendidikan
1. Identitas Satuan Pendidikan
a. : UPTD SMP SATAP NEGERI 4
Nama Satuan Pendidikan
MANIANGPAJO
b. NPSN : 40318181
c. : Pusat Kegiatan Belajar
Jenjang Pendidikan
Masyarakat
d. Status Satuan Pendidikan : NEGERI
e. Alamat Satuan : Jalan Minanga Tellue No.34
Pendidikan Tingaraposi
f. RT / RW : 0/0
Kode Pos : 90952
Kelurahan : Desa TINGARAPOSI
Kecamatan : Maniangpajo
Kabupaten/Kota : Wajo
Provinsi : Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
: -3.8540971 Lintang
Posisi Geografis
120.1049913 Bujur

2. Peta Lokasi UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

3. Data Pelengkap

14
a. SK Pendirian Satuan
: 0676/C3.1/SK/2010
Pendidikan
b. Tanggal SK Pendirian : 01/04/2010
c. Status Kepemilikan : NEGERI
d. SK Izin Operasional : 800/2854/DISDIK
e. Tgl SK Izin Operasional : 01/01/2010
f. Akreditasi : C
g. Kebutuhan Khusus
: Ya
Dilayani
h. Nomor Rekening : 100 002 000024367-9
i. Nama Bank : BPD BANK SULSEBAR
j. BPD CABANG SENGKANG
Cabang KCP/Unit :
CABANG SENGKANG
k. BOS SMP SATAP NEGERI 4
Rekening Atas Nama :
Maniangpajo
l. MBS : Ya
m. Memungut Iuran : Tidak
n. Nominal/Warga Belajar : 0
o. BENDAHARA DANA BOS
Nama Wajib Pajak : SMPN SATAP 4
MANIANGPAJO
p. NPWP : 002771624808000

4. Kontak Satuan Pendidikan

a. No. Telp : -
b. No. HP : 081255257110
c. Faximel : -
d. Email : smpnsatap4.mpj@gmail.com
e. Website : http://smpnsatap4maniangpajo.blogspot.com

5. Data Periodik

a. Waktu Penyelenggaraan : 6 hari pagi


b. Bersedia Menerima Bos? : Bersedia
c. Sertifikasi ISO : Belum
d. Sumber Listrik : PLN
e. Daya Listrik (watt) : 3000
f. Akses Internet Ada (Tesol)
g. Akses Internet Alternatif Telkomsel.smartfren

6. Sejarah Berdirinya UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO
Sejarah mulai berdirinya Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
yaitu bermula pada Tahun 2010. Awal berdirinya Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat dengan mempertimbangkan

15
kenyataan bahwa masih banyak warga masyarakat di
wilayah Kecamatan Maniangpajo khususnya dan Kabupaten
wajo umumnya yang tidak mendapatkan pendidikan secara
formal. Hal ini terkendala karena desakkan ekonomi warga
masyarakat yang tidak memungkinkan, maka dengan
semangat pengabdian dan berbakti pada masyarakat, dari,
oleh dan untuk masyarakat, berdirilah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat SMP Satap Negeri 4 MANIANGPAJO .
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah
lembaga yang Positif berfikir, Kreatif berketerampilan, Bijak
bertindak, Mampu berkarya, Amanah, Terpercaya Tetap
pada Aturan Risalah Islam dan Al- Qur’an

7. Tenaga Kependidikan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO terdiri dari 9 orang dengan
pendidikan S1 9 orang. Lengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:

Tabel 1.1
Pendidik dan Tenaga Kependidikan . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO

No. Nama Tutor Pendidikan Pekerjaan Alamat


1 Adi, S.pd Sarjana Honorer ABBANUANGNGE
2 Alfyani Hans Sarjana Honorer Uraiyang
3 ANDI TRY SETIAWAN Sarjana Honorer
SUKRI PASELLORENG
4 HASNANI Sarjana Honorer Mattirowalie
5 KARTINA Sarjana Honorer SOGI
6 Muliadi,s.pd Sarjana Honorer ABBUNUANGNGE
7 MUNIRA Sarjana Honorer ANABANUA
8 Risma Dwi Arianty Sarjana Honorer ANABANUA
16
9 Syamsuriadi Sarjana Honorer MINANGATELLUE

8. Keadaan dan Jumlah Warga Belajar

UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO berdiri


pada tahun 2010 hinga sekarang sudah beroperasional selama
13 tahun di tahun 2023. Jumlah warga belajar di tahun 2023
seluruhnya berjumlah 29 orang. Terperincinya dapat dilihat
pada uraian dan tabel berikut:

a. Jumlah warga belajar berdasarkan jenis kelamin


Jumlah belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO berdasarkan jenis kelamin tahun pelajaran
2023/2024 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Warga Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempua
Laki-laki n Total
15 14 29

Secara grafik Jumlah belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO berdasarkan jenis kelamin tahun
pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada gambar berikut:
Warga Belajar
Berdasarkan Jenis Kelamin
15.2
15
14.8 .
14.6 Perempuan
14.4
14.2 15 Laki-Laki
14
13.8
14
13.6
13.4
Laki-laki Perempuan

Gambar 1.1
Warga Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin

17
b. Jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Berdasarkan Usia Tahun pelajaran
2023/2024 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3
Jumlah Warga Belajar Berdasarkan Usia

Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 13 14 27
16 - 20 tahun 2 0 2
> 20 tahun 0 0 0
Total 15 14 29

Secara grafik jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP


NEGERI 4 MANIANGPAJO Berdasarkan Usia Tahun
pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada gambar berikut:

Warga Belajar Bedasarkan


Rentangan Usia

14

12
> 20 tahun
10

8 16 - 20 tahun
13 13 - 15 tahun
6

4 6 - 12 tahun
2 < 6 tahun
2
0
< 6 tahun 6 - 12 13 - 15 16 - 20 > 20 tahun
tahun tahun tahun

Gambar 1.2
Grafik Warga Belajar Berdasarkan Rentangan Usia

c. Jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO Berdasarkan Penghasilan Orang Tua
Tahun pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1.4
18
Jumlah Warga Belajar Berdasarkan
Penghasilan Orang Tua

Penghasilan L P Total
Kurang dari Rp. 500,000 4 3 7
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 5 5 7
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 3 5 8
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 3 1 4
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000
Lebih dari Rp. 20,000,000
Total 15 14 29

Secara grafik jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP


NEGERI 4 MANIANGPAJO Berdasarkan Penghasilan
Orang Tua Tahun pelajaran 2023/2024 dapat dilihat
pada gambar berikut:

Warga Belajar Bedasarkan


Penghasilan Orang Tua

9
8
Rp. 5,000,000 -
7 Rp. 20,000,000
Rp. 2,000,000 -
6 Rp. 4,999,999

5 Rp. 1,000,000 -
Rp. 1,999,999
4 8 Rp. 500,000 - Rp.
7 7 999,999
3 Kurang dari Rp.
500,000
2 4
1
0 0
Kurang dari Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000 Rp. 2,000,000 Rp. 5,000,000
Rp. 500,000 Rp. 999,999 - Rp. - Rp. - Rp.
1,999,999 4,999,999 20,000,000

Gambar 1.3
Grafik Warga Belajar Berdasarkan
Penghasilan Orang Tua

d. Jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun
pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.5
Jumlah Warga Belajar Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
19
Perempua
Tingkat Pendidikan Laki-laki Total
n
Kelas 7 5 2 7
Kelas 8 6 5 11
Kelas 9 4 7 11
Total 14 14 29

Secara grafik jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP


NEGERI 4 MANIANGPAJO Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Tahun pelajaran 2023/2024 dapat dilihat
pada gambar berikut:

Warga Belajar Bedasarkan


Tingkat Pendidikan
12
Column5
10
Column4
8 Column3
6 11 11 Column2
4 Column1
7
Kelas 9
2
Kelas 8
0 Kelas 7
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
SPS/ PAUD

Gambar 1.4
Grafik Warga Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan

C. Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sistem
pendidikan yang dianut oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini lebih
lanjut dijabarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana yang dimaksud
dengan Pendidikan Nasional adalah “Pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
20
tuntutan perubahan zaman”, dan tujuan Sistem Pendidikan
Nasional adalah “untuk mengembangkan potensi pelajar agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Berikut Dasar Hukum penyusunan KOSP TP 2023/2024
secara rinci:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
8. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

21
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Ekstrakurikuler di Satuan
Pendidikan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekskul Wajib Pada Pendidikan Dasar.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan pendidikan pada Pendidikan Dasar.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kelulusan Pendidikan Dasar.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar.
21. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan KeWarga Belajaran.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan Dasar.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013.

22
24. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
25. Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Zonasi Satuan
Pendidikan.
26. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti dan gerakan literasi Satuan Pendidikan.
27. Permendikbud No. 64 Tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa
Rokok di Lingkungan Satuan Pendidikan.
28. Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak kekerasan di lingkungan Satuan
Pendidikan.
29. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2011 Tentang Larangan
Pungutan Biaya Pendidikan Pada Satuan pendidikan Dasar
dan Satuan pendidikan Menengah Pertama.
30. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman
Upacara di Satuan Pendidikan.
31. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaaan Kurikulum Pada Satuan pendidikan Dalam
Kondisi Khusus.
32. Permendikbudristek No 56 tahun 2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
33. Permendikbudristek No 7 tahun 2022 tentang Standar Isi
34. Permendikbudristek No 16 tahun 2022 tentang Standar
Proses
35. Permendikbudristek No 21 tahun 2022 tentang Standar
Penilaian
36. Permendikbudristek No 5 tahun 2022 tentang Standar
Kelulusan
37. Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2019 tentang Wajib
Belajar Pra Satuan pendidikan Dasar Usia 5 sampai 6 Tahun.

23
38. Surat Edaran Bupati WAJO Nomor 420/328/DPKO-2020
Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Pelajaran 2020/2021, tanggal 10 Juli 2020.
39. Peraturan Bupati WAJO Nomor 48 Tahun 2019 Tentang
Penguatan Pendidikan Keagamaan Pada Satuan Pendidikan.
40. Peraturan Bupati WAJO tentang Penerapan Mata Pelajaran
Mulok Nomor 38 Tahun 2021 tanggal 06 Juli 2021.
D. Tujuan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Pentingnya Dokumen KOSP bagi Satuan Pendidikan
Kurikulum disusun untuk mewujudkan Tujuan
Pendidikan Nasional dengan memperhatikan tahap
perkembangan Warga belajar dan kesesuaianya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing
satuan pendidikan.
Kurikulum Operasional Satuan pendidikan (KOSP)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang sudah operasional untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan.
2. Langkah kerja yang dilaksanakan
Sesuai dengan Permendikbudristek No. 56/M/Tahun
2022 Lampiran satu, mekanisme penyusunan dan
pengelolaan KOSP diatur sebagai berikut.
1. Tahapan Penyusunan
Penyusunan KOSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini dapat
berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya Satuan
pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun

24
pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan KOSP secara
garis besar meliputi: (i) perumusan visi dan misi
berdasarkan analisis konteks dengan tetap
mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional
dan daerah; (ii) penyiapan dan penyusunan draf; review,
revisi, dan finalisasi; (iii) pemantapan dan penilaian; serta
(iv) pengesahan. Langkah yang lebih rinci dari masing-
masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum Satuan Pendidikan.
2. Prinsip-prinsip Penyusunan
Prinsip penyusunan KOSP adalah sebagai berikut :
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia, Kebutuhan
Kompetensi Masa Depan, Peningkatan Potensi,
Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Warga Belajar,
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan
Lingkungan, Tuntutan Pembangunan Daerah dan
Nasional, Tuntutan Dunia Kerja, Perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, Agama , Dinamika
Perkembangan Global, Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai
Kebangsaan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat,
Kesetaraan Jender dan Karakteristik Satuan Pendidikan
3. Mekanisme Pengelolaan KOSP
KOSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya. (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

25
dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5)
Belajar sepanjang hayat, dan (6) Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
4. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan KOSP
Sesuai Permendikbudristek No. 56/M/Tahun 2022
Lampiran satu, pihak-pihak yang terlibat dalam
Penyusunan KTSP adalah Tim penyusun KOSP pada
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO terdiri atas:
Tutor kelas, Tutor bidang studi, operator Satuan
pendidikan dan kepala Satuan pendidikan sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite Satuan Pendidikan,
nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan
supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan tingkat Kabupaten WAJO.
Dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas
dan mampu bersaing secara internasional diperlukan sistim
kurikulum yang memadai. Oleh karena itu kurikulum
operasional satuan pendidikan ini disusun untuk menjadi
acuan Tutor dalam menyelengarakan kegiatan belajar
mengajarnya (semua mapel yang diajarkan sesuai dengan
standar kurikulum nasional Satuan pendidikan dasar dan
pengembangan sesuai dengan potensi di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO ditambah dengan penguatan pada
mata pelajaran matematik, sain, serta penguatan pada unsur
budaya lokal).
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara
lain agar dapat memberi kesempatan Warga belajar untuk
dapat:
1. Sebagai acuan bagi Satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan

26
2. Sebagai acuan bagi dinas pendidikan dalam melakukan
pengawasan
3. Sebagai rambu-rambu bagi Warga belajar dalam
mengikuti proses pendidikan
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif Satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola dan mengembangkan sumber daya
yang tersedia
5. Meningkatkan kepedulian warga Satuan pendidikan dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui
pengambilan keputusan Bersama.
6. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan
dicapai.

27
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Satuan Pendidikan
a. Rumusan Visi
Program dan kegiatan Satuan pendidikan harus
merujuk pada Visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya
sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk
menginternalisasi visi pada setiap warga Satuan Pendidikan,
maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa
pemahaman terhadap visi maka kegiatan yang dijalankan
menjadi tidak terarah. Berikut visi . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO :
“Terwujudnya insan bermutu dalam iptek berwawasan
lingkungan berdasarkan imtak”
b. Indikator Pencapaian Visi
Indikator Pencapaian Visi UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO adalah sebagai berikut:

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu
menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati
dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan
berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas
meliputi:

A. Melaksanakan pengelolaan sekolah yang transparan,


akuntabilitas, obyektif sehingga tercipta kepercayaan masyarakat
yang tinggi kepada sekolah.

B. Melaksanakan kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang sarat


dengan pembentukan moral, keterampilan, keimanan dan
ketaqwaan.

C. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,


sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimiliki.
28
D. Melakukan pembinaan disiplin dan budi pekerti agar siswa
memiliki karakter yang kuat

E. Melengkapi dan memanfaatkan sarana/prasarana maksimal, sehingga


tercipta pembelajaran yang cerdas dan menyenangkan.

F. Memberdayakan guru dan tenaga kependidikan lainnya, sehingga


menjadi guru/pegawai profesional dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.

G. Menjalin silaturrahim dan kerjasama yang harmonis dengan


kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stakeholder)
B. Misi Satuan Pendidikan
Dalam upaya mengimplementasikan visi Satuan
Pendidikan, UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
memiliki misi Satuan pendidikan sebagai berikut:
1. Menjadikan satuan pendidikan yang memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan.
2. Menyelenggarakan layanan Pendidikan Anak Usia Dini, dan
Pendidikan Masyarakat sesuai dengan kebutuhan belajar
masyarakat.
3. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
yang mampu memotivasi warga belajar untuk selalu belajar
dan menemukan pembelajaran dengan sistem pembelajaran
5B (Belajar kapan saja, Belajar dimanasaja, Belajar untuk
siapa saja, Belajar untuk semua usia, Belajar untuk semua
golongan).
4. Membangun lingkungan satuan pendidikan yang membentuk
Warga belajar memiliki akhlak mulia melalui rutinitas
kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui
cara berinteraksi di Satuan pendidikan maupun di
masyarakat luas.
5. Membangun lingkungan satuan pendidikan yang bertoleransi
dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan
29
menjunjung nilai gotong royong.
6. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas
yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat Warga Belajar.
7. Mengembangkan program Satuan pendidikan yang
membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap
perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi terbarukan.
8. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi
Warga belajar sesuai minat dan bakatnya melalui proses
pendampingan dan kerja sama dengan orang lain.
9. Melaksanakan penataan sarana dan prasarana guna
mendukung terciptanya proses pembelajaran yang efektif.
C. Tujuan Satuan Pendidikan
Tujuan yang diharapkan oleh UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk
dan cara mewujudkan misi Satuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Tujuan Jangka Pendek . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)


a. Mengoptimalkan sarana prasana satuan pendidikan
untuk menunjang rancangan pembelajaran yang memotivasi
keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem
digitalisasi
c. Meningkatkan simpati dan empati Warga belajar dalam
kepedulian sosial.
d. Merancang program satuan pendidikan untuk
mengenalkan implementasi kebhinekaan global di
masyarakat.
e. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
f. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas,
program jarak jauh, mandiri hingga satuan Pendidikan.
g. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk
memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
h. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan
literasi dan numerasi.
i. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
j. 80% menerapkan pembelajaran yang berpusat pada warga
belajar.
30
Tabel 2.2
Tujuan Jangka Menengah . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perbedaan kemampuan kognitif warga belajar mengarahkan
pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Satuan pendidikan mampu melaksanakan penilaian secara
akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi
daerah.
d. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau
Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk
merancang program pembelajaran berbasis budaya lokal.
e. Memotivasi Warga belajar untuk menggagas inovasi
sederhana untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
f. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal
dalam mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan
potensi warga belajar.
g. 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
warga belajar. Baik secara tatap muka, mandiri, maupun
Program Jarak jauh (Online) lewat link yang di kirim ke
whatshap warga belajar.

Tabel 2.3
Tujuan Jangka Panjang . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang
menjadi ciri khas satuan pendidikan.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar
sejati.
c. Membentuk warga belajar yang berakhlakul mulia dan
selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perTutoran
perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk
melengkapi program satuan pendidikan yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat warga belajar.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif
cepat tanggap di lingkungan Satuan Pendidikan.
g. Membangun budaya dan kultur satuan pendidikan yang
31
kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas,
inovasi dan minat bakat Warga Belajar.
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti
dengan strategi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh seluruh
warga satuan pendidikan sebagai berikut:
1. Mengadakan pembinaan terhadap warga belajar, Tutor dan
karyawan secara berkelanjutan;
2. Meningkatkan kapasitas, intensitas dan kualitas
pembelajaran dengan mengadakan jam tambahan untuk
kelas dan pelajaran tertentu;
3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi
terkait, pemerintah daerah dalam peningkatan
pembangunan sarana dan prasarana satuan pendidikan.
4. Membentuk kelompok-kelompok belajar dan meningkatkan
intensitas serta kualitas supervisi akademik oleh ketua/
kepala satuan pendidikan.
5. Mengoptimalkan pemanfaatan instalasi listrik, pengadaan
alat-alat elektronik dan IT sebagai bentuk tanggapan
terhadap pendidikan modern.
6. Membangun budaya sopan, santun, berbudi pekerti luhur
dengan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
dilingkungan Satuan Pendidikan.
7. Mengintensifkankomunikasi dan kerjasama dengan orang
tua; komite satuan pendidikan, dinas pendidikan dan
instansi lain.
8. Pelaporan kepada orang tua secara berkala terhadap hasil
pembelajaran dan proses.
9. Pemberdayaan komite satuan pendidikan yang lebih giat
dan profesional dalam penggalangan dana dan membangun
budaya peduli pendidikan.

32
10. Membuat peraturan, tata tertib dan kode etik satuan
pendidikan secara jelas, tertulis dan tegas dilengkapi
kewajiban, hak dan sanksi.
11. Membangun solidaritas dan rasa kekeluargaan warga
Satuan pendidikan dengan mengadakan kegiatan diskusi
dan rapat singkat sebelum pulang meninggalkan satuan
pendidikan.
12. Menyiapkan waktu khusus untuk menyelesaikan segala
bentuk administrasi dan refleksi secara bersama pada akhir
pembelajaran setiap minggu atau akhir pekan.
17 Peka terhadap perubahan dan kondisi sosial budaya
masyarakat di sekitar satuan pendidikan maupun di
masyarakat luas.
18 Membangun rasa optimisme, motivasi tinggi dan
kepercayaan diri terhadap keberhasilan pendidikan.

Tujuan satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO Mantirai Indah Nagari Pulakek Koto Baru
perprogram atau layanan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Program PAUD
a. Terselenggaranya layanan Pendidikan Anak Usia Dini bagi
semua kalangan.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini melalui layanan pendidikan dan pengasuhan.
c. Menanamkan nilai-nilai agama, moral, Pancasila dan nilai-
nilai budaya lokal pada anak usia dini.
d. Mengembangkan aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, dan
sosial emosional anak usia dini.
e. Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar
dengan ketercapaian kompetensi dasar sesuai tahapan
perkembangan anak.
2. Tujuan Program Pendidikan
a. Terselenggaranya layanan setara SMP bagi semua kalangan.
33
b. Mendidik warga belajar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Membimbing warga belajar agar memiliki sikap peduli
berbagi serta kemampuan berkolaborasi, gotong royong,
mandiri dan kreatif.
d. Mendidik warga belajar agar bertanggungjawab, mampu
mengembangkan diri serta beradaptasi untuk meraih tujuan
hidupnya.
e. Menanamkan nilai-nilai luhur budaya local Bugis pada
warga belajar sehingga mampu menghargai
keanekaragaman budaya Indonesia untuk menjaga NKRI.
f. Mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan literasi dan numerasi warga belajar untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh diri
sendiri, dan lingkungan masyarakat sekitar serta untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
3. Tujuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Terselenggaranya layanan Pendidikan Kecakapan Hidup bagi
semua kalangan.
b. Membimbing warga belajar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Membimbing warga belajar agar memiliki sikap peduli
berbagi serta kemampuan berkolaborasi, gotong royong,
mandiri dan kreatif di lingkungan masyarakat dan di dunia
kerja.
d. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan (lifeskills) untuk pengembangan dan
tanggungjawab diri untuk hidup di masyarakat dan dunia
kerja.
4. Tujuan Program Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
a. Menjadi wadah kegiatan belajar masyarakat.

34
b. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat
yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pegetahuan dan teknologi.
c. Sebagai salah satu tempat pengembangan literasi bagi
masyarakat.

5. Program Kelembagaan
a. Terwujudnya tata kelola lembaga yang bersih dan akuntabel
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
b. Terwujudnya sistem informasi manajemen pada pelayanan
program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
kesetaraan yang cepat dan akurat.
c. Terwujudnya hubungan kemitraan antar lintas sektoral yang
bisa mendukung penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas.
d. Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional dan handal.

35
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran Mata Pelajaran Kelompok


Umum
Pengorganisasian pembelajaran pendidikan kesetaraan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dirancang untuk
mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan
menengah yang difokuskan pada persiapan warga belajar menjadi
anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, menanamkan karakter
yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dan penumbuhan
kompetensi literasi dan numerasi warga belajar agar dapat hidup
mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Pengorganisasian pembelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dilakukan dengan mengatur pembelajaran
muatan kurikulum Mata Pelajaran Kelompok Umum dan
Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
dalam satu tahun pelajaran 2023/2024.
Pengorganisasian pembelajaran dilakukan berdasarkan
karakteristik UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui pendekatan
mata pelajaran dan pendekatan sistem blok. Sistem blok yang

36
dilaksanakan adalah sistem blok waktu yang gunakan dalam
melaksanakan mata pelajaran di dalam tiap semester.
Beban belajar warga belajar nyatakan dalam Satuan Kredit
Kompetensi (SKK). SKK merupakan bobot kompetensi yang harus
dicapai oleh warga belajar dalam mengikuti program pembelajaran
pendidikan kesetaraan, baik melalui tatap muka, praktek
keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu
satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap
muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi
secara proporsional dari ketiganya.

Kebijakan lokal pada pendidikan di Kabupaten WAJO


melalui Peraturan Bupati WAJO tentang Penerapan Mata
Pelajaran Mulok ( Budaya lontara bahasa Bugis) Nomor 38 Tahun
2021 tanggal 06 Juli 2021. Hal tersebut sebagai muatan lokal di
program pendidikan kesetaraan di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Nilai-nilai budaya yang dimasukkan dalam
praktik pendidikan di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO memuat nilai-nilai luhur budaya Budaya Alam
Bugis yang terumuskan di dalam falsafah menjaga kebenaran,
kebaikan, keindahan, keselamatan dan kelestarian dunia. Nilai-
nilai budaya Budaya Bugis yang di kembangkan pada diri warga
belajar.
1. Pengorgaisasian Pembelajaran UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
2. Pengorganisasian Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan
Paket B Setara SMP
a. Pengorganisasian Pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran Pendidikan di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO berbasis kurikulum 2013
khusus kelas VIII dan IX dan Kurikulum Merdeka mengacu
pada (kepmendikbudristek No. 56 2022) khusus kelas VII.

37
b. Struktur Kurikulum Merdeka di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
Struktur Kurikulum Merdeka di UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO setara SMP disesuaikan dengan tingkatan
yang ada pada . saat ini, Secara global struktur kurikulum
merdeka yang diterapkan di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO pada adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Struktur Kurikulum Merdeka UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024
Bobot SKK
Per Minggu (Tahun)
Mata Pelajaran/ Program Pemberdayaan dan Fase D (Kelas 7-9) Total SKK
Keterampilan
Kela
Kelas Kelas
s
Kelompok Mata Pelajaran Umum VII VIII IX
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 6
Pendidikan Pancasila 4 4 4 12
Bahasa Indonesia 4 4 4 12
Matematika 4 4 4 12
Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 3 11
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 9
Bahasa Inggris 4 4 3 11
PJOK 2 2 2 6
Seni 2 2 2 6
Muatan Lokal * (Budaya Alam Bugis) 1 1 1 3
30 30 28 88
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum
88 (3.168) 88 (3.168)
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
Pemberdayaan 1 2 2 5
Keterampilan 9 8 8 25
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan 10 10 10 30
Berbasis Profil Pelajar Pancasila 30 (1.080) 30 (1.080)
Total** 118 (4.248) 118(4.248)
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 SKK = 1 JP tatap muka
atau 2 JP tutorial atau 3 JP Kegiatan Mandiri
B. Pengorganisasian Pembelajaran Program Pemberdayaan dan
Program Keterampilan Berbasis Projek Profil Pelajar Pancasila
Kelompok pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil
Pelajar Pancasila mencakup keterampilan okupasional,
fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional, dan
jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan serta
38
berbasis profil pelajar Pancasila. Pemberdayaan memuat
kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri,
percaya diri, sehingga warga belajar mampu mandiri dan
berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan
diberikan sehingga warga belajar mampu melakukan aktualisasi
kemandirian, otonomi, kebebasan, dan kreativitas dalam berkarya
untuk mengisi ruang publik secara produktif.
Program pemberdayaan dan keterampilan dilaksanakan
berbasis profil pelajar Pancasila yang merupakan implementasi
dari Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 12 Tahun 2016. Gerakan
Nasional Revolusi Mental. Pelajar Pancasila merupakan
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penguatan
profil pelajar pancasila dilaksanakan pada kelompok mata
pelajaran umum, dan pemberdayaan dan keterampilan.

Gambar 3.1
Pelajar Profil Pancasila

Pada tahun pelajaran 2023/2024, profil pelajar Pancasila di


UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO menguatkan pada
dimensi bergotong royong, mandiri, dan kreatif. Dimensi
39
Gotong Royong merupakan Pelajar Indonesia memiliki
kemampuan gotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen
kunci dari gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian dan
berbagi. Dimensi Mandiri adalah Pelajar Indonesia merupakan
pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses
dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
Dimensi Kreatif merupakan pelajar yang kreatif mampu
memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci kreatif adalah
Menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil.
C. Penguatan Pendidikan Karakter/Projek Penguatan Profil
Pancasila
1. Projek Penguatan Profil Pancasila
Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dirancang
pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Pembelajaran ini pada UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO Pembelajaran ini masuk ke dalam
keterampilan yang dirancang dalam sesuai tema besar yang
telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua
proyek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu untuk
kelas VII. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah
dari alokasi waktu kegiatan rutin sekolah sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan.
Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi Profil
Pelajar Pancasilapun dikembangkan dalam proses

40
pembelajaran mata pelajaran umum dalam mata pelajaran,
dan pemberdayaan serta keterampilan. Pembelajaran
berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas
satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat Warga belajar dan
mampu mengembangkan kecakapan hidup warga belajar.
2. Penguatan Profil Pancasila
Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar 3.2
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis


proyek terdapat langkah-langkah yang harus disusun secara
bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan
pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan
kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian

41
merancang proyek secara kolaboratif antara Tutor dan warga
belajar disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah
itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada

presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi


refleksi untuk perbaikan.
Gambar 3.3
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran


berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila
mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan
menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam
bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan
dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar
satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang
kelas dengan bimbingan Tutor mata pelajaran.
Projek pertama profil pancasila yang diambil adalah
gaya hidup berkelanjutan. Tema yang diambil yaitu
menanggulangi masalah lingkungan/ (Pangek Pisang)/
Singgang Ayam masakan tradisional di sekitar satuan
pendidikan lainnya yang dilaksanakan pada bulan November
2023.
Proyek kedua yang diambil yaitu kerarifan lokal. Tema
yang diambil yaitu sistem masyarakat . dilaksanakan pada
42
bulan Mei tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan
minat warga belajar dalam budaya daerahnya.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari
pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu selain untuk
mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil
Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran yang
inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas
berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter
yang membudaya pada satuan pendidikan.
3. Penguatan Pendidikan Karakter
Strategi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dilakukan disetiap
jejang pendidikan dengan memperhatikan tiga aspek yang
harus dikembangkan yaitu Manajemen Berbasis Satuan
pendidikan (School Based Management), Pembelajaran Warga
belajar Aktif (Student Active Learning) dan Perluasan Belajar
Berbasis Kurikulum (Broad Based Curriculum). Strategi
pelaksanaan tersebut diuraikan sebagai berikut;
a. Manajemen Berbasis Satuan pendidikan (School Based
Management).
1) Pengembangan Jejaring Tri Pusat Pendidikan (Satuan
Pendidikan, Keluarga, Masyarakat).
2) Penggunaan berbagai variasi metode pembelajaran
dengan fokus menguatkan 5 nilai utama PPK oleh
Tutor.
3) Pengembangan budaya belajar yang menumbuhkan
keterampilan abad 21 (berpikir kritis, kreatif,
komunikasi dan kolaborasi).
4) Pengembangan peran Tutor sebagai tutor, fasilitator,
katalisator, pelindung dan penghubung sumber-
sumber belajar.

43
5) Pembiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
Santun) setiap hari baik di satuan pendidikan
maupun lingkungan masyarakat.
6) Pengembangan Branding Satuan pendidikan (citra
keunikan, kekhasan dan keunggulan).
7) Pilihan keterampilan yang beragam untuk
menumbuhkan nilai-nilai utama PPK.
8) Pengembangan norma, peraturan, dan tradisi Satuan
pendidikan yang aman dan menyenangkan.
9) Pengembangan potensi warga belajar melalui
keteladanan Kepala Satuan Pendidikan, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan sepanjang waktu dalam
kehidupan sehari-hari.
10) Kepala satuan pendidikan mengembangkan peran
sebagai manajer, inovator, motivator, dan kolaborator.
11) Pemanfaatan papan satuan pendidikan aman, poster,
spanduk, website, buletin, mading yang
mengkampanyekan pembiasaan PPK.
12) Pelibatan dan pemberdayaan (lembaga keagamaan,
seni, budaya, bahasa, sastra, sains, TIK, sosial,
ekonomi, olahraga, dsb) di satuan Pendidikan.
13) Pengembangan kerjasama dengan keluarga (orang
tua) dalam mendukung PPK.
14) Pengembangan kerjasama masyarakat (alumni, tokoh
komunitas, pelaku seni dan budaya, praktisi,
akademisi, DUDI, media, lembaga pemerintahan)
dalam mendukung PPK.
15) Komite satuan pendidikan sebagai badan gotong
royong dan partisipasi masyarakat berperan aktif
dalam mendukung program PPK.
b. Pembelajaran warga belajar Aktif (Student Active
Learning).

44
1) Satuan pendidikan menjadi pusat pembelajaran dan
sumber-sumber belajar di luar lingkungan satuan
pendidikan dimanfaatkan secara maksimal dan
efektif.
2) Sinkronisasi dan pembiasaan baik dalam kegiatan
pembelajaran umum, pemberdayaan maupun dalam
kegiatan keterampilan.
3) Pemanfaatan TIK dan lingkungan sekitar sebagai
sumber-sumber belajar oleh Tutor.
c. Perluasan Belajar Berbasis Kurikulum (Broad Based
Curriculum).
1) Pengembangan program PPK secara harmonis dan
seimbang antara olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
olah raga .
2) Setiap Tutor memahami dan aktif membantu setiap
Warga belajar untuk mengaktualisasikan bakat dan
potensi yang dimiliki.

D. Program Pendukung
1. Gerakan Literasi Satuan pendidikan
Strategi pelaksanaan gerakan literasi di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO memperhatikan tiga aspek
yang harus dikembangkan yaitu aspek pembiasaan, aspek
pengembangan dan aspek pembelajaran. Strategi
pelaksanaan tersebut antara lain;
a. Strategi pelaksanaan aspek pembiasaan
1) Warga belajar gemar membaca dan mengakses
berbagai sumber bacaan.
2) Warga belajar rajin mengunjungi perpustakaan, area
baca satuan pendidikan dan pojok baca lainnya di
masyarakat.

45
3) Warga belajar menyampaikan ide dan pendapat secara
santun dan mudah dipahami.
4) Tutor, Kepala Satuan Pendidikan, dan Tenaga
Kependidikan menjadi teladan membaca (mengajak dan
ikut membaca, sekurang-kurangnya saat kegiatan 15
menit membaca sebelum kegiatan pembelajaran).
5) Tutor menggunakan berbagai sumber belajar.
6) Satuan pendidikan memiliki tim yang menggerakkan
literasi (merupakan bagian dari TPMPS).
b. Strategi pelaksanaan aspek pengembangan
1) Warga belajar berprestasi dalam berbagai keterampilan
yang ditunjukkan melalui kegiatan pemberdayaan dan
keterampilan lainnya.
2) Satuan pendidikan memberi penghargaan atas upaya
atau hasil kegiatan berliterasi.
3) Satuan pendidikan menyediakan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler berupa pengembangan keterampilan
berbasis lokal.
c. Strategi pelaksanaan aspek pembelajaran
1) Warga belajar memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif.
2) Warga belajar melakukan berbagai aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran.
3) Tutor mendorong warga belajar untuk menggunakan
pengetahuan dan pengalaman sebelumnya untuk
memahami topik pembelajaran.
4) Tutor mendiskusikan kompetensi sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
5) Tutor mendorong warga belajar untuk melakukan
prediksi tentang topik pembelajaran.
6) Tutor melakukan berbagai aktivitas saat pembelajaran.

46
7) Tutor menggunakan beragam metode pembelajaran.
8) Tutor menggunakan beragam media pembelajaran.
9) Tutor melaksanakan berbagai aktivitas menutup
pembelajaran.
2. Anti Perundungan
a. Penjelasan perundungan
Perundungan atau Bullying adalah tindakan
penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun
psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan
tak berdaya. Kata bullying berasal dari Bahasa Inggris,
yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang
merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia,
secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang
mengganggu orang lemah. Pelaku bullying yang biasa
disebut bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang,
dan ia atau mereka mempersepsikan dirinya memiliki
power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai
pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu merasa
terancan oleh bully.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya
pencegahan yang dilakukan oleh pihak Satuan
pendidikan agar kejadian bullying khususnya di
lingkungan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
dapat dihindari.
b. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan ini
adalah :
1) Memberi pemahaman warga belajar tentang bahaya
bullying yang berdampak negatif bagi semua pihak.

47
2) Memberi memberikan pemahaman kepada Warga
belajar tentang pentingnya saling tolong menolong,
dan saling peduli antar sesama.
3) Membiasakan warga belajar untuk saling hormat-
menghormati dan harga-menghargai antar sesama.
c. Sasaran
Adapun sasaran dilaksanakan kegiatan ini adalah
seluruh warga satuan pendidikan . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO .
d. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan pencegahan perundungan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah
warga belajar dapat berperilaku dan berakhlak mulia
sesuai Visi dan Misi Satuan Pendidikan.
e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan
Perundungan.
Kegiatan Anti Bullying dilakukan UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO yaitu: Pengenalan Lingkungan
Satuan pendidikan pada materi Pendidikan Karakter yang
diikuti oleh seluruh warga belajar baru UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
1) Pembinaan karakter dilaksanakan secara rutin setiap
kegiatan baik secara tatap muka, maupun secara
daring.
2) Menerima Laporan Program Pembinaan Karakter
warga belajar dan melakukan pendekatan khusus
bagi warga belajar yang bermasalah dalam
karakternya.
3) Tutor melaporkan kepada kepala satuan pendidikan
jika menerima laporan perundungan dari warga
belajar.

48
4) Tutor memberikan pembinaan secara intensif kepada
pelaku perundungan, jika berkelanjutan maka kepala
satuan pendidikan akan menindak lanjuti pelaku
perundungan tersebut.
E. Strategi Pembelajaran
1. Sistem Pembelajaran yang Dipilih
Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-
masing satuan pendidikan. Pengaturan cara penghantaran (per
mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan
mempengaruhi satuan pendidikan dalam mengelola waktu
(penjadwalan) dan sumber dayanya. Sistem pembelajaran yang
dipilih adalah system blog, tatap muka, tutorial, mandiri dan
program jarak jauh.
2. Alasan Pemilihan
Alasan pemilihan strategi pembelajaran adalah karena
strategi tersebut layak atau sesuai dengan tingkat perkembang
warga belajar . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO .
3. Cara Pelaksanaan
Berikut ini pelaksanaan strategi pembelajaran dalam
sistem pembelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO adalah sebagai beriku:
a. Sistem Blog
Adalah pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu
dengan berbagai macam pengelompokkan.
b. Sistem Tutorial
Adalah konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata
pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching). Tutor
berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yang dilakukan secara tutorial.
c. Sistem tatap muka/ Sistem regular

49
Sistem tatap muka/regular yaitu setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.
Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan
jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan
minimal dari pemerintah
d. Sistem Mandiri
Sistem pembelajaran ini yang mana warga belajar, belajar
secara mandiri di rumah masing-masing dengan
pemantauan dari tutor matapelajaran yang bersangkutan.
Sehingga terciptanya proses pembelajaran 5B (Belajar
untuk siapa saja, belajar dimana saja, belajar kapan saja,
belajar semua usia, belajar semua golongan).
e. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Sistem pembelajaran ini yang mana warga belajar, belajar
dengan cara jarak jauh, namun terkontrol dengan
menggunakan media whatshap sebagai bahan penghubung
terjadiya proses pembelajaran. Site mini yang mana warga
belajar bias mengakses modul ajar melalui link yang
dikirimkan lewat whatshap.
F. Asesmen Hasil Belajar
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan warga belajar. Hasilnya
digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran warga
belajar.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang
keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat pesertadidik,
dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran. Tahapan asesmen diagnostik
sebagai berikut ini :

50
a) Menganalisis laporan hasil belajar (rapor) warga belajar
tahun sebelumnya.
b) Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan.
c) Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi
warga belajar. Instrumen asesmen yang dapat digunakan
antara lain: Tes tertulis/lisan, Keterampilan (produk,
praktik) dan Observasi.
d) Menggali informasi warga belajar dalam aspek: Latar
belakang keluarga, motivasi,minat, sarana dan prasarana
belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan warga
belajar/satuan pendidikan.
e) Pelaksanaan Asesmen dan pengolahan hasil.
f) Hasil diagnosis menjadi data/informasi untuk
merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan
karakteristik warga belajar.
Tata cara pelaksanan diagnostik di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah sebagai berikut ini :
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Cara pelaksanaannya adalah :
a) Pada awal pembelajaran Tutor menyiapkan alat bantu
gambar-gambar yang mewakili emosi.
b) Tutor membuat daftar pertanyaan kunci mengenai
aktifitas warga belajar.
c) Meminta warga belajar mengekspresikan perasaannya
selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
dengan cara bercerita, menulis dan menggambar.
b. Asesmen diagnostik kognitif
Cara pekasanaannya adalah :
a) Persiapan
1) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.

51
2) Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan
penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula
sebagai berikut:
 soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan
dipelajari.
 soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk
semester 1 dan 2
 2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk
semester 2
b) Pelaksanaan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang
telah disusun kepada semua warga belajar di kelas, baik
secara tatap muka ataupun belajar dari rumah
c) Tindak Lanjut
1) Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.
2) Membagi warga belajar berdasarkan nilai ke dalam 3
kategori yaitu, “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan
“Tidak paham.”
3) Hitung rata-rata kelas. Jika warga belajar mendapatkan
nilai rata-rata kelas, maka mereka akan mengikuti
pembelajaran sesuai fasenya. Warga belajar yang
mendapat nilai di bawah rata-rata akan mengikuti
pembelajaran khusus atau pendampingan pada
kompetensi yang belum terpenuhi. Sedangkan Warga
belajar dengan nilai di atas rata-rata akan mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
4) Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah
diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru.
Hal ini penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang
sesuai dengan rata-rata kemampuan Warga Belajar.

52
5) Mengulang proses yang sama di setiap awal
pembelajaran untuk melakukan adaptasi materi
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan Warga
Belajar.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan sebuah penilaian yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai proses
pembelajaran yang sudah dilakukan. Tujuan dari penilaian
formatif sendiri adalah untuk memantau perkembangan belajar
warga belajar serta untuk memberikan umpan balik
berkelanjutan yang dapat digunakan oleh instruktur untuk
meningkatkan pembelajaran mereka. Asesmen formatif
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut merupakan teknik yang dilakukan majelis Tutor
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam melakukan
asesmen formatif :
a) Membuat alur tujuan pembelajaran kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran menjadi kompetensi yang diinginkan.
b) Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif.
c) Membuat instrumen asesmen formatif bersamaan dengan
menyusun modul ajar.
d) Pelaksanaan Asesmen Formatif.
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal berikut:
 Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran,
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi
perlakuan berdasarkan kebutuhan warga belajar serta
perbaikan proses pembelajaran.
 Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.

53
 Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung
dengan memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi.
 Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung
e) Mengolah Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif. Terdapat 2 jenis data yaitu
data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta
data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif). Tujuan
pengolahan data:
 Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai
oleh Warga belajar dalam kurun waktu tertentu yang
akan disajikan pada laporan kemajuan belajar.
 Memetakan kekuatan dan kelemahan Warga belajar
untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian
umpan balik.
Untuk memenuhi tujuan pengolahan data tersebut,
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO menggunakan
alternatif pengolahan hasil asesmen dengan mengolah
seluruh data formatif dan sumatif berupa Angka untuk
dijadikan nilai rapor
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada
setiap akhir satu satuan waktu. Penilaian sumatif mencakup
lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana Warga belajar telah dapat berpindah
dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran berikutnya.
Evaluasi sumatif sering dilakukan dengan menggunakan
tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang

54
meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan
dalam satu semester.
Asesmen sumatif dilaksanakan pada waktu:
 Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan
pembelajaran)
 Pada akhir fase
 Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir
semester, berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama
satu semester.
Berikut merupakan teknik yang dilakukan majelis Tutor
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam melakukan
asesmen sumatif:
a) Membuat alur tujuan pembelajaran kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran menjadi kompetensi yang diinginkan.
b) Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara sumatif.
c) Membuat instrumen asesmen sumatif bersamaan dengan
menyusun modul ajar.
d) Pelaksanaan Asesmen sumatif.
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
 Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk
mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan
pembelajaran dan pada akhir semester
 Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
portofolio, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
 Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan
umpan balik atau melakukan intervensi kepada Warga
belajar maupun proses pembelajaran yang telah
dilakukan.

55
e) Mengolah Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu
data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta
data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
f) Tujuan pengolahan data:
 Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai
oleh Warga belajar dalam kurun waktu tertentu yang
akan disajikan pada laporan kemajuan belajar.
 Memetakan kekuatan dan kelemahan Warga belajar
untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian
umpan balik.
Untuk memenuhi tujuan pengolahan data tersebut,
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
menggunakan alternatif pengolahan hasil asesmen dengan
mengolah seluruh data sumatif dan formatif berupa Angka
untuk dijadikan nilai rapor
4. Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh
pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada
satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah.
Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen
kompetensi minimum, survei karakter dan survei lingkungan
belajar.
1) Persiapan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
untuk Asesmen Nasional
Langkah yang dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam menghadapi pelaksanaan
asesmen nasional adalah :
a) Persiapan.
b) Pelaksanaan.
c) Tindak lanjut

56
2) Persiapan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
untuk pelaksanaan asesmen nasional dan tindak lanjut.
Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut ini :
a) Persiapan
Proses persiapan yang dilakukan yaitu :
 Persiapan ruangan
 Persiapan alat yang digunakan untuk pelaksanaan
asesmen nasional.
 Persiapan Warga belajar untuk mengikuti asesmen
nasional.
 Persiapan bagi wali murid dalam membimbing
anaknya belajar dirumah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan yang dilakukan yaitu :
 Pelaksanaan dilakukan secara mandiri yaitu di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
 Warga belajar melakukan simulasi asesmen
nasional sesuai dengan tingkatannya. serta
disesuaikan dengan jadwal dari pusat.
 Peserta asesmen nasional UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO mengikuti 2 gelombang
karena kekurangan perangkat untuk mengikuti
asesmen nasional.
 Melaksanakan asesmen nasional dengan bimbingan
proktor dan asesor dan diawasi oleh Tutor
pengawas dari Satuan pendidikan lain yang
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Solok
Selatan.
c) Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil asesmen nasional sangat
penting dilaksanakan oleh pendidik secara berkala
karena sangat membantu pendidik dalam meningkat

57
kompetensi diri pendidik sendiri dalam melaksanakan
pembelajaran, membantu pendidik tentang melihat
sejauh mana perkembangan anak dan
mendiskusikannya dengan orang tua secara
komperehensif dan lebih akurat sehingga dapat
melakukan kerjasama untuk tumbuh kembang anak,
serta membantu pendidik untuk melihat apakah
program pembelajaran yang sudah direncanakan
sudah tepat atau diperlukan perbaikan dalam
perencanaan yang akan dilaksanakan di kegiatan
belajar mengajar ke depannya, ketepatan dari setiap
pelaksanaan pembelajaran akan menentukan tumbuh
kembang serta teroptimalisasi kemampuan anak sesuai
harapan dan tujuan pendidikan yang diinginkan.
G. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan Konseling
a) Jenis Program Layanan Konseling
Jenis program layanan konseling yang diadakan
dipakai adalah program bulanan, yaitu program layanan
konseling meliputi tahap yakni;
1) Warga belajar dengan Tutor Bimbingan Konseling.
2) Warga Belajar, Tutor dan orang tua yang dilakukan 1
bulan sekali.
Jenis program selanjutnya adalah program
semesteran, yaitu program layanan konseling yang
meliputi bimbingan warga belajar yang dilakukan akhir
semester.
b) Strategi Pelaksanaan Layanan Konseling
Strategi untuk pelaksanaan layanan konseling adalah.
a) Bimbingan Klasikal. Layanan dasar diperuntukkan
bagi semua warga belajar. Kegiatan layanan ini
dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan

58
informasi tentang berbagai hal yang dipandang
bermanfaat bagi warga belajar.
b) Bimbingan Kelompok. Memberikan layanan bimbingan
kepada warga belajar melalui kelompok. Bimbingan ini
ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
warga belajar.
c) Bimbingan kerjasama dengan orang tua. Kerjasama
dengan orang tua memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran
antar Tutor kelas dengan orang tua warga belajar
dalam upaya mengembangkan potensi warga belajar
atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi
warga belajar.
c) Evaluasi dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam
manajemen pelayanan bimbingan dan konseling (BK).
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian
tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis
evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan
unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan

59
konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh Warga
belajar yang menjalin pelayanan bimbingan dan
konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya.
2. Tindak Lanjut
Kegiatan yang dilakukan setelah pelaksana
layanan bimbingan konseling melakukan evaluasi
program, kemudian menindaklanjuti berjalannya
kegiatan pelayann yang diberikan tersebut. Kegiatan
tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan,
perbaikan dan atau pengembangan program BK pada
tahun pelajaran berikutnya. Kegiatan tindak lanjut
dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam
evaluasi program, maka Tutor :
a) Memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang
tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan
dicapai.
b) Mengembangkan program dengan menambah atau
merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan
kualitas pelayanan atau efektifitas program.
2. Layanan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
1. Teknologi Informasi
Teknologi informasi (Information Technology)
merupakan penggunaan elektronika, terutama komputer
untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan atau
gambar. Teknologi informasi mencakup perangkat keras
dan perangkat lunak untuk memproses data, seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan data.
Secara umum teknologi informasi mencakup
perangkat keras yang terdiri dari peralatan-peralatan yang

60
bersifat fisik seperti, printer, memory, juga keyboard.
Sedangkan perangkat lunak terkait dengan instruksi-
instruksi untuk mengatur perangkat keras untuk bekerja
sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut.
Komputer/laptop merupakan peralatan utama teknologi
informasi.
2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan perangkat-
perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software,
proses dan sistem yang digunakan untuk membantu
proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi
berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi termasuk
media adalah micro komputer, teleconferencing, teletext,
videotext, interactive cable television, dan communication
satellite.
3. Hubungan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Komunikasi
(TIK) di Satuan pendidikan bahwa teknologi informasi lebih
pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi
komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi. Berikut
beberapa contoh dan karakteristik TIK.
Tabel 3.4
Contoh TIK dan Karakteristiknya
Contoh Produk TIK Sifat Umum Fungsi Umum
1. Radio 1. Elektronis 1. Menyampaikan
2. Televisi 2. Mudah dioperasikan informasi
3. Handphone (user friendly). 2. Menghibur
4. Laptop 3. Audio visual 3. Alat komunikasi
5. Komputer 4. Praktis 4. Mengolah data
6. Tape 5. Ekonomis 5. Media
7. Teleconference 6. Moveable pembelajaran
8. Internet 7. Informatif 6. Mempermudah
9. Telepon 8. Akses cepat pekerjaan
10. Jaringan internet 9. Mendunia (borderless) 7. Bisnis
11. Faximale 10. Multimedia 8. Pengetahuan
12. Cromebook 9. Penyimpan data

Berdasarkan tabel di atas terlihat hubungan antara


teknologi komunikasi dan teknologi informasi terkait pada
61
fungsi umum ataupun sifat umum dari teknologi tersebut.
Namum dari sekian banyak kaitan dari kedua teknologi
tersebut jaringan internet menjadi paling utama.
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pada UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
a. Ketersediaan sarana prasarana TIK di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO untuk lebih
lengkapnya diuraikan pada tabel berikut;
Tabel 3.5
Ketersedian Sarana Prasarana TIK . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO

Contoh Produk TIK Ketersediaan Jumlah Keterangan


Radio Belum tersedia
Televisi Tersedia
Handphone Tersedia Perorangan
Laptop Tersedia 5 unit
Komputer Tersedia 2 unit
Tape Belum tersedia
Teleconference Belum tersedia
Telegram Belum tersedia
Telepon Belum tersedia
Jaringan internet Belum tersedia
Faximale Belum tersedia
Proyektor Belum tersedia
Printer Tersedia 3 unit
Crome book tersedia 12 unit

Berdasarkan data di atas dapat digambarkan


prasarana yang dimiliki di satuan pendidikan belum
mencukupi.
b. Perencanaan Pengembangan TIK di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
Untuk mencapai tujuan Satuan pendidikan maka
peningkatan pengembangan TIK di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO perlu direncankan secara
matang dan strategis demi tercapainya visi satuan
pendidikan. Oleh karena itu, UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO selalu meningkatkan pengadaan dan

62
penggunaan TIK pada satuan pendidikannya sesuai
dengan kondisi dan lingkungan yang dimiliki.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini Satuan
pendidikan telah memiliki 5 buah laptop dan, 3 buah
printer dan 2 unit komputer. Untuk tahun berikutnya
akan ditargetkan minimal 1 laptop dan satu unit printer
setiap tahunnya.
Perencanaan yang dikembangkan tersebut di atas
cukup realistis, berlatar belakang dampak pandemi
corona yang telah memaksa proses pembelajaran
diberlakukan jarak jauh. Secara edukatif, Satuan
pendidikan selalu membina warga Satuan pendidikan
utuk mahir teknologi dengan meminta untuk memiliki
perangkat perangkat TIK secara pribadi selain
dukungan sarana prasarana yang dimiliki Satuan
Pendidikan. Jika tahun sebelumnya secara individu
pemilik sarana prasarana TIK di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO telah mencapai 78% dan
ditargetkan pada tahun 2023/2024 ini mengalami
peningkatan menjadi 82% dari segi keterampilan
tenaga pendidik dan kependidikan dalam
memanfaatkan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO telah mencapai 80% dan untuk satu
tahun ke depan ditargetkan 90%.
c. Pemanfaatan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Pemanfaatan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO telah menggunakan dan memenuhi
penggunaan secara primer dan sekunder dimana
untuk kebutuhan-kebutuhan pokok komunikasi dan
informasi telah terpenuhi.

63
Biasanya dalam proses tersebut sumber-sumber
informasi di upload terlebih dahulu oleh Tutor,
kemudia direkam, di copy, dicetak, diperdengarkan,
ditanyangkan, dipraktekkan langsung dalam proses
pembelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO .
H. Layanan Inklusif
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO belum
termasuk Satuan pendidikan inklusif, namun UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO tetap mengusung keadilan dalam
pendidikan dimana satuan pendidikan menerima warga belajar
dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan
tersebut, Satuan pendidikan merancang program inklusif dalam
bentuk program individu yang dapat memfasilitasi warga belajar
berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan
masing-masing warga belajar, baik akademik maupun non-
akademik. Program ini disusun oleh tim Tutor dengan melibatkan
orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan
dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana warga
belajar dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan
dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi
fokus utama lainnya sehingga warga belajar mampu belajar hal
positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari
lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.
Adapun pelayanan yang dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Pelayanan Inklusif di . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
64
No Nama Program Bentuk Pelaksanaan Pelaksana
1 Program Individual learning
 Pembelajaran dengan penyesuaian kecepatan dan  Tutor mata
proses belajar melalui penyesuaian kedalaman pelajaran
materi pembelajaran, bentuk penugasan dan  1 Tutor
bentuk evaluasi berdasarkan tingkat kesulitan pendamping
belajar akibat keterbatasan yang dimiliki
 Pendamping khusus pemantau perkembangan
belajar
2 Program pendampingan sebaya

 Piket pendamping yang bertugas memberi Warga belajar telah


bantuan terhadap kesulitan berlajar serta diseleksi melalui
dukungan moril dengan tetap menjunjung tinggi tes penyaringan
prinsip kemandirian dari warga belajar dengan psikologi dan
keterbatasan. akademik.
 Warga belajar yang terlibat mendapat
penghargaan berupa tambahan nilai.
3 Program bantuan belajar
Penyediaan alat bantu belajar sesuai keterbatasan Satuan Pendidikan
yang dimiliki warga belajar dengan keterbatasan

65
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran
1. Komponen Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk
memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara
rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi Tutor
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat
pada Warga belajar yang tetap mengusung kegiatan
pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi
Warga belajar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan rencana pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar Warga Belajar.
3. Memudahkan Tutor dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
2. Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO terdiri dari silabus/ Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dan rencana pelaksanaan pembelajaran/ Modul Ajar
yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah
dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui rencananya seorang Tutor bisa
memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien.
Silabus/ Alur Tujuan Pembelajaran UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dibuat dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan Tutor
66
dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah
dan terukur.
3. Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Alur pembelajaran mendapatkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang
meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk
mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
kedalaman setiap konten.
Materi ajar merupakan materi esensial yang telah
disusun pada alur tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran. Penilaian merupakan penilaian
otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber
belajar dipilah sesuai kebutuhan warga belajar dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis
lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial
dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Modul AJar
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat
tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan
pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan
penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan
tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian
dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas Warga belajar yang menarik dan
menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual
dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik Warga belajar

67
serta mampu mengakomodir minat bakat warga belajar.
Dalam kegiatan pembelajaranpun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu,
dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon warga
belajar sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama
proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian
RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang
hidup dan dinamis.
B. Peraturan Akademik
1. Kriteria Kenaikan Kelas/ Kenaikan Tingkat
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran, dengan menpedomani nilai rapor yang diperoleh
warga belajar pada semester I dan II atau Nilai akhir modul.
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai
kokurikuler/terstruktur, nilai tugas dan nilai tes akhir
semester, nilai tes tersebut kemudian diolah untuk mencari
nilai rata-rata setiap warga belajar dan setiap mata pelajaran.
Berikut ini kriteria kenaikan kelas di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024.
Kenaikan tingkatan dan kelulusan merupakan bagian
dari penilaian oleh satuan pendidikan. Kenaikan tingkatan
pada jenjang SMP dilakukan, jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
1. Telah menempuh dan tuntas keseluruhan mata pelajaran
Memiliki sikap perilaku baik; dan
2. Mengikuti ujian kenaikan tingkatan dengan kriteria:

68
a. Nilai mata pelajaran ujian kenaikan tingkatan minimal
sama dengan KKTP/KKM;
b. Paling banyak terdapat tiga mata pelajaran yang nilai
ujian kenaikan tingkatan di bawah KKTP/KKM; dan
c. KKTP/KKM nilai ujian kenaikan tingkatan adalah rerata
nilai KKTP/KKM dari modul 1 sampai dengan modul 5.
KKTP/KKM nilai ujian kenaikan tingkatan merupakan
bilangan bulat.
d. Penentuan warga belajar yang naik kelas dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui rapat majelis Tutor dengan
mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan
e. Warga belajar yang dinyatakan naik kelas, rapornya
dituliskan naik kelas
f. Warga belajar yang tidak naik kelas harus mengulang
dikelasnya.
2. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Warga
Belajar
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar, bentuk penilaian yang dilakukan di .
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO .
a. Pendidikan
a. Penilaian harian
 Penilaian harian merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik secara periodik untuk menilai atau
megukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih
 Bentuk Penilaian harian selain tertulis dapat juga
secara lisan, praktek/ perbuatan, tugas dan produk
 Frekuensi dan bentuk penilaian harian dalam satu
semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi

69
b. Ulangan Tengah Semester / Modul
 Ulangan tengah semester / ujian modul merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi wbelajar setelah
meliputi melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran
 Bentuk UTS selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktek/perbuatan tugas dan produk
c. Ulangan Akhir Semester/ Akhir Modul
 Ulangan akhir semester/ Akhir modul adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian, kompetensi warga belajar di akhir
semester satu
 Bentuk UAS / akhir modul selain tertulis dapat juga
secara lisan, praktek/perbuatan, tugas dan produk
d. Pelaporan Hasil Belajar
Untuk mengetahui perkembangan belajar warga
belajar, pada setiap akhir semester disusun laporan hasil
belajar warga belajar dengan mencari rata-rata nilai ujian
modul (UM) atau nilai tengah semester, dan nilai akhir
modul (AM) atau nilai semester, dengan rumus sebagai
berikut:
UM +Tugas+(2 x UAM )
Nilai Rapor= =…
4
3. Pelaksanaan Program Remedi dan Pengayaan
Program remedial dilaksanakan untuk warga belajar yang
dinyatan tidak mencapai ketuntasan atau nilainya mencapai
KKTP/KKM, prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada akhir
KD/Penilaian harian, harus diremedial paling lambat
seminggu setelah penilaian harian
b. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada mata
pelajaran tertentu di akhir semester pada rapor ditulis
70
dengan pensil serta harus diremedial paling lambat satu
minggu setelah permulaan satuan pendidikan oleh Tutor
yang bersangkutan
c. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada semester I
dan II dan tidak naik kelas, pada rapor di tulis dengan
pena/ bollpoint dan tidak perlu dilakukan remedial
Sedangkan program pengayaan dilakukan bagi warga
belajar yang memiliki kemampuan lebih, pelaksanaannya
sesuai dengan program yang telah disusun oleh Tutor.
4. Mutasi dan Pindah Jalur
1. Mutasi
a. Pendidikan
Warga belajar dari . atau SKB dapat diterima di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan dengan ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan
tertulis dalam buku laporan hasil belajar (rapor)
terakhir warga belajar yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan
dasar penempatan pada paket kompetensi UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan .
3) Warga belajar dari ./SKB yang memiliki laporan hasil
belajar dengan kurikulum lama dapat ditempatkan
pada paket kompetensi seperti pada butir 3) di atas.
Warga belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan dapat mutasi ke
./SKB lain dengan mengikuti ketentuan satuan
pendidikan yang dituju.

2. Pindah Jalur

71
a. Warga belajar pada jalur pendidikan formal SMP dapat
diterima di UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo
Sulawesi Selatan sesuai dengan tingkatan SMP dengan
ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan
tertulis dalam buku laporan hasil belajar (rapor) terakhir
warga belajar yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan dasar
penempatan pada paket kompetensi dan tingkatan
sesuai dengan tingkatan program yang dituju di UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan .
3) Warga belajar dari pendidikan formal SMP yang memiliki
laporan hasil belajar dengan kurikulum lama dapat
ditempatkan pada paket kompetensi seperti pada butir 2)
di atas.
5. Kriteria Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Adapun indikator kelulusan warga belajar dari satuan
pendidikan adalah sebagai berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang
dibuktikan dengan nilai rapor paket kompetensi semester 1
sampai dengan paket kompetensi semester 2;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) Lulus ujian pendidikan kesetaraan
6. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan Yang
Akan Dicapai
Target kelulusan warga belajar di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024 ini
adalah 100%. Adapun Program Satuan pendidikan dalam
Meningkatkan Kualitas Lulusan, adalah sebagai berikut :

72
1) Mengefektifkan pembelajaran
2) Menyediakan layanan khusus bagi warga belajar yang
mengalami kesulitan belajar/ Tutorial.
3) Membahas soal-soal US tahun sebelumnya.
6. Ketuntasan Belajar
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM) untuk
Semua Mata Pelajaran pada Setiap Tingkatan Kelas
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
warga belajar. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
Warga belajar mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM). KKTP/KKM harus
ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun
besarnya jumlah warga belajar yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik
dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran.
Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil
empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan
untuk menentukan ketuntasan belajar warga belajar jika
diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir
sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlah warga belajar yang melebihi nilai 6,0 sesuai
proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik
untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang
belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui ketuntasan belajar minimal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM) ditetapkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah Tutor
mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan

73
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum KKG secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KKTP/KKM. Kriteria
ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal
100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional
diharapkan mencapai minimal 80. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target
nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Ketuntasan Belajar minimal menjadi acuan bersama
pendidik, Warga Belajar, dan orang tua Warga Belajar. Oleh
karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di satuan pendidikan berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh
Warga belajar dan atau orang tuanya. Ketuntasan Belajar
Minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar Warga
Belajar.
a. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM)
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
Warga belajar sesuai kompetensi dasar mata pelajaran
yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKTP/KKM yang
ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang
tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam
bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
pengayaan;
2) Sebagai acuan bagi Warga belajar dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi
dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKTP/KKM yang

74
harus dicapai dan dikuasai oleh Warga Belajar. Warga
belajar diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam
mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi
KKTP/KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,
Warga belajar harus mengetahui KD-KD yang belum
tuntas dan perlu perbaikan;
3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang
dilaksanakan di Satuan Pendidikan. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat
dilihat dari keberhasilan pencapaian KKTP/KKM sebagai
tolak ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD
berdasarkan KKTP/KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap
mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara
perbaikan dalam proses pembelajaran maupun
pemenuhan sarana-prasarana belajar di Satuan
Pendidikan;
4) Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
Warga belajar dan antara satuan pendidikan dengan
masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKTP/KKM
merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara
pendidik, Warga Belajar, pimpinan satuan pendidikan,
dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian
KKTP/KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran
dan penilaian. Warga belajar melakukan upaya
pencapaian KKTP/KKM dengan proaktif mengikuti
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas
yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu
dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi
putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya

75
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan
penilaian di Satuan Pendidikan;
5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui
KKTP/KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian
KKTP/KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program
pendidikan. Satuan pendidikan dengan KBM yang tinggi
dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat
menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.
b. Analisis Ketuntasan Belajar Minimal
Pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal perlu
dianalisis untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan
hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam
pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil
analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan
penetapan KKTP/KKM pada semester atau tahun
pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal
bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian
KKTP/KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai
melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan
analisis pencapaian KKTP/KKM. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil
pencapaian Warga belajar SMP terhadap KKTP/KKM yang
telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk
meningkatkan Ketuntasan Belajar Minimal pada semester

76
atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian
Ketuntasan Belajar Minimal dilakukan berdasarkan hasil
pengolahan data perolehan nilai setiap Warga belajar per
mata pelajaran.

2. Daftar Nilai KKTP/ Kriteria Ketuntasan Minimal


(KKTP/KKM)
Daftar Nilai KKTP/KKM UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO pendidikan kesetaraan SMP, Lebih rincinya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
KKTP Kurikulum Merdeka
Fase D Setara SMP
KKTP / KKM Kelas
Mata Pelajaran/ Program Pemberdayaan dan Fase D (Kelas 7-9)
Keterampilan
Kela
Kelas Kelas
s
Kelompok Mata Pelajaran Umum VII VIII IX
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 79 79 79
Pendidikan Pancasila 79 79 79
Bahasa Indonesia 79 79 79
Matematika 79 79 79
Ilmu Pengetahuan Alam 79 79 79
Ilmu Pengetahuan Sosial 79 79 79
Bahasa Inggris 79 79 79
PJOK 79 79 79
Seni 79 79 79
Muatan Lokal * (Budaya Alam Bugis) 79 79 79
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis
Profil Pelajar Pancasila
Pemberdayaan 79 79 79
Keterampilan 79 79 79

3. Uraian tentang model KKTP/KKM yang digunakan,


mekanisme dan prosedur penentuan KKTP/KKM
a. Prinsip Penetapan KKTP/KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM) perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

77
1) Penetapan KKTP/KKM merupakan kegiatan pengambilan
keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan
melalui professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di Satuan
Pendidikannya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan
dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan
penetapan kriteria yang ditentukan;
2) Penetapan nilai Ketuntasan Belajar Minimal dilakukan
melalui analisis ketuntasan belajar minimal setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar dan standar kompetensi
3) Ketuntasan Belajar Minimal setiap Kompetensi Dasar
(KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat
dalam Kompetensi Dasar tersebut. Warga belajar
dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk
seluruh indikator pada KD tersebut;
4) Ketuntasan Belajar Minimal setiap Standar Kompetensi
(SK) merupakan rata-rata KKTP/KKM Kompetensi Dasar
(KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
5) Ketuntasan Belajar Minimal mata pelajaran merupakan
rata-rata dari semua KKTP/KKM-SK yang terdapat dalam
satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
Warga Belajar;
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik
untuk membuat soal-soal ulangan, baik Penilaian harian
(UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan

78
Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas
harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian
indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak
perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan,
karena semuanya memiliki hasil yang setara;
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar
dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal.

b. Langkah-Langkah Penetapan KKTP/KKM


Penetapan KKTP/KKM dilakukan oleh Tutor atau kelompok
Tutor mata pelajaran. Langkah penetapan KKTP/KKM
adalah sebagai berikut:
1) Tutor atau kelompok Tutor menetapkan KKTP/KKM mata
pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria,
yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake Warga
Belajar.
2) Hasil penetapan KKTP/KKM oleh Tutor atau kelompok
Tutor mata pelajaran disahkan oleh kepala Satuan
pendidikan untuk dijadikan patokan Tutor dalam
melakukan penilaian;
3) KKTP/KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu Warga Belajar,
orang tua, dan dinas pendidikan;
4) KKTP/KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil
penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali Warga
Belajar.
c. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria
ketuntasan minimal adalah:

79
1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap
indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi
yang harus dicapai oleh warga belajar. Suatu indikator
dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila
dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-
kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
a) Tutor yang memahami dengan benar kompetensi yang
harus dibelajarkan pada warga belajar;
b) Tutor yang kreatif dan inovatif dengan metode
pembelajaran yang bervariasi;
c) Tutor yang menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan;
d) Warga belajar dengan kemampuan penalaran tinggi;
e) Warga belajar yang cakap/terampil menerapkan
konsep;
f) Warga belajar yang cermat, kreatif dan inovatif dalam
penyelesaian tugas/pekerjaan;
g) waktu yang cukup lama untuk memahami materi
tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan
kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang
tinggi agar warga belajar dapat mencapai ketuntasan
belajar.
2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing
Satuan Pendidikan.
a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang harus dicapai warga belajar
seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan
untuk proses pembelajaran;

80
b) Ketersediaan tenaga, manajemen satuan pendidikan,
dan kepedulian stakeholders satuan pendidikan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila
Satuan pendidikan mempunyai sarana prasarana yang
cukup untuk melakukan percobaan, dan Tutor mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya
dukungnya rendah apabila satuan pendidikan tidak
mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
Tutor tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan
baik.
3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata warga belajar di
Satuan pendidikan yang bersangkutan. Penetapan intake
di kelas I dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan Warga belajar baru, sedangkan penetapan
intake di kelas berdasarkan kemampuan Warga belajar di
kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKTP/KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu
dibuat skala penilaian yang disepakati oleh Tutor mata
pelajaran.
Tabel 4.4
Contoh Penetapan KKTP/KKM

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
50 – 64 65 -80 81 -100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
81 -100 65- 80 ≤66
Tinggi Sedang Rendah
Intake Warga Belajar
81 -100 65- 80 ≤66

Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap


kriteria yang ditetapkan.
Tabel 4.5
Contoh Penetapan KKTP/KKM Menggunakan Skor

Aspek yang dianalisis Kriteria Penskoran

81
Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3
Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1
Intake Warga Belajar Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi,


daya dukung tinggi dan intake warga belajar sedang,
maka nilai KKTP/KKM-nya adalah:
2+ 3 + 2
 x 100 = 77,789
9
Nilai KKTP/KKM merupakan angka bulat, maka nilai
KKTP/KKM-nya adalah 78.
4. Upaya Satuan Pendidikan dalam Meningkatkan KKTP/KKM
serta untuk mencapai KKTP/KKM Ideal 100%.
Adapun upaya Satuan pendidikan dalam meningkat
KKTP/KKM mata pelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO adalah:
a. Meningkat kualitas pendidik dengan memberikan
bimbingan dan pelatihan peningkatan kompetensi Tutor.
b. Memfasilitasi warga belajar dalam belajar dengan sumber
belajar tidak hanya berasal dari media cetak saja, tetapi
juga dari media elektronik.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana satuan pendidikan.
d. Memberikan remedi dan pengayaan kepada setiap warga
belajar yang belum tuntas ataupun yang sudah tuntas
belajarnya.
e. Bekerja sama dengan orang tua warga belajar untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
f. KKTP/KKM Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO diambil dari nilai KKTP/KKM muatan
pelajaran yang tereandah yaitu 65. KKTP/KKM. Satuan pen
didikan untuk menentukan rintangan predikat dari setiap m
uatan pembelajaran misalnya : KKTP/KKM satuan
pendidikan = 65. KKTP/KKM satuan pendidikan

82
menggunakan KKTP/KKM muatan pelajaran paling
rendah/minimal. KBM terendah 65 (100 – 65 = 35 / 3 =
11,7 ), angka tiga pada rumus diperoleh dari jumlah
predikat selain D (A, B dan C) maka panjang interval = 11,7
atau 12, sedangkan Predikatnya sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rentangan Nilai dan Predikat UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
KBM : 75
No Predikat Rentangan Nilai
1 Predikat A (Sangat Baik) 90 < A ≤ 100

2 Predikat B (Baik) 79< B ≤ 89

3 Predikat C (Cukup) 68≤ C ≤ 78

4 Predikat D (Perlu Bimbingan) D < 68

C. Penilaian Berdasarkan permendikbud No. 23 Tahun 2016 dan


Panduan Penilaian
1. Uraian tentang Jenis, Teknik, dan Prosedur Penilaian untuk
Ranah Sikap
a. Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap
perilaku Warga belajar dalam proses pembelajaran yang
meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan
keterampilan sehingga teknik penilaian yang digunakan
juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan
untuk membina perilaku dalam rangka pembentukan
karakter Warga Belajar.
1) Sikap Spiritual
Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati
adalah menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
2) Sikap Sosial

83
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati
mencakup perilaku antara lain: jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, Tutor, dan
tetangga, dan negara.
Penilaian Sikap pada UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah sebagai
berikut;
Tabel 4.7
Sikap pada KI-1, KI-2 di . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO

Sikap Indikator
Sikap pada KI-1 dan Indikatornya
Ketaatan beribadah  Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianut.
 Mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan
ibadah bersama.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan
Satuan Pendidikan.
 Melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, seperti
shalat dan puasa.
 Merayakan hari besar agama.
 Melaksanakan ibadah tepat waktu.
Berperilaku  Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan
bersyukur. alam semesta.
 Menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman.
 Tidak mengeluh.
 Selalu merasa gembira dalam segala hal.
 Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
 Suka memberi atau menolong sesama.
 Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.
 Menerima perbadaan karakteristik sebagai anugerah
Tuhan.
 Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
 Berterimakasih atas pemberian orang lain.
Berdoa sebelum dan  Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
sesudah melakukan  Berdoa sebelum dan sesudah makan.
kegiatan.  Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
 Mengingatkan teman untuk selalu berdoa.
Toleransi dalam  Tindakan yang menghargai perbadaan dalam
beribadah beribadah.
 Menghormati teman yang berbeda agama.
 Berteman tanpa membedakan agama.
 Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.
 Menghormati hari besar keagamaan lain.
 Tidak menjelekan agama lain.
Indikator
Sikap
Sikap pada KI-2 dan Indikatornya
Jujur  Tidak berbohong
Merupakan perilaku  Tidak mencontek
yang didasarkan  Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik,
padaupaya yang tanpa menjiplak tugas orang lain.
menjadikan dirinya  Mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek.
84
sebagai orang yang  Mengatakan yang sesungguhnya apa yang terjadi
selalu dapat atau yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
dipercaya, selaras  Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
dalam perkataan  Mengembalikan barang yang dipinjam atau
dan tindakan. ditemukan
 Mengemukakan pendapat sesuai apa yang
diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat
teman.
 Mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang
dirasakan di Satuan Pendidikan.
 Membuat laporan kegiatan kelas secara terbuka
(transparan)
Disiplin  Mengikuti peraturan yang ada di Satuan
Merupakan Pendidikan.
tindakan yang  Tertib dalam melaksanakan tugas
menunjukkan  Hadir di Satuan pendidikan tepat waktu
perilaku tertib dan  Masuk kelas tepat waktu
patuh pada berbagai  Memakai pakaian seragam lengkap dan rapi.
ketentuan atau  Tertib mentaati peraturan Satuan Pendidikan.
peraturan.  Melaksanakan piket kebersihan kelas.
 Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat
waktu.
 Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik.
 Membagi waktu belajar dan bermain dengan baik.
 Mengambil dan mengembalikan peralatan belajar
pada tempatnya
 Tidak pernah terlambat masuk kelas.
Tanggung jawab  Menyelesaikan tugas yang diberikan
Merupakan sikap  Mengakui kesalahan
dan perilaku Warga  Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya
belajar untuk  Melaksanakan peraturan Satuan pendidikan
melakukan tugas dengan baik.
dan kewajibannya,  Melaksanakan tugas/pekerjaan rumah dengan
yang seharusnya baik.
dilakukan terhadap  Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat
diri sendiri, waktu.
masyarakat,  Mengakui kesalahan dan tidak melempar kesalahan
lingkungan, negara, kepada teman.
dan Tuhan Yang  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Satuan
Maha Esa. Pendidikan
 Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah
dalam kelompok di kelas/Satuan Pendidikan.
 Membuat laporan setelah selesai kegiatan.
Santun  Menghormati orang lain dengan cara berbicara yang
Merupakan perilaku baik.
hormat kepada  Menghormati pendidik, pegawai Satuan Pendidikan,
orang lain dengan dan orang yang lebih tua.
bahasa yang baik.  Berbicara dengan tutur kata yang halus, tidak
kasar.
 Berpakaian rapi dan pantas.
 Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah dan tidak marah-marah.
 Mengucapkan salam ketika bertemu pendidik,
teman dan orang-orang di Satuan Pendidikan.
 Menunjukkan wajah ramah, bersahabat dan tidak
cemberut.
 Mngucapkan terimakasih bila menerima bantuan
dalam bentuk jasa atau barang dari orang lain .
Peduli  Ingin tahu dan ingin membantu teman yang
Merupakan sikap kesulitan dalam pembelajaran, perhatian terhadap
dan tindakan yang orang lain.
selalu ingin  Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Satuan
memberi bantuan Pendidikan, misal mengumpulkan sumbangan
kepada orang lain untuk membantu yang sakit atau kemalangan.
atau masyarakat  Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
85
yang membawa/tidak memiliki.
membutuhkan.  Menolong teman yang sedang kesulitan
 Menjaga keasrian, keindahan dan kebersihan
lingkungan Satuan Pendidikan.
 Melerai teman yang berselisih/bertengkar.
 Menjenguk teman atau pendidik yang sakit.
 Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas
dan lingkungan Satuan Pendidikan.
Percaya diri  Berani tampil di depan kelas
 Berani mengemukakan pendapat
 Berani mencoba hal baru
 Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik
atau masalah
 Mengajukan diri sebagai ketua kelas atau
penTutors kelas lainnya.
 Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau
soal di papan tulis.
 Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
 Mengungkapkan kritikan yang membangun
terhadap karya orang lain.
 Memberikan argumen yang kuat untuk
mempertahankan pendapat.

b. Teknik Nilai Sikap


Teknik penilaian yang digunakan adalah observasi
melalui wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), dan
catatan kejadian tertentu (incidental record) sebagai unsur
penilaian utama. Dalam pelaksanaan penilaian sikap,
pendidik dapat merencWarga Belajaran indikator sikap yang
akan diamati sesuai dengan karakteristik proses
pembelajaran yang akan dilakukan, misalnya perilaku
kerjasama dalam diskusi kelompok dan kerapihan dalam
praktikum. Selain itu, penilaian sikap dapat dilakukan
tanpa perencanaan, misalnya perilaku yang muncul tidak
terduga selama proses pembelajaran dan di luar proses
pembelajaran.
Hasil pengamatan perilaku tersebut dicatat dalam
jurnal. Penilaian sikap dilakukan oleh Tutor mata pelajaran
agama dan budi pekerti, Tutor PJOK, dan pembina
keterampilan.

86
Tutor mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap
yang dilakukan oleh Tutor mata pelajaran lainnya,
kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau
skala). Warga belajar yang berperilaku menonjol sangat baik
diberi penghargaan, sedangkan Warga belajar yang
berperilaku kurang baik diberi pembinaan. Penilaian sikap
spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua dan
pemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam
satu semester. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi
deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor Warga
Belajar. Dilaporkan juga pada saat ditemukan ada sikap
spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi
pembinaan.
c. Prosedur Penilaian Sikap
Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal
berikut:
1) Mengamati perilaku warga belajar pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran.
2) Mencatat sikap dan perilaku warga belajar, yang sangat
baik, baik, cukup, dan perlu bimbingan.
3) Menindaklanjuti hasil pengamatan

Gambar 4.1
Skema Penilaian Sikap

2. Uraian tentang Jenis, Teknik, dan Prosedur Penilaian untuk


Ranah Pengetahuan
87
a. Pengertian Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara
mengukur penguasaan Warga belajar yang mencakup
dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan
perencanaan, pengembangan instrumen penilaian,
pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta
pemanfaatan hasil penilaian. Hasil penilaian pencapaian
pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan
deskripsi. Angka menggunakan rentang nilai 0 sampai
dengan 100. Predikat disajikan dalam huruf A, B, C, dan D.
Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan KKTP/KKM.
Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
b. Teknik dan Prosedur Penilaian Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya secara
tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis
dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah
berikut :
a) Melakukan analisis KD.
b) Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada
kaidah-kaidah penulisan soal.
d) Menyusun pedoman penskoran.
e) Melakukan penskoran berdasarkan pedoman
penskoran.
2) Tes Lisan

88
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis
yang diberikan pendidik secara lisan dan Warga belajar
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan
bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat,
mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan
pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan
berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah
pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
a) Melakukan analisis KD.
b) Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
c) Membuat pertanyaan atau perintah.
d) Menyusun pedoman penilaian
e) Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan
3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada Warga belajar
untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi Warga
belajar memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat
dilakukan di Satuan Pendidikan, di rumah, atau di luar
Satuan Pendidikan.

Gambar 4.2
Skema Penilaian Pengetahuan

89
3. Uraian tentang Jenis, Teknik, dan Prosedur Penilaian untuk
Ranah Keterampilan
a. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan
teknik penilain kinerja, penilaian proyek, dan portofolio.
Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang
skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
b. Teknik dan Prosedur Penilaian Keterampilan
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) adalah
penilaian yang menuntut Warga belajar untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian
kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau
produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk
disebut penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan
kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada
proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak
bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain
peran, dan membaca puisi.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengolahan data, dan pelaporan.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil
penilaian, penghargaan, dan karya Warga belajar dalam
bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan

90
(reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada
akhir periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik
bersama-sama dengan Warga belajar dan selanjutnya
diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan
dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik
perkembangan Warga Belajar.

Gambar 4.3
Skema Penilaian Keterampilan

D. Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
Program remedial dilaksanakan pada warga belajar yang
tidak mencapai KKTP/KKM setelah dilaksanakan ujian modul.
Adapun jenis program remedial yang dilaksanakan di UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran ulang
b. Bimbingan individu
c. Bimbingan kelompok
Dengan prinsip pelaksanaan remedial adalah sebagai
berikut :
a. dilaksanakan setelah dilakukan penilaian harian
b. dilaksanakan untuk kompetensi/ indikator yang belum
tuntas
c. Untuk kompetensi yang bersifat berkelanjutan (spiral) tidak
ada batasan remedialnya
d. Untuk kompetensi yang belum tuntas dapat dilaksanakan
2 kali remedial
91
e. Pelaksanaan remedial dilaksanakan diluar jam efektif
f. Nilai remedial tidak boleh melebihi KKTP/KKM yang sudah
ditetapkan
g. Pelaksanaan remedial harus dilaksanakan sesuai dengan
format yang telah ditetapkan
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada Warga belajar yang hasilnya
telah melampaui KKTP/KKM yang ditentukan pada setiap
penilaian modul. Adapun jenis pengayaan yang dilaksanakan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah:
a. Pemberian tugas atau soal memiliki tingkat kesukaran yang
tinggi
b. Meringkas materi
c. Mencari materi dari sumber/ referensi lain
Prinsip pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Pengayaan diikuti oleh warga belajar yang sudah mencapai
ketuntasan
b. Pengayaan dilakukan secara individu
c. Nilai pengayaan tidak mempengaruhi nilai ketuntasan
d. Pengayaan dilaksanakan diluar jam tatap muka
e. Program remedial dan pengayaan dilaksanakan berdasarkan
hasil analisis dari hasil ujian yang diperoleh warga belajar
pada setiap Penilaian Modul.
C. Kalender Pendidikan
Kurikulum pada setiap jenjang pendidikan diselenggarakan
dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran warga belajar selama 1 tahun pelajaran yang
mencakup tahun pembelajaran, minggu efektif, waktu
pembelajaran,dan hari libur. Permulaan waktu pelajaran disetiap
satuan pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran.
Kalender pendidikan tahun pelajaran 2023/2024.

92
Matrik Kalender Pendidikan . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO

Matrik kalender pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO Mantirai Indah Nagari Pulakek Koto Baru
Kecamatan Sungai Pagu merupakan adopsi dari materik kalender
Dinas Pendidikan Kabupaten WAJOtahun pelajaran 2023/2024.
Matrik kalender UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
tersebut adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPTD SMP NEGERI 3 MANIANGPAJO
Jalan Puang Massora No. 1 Tingaraposi www.smpn3mpj.sch.id Email.
Smpn3maniangpajowajo@gmail.com

93
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (.)

AT-TARIQ
Mantirai Indah Nagari Pulakek Koto Baru Kec. Sungai Pagu
Kabupaten WAJOHP/WA. 081372993280
Jln. Raya Bariang rao-rao-Muaralabuh NPSN:P9984743 Kode Pos 27776

KALENDER PENDIDIKAN . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Hari Efektif Sekolah Semester Gnjill 125 Hari Hari Efektif Sekolah Semester Genap : 114
Minggu Pembelajaran Efektif Semester Ganjil: Minggu Pembelajaran Efektif Smt Genap:
20 Minggu 19 Minggu
Hari Belajar Efektif Semester Ganjil: 113 Hari Hari Belajar Efektif Semester Genap : 103
Hari

94
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan waktu tahun pelajaran di setiap satuan
pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran. Untuk
Tahun Pelajaran 2023/2024 dimulai pada hari Senin tanggal 10
Juli 2023 dan berakhir pada tanggal 12 Juni tahun 2024.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Rincian Minggu Efektif
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan. Jumlah minggu efektif pada
semester I tahun Pelajaran 2023-2024 adalah 20 minggu yang
dimulai pada hari Senin tanggal 10 Juli 2023 dan berakhir
pada hari Sabtu tanggal 16 Desember 2023. Untuk Semester II
minggu efektif adalah 19 minggu kegiatan pembelajaran
dimulai pada hari Senin tanggal 2 Januari 2024 dan berakhir
pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2024. Jumlah hari belajar
efektif selama tahun pelajaran 2023/2024 adalah 196 hari,
yang terdiri atas semester I 109 hari dan semester II 87 hari
termasuk ujian.
Tabel 4.10
Minggu Efektif Pada Semester I Tahun 2023/2024

Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No. Bulan Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Juli 5 Minggu 3 Minggu 2 Minggu
2 Agustus 5 Minggu 5 Minggu -
3 September 5 Minggu 5 Minggu -
4 Oktober 5 Minggu 5 Minggu -
5 November 5 Minggu 5 Minggu -
6 Desember 5Minggu 3 Minggu 2 Minggu
Jumlah 30 Minggu 26 Minggu 4 Minggu

95
Tabel 4.11
Minggu Efektif Pada Semester II Tahun 2023/2024

Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No. Bulan Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Januari 5 Minggu 5 Minggu -
2 Februari 5 Minggu 5 Minggu -
3 Maret 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
4 April 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
5 Mei 5 Minggu 5 Minggu -
6 Juni 5 Minggu 3 Minggu 2 Minggu
Jumlah 30 Minggu 26 Minggu 4 Minggu

b. Rincian Waktu Pembelajaran Efektif


UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
menggunakan 2 kurikulum yaitu kurikulum merdeka yang
digunakan untuk kelas VII. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam
untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan.
Menurut kurikulum merdeka yang terdapat pada
Permendikbudristek no 56 tahun 2022 waktu 1 jam
pembelajaran selama 35 menit begitu juga dengan Kurikulum
2013 seperti dijelaskan dalam Permen Dikbud No.22 2016 juga
selama 35 menit.
Menurut Permendikbudristek nomor 56 tahun 2022 dan
Permendikbud nomor 22 tahun 2016, Beban belajar
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti warga
belajar dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.

96
Berikut rincian hari belajar efektif di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO tahun pelajaran 2023/2024
Tabel 4.12
Rincian Hari belajar Efektif Semester I
. UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Hari

Jum’at
Selasa

Kamis
Senin

Sabtu
Rabu
No Bulan JML Ket

1. Juli 3 3 2 3 3 3 17

2. Agustus 4 5 5 4 4 4 26

3. September 3 3 3 2 4 4 19

4. Oktober 3 3 3 3 4 4 20

5. November 4 4 4 4 4 4 24

6. Desember 1 1 1 1 2 1 7

Jumlah 18 19 18 17 21 20 113

Hari belajar efektif semester I 132, ujian mid semester I 6


hari dan ujian semester I 6 hari.

Tabel 4.13
Rincian Hari Belajar Efektif Semester II
. UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Hari
Jum’at
Selasa

Kamis
Senin

Sabtu
Rabu

No Bulan JML Ket

1. Januari 4 4 5 4 4 4 25

2. Februari 4 4 4 4 4 3 23

3. Maret 2 2 2 2 3 4 15

4. April 2 2 3 3 2 2 14

5. Mei 3 3 3 2 3 2 16

97
6. Juni 1 2 2 2 2 1 10

Jumlah 16 17 19 17 18 16 103

Hari belajar efektif semester II 132 hari, ujian mid


semester II 6 hari dan ujian semester II 6 hari.Try Out 6
hari, US 6 hari.

Tabel 4.14
Rincian Waktu Pembelajaran Efektif . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024

JUMLAH HARI

BULAN TANGGAL KEGIATAN


EFEKTIF LIBUR

10 Juli 2023 Awal tahun pebelajran


2023/2024
2, 9, 16, 23 Juli 2023 Hari Minggu
Juli 17 1 Masa Orentasi Peserta
11 – 12 Juli 2023
didik
Tahun Baru Hijriyah
19 Juli 2023
1445 H
1 - 31 Agustus 2023 Hari Belajar Efektif.
6, 13, 20, 27 Agustus Hari Minggu
Agus 26 1
2023
17 Agustus 2023 Hari Kemerdekaan RI
1- 30 September 2023 Hari Belajar Efektif.
3, 10, 17, 24 Hari Mingggu
September 2023
Sep 19 1 Penilaian Tengah
11-16 September 2023 Semester I
Maulid Nabi
28 September 2023
Muhammad SAW
Hari Belajar Efektif
1 – 31Oktober 2023
1, 8, 15, 22, 29
Hari Minggu
Okt 20 - Oktober 2023
23 – 26 Oktober 2023 Pelaksanaan ANBK
Tahap I
30 – 31 Oktober 2023 Pelaksanaan ANBK
Tahap II
Nov 24 - 1 - 30 November 2023 Hari Belajar Efektif

98
5, 12, 19, 26 Hari Minggu
November 2023
1 - 2 November 2023 Pelaksanaan ANBK
Tahap II
Hari Belajar Efektif
1-16 Desember 2023
3, 10, 17, 24, 31 Hari Minggu
Desember 2023
4 - 9 Desember 2023 Penilaian Akhir
Des 7 - Semester I
16 Desember 2023 Pembagian rapor

18 – 30 Desember Libur akhir semester 1


2023
2-31 Januari 2024 Hari Belajar Efektif
Hari pertama sekolah
2 Januari 2024
Jan 25 - Semester II
7, 14, 21, 28 Januari Hari Minggu
2024
1 - 29 Februari 2024 Hari Belajar Efektif
8 Februari 2024 Isra`k dan mij`rat
Feb 23 2 10 Februari 2024 Tahun Baru Imlek
4, 11, 18, 25 Februari Hari Minggu
2024
1 - 31 Maret 2024 Hari Belajar Efektif
3, 10, 17, 24, 31 Hari Minggu
Maret 2024
4 – 9 Maret 2024 Penilaian tengah
semester II
Mar 15 2 12 - 14 Maret 2024 Libur awal Ramadhan
11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi
29 Maret 2024 Wafat Isa Al Masih
15 – 30 Maret 2024 Kegiatan PBM dan
Pesantren Ramadhan
1 - 30 April 2024 Hari Belajar Efektif
7, 14, 21, 28 April Hari Minggu
2024
5 - 16 April 2024 Libur Akhir Ramadhan
dan Idhul Fitri
Apr 14 - 1-4 April 2024 Kegiatan PBM dan
Pesantren Ramadhan
29 - 30 April 2024 UAS SMP/Paket B dan
UAS SD/Paket A
10 - 11 April 2024 Hari Raya Idhul Fitri
1445 H
1 - 31 Mei 2024 Hari Belajar Efektif
Mei 16 3
5, 12, 19, 26 Mei 2024 Hari Minggu

99
1 Mei 2024 Hari buruh
UAS SMP/Paket B dan
2 – 11 Mei 2024
UAS SD/Paket A
9 Mei 2024 Kenaikan Isa Al Masih

23 Mei 2024 Hari Raya Waisak


1-22 Juni 2024 Hari Efektif
1 Juni 2024 Hari Lahir Pancasila
2, 9, 16, 23, 30 Juni Hari Minggu
2024
Juni 10 2 10 – 15 Juni 2024 Penilaian akhir
semester 2
22 Juni 2024 Penyerahan Rapor
24 - 30 Juni 2024 Libur Semester II
17 Juni 2024 Hari Raya Idhul Adha

3. Pengaturan Waktu Libur


Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pembelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari Nasional, dan hari libur khusus.
Hari libur Satuan Pendidikan/madrasah ditetapkan
berdasarakan keputusan Menteri Pendidkan nasional dan atau
kepusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari Raya
keagamaan. Kepala Daerah tingkat kabupaten/Kota dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
Satuan Pendidikan/madrasah atau Satuan pendidikan pada
daerah tertentu yang memerlukan hari libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran
efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur
serentak untuk bidang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan
100
peraturan Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.
Waktu Libur UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Pengaturan Waktu Libur . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO

No. Tanggal Kegiatan


1 19 Juli 2023 Tahun baru hijriayah 1445 H
2 17 Agustus 2023 HUT RI ke 78
3 28 September 2023 Maululid Nabi Muhammad
SAW
4 18 – 30 Desember 2023 Libur akhir semester 1
5 8 Februari 2024 Israk Mi`raj
6 10 Februari 2024 Tahun Baru Imlek
7 11 Maret 2024 Hari raya nyepi
8 12 – 14 Maret 2024 Libur awal Ramadhan
9 5 - 16 April 2024 Libur Akhir Ramadhan dan
Idhul Fitri 1445 H
10 1 Mei 2024 Hari buruh
11 9 Mei 2024 Kenaikan Isa Al Masih
12 23 Mei 2024 Hari Raya Waisak
13 1 juni 2024 Hari lahirnya Pancasila
14 17 Juni 2024 Hari raya Idul Adha 1445 H
15 24 - 30 Juni 2024 Libur Semester II

101
BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL

A. Pendampingan Evaluasi
Pendampingan evaluasi UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan
untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala
Satuan pendidikan dan Tutor yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
Berikut ini rencana pendampingan evaluasi yang
dilakukan oleh UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO pada
tahun pelajaran 2023/2024 adalah:
Tabel 5.1
Rencana Pendampingan Evaluasi . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024
No Kriteria Pendampingan Pelaksanaan Evaluasi
1. Menganalisis 1.
Melakukan Coaching dan Pada akhir
konteks analisis SWOT mentoring semester dengan
karakteristik berdasarkan mengidentifikasi
satuan pendidikan EDS kekuatan dan
2. Mengumpulkan kelemahannya.
informasi
tentang potensi
Satuan
pendidikan
2. Merumuskan Visi, Merumuskan Coaching, Pada akhir tahun
Misi dan Tujuan konsep berpusat pelatihan dan pelajaran dengan
Satuan Pendidikan pada Warga belajar mentoring menganalisis
kesesuaian antar
tiap aspek
3. Menentukan Analisis SWOT Coaching dan Pada setiap bulan
pengorganisasian berdasarkan hasil – mentoring dan akhir semester
pembelajaran hasil tes diagnotis dengan
dan hasil interview memerikasahasil
serta wawancara yang telah
dirumuskan dan
hasil identifikasi
masalahnya
4. Menyusun rencana Melakukan Coaching dan Setiap mingguan
pembelajaran pendampingan mentoring dan awal semester
terbimbing Tutor dengan
102
dalam Menyusun mengidentifikasi
rencana ketercapaian
pembelajaran rencana
pembelajaran
B. Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi Tutor, serta menggunakan
alat penilaian yang jelas dan terukur. evaluasi dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Satuan pendidikan
dan/atau Tutor yang berkompetensi berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi. Proses evaluasi dilakukan melalui
Program Regular Supervisi administrasi, pembelajaran serta
pelaksanaan kelompok kerja Tutor.
1. Supervisi pembelajaran.
Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu
pertumbuhan Tutor-Tutor di Satuan pendidikan dan baik
secara individual maupun kolektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir
dan membimbing pertumbuhan tiap warga belajar secara
kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam
masyarakat demokrasi modern.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengawasan dan
pembimbingan yang dilakasanakan oleh kepala Satuan
pendidikan selaku Supervisor terhadap kegiatan pembelajaran
Tutor. Kegaiatan ini dilakukan oleh kepala satuan pendidikan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO yaitu 2 kali
dalam satu tahun.
Aspek yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi
pembelajaran adalah :
a) Menyusun rencana supervisi pembelajaran Tutor
b) Melaksanakan supervisi pembelajaran Tutor
c) Merancang tindaklanjut supervisi pembelajaran Tutor

103
Tujuan dari pelaksanaan supervisi pembelajaran di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah sebagai
berikut ini :
1) Supervisi diselenggarakan dengan maksud membantu
Tutor mengembangkan kemampuannya, profesionalnnya
dalam memahami akademik, kehidupan kelas,
mengembangkan keterampilan mengajarnya dan
menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2) Supervisi diselenggarakan dengan maksud untuk
memonitor kegiatan proses belajar mengajar di Satuan
Pendidikan. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui
kunjungan kepala Satuan pendidikan ke kelas-kelas di
saat Tutor sedang mengajar, percakapan pribadi dengan
Tutor, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian murid-
muridnya.
3) Supervisi diselenggarakan untuk mendorong Tutor
menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-
tugas mengajarnya, mendorong Tutor mengembangkan
kemampuannya sendiri, serta mendorong Tutor agar ia
memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya
Berikut ini merupakan instrumen penilaian yang
dilakukan oleh . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO :

INSTRUMEN SUPERVISI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama Satuan Pendidikan : UPTD SMP SATAP NEGERI 4


MANIANGPAJO
Nama Tutor :..........................................
Mata pelajaran :..........................................
Tema :...........................................*)
Sub Tema : ..........................................*)
Pembelajaran : ..........................................*)
Kelas/Semester : ...........................................
104
Waktu Pelaksanaan Supervisi : ..........................................
Kompetensi Dasar :...........................................

Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0

A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
a. Menyiapkan fisik dan psikis warga
belajar dengan menyapa dan memberi
salam.
b. Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
2. Motivasi
a. Mengajukan pertanyaan yang
menantang untuk memotivasi.
b. Menyampaikan manfaat materi
pembelajaran
3. Apersepsi
a. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai warga belajar
b. Mengaitkan materi dengan materi
pembelajaran sebelumnya
c. Mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan materi pembelajaran
B. Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran


a. Menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
b. Mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan iptek , dan kehidupan
nyata
c. Menyajikan pembahasan materi
pembelajaran dengan tepat.

d. Menyajikan materi secara sistematis


(mudah kesulit, dari konkrit keabstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang


2.
mendidik
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai.
b. Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif Warga
belajar dalam mengajukan pertanyaan
c. Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif Warga
belajar dalam mengemukakan
pendapat
105
Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0
d. Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan keterampilan Warga
belajar sesuai dengan materi ajar
e. Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
f. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
dan sikap positif (nurturant effect)
g. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direncanakan
Pelaksanaan pembelajaran secara
3. runtut sesuai sintak model pendekatan
saintifik*)
a. Proses Saintifik( 5M )

1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan informasi
4) Mengolah informasi
5) Mengkomunikasikan
b. Discovery /Inquiry Learning
1) Merencanakan pertanyaan,
masalah/ topik yang akan
diselidiki
2) Merencanakan prosedur/ langkah
pengumpulan dan data analisis
3) Mengumpulkan dan menganalisis
data
4) Menarik simpulan (jawaban/
penjelasan ringkas)
5) Berbagi informasi dan berdiskusi
untuk menemukan solusi
penyelesaian masalah
6) Presentasi hasil penyelesaian
masalah
c. Problem-based Learning (PBL)
1) Orientasi Warga belajar pada
masalah
2) Mengorganisa sikan Warga belajar
untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
d. Project-based Learning (PjBL)
1) Pertanyaan mendasar

106
Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan
perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman belajar
Aktivitas Pembelajaran HOTS dan
4
Kecakapan Abad 21 (4C)
a. Creativity ( berfikir kreatif )

b. Critical Thinking( berfikir kritis )

c. Communication ( keterampilan dalam


berkomunikasi)
d. Collaboration ( keterampilan
bekerjasama )
5 Dimensi Pengetahuan

a. Faktual ( yang harus diketahui oleh


Warga Belajar)
b. Konseptual ( pengetahuan tentang
teori, struktur)
c. Prosedural ( pengetahuan cara
melakukan sesuatu)
d. Metakognitif ( kemampuan
pengetahuan pribadi )
Pemanfaatan sumber belajar/ media
6
Pembelajaran
a. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar yang
bervariasi.
b. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran

c. Melibatkan Warga belajar dalam


pemanfaatan sumber belajar
d. Melibatkan Warga belajar dalam
pemanfaatan media pembelajaran
e. Menghasilkan kesan yang menarik

Pengelolaan kelas dan pelibatan Warga


7
Belajar
a. Menumbuhkan partisipasi aktif Warga
belajar melalui interaksi Tutor, Warga
Belajar. Sumber belajar.
b. Merespon positif dengan sikap terbuka
terhadap partisipasi Warga Belajar
c. Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
d. Menumbuhkan keceriaan atau
antusiasme Warga belajar dalam
107
Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0
belajar
Penggunaan Bahasa yang benar dan
8
tepat dalam pembelajaran
a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancer
b. Menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar

C. Kegiatan Penutup
Proses rangkuman, refleksi, dan
1.
tindaklanjut
a. Memfasilitasi dan membimbing Warga
belajar merangkum materi pelajaran.
b. Memfasilitasi dan membimbing Warga
belajar untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
c. Melaksanakan tindaklanjut dengan
memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas perbaikan dan
pengayaan secara individu atau
kelompok.
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
a. Melaksanakan Penilaian Sikap melalui
observasi
b. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
melalui tes lisan, tulisan
c. Melaksanakan Penilaian Keterampilan;
penilaian kinerja, projek, produk dan
portofolio
Jumlah Score :

Nilai Akhir : Nilai Perolehan : X 100 = Predikat: SB /B /C/ K /


Nilai Maksimum (54 X 3)= 162

Keterangan :

Predikat Nilai
Sangat Baik (SB) 91 – 100
Baik (B) 81 – 90
Cukup (C) 71 – 80
Kurang (K) ≤70

Masukkan terhadap Proses Pembelajaran secara umum:


108
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
...

2. Supervisi Administrasi
Supervisi administasi dilakukan oleh kepala Satuan
pendidikan untuk mengidentifikasi profil kemampuan Tutor
dalam pembuatan rencana dan pelaksanaan pembelajaran,
serta penilaian dalam pembelajaran.
Kepala Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO melakukan supervisi administrasi Tutor pada
awal semester dan pada setiap 1 kali seminggu pada hari
Jum’at.
Aspek yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi
administrasi Tutor adalah :
a) Menyusun rencana supervisi administrasi Tutor
b) Melaksanakan supervisi administrasi Tutor
c) Merancang tindaklanjut supervisi administrasi Tutor
Tujuan dilaksanakan supervisi administrasi Tutor
adalah untuk meningkatkan kinerja dalam penyusunan
administrasi Tutor kelas dan Tutor bidang studi di . UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO

Instrument Supervisi Administrasi Pembelajaran


Nama Lembaga : UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Nama Tutor : ................................................................
NIP : ................................................................
Pangkat/ Golongan : ................................................................
Kelas / Muatan Pelajaran : ................................................................
Semester/ Kelas : ................................................................

Skor
Keterangan
Komponen Administrasi
No Ketercapaian
Pembelajaran 4 3 2 1 0

1 Kalender Pendidikan 4= Sangat baik


3= baik
2 Program Tahunan 2= cukup

109
3 Program Semester 1= kurang

4 Silabus/ ATP 0 = Tidak ada

5 Analisis SK/ KD

6 RPP /Modul Ajar

7 Bahan Ajar/ Buku Tutor


dan Buku Warga Belajar
8 Daftar Pelajaran

9 KKTP/KKM

10 Daftar Nilai

11 Daftar Kelas

12 Jurnal/ Agenda Tutor

13 Bahan Ajar

14 Kisi – kisi soal

15 Bank Soal

16 Analisis ulangan

17 Program remedial

18 Program pengayaan

Jumlah

Perolehan Skor Total

Skor Perolehan

Keterangan :
Skor Maksimal (72)
Nilai = Skor yang diperoleh
X x 100 % = ............ X 100 % = ..
Skor Maksimum 72

Ketercapaian :
91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang

Rencana Tindak Lanjut:


……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

110
3. Focus Discussin Group (FDG) dan Kelompok Kerja Tutor
(KKG)
Dalam peningkatan keprofesian Tutor di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO selain dengan supervisi yang
dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan, Tutor – Tutor di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO juga mengikuti
kegiatan focus discussin group (FDG) dan kegiatan kelompok
kerja Tutor (KKG). Berikut ini penjelajsan kegiatan focus
discussin group (FDG) dan Kelompok Keja Tutor (KKG)
a. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus discussin
group (FDG), dilakukan minimal enam bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang
berkompeten dan praktisi pendidikan.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Tutor (KKG) UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
bulanan untuk pendampingan penyusunan atau revisi
alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini
merupakan pendampingan oleh Kepala Satuan pendidikan
dan Tutor yang berkompetensi.

C. Pengembangan Profesional
Pengembangan profesi Tutor adalah proses kegiatan dalam
rangka menyesuaikan kemampuan profesional Tutor dengan
tuntutan pendidikan dan pengajaran. Pengembangan profesi
Tutor di lingkungan pendidikan diarahkan pada kualitas
profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan
akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
prestasi.
Pengembangan profesi Tutor pada dasarnya adalah
peningkatan kualitas kompetensi Tutor. Beberapa dimensi utama
dalam kompetensi Tutor adalah kompetensi pedagogik,

111
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO mengadakan
program kegiatan pengembangan keprofesionalan diri majelis
Tutor sebagai berikut ini :
1) Pelatihan rutin
Pelatihan rutin yang dilaksanakan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah mengadakan pemecahan
masalah di kelas setiap satu bulan di akhir bulan pada hari
sabtu.
2) Pelatihan Klinikal
Pelatihan klinikal yang dilaksanakan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah mengadakan bimbingan
teknik – teknik dan metode pembelajaran yang dilakukan di
kelas untuk meningkatkan pemahaman Warga belajar dalam
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO setiap akhir semester atau setelah
penilaian akhir semester.
D. Supervisi dan Pembinaan
1) Observasi
Observasi secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak.
teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya
adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai
aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh Tutor dalam usaha memperbaiki
proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung
adalah:
1. Usaha-usaha dan aktivitas Tutor-warga belajar dalam
proses pembelajaran

112
2. Cara penggunaan media pengajaran
3. Reaksi mental para Warga belajar dalam proses belajar
mengajar
4. Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi
materialnya.
Pelaksanaan observasi ini melalui beberapa tahap,
yaitu: (1) persiapan observasi ; (2) pelaksanaan observasi; (3)
penutupan pelaksanaan observasi ; (4) penilaian hasil
observasi; dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan
observasi ini, sebaiknya supervisor menggunakan instrumen
observasi tertentu, antara lain berupa evaluative check-list,
activity check-list.
2) Pemberian Feeback
Feeback diberikan sedemikian rupa sehingga Tutor
dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang
teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
Seorang supervisor dalam melaksanakan feeback hasil
supervisi dilakukan sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
meliputi:
a) Penguatan kepada Tutor yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
b) Pemberian kesempatan kepada Tutor untuk mengikuti
program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
Secara umum ada dua metode pemberian feeback yang
efektif.
1) Verbal (lisan)
Pemberian komentar terhadap hasil pengamatan
proses pembelajaran secara langsung melalui tatap muka
tidak ada jarak atau peralatan yang digunakan. Metode ini
biasanya dilakukan dengan cara saling

113
berbicara/berdialog, wawancara, rapat, pidato, dan diskusi.
Selain itu, pemberian komentar juga dapat dilakukan
secara tidak langsung melalui perantara alat seperti
telepon, dan lain sebagainya karena adanya jarak si
pembicara dengan lawan bicara.
2) Nonverbal (tertulis),
Pemberian komentar terhadap hasil pengamatan
proses pembelajaran dengan perantaraan tulisan tanpa
adanya pembicaraan secara langsung dengan
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat
dimengerti oleh penerima. Metode ini dapat berupa surat-
menyurat, sms, e-mail, foto pembelajaran, dan lain
sebagainya.
3) Pemberian Reward
Reward di Satuan pendidikan adalah imbalan jasa yang
diberikan oleh seseorang kepala Satuan pendidikan kepada
para pendidik dan tenaga kependidikan, karena tenaga kerja
tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran
demi kemajuan Satuan pendidikan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pemberian reward di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO diberikan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan yang berprestasi di bidangnya masing-masing.
Manfaat dari reward yang diberikan kepala Satuan
pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
adalah :
1) Pendidik dan tenaga kependidikan di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO lebih produktif dalam
mengerjakan tupoksinya.
2) Meningkatkan rasa percaya diri para pendidik dan tenaga
kependidikan dalam menjalankan tupoksinya.

114
3) Meningkatnya kreatif pendidik dan tenaga kependidikan
dalam berkreasi sehingga tercapainya tujuan nasional
dalam pendidikan yaitu terciptanya pelajar Pancasila.

115
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dokumen Kurikulum Operasional di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO ini disusun untuk menyamakan
persepsi Kepala Satuan Pendidikan, Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Warga Belajar, dan komite Satuan pendidikan
tentang seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Selain itu,
dokumen ini juga dibuat sesederhana mungkin sehingga
penyelenggaraan pembelajaran pada Satuan pendidikan dapat
terlaksana dengan baik dan efektif, Untuk memastikan hak
Warga belajar tetap mendapatkan layanan pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, Warga Belajar,
dan orang tua maka kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan Warga
belajar dan satuan pendidikan.
B. Saran
Kurikulum Operasional Satuan pendidikan yang dibuat
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO ini masih perlu
dikembangkan lebih komprehensif dengan mempertimbangkan
kemajuan teknologi dan kebutuhan Warga Belajar.
Pengembangan tetap mengacu kepada proses pembelajaran
kurikulum merdeka. Pelaksanaan dari rancangan kurikulum
operasional Satuan pendidikan pada tahun pelajaran 2023-2024
ini haruslah juga menjadi pedoman pada penyusunan
kurikulum operasional Satuan pendidikan pada tahun
berikutnya. Evaluasi pelaksanaan merupakan acuan untuk
menentukan bagian mana yang perlu tetap dipertahankan dan
bagian mana yang harus diperbaiki

116
117

Anda mungkin juga menyukai