PENDAHULUAN
2
pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang warga belajar berada pada tingkat ekonomi
menengah ke atas dengan sarana prasarana yang cukup
memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang
keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah Warga
belajar beragama Islam. Secara sosial budaya, Warga belajar
memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang
disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang
ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat
bakat Warga belajar juga yang sangat beragam. Berdasarkan
perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan
Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dengan motto
”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”. Maka
dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik Warga
belajar dengan segala latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan
dalan kebhinekaan.
Berdasarkan hal diatas maka proses pengembangan dan
penyusunan Kurikulum Operasional UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023-2024 dilakukan dengan
melaksanakan proses analisa kondisi lingkungan lokal dan
global. Kurikulum Operasional UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dikembangkan dan disusun sebagai acuan dalam
menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan
dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan Satuan
Pendidikan. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa
alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program Satuan Pendidikan
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
3
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
5. Karakteristik dan keunikan lingkungan sosial budaya
masyarakat sekitar.
6. Karakteristik dan keunikan pelajar.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru.
4
keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu
suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan
untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan membentuk Warga belajar
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).
Jadi tujuan akhir capaian pembelajaran di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum yaitu untuk membentuk karakter Warga
belajar untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.
Gambaran Umum UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab.
wajo Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Konteks SNP
a. Standar Kompetensi Lulusan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan sudah memiliki keseluruhan indikator yang dituntut
dalam standar kompetensi lulusan, namun demikian pada
setiap peninjauan kurikulum rumusan profil lulusan dan
indikator kelulusan perlu dilakukan review untuk
menyesuaikan dengan perkembangan.
b. Standar Isi
Berdasarkan hasil analisis konteks sebagaimana
terlampir dalam dokumen ini, maka UPTD SMP SATAP
5
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan perlu
meningkatkan kualitas dalam melakukan perencanaan
pembelajaran terutama dalam pengembangan silabus/Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) yang menyesuaikan dengan
kondisi warga belajar. Silabus/ATP dikembangkan
berdasarkan silabus model dan menggunakan modul sebagai
bahan ajar, sehingga proses pembelajaran dilaksanakan
dalam bentuk tatap muka, tutorial dan mandiri. Tidak
menggunakan pembelajaran modul sebagai delivery system
pembelajaran.
Muatan kelompok khusus belum diprogramkan
dengan berdasarkan pada analisis kebutuhan belajar warga
belajar di samping potensi sosial budaya dan ekonomi
Kabupaten Solok Selatan. Oleh karena penyusunan program
mata pelajaran Pemberdayaan, Keterampilan Wajib dan
Keterampilan Pilihan dilakukan lebih cermat dengan
memperhatikan kebutuhan belajar dan potensi lingkungan.
Muatan kelompok khusus juga memuat muatan lokal.
Penyusunan beban belajar sudah dilakukan dengan
menggunakan pemetaan satuan kredit kompetensi dan
konversi jam pelajaran ke dalam tatap muka, tutorial dan
belajar mandiri sesuai dengan analisis modul dan
pengembangan silabus/ATP. Namun demikian pendidik
perlu menyusun program tahunan dan program semester
(paket kompetensi) sebelum melakukan pengembangan
silabus/ATP.
c. Standar Proses
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan kombinasi
tatap muka, tutorial dan belajar mandiri. Modul tidak
digunakan secara penuh sebagai delivery system
pembelajaran karena memperhatikan karakteristik warga
6
belajar yang masih membutuhkan bimbingan dan
pendampingan secara langsung dengan tatap muka atau
tutorial.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/ Modul Ajar
sudah disusun oleh setiap pendidik berdasarkan silabus/
ATP yang dikembangkan. Namun demikian setiap tahun
perlu diperbaiki agar kualitas pembelajaran semakin baik
dan mengarah pada pendekatan saintifik.
Pada kegiatan belajar dibuat kontrak belajar mandiri
yang dilakukan pada setiap unit modul atau sebagian materi
pelajaran. Tidak ada mata pelajaran yang dilakukan belajar
mandiri secara penuh. Pengawasan pembelajaran perlu
dilakukan lebih optimal dengan menyusun pedoman
operasional standar pengawasan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan.
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Semua pendidik memiliki kualifikasi sarjana dan
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Sebagian
pendidik merupakan guru pada sekolah formal, sehingga
pola belajar dengan menggunakan modul dan adminitrasi
pembelajaran perlu disesuaikan dengan kurikulum merdeka
pendidikan kesetaraan. Oleh karena itu semua pendidik
perlu dilakukan in house training untuk meningkatkan
pemahaman terhadap implementasi kurikulum merdeka
pendidikan kesetaraan. Jika ada bimtek terkait kurikulum
merdeka dan Implementasi kurikulum merdeka pendidikan
kesetaraan yang diselenggarakan berbagai pihak perlu
mengikutsertakan pendidik.
Kualifikasi tenaga kependidikan sudah memenuhi
kriteria, namun demikian perlu diberi kesempatan untuk
mengikuti pemutakhiran kebijakan pengelolaan
7
implementasi kurikulum pendidikan kesetaraan kurikulum
merdeka.
e. Standar Sarana dan Prasarana
Pada saat ini gedung yang dimiliki UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan sudah memiliki
gedung sendiri sebanyak 3 lokal dengan ukuran 7x14. Perlu
melengkapi ketersediaan peralatan pembelajaran seperti
media dan alat peraga untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Penataan ruangan agar lebih dirapikan
sehingga suasana bekarya dan belajar di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan semakin
meningkat.
f. Standar Pengelolaan
Dokumen keberadaan dan perijinan . masih berlaku
sampai tahun 2024, namun demikian perlu ditingkatkan
dengan memberikan titik koordinat pada Google Map
sehingga akan mempermudah pihak yang akan menemukan
lokasi UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO.
Papan struktur organisasi dan job deskripsi perlu
dimutakhirkan sesuai dengan keputusan rapat UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan 9 April
2019.
Kemitraan merupakan salah satu pilar penting dalam
membangun jaringan agar program lebih berkualitas dan
warga belajar memiliki wawasan yang lebih luas. Oleh
karena itu perlu ditingkatkan jenis dan kualitas kemitraan
8
dengan memperjelas dokumen kemitraan terkait peran para
pihak dalam melakukan hak dan kewajiban dalam bermitra.
Notulen rapat masih perlu dirapikan kembali, karena
masih ada rapat yang tidak memiliki notulen. Pada setiap
kegiatan (non pembelajaran) perlu dibuat pedoman
pengawasan dan instrumennya serta pelaporan hasil
pengawasan dimasukkan dalam salah satu bagian dari
laporan kegiatan tersebut.
g. Standar Pembiayaan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan sudah memiliki RAB setiap program, namun belum
memiliki dokumen rencana anggaran pendapatan dan
belanja satuan pendidikan (RAPBS). Oleh karena itu perlu
menyusun RAPBS sebelum tahun anggaran berjalan. Tahun
anggaran mengikuti tahun Anggaran. Perlu melakukan
penggalian sumber dana selain dari dana pemerintah
(APBN/APBD) dan swadaya warga belajar, misalnya dengan
melakukan kemitraan yang bersifat KOMITE Sekolah.
h. Standar Penilaian
Tahun pelajaran 2023/2024 UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan
mengimplementasikan kurikulum 2013 untuk kelas 8,9,
Kurikulum merdeka untuk kelas 7 oleh karena itu pendidik
perlu disiapkan agar mulai terbiasa dengan melakukan
penilaian modul dan penilaian kurikulum merdeka.
Pedoman penilaian yang digunakan adalah Pedoman
Penilaian Pembelajaran yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen
PAUD dan Dikmas. Namun demikian setiap pendidik
diwajibkan memiliki rancangan penilaian modul yang terdiri
9
dari penilaian pengetahuan dan keterampilan yang merujuk
pada modul yang sudah ada untuk kurikulum 2013.
Kemudian penilaian sumatif dan formatif untuk kurikulum
merdeka.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan perlu memiliki catatan warga belajar yang sudah
lulus dan melakukan pelacakan aktivitas mereka di tengah
masyarakat atau barangkali ada yang melanjutkan ke
jenjang pendidikan lebih tinggi setelah lulus.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan lebih mendorong kepada pendidik dan warga belajar
untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi untuk
memperoleh penghargaan.
10
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo
Kab. wajo Sulawesi Selatan yang mengembangkan
keterampilan secara mandiri.
c. Analisis Fakta Lima Ases Utama
1) Aset Sumber Daya Alam
Berdasarkan gambaran potensi sumber daya alam yang
ada disekitar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan yang banyak
membudidayakan padi jenis ketan,pertanian padi (beras
ketan) Untuk itu lembaga dapat mengembangkan
pemanfaatan untuk tape dan memanfaatkan pisang
Kepok sebagai pembuatan kue barongko, dan keripit
pisang dan sumber daya perikanan bisa memanafaatkan
pembuatan ikan kering air tawar.
2) Aset Sumber Daya Manusia
Sebagian masyarakat sekitar ikut serta dalam kegiatan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan serta para Tutor ikut serta dalam kegiatan
tersebut.
3) Aset Sosial
Masyarakat antusias, mendukung dengan program UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan
dalam berketerampilan, serta kegiatan bersama.
4) Aset Keuangan
Keuangan dalam pelaksanaan keterampilan ini di
anggarkan dari dana BOS dan Bantuan dari masyarakat
sekitar.
5) Aset Infrastruktur
11
Lembaga telah memiliki gedung sendiri dengan ukuran
14 x 7 Meter yang terdiri dari 1 Perpustakaan, 1
Laboratorium, dan 1 gedung Kelas 7-8.
d. Kesimpulan dan Rekomendasi
1) Isu Strategis
Berdasarkan dari analisis dan uraian analisis pakta di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan mengembangkan keterampilan pembuatan ikan
kering air tawar dan keterampilan lainnya.
2) Tujuan Strategis
Tujuan yang hendak dicapai adalah dapat meningkatkan
tarap hidup masyarakat sekitar serta dapat
mengembangkan keterampilan berwirausaha secara
mandiri.
3) Indikator Program
Indikator program adalah terbantunya masyarakat
sekitar dalam pengembangan keterampilan berusaha
mandiri atau rumahan sehingga dapat membantu
peningkatan tarap perekonomian si pelaku.
4) Rekomendasi
a) Rekomendasi pengembangan kapasitas satuan
pendidikan
Dapat dilakukan secara mandiri dan berkelompok.
b) Rekomendasi bentuk program teknis yang menjadi
andalan layanan satuan pendidikan berdasarkan
hasil analisis konteks pengembangan keterampilan
pembuatan ikan kerin air tawar.
3. Analisis Sosial Budaya dan Lingkungan
Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO berada di lingkungan budaya Bugis. Hal ini
menambah referensi satuan pendidikan untuk
12
memperkaya warga belajar akan budaya di lingkungan
terdekatnya. Keberadaan pusat budaya Bugis menjadi
potensi lain yang dimanfaatkan satuan pendidikan untuk
memperkenalkan budaya lainnya. Karena budaya Bugis
sendiri memiliki berbagai macam karakteristik tersendiri
pada setiap wilayah di Sulawesi Selatan. Keberagaman
daerah asal dan profesi orang tua warga belajar pun
memberikan dukungan terhadap proses belajar mengajar.
4. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO memiliki tenaga pendidik dan kependidikan
yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda;
agama, budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan. Beberapa
di antara mereka memiliki berbagai keterampilan, di
antaranya: Mahir IT, bermusik, menyanyi, drama, juru
ceramah, dan seni tradisional. Satuan pendidikan
memfasilitasi pengembangan potensi dan bakat Tutor dan
staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
5. Karakteristik Warga Belajar
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki
kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama.
Sebagian warga belajar memiliki potensi di area akademik,
namun tidak sedikit juga warga belajar yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Warga belajar memiliki potensi dan minat yang berbeda.
Sebagian warga belajar memiliki minat di bidang seni,
olahraga, matematika dan sains. Satuan pendidikan
memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan
program pengembangan potensi dan minat mereka.
Keberagaman warga belajar memperkaya kegiatan
sosialisasi di satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO Kondisi ini diharapkan akan
13
meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa
syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan
memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari. Satuan pendidikan
memiliki kewajiban untuk mengembangkan Warga belajar
secara seimbang. Dengan demikian, program yang
dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional,
intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung
besar.
B. Profil Satuan Pendidikan
1. Identitas Satuan Pendidikan
a. : UPTD SMP SATAP NEGERI 4
Nama Satuan Pendidikan
MANIANGPAJO
b. NPSN : 40318181
c. : Pusat Kegiatan Belajar
Jenjang Pendidikan
Masyarakat
d. Status Satuan Pendidikan : NEGERI
e. Alamat Satuan : Jalan Minanga Tellue No.34
Pendidikan Tingaraposi
f. RT / RW : 0/0
Kode Pos : 90952
Kelurahan : Desa TINGARAPOSI
Kecamatan : Maniangpajo
Kabupaten/Kota : Wajo
Provinsi : Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
: -3.8540971 Lintang
Posisi Geografis
120.1049913 Bujur
3. Data Pelengkap
14
a. SK Pendirian Satuan
: 0676/C3.1/SK/2010
Pendidikan
b. Tanggal SK Pendirian : 01/04/2010
c. Status Kepemilikan : NEGERI
d. SK Izin Operasional : 800/2854/DISDIK
e. Tgl SK Izin Operasional : 01/01/2010
f. Akreditasi : C
g. Kebutuhan Khusus
: Ya
Dilayani
h. Nomor Rekening : 100 002 000024367-9
i. Nama Bank : BPD BANK SULSEBAR
j. BPD CABANG SENGKANG
Cabang KCP/Unit :
CABANG SENGKANG
k. BOS SMP SATAP NEGERI 4
Rekening Atas Nama :
Maniangpajo
l. MBS : Ya
m. Memungut Iuran : Tidak
n. Nominal/Warga Belajar : 0
o. BENDAHARA DANA BOS
Nama Wajib Pajak : SMPN SATAP 4
MANIANGPAJO
p. NPWP : 002771624808000
a. No. Telp : -
b. No. HP : 081255257110
c. Faximel : -
d. Email : smpnsatap4.mpj@gmail.com
e. Website : http://smpnsatap4maniangpajo.blogspot.com
5. Data Periodik
15
kenyataan bahwa masih banyak warga masyarakat di
wilayah Kecamatan Maniangpajo khususnya dan Kabupaten
wajo umumnya yang tidak mendapatkan pendidikan secara
formal. Hal ini terkendala karena desakkan ekonomi warga
masyarakat yang tidak memungkinkan, maka dengan
semangat pengabdian dan berbakti pada masyarakat, dari,
oleh dan untuk masyarakat, berdirilah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat SMP Satap Negeri 4 MANIANGPAJO .
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah
lembaga yang Positif berfikir, Kreatif berketerampilan, Bijak
bertindak, Mampu berkarya, Amanah, Terpercaya Tetap
pada Aturan Risalah Islam dan Al- Qur’an
7. Tenaga Kependidikan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO terdiri dari 9 orang dengan
pendidikan S1 9 orang. Lengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1.1
Pendidik dan Tenaga Kependidikan . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
Perempua
Laki-laki n Total
15 14 29
Gambar 1.1
Warga Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin
17
b. Jumlah Warga Belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Berdasarkan Usia Tahun pelajaran
2023/2024 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3
Jumlah Warga Belajar Berdasarkan Usia
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 13 14 27
16 - 20 tahun 2 0 2
> 20 tahun 0 0 0
Total 15 14 29
14
12
> 20 tahun
10
8 16 - 20 tahun
13 13 - 15 tahun
6
4 6 - 12 tahun
2 < 6 tahun
2
0
< 6 tahun 6 - 12 13 - 15 16 - 20 > 20 tahun
tahun tahun tahun
Gambar 1.2
Grafik Warga Belajar Berdasarkan Rentangan Usia
Penghasilan L P Total
Kurang dari Rp. 500,000 4 3 7
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 5 5 7
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 3 5 8
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 3 1 4
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000
Lebih dari Rp. 20,000,000
Total 15 14 29
9
8
Rp. 5,000,000 -
7 Rp. 20,000,000
Rp. 2,000,000 -
6 Rp. 4,999,999
5 Rp. 1,000,000 -
Rp. 1,999,999
4 8 Rp. 500,000 - Rp.
7 7 999,999
3 Kurang dari Rp.
500,000
2 4
1
0 0
Kurang dari Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000 Rp. 2,000,000 Rp. 5,000,000
Rp. 500,000 Rp. 999,999 - Rp. - Rp. - Rp.
1,999,999 4,999,999 20,000,000
Gambar 1.3
Grafik Warga Belajar Berdasarkan
Penghasilan Orang Tua
Gambar 1.4
Grafik Warga Belajar Berdasarkan Tingkat Pendidikan
C. Dasar Hukum
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sistem
pendidikan yang dianut oleh Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini lebih
lanjut dijabarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana yang dimaksud
dengan Pendidikan Nasional adalah “Pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
20
tuntutan perubahan zaman”, dan tujuan Sistem Pendidikan
Nasional adalah “untuk mengembangkan potensi pelajar agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Berikut Dasar Hukum penyusunan KOSP TP 2023/2024
secara rinci:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
8. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
21
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Ekstrakurikuler di Satuan
Pendidikan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekskul Wajib Pada Pendidikan Dasar.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan pendidikan pada Pendidikan Dasar.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kelulusan Pendidikan Dasar.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar.
21. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan KeWarga Belajaran.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan Dasar.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013.
22
24. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
25. Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Zonasi Satuan
Pendidikan.
26. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti dan gerakan literasi Satuan Pendidikan.
27. Permendikbud No. 64 Tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa
Rokok di Lingkungan Satuan Pendidikan.
28. Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak kekerasan di lingkungan Satuan
Pendidikan.
29. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2011 Tentang Larangan
Pungutan Biaya Pendidikan Pada Satuan pendidikan Dasar
dan Satuan pendidikan Menengah Pertama.
30. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman
Upacara di Satuan Pendidikan.
31. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman
Pelaksanaaan Kurikulum Pada Satuan pendidikan Dalam
Kondisi Khusus.
32. Permendikbudristek No 56 tahun 2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran
33. Permendikbudristek No 7 tahun 2022 tentang Standar Isi
34. Permendikbudristek No 16 tahun 2022 tentang Standar
Proses
35. Permendikbudristek No 21 tahun 2022 tentang Standar
Penilaian
36. Permendikbudristek No 5 tahun 2022 tentang Standar
Kelulusan
37. Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2019 tentang Wajib
Belajar Pra Satuan pendidikan Dasar Usia 5 sampai 6 Tahun.
23
38. Surat Edaran Bupati WAJO Nomor 420/328/DPKO-2020
Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Pelajaran 2020/2021, tanggal 10 Juli 2020.
39. Peraturan Bupati WAJO Nomor 48 Tahun 2019 Tentang
Penguatan Pendidikan Keagamaan Pada Satuan Pendidikan.
40. Peraturan Bupati WAJO tentang Penerapan Mata Pelajaran
Mulok Nomor 38 Tahun 2021 tanggal 06 Juli 2021.
D. Tujuan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Pentingnya Dokumen KOSP bagi Satuan Pendidikan
Kurikulum disusun untuk mewujudkan Tujuan
Pendidikan Nasional dengan memperhatikan tahap
perkembangan Warga belajar dan kesesuaianya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing
satuan pendidikan.
Kurikulum Operasional Satuan pendidikan (KOSP)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
yang sudah operasional untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan.
2. Langkah kerja yang dilaksanakan
Sesuai dengan Permendikbudristek No. 56/M/Tahun
2022 Lampiran satu, mekanisme penyusunan dan
pengelolaan KOSP diatur sebagai berikut.
1. Tahapan Penyusunan
Penyusunan KOSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini dapat
berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya Satuan
pendidikan yang diselenggarakan sebelum tahun
24
pelajaran baru. Tahap kegiatan penyusunan KOSP secara
garis besar meliputi: (i) perumusan visi dan misi
berdasarkan analisis konteks dengan tetap
mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional
dan daerah; (ii) penyiapan dan penyusunan draf; review,
revisi, dan finalisasi; (iii) pemantapan dan penilaian; serta
(iv) pengesahan. Langkah yang lebih rinci dari masing-
masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum Satuan Pendidikan.
2. Prinsip-prinsip Penyusunan
Prinsip penyusunan KOSP adalah sebagai berikut :
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia, Kebutuhan
Kompetensi Masa Depan, Peningkatan Potensi,
Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Warga Belajar,
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan
Lingkungan, Tuntutan Pembangunan Daerah dan
Nasional, Tuntutan Dunia Kerja, Perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, Agama , Dinamika
Perkembangan Global, Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai
Kebangsaan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat,
Kesetaraan Jender dan Karakteristik Satuan Pendidikan
3. Mekanisme Pengelolaan KOSP
KOSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan Warga belajar dan
lingkungannya. (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
25
dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5)
Belajar sepanjang hayat, dan (6) Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
4. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan KOSP
Sesuai Permendikbudristek No. 56/M/Tahun 2022
Lampiran satu, pihak-pihak yang terlibat dalam
Penyusunan KTSP adalah Tim penyusun KOSP pada
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO terdiri atas:
Tutor kelas, Tutor bidang studi, operator Satuan
pendidikan dan kepala Satuan pendidikan sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan KTSP,
tim penyusun melibatkan komite Satuan Pendidikan,
nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan
supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di
bidang pendidikan tingkat Kabupaten WAJO.
Dalam rangka menciptakan lulusan yang berkualitas
dan mampu bersaing secara internasional diperlukan sistim
kurikulum yang memadai. Oleh karena itu kurikulum
operasional satuan pendidikan ini disusun untuk menjadi
acuan Tutor dalam menyelengarakan kegiatan belajar
mengajarnya (semua mapel yang diajarkan sesuai dengan
standar kurikulum nasional Satuan pendidikan dasar dan
pengembangan sesuai dengan potensi di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO ditambah dengan penguatan pada
mata pelajaran matematik, sain, serta penguatan pada unsur
budaya lokal).
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara
lain agar dapat memberi kesempatan Warga belajar untuk
dapat:
1. Sebagai acuan bagi Satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan pendidikan
26
2. Sebagai acuan bagi dinas pendidikan dalam melakukan
pengawasan
3. Sebagai rambu-rambu bagi Warga belajar dalam
mengikuti proses pendidikan
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif Satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola dan mengembangkan sumber daya
yang tersedia
5. Meningkatkan kepedulian warga Satuan pendidikan dan
masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui
pengambilan keputusan Bersama.
6. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan
dicapai.
27
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Satuan Pendidikan
a. Rumusan Visi
Program dan kegiatan Satuan pendidikan harus
merujuk pada Visi yang telah ditetapkan. Visi bukan hanya
sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk
menginternalisasi visi pada setiap warga Satuan Pendidikan,
maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa
pemahaman terhadap visi maka kegiatan yang dijalankan
menjadi tidak terarah. Berikut visi . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO :
“Terwujudnya insan bermutu dalam iptek berwawasan
lingkungan berdasarkan imtak”
b. Indikator Pencapaian Visi
Indikator Pencapaian Visi UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Di setiap kerja komunitas pendidikan, kami selalu
menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati
dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan
berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas
meliputi:
Tabel 2.3
Tujuan Jangka Panjang . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
32
10. Membuat peraturan, tata tertib dan kode etik satuan
pendidikan secara jelas, tertulis dan tegas dilengkapi
kewajiban, hak dan sanksi.
11. Membangun solidaritas dan rasa kekeluargaan warga
Satuan pendidikan dengan mengadakan kegiatan diskusi
dan rapat singkat sebelum pulang meninggalkan satuan
pendidikan.
12. Menyiapkan waktu khusus untuk menyelesaikan segala
bentuk administrasi dan refleksi secara bersama pada akhir
pembelajaran setiap minggu atau akhir pekan.
17 Peka terhadap perubahan dan kondisi sosial budaya
masyarakat di sekitar satuan pendidikan maupun di
masyarakat luas.
18 Membangun rasa optimisme, motivasi tinggi dan
kepercayaan diri terhadap keberhasilan pendidikan.
34
b. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat
yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu
pegetahuan dan teknologi.
c. Sebagai salah satu tempat pengembangan literasi bagi
masyarakat.
5. Program Kelembagaan
a. Terwujudnya tata kelola lembaga yang bersih dan akuntabel
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
b. Terwujudnya sistem informasi manajemen pada pelayanan
program pendidikan anak usia dini dan pendidikan
kesetaraan yang cepat dan akurat.
c. Terwujudnya hubungan kemitraan antar lintas sektoral yang
bisa mendukung penyelenggaraan program PAUD dan
Dikmas.
d. Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
profesional dan handal.
35
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
36
dilaksanakan adalah sistem blok waktu yang gunakan dalam
melaksanakan mata pelajaran di dalam tiap semester.
Beban belajar warga belajar nyatakan dalam Satuan Kredit
Kompetensi (SKK). SKK merupakan bobot kompetensi yang harus
dicapai oleh warga belajar dalam mengikuti program pembelajaran
pendidikan kesetaraan, baik melalui tatap muka, praktek
keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu
satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap
muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi
secara proporsional dari ketiganya.
37
b. Struktur Kurikulum Merdeka di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
Struktur Kurikulum Merdeka di UPTD SMP SATAP NEGERI
4 MANIANGPAJO setara SMP disesuaikan dengan tingkatan
yang ada pada . saat ini, Secara global struktur kurikulum
merdeka yang diterapkan di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO pada adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Struktur Kurikulum Merdeka UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024
Bobot SKK
Per Minggu (Tahun)
Mata Pelajaran/ Program Pemberdayaan dan Fase D (Kelas 7-9) Total SKK
Keterampilan
Kela
Kelas Kelas
s
Kelompok Mata Pelajaran Umum VII VIII IX
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 6
Pendidikan Pancasila 4 4 4 12
Bahasa Indonesia 4 4 4 12
Matematika 4 4 4 12
Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 3 11
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3 9
Bahasa Inggris 4 4 3 11
PJOK 2 2 2 6
Seni 2 2 2 6
Muatan Lokal * (Budaya Alam Bugis) 1 1 1 3
30 30 28 88
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum
88 (3.168) 88 (3.168)
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan
Berbasis Profil Pelajar Pancasila
Pemberdayaan 1 2 2 5
Keterampilan 9 8 8 25
Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan 10 10 10 30
Berbasis Profil Pelajar Pancasila 30 (1.080) 30 (1.080)
Total** 118 (4.248) 118(4.248)
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 SKK = 1 JP tatap muka
atau 2 JP tutorial atau 3 JP Kegiatan Mandiri
B. Pengorganisasian Pembelajaran Program Pemberdayaan dan
Program Keterampilan Berbasis Projek Profil Pelajar Pancasila
Kelompok pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil
Pelajar Pancasila mencakup keterampilan okupasional,
fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional, dan
jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik pendidikan kesetaraan serta
38
berbasis profil pelajar Pancasila. Pemberdayaan memuat
kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri,
percaya diri, sehingga warga belajar mampu mandiri dan
berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan
diberikan sehingga warga belajar mampu melakukan aktualisasi
kemandirian, otonomi, kebebasan, dan kreativitas dalam berkarya
untuk mengisi ruang publik secara produktif.
Program pemberdayaan dan keterampilan dilaksanakan
berbasis profil pelajar Pancasila yang merupakan implementasi
dari Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 12 Tahun 2016. Gerakan
Nasional Revolusi Mental. Pelajar Pancasila merupakan
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Penguatan
profil pelajar pancasila dilaksanakan pada kelompok mata
pelajaran umum, dan pemberdayaan dan keterampilan.
Gambar 3.1
Pelajar Profil Pancasila
40
pembelajaran mata pelajaran umum dalam mata pelajaran,
dan pemberdayaan serta keterampilan. Pembelajaran
berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas
satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat Warga belajar dan
mampu mengembangkan kecakapan hidup warga belajar.
2. Penguatan Profil Pancasila
Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Gambar 3.2
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
41
merancang proyek secara kolaboratif antara Tutor dan warga
belajar disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah
itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada
43
5) Pembiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
Santun) setiap hari baik di satuan pendidikan
maupun lingkungan masyarakat.
6) Pengembangan Branding Satuan pendidikan (citra
keunikan, kekhasan dan keunggulan).
7) Pilihan keterampilan yang beragam untuk
menumbuhkan nilai-nilai utama PPK.
8) Pengembangan norma, peraturan, dan tradisi Satuan
pendidikan yang aman dan menyenangkan.
9) Pengembangan potensi warga belajar melalui
keteladanan Kepala Satuan Pendidikan, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan sepanjang waktu dalam
kehidupan sehari-hari.
10) Kepala satuan pendidikan mengembangkan peran
sebagai manajer, inovator, motivator, dan kolaborator.
11) Pemanfaatan papan satuan pendidikan aman, poster,
spanduk, website, buletin, mading yang
mengkampanyekan pembiasaan PPK.
12) Pelibatan dan pemberdayaan (lembaga keagamaan,
seni, budaya, bahasa, sastra, sains, TIK, sosial,
ekonomi, olahraga, dsb) di satuan Pendidikan.
13) Pengembangan kerjasama dengan keluarga (orang
tua) dalam mendukung PPK.
14) Pengembangan kerjasama masyarakat (alumni, tokoh
komunitas, pelaku seni dan budaya, praktisi,
akademisi, DUDI, media, lembaga pemerintahan)
dalam mendukung PPK.
15) Komite satuan pendidikan sebagai badan gotong
royong dan partisipasi masyarakat berperan aktif
dalam mendukung program PPK.
b. Pembelajaran warga belajar Aktif (Student Active
Learning).
44
1) Satuan pendidikan menjadi pusat pembelajaran dan
sumber-sumber belajar di luar lingkungan satuan
pendidikan dimanfaatkan secara maksimal dan
efektif.
2) Sinkronisasi dan pembiasaan baik dalam kegiatan
pembelajaran umum, pemberdayaan maupun dalam
kegiatan keterampilan.
3) Pemanfaatan TIK dan lingkungan sekitar sebagai
sumber-sumber belajar oleh Tutor.
c. Perluasan Belajar Berbasis Kurikulum (Broad Based
Curriculum).
1) Pengembangan program PPK secara harmonis dan
seimbang antara olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
olah raga .
2) Setiap Tutor memahami dan aktif membantu setiap
Warga belajar untuk mengaktualisasikan bakat dan
potensi yang dimiliki.
D. Program Pendukung
1. Gerakan Literasi Satuan pendidikan
Strategi pelaksanaan gerakan literasi di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO memperhatikan tiga aspek
yang harus dikembangkan yaitu aspek pembiasaan, aspek
pengembangan dan aspek pembelajaran. Strategi
pelaksanaan tersebut antara lain;
a. Strategi pelaksanaan aspek pembiasaan
1) Warga belajar gemar membaca dan mengakses
berbagai sumber bacaan.
2) Warga belajar rajin mengunjungi perpustakaan, area
baca satuan pendidikan dan pojok baca lainnya di
masyarakat.
45
3) Warga belajar menyampaikan ide dan pendapat secara
santun dan mudah dipahami.
4) Tutor, Kepala Satuan Pendidikan, dan Tenaga
Kependidikan menjadi teladan membaca (mengajak dan
ikut membaca, sekurang-kurangnya saat kegiatan 15
menit membaca sebelum kegiatan pembelajaran).
5) Tutor menggunakan berbagai sumber belajar.
6) Satuan pendidikan memiliki tim yang menggerakkan
literasi (merupakan bagian dari TPMPS).
b. Strategi pelaksanaan aspek pengembangan
1) Warga belajar berprestasi dalam berbagai keterampilan
yang ditunjukkan melalui kegiatan pemberdayaan dan
keterampilan lainnya.
2) Satuan pendidikan memberi penghargaan atas upaya
atau hasil kegiatan berliterasi.
3) Satuan pendidikan menyediakan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler berupa pengembangan keterampilan
berbasis lokal.
c. Strategi pelaksanaan aspek pembelajaran
1) Warga belajar memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif.
2) Warga belajar melakukan berbagai aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran.
3) Tutor mendorong warga belajar untuk menggunakan
pengetahuan dan pengalaman sebelumnya untuk
memahami topik pembelajaran.
4) Tutor mendiskusikan kompetensi sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
5) Tutor mendorong warga belajar untuk melakukan
prediksi tentang topik pembelajaran.
6) Tutor melakukan berbagai aktivitas saat pembelajaran.
46
7) Tutor menggunakan beragam metode pembelajaran.
8) Tutor menggunakan beragam media pembelajaran.
9) Tutor melaksanakan berbagai aktivitas menutup
pembelajaran.
2. Anti Perundungan
a. Penjelasan perundungan
Perundungan atau Bullying adalah tindakan
penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun
psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan
tak berdaya. Kata bullying berasal dari Bahasa Inggris,
yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang
merunduk kesana kemari. Dalam Bahasa Indonesia,
secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang
mengganggu orang lemah. Pelaku bullying yang biasa
disebut bully bisa seseorang, bisa juga sekelompok orang,
dan ia atau mereka mempersepsikan dirinya memiliki
power (kekuasaan) untuk melakukan apa saja terhadap
korbannya. Korban juga mempersepsikan dirinya sebagai
pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu merasa
terancan oleh bully.
Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya
pencegahan yang dilakukan oleh pihak Satuan
pendidikan agar kejadian bullying khususnya di
lingkungan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
dapat dihindari.
b. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan ini
adalah :
1) Memberi pemahaman warga belajar tentang bahaya
bullying yang berdampak negatif bagi semua pihak.
47
2) Memberi memberikan pemahaman kepada Warga
belajar tentang pentingnya saling tolong menolong,
dan saling peduli antar sesama.
3) Membiasakan warga belajar untuk saling hormat-
menghormati dan harga-menghargai antar sesama.
c. Sasaran
Adapun sasaran dilaksanakan kegiatan ini adalah
seluruh warga satuan pendidikan . UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO .
d. Manfaat
Adapun manfaat kegiatan pencegahan perundungan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah
warga belajar dapat berperilaku dan berakhlak mulia
sesuai Visi dan Misi Satuan Pendidikan.
e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan
Perundungan.
Kegiatan Anti Bullying dilakukan UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO yaitu: Pengenalan Lingkungan
Satuan pendidikan pada materi Pendidikan Karakter yang
diikuti oleh seluruh warga belajar baru UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO
1) Pembinaan karakter dilaksanakan secara rutin setiap
kegiatan baik secara tatap muka, maupun secara
daring.
2) Menerima Laporan Program Pembinaan Karakter
warga belajar dan melakukan pendekatan khusus
bagi warga belajar yang bermasalah dalam
karakternya.
3) Tutor melaporkan kepada kepala satuan pendidikan
jika menerima laporan perundungan dari warga
belajar.
48
4) Tutor memberikan pembinaan secara intensif kepada
pelaku perundungan, jika berkelanjutan maka kepala
satuan pendidikan akan menindak lanjuti pelaku
perundungan tersebut.
E. Strategi Pembelajaran
1. Sistem Pembelajaran yang Dipilih
Satuan pendidikan dapat menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-
masing satuan pendidikan. Pengaturan cara penghantaran (per
mata pelajaran, tematik integratif, unit inkuiri, dll.) akan
mempengaruhi satuan pendidikan dalam mengelola waktu
(penjadwalan) dan sumber dayanya. Sistem pembelajaran yang
dipilih adalah system blog, tatap muka, tutorial, mandiri dan
program jarak jauh.
2. Alasan Pemilihan
Alasan pemilihan strategi pembelajaran adalah karena
strategi tersebut layak atau sesuai dengan tingkat perkembang
warga belajar . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO .
3. Cara Pelaksanaan
Berikut ini pelaksanaan strategi pembelajaran dalam
sistem pembelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO adalah sebagai beriku:
a. Sistem Blog
Adalah pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu
dengan berbagai macam pengelompokkan.
b. Sistem Tutorial
Adalah konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata
pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching). Tutor
berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yang dilakukan secara tutorial.
c. Sistem tatap muka/ Sistem regular
49
Sistem tatap muka/regular yaitu setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya.
Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan
jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan
minimal dari pemerintah
d. Sistem Mandiri
Sistem pembelajaran ini yang mana warga belajar, belajar
secara mandiri di rumah masing-masing dengan
pemantauan dari tutor matapelajaran yang bersangkutan.
Sehingga terciptanya proses pembelajaran 5B (Belajar
untuk siapa saja, belajar dimana saja, belajar kapan saja,
belajar semua usia, belajar semua golongan).
e. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Sistem pembelajaran ini yang mana warga belajar, belajar
dengan cara jarak jauh, namun terkontrol dengan
menggunakan media whatshap sebagai bahan penghubung
terjadiya proses pembelajaran. Site mini yang mana warga
belajar bias mengakses modul ajar melalui link yang
dikirimkan lewat whatshap.
F. Asesmen Hasil Belajar
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan warga belajar. Hasilnya
digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran warga
belajar.
Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang
keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat pesertadidik,
dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran. Tahapan asesmen diagnostik
sebagai berikut ini :
50
a) Menganalisis laporan hasil belajar (rapor) warga belajar
tahun sebelumnya.
b) Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan.
c) Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi
warga belajar. Instrumen asesmen yang dapat digunakan
antara lain: Tes tertulis/lisan, Keterampilan (produk,
praktik) dan Observasi.
d) Menggali informasi warga belajar dalam aspek: Latar
belakang keluarga, motivasi,minat, sarana dan prasarana
belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan warga
belajar/satuan pendidikan.
e) Pelaksanaan Asesmen dan pengolahan hasil.
f) Hasil diagnosis menjadi data/informasi untuk
merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan
karakteristik warga belajar.
Tata cara pelaksanan diagnostik di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah sebagai berikut ini :
a. Asesmen diagnostik non kognitif
Cara pelaksanaannya adalah :
a) Pada awal pembelajaran Tutor menyiapkan alat bantu
gambar-gambar yang mewakili emosi.
b) Tutor membuat daftar pertanyaan kunci mengenai
aktifitas warga belajar.
c) Meminta warga belajar mengekspresikan perasaannya
selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
dengan cara bercerita, menulis dan menggambar.
b. Asesmen diagnostik kognitif
Cara pekasanaannya adalah :
a) Persiapan
1) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
51
2) Mengidentifikasi materi asesmen berdasarkan
penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Menyusun pertanyaan sederhana dengan formula
sebagai berikut:
soal sesuai kelasnya, dengan materi yang akan
dipelajari.
soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk
semester 1 dan 2
2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk
semester 2
b) Pelaksanaan
Memberikan pertanyaan-pertanyaan asesmen yang
telah disusun kepada semua warga belajar di kelas, baik
secara tatap muka ataupun belajar dari rumah
c) Tindak Lanjut
1) Mengolah hasil asesmen yang telah diberikan.
2) Membagi warga belajar berdasarkan nilai ke dalam 3
kategori yaitu, “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan
“Tidak paham.”
3) Hitung rata-rata kelas. Jika warga belajar mendapatkan
nilai rata-rata kelas, maka mereka akan mengikuti
pembelajaran sesuai fasenya. Warga belajar yang
mendapat nilai di bawah rata-rata akan mengikuti
pembelajaran khusus atau pendampingan pada
kompetensi yang belum terpenuhi. Sedangkan Warga
belajar dengan nilai di atas rata-rata akan mengikuti
pembelajaran dengan pengayaan.
4) Melakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah
diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru.
Hal ini penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang
sesuai dengan rata-rata kemampuan Warga Belajar.
52
5) Mengulang proses yang sama di setiap awal
pembelajaran untuk melakukan adaptasi materi
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan Warga
Belajar.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif merupakan sebuah penilaian yang
dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai proses
pembelajaran yang sudah dilakukan. Tujuan dari penilaian
formatif sendiri adalah untuk memantau perkembangan belajar
warga belajar serta untuk memberikan umpan balik
berkelanjutan yang dapat digunakan oleh instruktur untuk
meningkatkan pembelajaran mereka. Asesmen formatif
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Berikut merupakan teknik yang dilakukan majelis Tutor
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam melakukan
asesmen formatif :
a) Membuat alur tujuan pembelajaran kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran menjadi kompetensi yang diinginkan.
b) Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif.
c) Membuat instrumen asesmen formatif bersamaan dengan
menyusun modul ajar.
d) Pelaksanaan Asesmen Formatif.
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal berikut:
Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran,
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi
perlakuan berdasarkan kebutuhan warga belajar serta
perbaikan proses pembelajaran.
Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
53
Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung
dengan memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi.
Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung
e) Mengolah Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif. Terdapat 2 jenis data yaitu
data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta
data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif). Tujuan
pengolahan data:
Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai
oleh Warga belajar dalam kurun waktu tertentu yang
akan disajikan pada laporan kemajuan belajar.
Memetakan kekuatan dan kelemahan Warga belajar
untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian
umpan balik.
Untuk memenuhi tujuan pengolahan data tersebut,
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO menggunakan
alternatif pengolahan hasil asesmen dengan mengolah
seluruh data formatif dan sumatif berupa Angka untuk
dijadikan nilai rapor
3. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan pada
setiap akhir satu satuan waktu. Penilaian sumatif mencakup
lebih dari satu pokok bahasan yang dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana Warga belajar telah dapat berpindah
dari suatu unit pembelajaran ke unit pembelajaran berikutnya.
Evaluasi sumatif sering dilakukan dengan menggunakan
tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang
54
meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan
dalam satu semester.
Asesmen sumatif dilaksanakan pada waktu:
Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan
pembelajaran)
Pada akhir fase
Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir
semester, berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama
satu semester.
Berikut merupakan teknik yang dilakukan majelis Tutor
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam melakukan
asesmen sumatif:
a) Membuat alur tujuan pembelajaran kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran menjadi kompetensi yang diinginkan.
b) Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara sumatif.
c) Membuat instrumen asesmen sumatif bersamaan dengan
menyusun modul ajar.
d) Pelaksanaan Asesmen sumatif.
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk
mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan
pembelajaran dan pada akhir semester
Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
portofolio, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan
umpan balik atau melakukan intervensi kepada Warga
belajar maupun proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
55
e) Mengolah Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu
data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta
data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
f) Tujuan pengolahan data:
Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai
oleh Warga belajar dalam kurun waktu tertentu yang
akan disajikan pada laporan kemajuan belajar.
Memetakan kekuatan dan kelemahan Warga belajar
untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian
umpan balik.
Untuk memenuhi tujuan pengolahan data tersebut,
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
menggunakan alternatif pengolahan hasil asesmen dengan
mengolah seluruh data sumatif dan formatif berupa Angka
untuk dijadikan nilai rapor
4. Asesmen Nasional
Asesmen Nasional adalah evaluasi yang dilakukan oleh
pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada
satuan tingkatan pendidikan dasar dan menengah.
Evaluasi tersebut menggunakan instrumen asesmen
kompetensi minimum, survei karakter dan survei lingkungan
belajar.
1) Persiapan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
untuk Asesmen Nasional
Langkah yang dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dalam menghadapi pelaksanaan
asesmen nasional adalah :
a) Persiapan.
b) Pelaksanaan.
c) Tindak lanjut
56
2) Persiapan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
untuk pelaksanaan asesmen nasional dan tindak lanjut.
Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut ini :
a) Persiapan
Proses persiapan yang dilakukan yaitu :
Persiapan ruangan
Persiapan alat yang digunakan untuk pelaksanaan
asesmen nasional.
Persiapan Warga belajar untuk mengikuti asesmen
nasional.
Persiapan bagi wali murid dalam membimbing
anaknya belajar dirumah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan yang dilakukan yaitu :
Pelaksanaan dilakukan secara mandiri yaitu di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Warga belajar melakukan simulasi asesmen
nasional sesuai dengan tingkatannya. serta
disesuaikan dengan jadwal dari pusat.
Peserta asesmen nasional UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO mengikuti 2 gelombang
karena kekurangan perangkat untuk mengikuti
asesmen nasional.
Melaksanakan asesmen nasional dengan bimbingan
proktor dan asesor dan diawasi oleh Tutor
pengawas dari Satuan pendidikan lain yang
ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Solok
Selatan.
c) Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil asesmen nasional sangat
penting dilaksanakan oleh pendidik secara berkala
karena sangat membantu pendidik dalam meningkat
57
kompetensi diri pendidik sendiri dalam melaksanakan
pembelajaran, membantu pendidik tentang melihat
sejauh mana perkembangan anak dan
mendiskusikannya dengan orang tua secara
komperehensif dan lebih akurat sehingga dapat
melakukan kerjasama untuk tumbuh kembang anak,
serta membantu pendidik untuk melihat apakah
program pembelajaran yang sudah direncanakan
sudah tepat atau diperlukan perbaikan dalam
perencanaan yang akan dilaksanakan di kegiatan
belajar mengajar ke depannya, ketepatan dari setiap
pelaksanaan pembelajaran akan menentukan tumbuh
kembang serta teroptimalisasi kemampuan anak sesuai
harapan dan tujuan pendidikan yang diinginkan.
G. Pengembangan Diri
1. Layanan Bimbingan Konseling
a) Jenis Program Layanan Konseling
Jenis program layanan konseling yang diadakan
dipakai adalah program bulanan, yaitu program layanan
konseling meliputi tahap yakni;
1) Warga belajar dengan Tutor Bimbingan Konseling.
2) Warga Belajar, Tutor dan orang tua yang dilakukan 1
bulan sekali.
Jenis program selanjutnya adalah program
semesteran, yaitu program layanan konseling yang
meliputi bimbingan warga belajar yang dilakukan akhir
semester.
b) Strategi Pelaksanaan Layanan Konseling
Strategi untuk pelaksanaan layanan konseling adalah.
a) Bimbingan Klasikal. Layanan dasar diperuntukkan
bagi semua warga belajar. Kegiatan layanan ini
dilaksanakan melalui pemberian layanan orientasi dan
58
informasi tentang berbagai hal yang dipandang
bermanfaat bagi warga belajar.
b) Bimbingan Kelompok. Memberikan layanan bimbingan
kepada warga belajar melalui kelompok. Bimbingan ini
ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
warga belajar.
c) Bimbingan kerjasama dengan orang tua. Kerjasama
dengan orang tua memungkinkan terjadinya saling
memberikan informasi, pengertian, dan tukar pikiran
antar Tutor kelas dengan orang tua warga belajar
dalam upaya mengembangkan potensi warga belajar
atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi
warga belajar.
c) Evaluasi dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah penting dalam
manajemen pelayanan bimbingan dan konseling (BK).
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui
tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian
tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis
evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
berlangsung. Fokus penilaian adalah keterlibatan
unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan
konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari
hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan bimbingan dan
59
konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh Warga
belajar yang menjalin pelayanan bimbingan dan
konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya.
2. Tindak Lanjut
Kegiatan yang dilakukan setelah pelaksana
layanan bimbingan konseling melakukan evaluasi
program, kemudian menindaklanjuti berjalannya
kegiatan pelayann yang diberikan tersebut. Kegiatan
tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan,
perbaikan dan atau pengembangan program BK pada
tahun pelajaran berikutnya. Kegiatan tindak lanjut
dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam
evaluasi program, maka Tutor :
a) Memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang
tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan
dicapai.
b) Mengembangkan program dengan menambah atau
merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan
kualitas pelayanan atau efektifitas program.
2. Layanan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
1. Teknologi Informasi
Teknologi informasi (Information Technology)
merupakan penggunaan elektronika, terutama komputer
untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan atau
gambar. Teknologi informasi mencakup perangkat keras
dan perangkat lunak untuk memproses data, seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan data.
Secara umum teknologi informasi mencakup
perangkat keras yang terdiri dari peralatan-peralatan yang
60
bersifat fisik seperti, printer, memory, juga keyboard.
Sedangkan perangkat lunak terkait dengan instruksi-
instruksi untuk mengatur perangkat keras untuk bekerja
sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut.
Komputer/laptop merupakan peralatan utama teknologi
informasi.
2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan perangkat-
perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software,
proses dan sistem yang digunakan untuk membantu
proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi
berhasil (komunikatif). Teknologi komunikasi termasuk
media adalah micro komputer, teleconferencing, teletext,
videotext, interactive cable television, dan communication
satellite.
3. Hubungan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keterkaitan Teknologi Informasi dengan Komunikasi
(TIK) di Satuan pendidikan bahwa teknologi informasi lebih
pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi
komunikasi berfungsi untuk pengiriman informasi. Berikut
beberapa contoh dan karakteristik TIK.
Tabel 3.4
Contoh TIK dan Karakteristiknya
Contoh Produk TIK Sifat Umum Fungsi Umum
1. Radio 1. Elektronis 1. Menyampaikan
2. Televisi 2. Mudah dioperasikan informasi
3. Handphone (user friendly). 2. Menghibur
4. Laptop 3. Audio visual 3. Alat komunikasi
5. Komputer 4. Praktis 4. Mengolah data
6. Tape 5. Ekonomis 5. Media
7. Teleconference 6. Moveable pembelajaran
8. Internet 7. Informatif 6. Mempermudah
9. Telepon 8. Akses cepat pekerjaan
10. Jaringan internet 9. Mendunia (borderless) 7. Bisnis
11. Faximale 10. Multimedia 8. Pengetahuan
12. Cromebook 9. Penyimpan data
62
penggunaan TIK pada satuan pendidikannya sesuai
dengan kondisi dan lingkungan yang dimiliki.
Pada tahun pelajaran 2023/2024 ini Satuan
pendidikan telah memiliki 5 buah laptop dan, 3 buah
printer dan 2 unit komputer. Untuk tahun berikutnya
akan ditargetkan minimal 1 laptop dan satu unit printer
setiap tahunnya.
Perencanaan yang dikembangkan tersebut di atas
cukup realistis, berlatar belakang dampak pandemi
corona yang telah memaksa proses pembelajaran
diberlakukan jarak jauh. Secara edukatif, Satuan
pendidikan selalu membina warga Satuan pendidikan
utuk mahir teknologi dengan meminta untuk memiliki
perangkat perangkat TIK secara pribadi selain
dukungan sarana prasarana yang dimiliki Satuan
Pendidikan. Jika tahun sebelumnya secara individu
pemilik sarana prasarana TIK di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO telah mencapai 78% dan
ditargetkan pada tahun 2023/2024 ini mengalami
peningkatan menjadi 82% dari segi keterampilan
tenaga pendidik dan kependidikan dalam
memanfaatkan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO telah mencapai 80% dan untuk satu
tahun ke depan ditargetkan 90%.
c. Pemanfaatan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Pemanfaatan TIK di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO telah menggunakan dan memenuhi
penggunaan secara primer dan sekunder dimana
untuk kebutuhan-kebutuhan pokok komunikasi dan
informasi telah terpenuhi.
63
Biasanya dalam proses tersebut sumber-sumber
informasi di upload terlebih dahulu oleh Tutor,
kemudia direkam, di copy, dicetak, diperdengarkan,
ditanyangkan, dipraktekkan langsung dalam proses
pembelajaran di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO .
H. Layanan Inklusif
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO belum
termasuk Satuan pendidikan inklusif, namun UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO tetap mengusung keadilan dalam
pendidikan dimana satuan pendidikan menerima warga belajar
dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan
tersebut, Satuan pendidikan merancang program inklusif dalam
bentuk program individu yang dapat memfasilitasi warga belajar
berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan
masing-masing warga belajar, baik akademik maupun non-
akademik. Program ini disusun oleh tim Tutor dengan melibatkan
orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang diperhatikan
dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana warga
belajar dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan
dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi
fokus utama lainnya sehingga warga belajar mampu belajar hal
positif dari lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari
lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying.
Adapun pelayanan yang dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Pelayanan Inklusif di . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
64
No Nama Program Bentuk Pelaksanaan Pelaksana
1 Program Individual learning
Pembelajaran dengan penyesuaian kecepatan dan Tutor mata
proses belajar melalui penyesuaian kedalaman pelajaran
materi pembelajaran, bentuk penugasan dan 1 Tutor
bentuk evaluasi berdasarkan tingkat kesulitan pendamping
belajar akibat keterbatasan yang dimiliki
Pendamping khusus pemantau perkembangan
belajar
2 Program pendampingan sebaya
65
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
1. Komponen Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk
memetakan dan merencanakan proses pembelajaran secara
rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi Tutor
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat
pada Warga belajar yang tetap mengusung kegiatan
pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi
Warga belajar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan rencana pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar Warga Belajar.
3. Memudahkan Tutor dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
2. Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
Rencana pembelajaran UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO terdiri dari silabus/ Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dan rencana pelaksanaan pembelajaran/ Modul Ajar
yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan mudah
dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga melalui rencananya seorang Tutor bisa
memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan
efisien.
Silabus/ Alur Tujuan Pembelajaran UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO dibuat dalam bentuk matriks yang
memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian dan sumber belajar.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan
capaian pembelajaran yang berfungsi mengarahkan Tutor
66
dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah
dan terukur.
3. Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Alur pembelajaran mendapatkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan
pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu yang
meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk
mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan
kedalaman setiap konten.
Materi ajar merupakan materi esensial yang telah
disusun pada alur tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun rencana
pelaksaanaan pembelajaran. Penilaian merupakan penilaian
otentik yang memadukan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran. Sumber
belajar dipilah sesuai kebutuhan warga belajar dan
merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis
lingkungan, dan mendukung pembelajaran yang kontekstial
dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Modul AJar
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO disusun dalam
bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat
tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan
pembelajaran, aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan
penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan
tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian
dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas Warga belajar yang menarik dan
menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang kontekstual
dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik Warga belajar
67
serta mampu mengakomodir minat bakat warga belajar.
Dalam kegiatan pembelajaranpun diintegrasikan
penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu,
dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon warga
belajar sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama
proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian
RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas kekurangan dan
kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang
hidup dan dinamis.
B. Peraturan Akademik
1. Kriteria Kenaikan Kelas/ Kenaikan Tingkat
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran, dengan menpedomani nilai rapor yang diperoleh
warga belajar pada semester I dan II atau Nilai akhir modul.
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai
kokurikuler/terstruktur, nilai tugas dan nilai tes akhir
semester, nilai tes tersebut kemudian diolah untuk mencari
nilai rata-rata setiap warga belajar dan setiap mata pelajaran.
Berikut ini kriteria kenaikan kelas di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024.
Kenaikan tingkatan dan kelulusan merupakan bagian
dari penilaian oleh satuan pendidikan. Kenaikan tingkatan
pada jenjang SMP dilakukan, jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
1. Telah menempuh dan tuntas keseluruhan mata pelajaran
Memiliki sikap perilaku baik; dan
2. Mengikuti ujian kenaikan tingkatan dengan kriteria:
68
a. Nilai mata pelajaran ujian kenaikan tingkatan minimal
sama dengan KKTP/KKM;
b. Paling banyak terdapat tiga mata pelajaran yang nilai
ujian kenaikan tingkatan di bawah KKTP/KKM; dan
c. KKTP/KKM nilai ujian kenaikan tingkatan adalah rerata
nilai KKTP/KKM dari modul 1 sampai dengan modul 5.
KKTP/KKM nilai ujian kenaikan tingkatan merupakan
bilangan bulat.
d. Penentuan warga belajar yang naik kelas dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui rapat majelis Tutor dengan
mempertimbangkan kriteria yang telah ditetapkan
e. Warga belajar yang dinyatakan naik kelas, rapornya
dituliskan naik kelas
f. Warga belajar yang tidak naik kelas harus mengulang
dikelasnya.
2. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Warga
Belajar
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar, bentuk penilaian yang dilakukan di .
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO .
a. Pendidikan
a. Penilaian harian
Penilaian harian merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik secara periodik untuk menilai atau
megukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih
Bentuk Penilaian harian selain tertulis dapat juga
secara lisan, praktek/ perbuatan, tugas dan produk
Frekuensi dan bentuk penilaian harian dalam satu
semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan
keluasan dan kedalaman materi
69
b. Ulangan Tengah Semester / Modul
Ulangan tengah semester / ujian modul merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi wbelajar setelah
meliputi melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran
Bentuk UTS selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktek/perbuatan tugas dan produk
c. Ulangan Akhir Semester/ Akhir Modul
Ulangan akhir semester/ Akhir modul adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian, kompetensi warga belajar di akhir
semester satu
Bentuk UAS / akhir modul selain tertulis dapat juga
secara lisan, praktek/perbuatan, tugas dan produk
d. Pelaporan Hasil Belajar
Untuk mengetahui perkembangan belajar warga
belajar, pada setiap akhir semester disusun laporan hasil
belajar warga belajar dengan mencari rata-rata nilai ujian
modul (UM) atau nilai tengah semester, dan nilai akhir
modul (AM) atau nilai semester, dengan rumus sebagai
berikut:
UM +Tugas+(2 x UAM )
Nilai Rapor= =…
4
3. Pelaksanaan Program Remedi dan Pengayaan
Program remedial dilaksanakan untuk warga belajar yang
dinyatan tidak mencapai ketuntasan atau nilainya mencapai
KKTP/KKM, prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada akhir
KD/Penilaian harian, harus diremedial paling lambat
seminggu setelah penilaian harian
b. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada mata
pelajaran tertentu di akhir semester pada rapor ditulis
70
dengan pensil serta harus diremedial paling lambat satu
minggu setelah permulaan satuan pendidikan oleh Tutor
yang bersangkutan
c. Warga belajar yang dinyatakan tidak tuntas pada semester I
dan II dan tidak naik kelas, pada rapor di tulis dengan
pena/ bollpoint dan tidak perlu dilakukan remedial
Sedangkan program pengayaan dilakukan bagi warga
belajar yang memiliki kemampuan lebih, pelaksanaannya
sesuai dengan program yang telah disusun oleh Tutor.
4. Mutasi dan Pindah Jalur
1. Mutasi
a. Pendidikan
Warga belajar dari . atau SKB dapat diterima di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa
Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi
Selatan dengan ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan
tertulis dalam buku laporan hasil belajar (rapor)
terakhir warga belajar yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan
dasar penempatan pada paket kompetensi UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan .
3) Warga belajar dari ./SKB yang memiliki laporan hasil
belajar dengan kurikulum lama dapat ditempatkan
pada paket kompetensi seperti pada butir 3) di atas.
Warga belajar UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Desa Tingaraposi Kecamatan
Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan dapat mutasi ke
./SKB lain dengan mengikuti ketentuan satuan
pendidikan yang dituju.
2. Pindah Jalur
71
a. Warga belajar pada jalur pendidikan formal SMP dapat
diterima di UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Desa Tingaraposi Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo
Sulawesi Selatan sesuai dengan tingkatan SMP dengan
ketentuan:
1) Menunjukkan surat keterangan dari sekolah asal dan
tertulis dalam buku laporan hasil belajar (rapor) terakhir
warga belajar yang bersangkutan.
2) Laporan hasil belajar pada sekolah asal dijadikan dasar
penempatan pada paket kompetensi dan tingkatan
sesuai dengan tingkatan program yang dituju di UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Desa Tingaraposi
Kecamatan Maniangpajo Kab. wajo Sulawesi Selatan .
3) Warga belajar dari pendidikan formal SMP yang memiliki
laporan hasil belajar dengan kurikulum lama dapat
ditempatkan pada paket kompetensi seperti pada butir 2)
di atas.
5. Kriteria Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Adapun indikator kelulusan warga belajar dari satuan
pendidikan adalah sebagai berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang
dibuktikan dengan nilai rapor paket kompetensi semester 1
sampai dengan paket kompetensi semester 2;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
3) Lulus ujian pendidikan kesetaraan
6. Target dan Program Peningkatan Kualitas Lulusan Yang
Akan Dicapai
Target kelulusan warga belajar di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024 ini
adalah 100%. Adapun Program Satuan pendidikan dalam
Meningkatkan Kualitas Lulusan, adalah sebagai berikut :
72
1) Mengefektifkan pembelajaran
2) Menyediakan layanan khusus bagi warga belajar yang
mengalami kesulitan belajar/ Tutorial.
3) Membahas soal-soal US tahun sebelumnya.
6. Ketuntasan Belajar
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM) untuk
Semua Mata Pelajaran pada Setiap Tingkatan Kelas
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
warga belajar. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
Warga belajar mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM). KKTP/KKM harus
ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun
besarnya jumlah warga belajar yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik
dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran.
Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil
empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan
untuk menentukan ketuntasan belajar warga belajar jika
diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir
sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlah warga belajar yang melebihi nilai 6,0 sesuai
proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik
untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang
belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui ketuntasan belajar minimal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM) ditetapkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah Tutor
mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
73
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum KKG secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KKTP/KKM. Kriteria
ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal
100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional
diharapkan mencapai minimal 80. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target
nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Ketuntasan Belajar minimal menjadi acuan bersama
pendidik, Warga Belajar, dan orang tua Warga Belajar. Oleh
karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di satuan pendidikan berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh
Warga belajar dan atau orang tuanya. Ketuntasan Belajar
Minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar Warga
Belajar.
a. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKTP/KKM)
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
Warga belajar sesuai kompetensi dasar mata pelajaran
yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKTP/KKM yang
ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang
tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam
bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
pengayaan;
2) Sebagai acuan bagi Warga belajar dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi
dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKTP/KKM yang
74
harus dicapai dan dikuasai oleh Warga Belajar. Warga
belajar diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam
mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi
KKTP/KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,
Warga belajar harus mengetahui KD-KD yang belum
tuntas dan perlu perbaikan;
3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang
dilaksanakan di Satuan Pendidikan. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat
dilihat dari keberhasilan pencapaian KKTP/KKM sebagai
tolak ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD
berdasarkan KKTP/KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap
mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara
perbaikan dalam proses pembelajaran maupun
pemenuhan sarana-prasarana belajar di Satuan
Pendidikan;
4) Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
Warga belajar dan antara satuan pendidikan dengan
masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKTP/KKM
merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara
pendidik, Warga Belajar, pimpinan satuan pendidikan,
dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian
KKTP/KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran
dan penilaian. Warga belajar melakukan upaya
pencapaian KKTP/KKM dengan proaktif mengikuti
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas
yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu
dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi
putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya
75
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan
penilaian di Satuan Pendidikan;
5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui
KKTP/KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian
KKTP/KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program
pendidikan. Satuan pendidikan dengan KBM yang tinggi
dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat
menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.
b. Analisis Ketuntasan Belajar Minimal
Pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal perlu
dianalisis untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan
hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diperlukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam
pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil
analisis juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan
penetapan KKTP/KKM pada semester atau tahun
pembelajaran berikutnya.
Analisis pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal
bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian
KKTP/KKM yang telah ditetapkan. Setelah selesai
melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan
analisis pencapaian KKTP/KKM. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil
pencapaian Warga belajar SMP terhadap KKTP/KKM yang
telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk
meningkatkan Ketuntasan Belajar Minimal pada semester
76
atau tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian
Ketuntasan Belajar Minimal dilakukan berdasarkan hasil
pengolahan data perolehan nilai setiap Warga belajar per
mata pelajaran.
77
1) Penetapan KKTP/KKM merupakan kegiatan pengambilan
keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif
dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan
melalui professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di Satuan
Pendidikannya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan
dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan
penetapan kriteria yang ditentukan;
2) Penetapan nilai Ketuntasan Belajar Minimal dilakukan
melalui analisis ketuntasan belajar minimal setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar dan standar kompetensi
3) Ketuntasan Belajar Minimal setiap Kompetensi Dasar
(KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat
dalam Kompetensi Dasar tersebut. Warga belajar
dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk
seluruh indikator pada KD tersebut;
4) Ketuntasan Belajar Minimal setiap Standar Kompetensi
(SK) merupakan rata-rata KKTP/KKM Kompetensi Dasar
(KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
5) Ketuntasan Belajar Minimal mata pelajaran merupakan
rata-rata dari semua KKTP/KKM-SK yang terdapat dalam
satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
Warga Belajar;
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik
untuk membuat soal-soal ulangan, baik Penilaian harian
(UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan
78
Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas
harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian
indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak
perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan,
karena semuanya memiliki hasil yang setara;
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar
dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal.
79
1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap
indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi
yang harus dicapai oleh warga belajar. Suatu indikator
dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila
dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-
kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
a) Tutor yang memahami dengan benar kompetensi yang
harus dibelajarkan pada warga belajar;
b) Tutor yang kreatif dan inovatif dengan metode
pembelajaran yang bervariasi;
c) Tutor yang menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan;
d) Warga belajar dengan kemampuan penalaran tinggi;
e) Warga belajar yang cakap/terampil menerapkan
konsep;
f) Warga belajar yang cermat, kreatif dan inovatif dalam
penyelesaian tugas/pekerjaan;
g) waktu yang cukup lama untuk memahami materi
tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan
kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang
tinggi agar warga belajar dapat mencapai ketuntasan
belajar.
2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing
Satuan Pendidikan.
a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang harus dicapai warga belajar
seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan
untuk proses pembelajaran;
80
b) Ketersediaan tenaga, manajemen satuan pendidikan,
dan kepedulian stakeholders satuan pendidikan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila
Satuan pendidikan mempunyai sarana prasarana yang
cukup untuk melakukan percobaan, dan Tutor mampu
menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya
dukungnya rendah apabila satuan pendidikan tidak
mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau
Tutor tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan
baik.
3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata warga belajar di
Satuan pendidikan yang bersangkutan. Penetapan intake
di kelas I dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan Warga belajar baru, sedangkan penetapan
intake di kelas berdasarkan kemampuan Warga belajar di
kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKTP/KKM
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu
dibuat skala penilaian yang disepakati oleh Tutor mata
pelajaran.
Tabel 4.4
Contoh Penetapan KKTP/KKM
81
Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3
Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1
Intake Warga Belajar Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1
82
menggunakan KKTP/KKM muatan pelajaran paling
rendah/minimal. KBM terendah 65 (100 – 65 = 35 / 3 =
11,7 ), angka tiga pada rumus diperoleh dari jumlah
predikat selain D (A, B dan C) maka panjang interval = 11,7
atau 12, sedangkan Predikatnya sebagai berikut:
Tabel 4.6
Rentangan Nilai dan Predikat UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
KBM : 75
No Predikat Rentangan Nilai
1 Predikat A (Sangat Baik) 90 < A ≤ 100
83
Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati
mencakup perilaku antara lain: jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, Tutor, dan
tetangga, dan negara.
Penilaian Sikap pada UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah sebagai
berikut;
Tabel 4.7
Sikap pada KI-1, KI-2 di . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Sikap Indikator
Sikap pada KI-1 dan Indikatornya
Ketaatan beribadah Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianut.
Mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan
ibadah bersama.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan
Satuan Pendidikan.
Melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, seperti
shalat dan puasa.
Merayakan hari besar agama.
Melaksanakan ibadah tepat waktu.
Berperilaku Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan
bersyukur. alam semesta.
Menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman.
Tidak mengeluh.
Selalu merasa gembira dalam segala hal.
Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
Suka memberi atau menolong sesama.
Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.
Menerima perbadaan karakteristik sebagai anugerah
Tuhan.
Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
Berterimakasih atas pemberian orang lain.
Berdoa sebelum dan Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
sesudah melakukan Berdoa sebelum dan sesudah makan.
kegiatan. Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
Mengingatkan teman untuk selalu berdoa.
Toleransi dalam Tindakan yang menghargai perbadaan dalam
beribadah beribadah.
Menghormati teman yang berbeda agama.
Berteman tanpa membedakan agama.
Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.
Menghormati hari besar keagamaan lain.
Tidak menjelekan agama lain.
Indikator
Sikap
Sikap pada KI-2 dan Indikatornya
Jujur Tidak berbohong
Merupakan perilaku Tidak mencontek
yang didasarkan Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan pendidik,
padaupaya yang tanpa menjiplak tugas orang lain.
menjadikan dirinya Mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek.
84
sebagai orang yang Mengatakan yang sesungguhnya apa yang terjadi
selalu dapat atau yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
dipercaya, selaras Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
dalam perkataan Mengembalikan barang yang dipinjam atau
dan tindakan. ditemukan
Mengemukakan pendapat sesuai apa yang
diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat
teman.
Mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang
dirasakan di Satuan Pendidikan.
Membuat laporan kegiatan kelas secara terbuka
(transparan)
Disiplin Mengikuti peraturan yang ada di Satuan
Merupakan Pendidikan.
tindakan yang Tertib dalam melaksanakan tugas
menunjukkan Hadir di Satuan pendidikan tepat waktu
perilaku tertib dan Masuk kelas tepat waktu
patuh pada berbagai Memakai pakaian seragam lengkap dan rapi.
ketentuan atau Tertib mentaati peraturan Satuan Pendidikan.
peraturan. Melaksanakan piket kebersihan kelas.
Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat
waktu.
Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik.
Membagi waktu belajar dan bermain dengan baik.
Mengambil dan mengembalikan peralatan belajar
pada tempatnya
Tidak pernah terlambat masuk kelas.
Tanggung jawab Menyelesaikan tugas yang diberikan
Merupakan sikap Mengakui kesalahan
dan perilaku Warga Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya
belajar untuk Melaksanakan peraturan Satuan pendidikan
melakukan tugas dengan baik.
dan kewajibannya, Melaksanakan tugas/pekerjaan rumah dengan
yang seharusnya baik.
dilakukan terhadap Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat
diri sendiri, waktu.
masyarakat, Mengakui kesalahan dan tidak melempar kesalahan
lingkungan, negara, kepada teman.
dan Tuhan Yang Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Satuan
Maha Esa. Pendidikan
Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah
dalam kelompok di kelas/Satuan Pendidikan.
Membuat laporan setelah selesai kegiatan.
Santun Menghormati orang lain dengan cara berbicara yang
Merupakan perilaku baik.
hormat kepada Menghormati pendidik, pegawai Satuan Pendidikan,
orang lain dengan dan orang yang lebih tua.
bahasa yang baik. Berbicara dengan tutur kata yang halus, tidak
kasar.
Berpakaian rapi dan pantas.
Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah dan tidak marah-marah.
Mengucapkan salam ketika bertemu pendidik,
teman dan orang-orang di Satuan Pendidikan.
Menunjukkan wajah ramah, bersahabat dan tidak
cemberut.
Mngucapkan terimakasih bila menerima bantuan
dalam bentuk jasa atau barang dari orang lain .
Peduli Ingin tahu dan ingin membantu teman yang
Merupakan sikap kesulitan dalam pembelajaran, perhatian terhadap
dan tindakan yang orang lain.
selalu ingin Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Satuan
memberi bantuan Pendidikan, misal mengumpulkan sumbangan
kepada orang lain untuk membantu yang sakit atau kemalangan.
atau masyarakat Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
85
yang membawa/tidak memiliki.
membutuhkan. Menolong teman yang sedang kesulitan
Menjaga keasrian, keindahan dan kebersihan
lingkungan Satuan Pendidikan.
Melerai teman yang berselisih/bertengkar.
Menjenguk teman atau pendidik yang sakit.
Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas
dan lingkungan Satuan Pendidikan.
Percaya diri Berani tampil di depan kelas
Berani mengemukakan pendapat
Berani mencoba hal baru
Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik
atau masalah
Mengajukan diri sebagai ketua kelas atau
penTutors kelas lainnya.
Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau
soal di papan tulis.
Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
Mengungkapkan kritikan yang membangun
terhadap karya orang lain.
Memberikan argumen yang kuat untuk
mempertahankan pendapat.
86
Tutor mengumpulkan data dari hasil penilaian sikap
yang dilakukan oleh Tutor mata pelajaran lainnya,
kemudian merangkum menjadi deskripsi (bukan angka atau
skala). Warga belajar yang berperilaku menonjol sangat baik
diberi penghargaan, sedangkan Warga belajar yang
berperilaku kurang baik diberi pembinaan. Penilaian sikap
spiritual dan sosial dilaporkan kepada orangtua dan
pemangku kepentingan sekurang-kurangnya dua kali dalam
satu semester. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi
deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor Warga
Belajar. Dilaporkan juga pada saat ditemukan ada sikap
spiritual atau sikap sosial yang menonjol perlu diberi
pembinaan.
c. Prosedur Penilaian Sikap
Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal
berikut:
1) Mengamati perilaku warga belajar pada saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran.
2) Mencatat sikap dan perilaku warga belajar, yang sangat
baik, baik, cukup, dan perlu bimbingan.
3) Menindaklanjuti hasil pengamatan
Gambar 4.1
Skema Penilaian Sikap
88
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis
yang diberikan pendidik secara lisan dan Warga belajar
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes lisan
bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat,
mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan
pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan
berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah
pelaksanaan tes lisan sebagai berikut:
a) Melakukan analisis KD.
b) Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
c) Membuat pertanyaan atau perintah.
d) Menyusun pedoman penilaian
e) Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan
3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada Warga belajar
untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi Warga
belajar memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.
Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat
dilakukan di Satuan Pendidikan, di rumah, atau di luar
Satuan Pendidikan.
Gambar 4.2
Skema Penilaian Pengetahuan
89
3. Uraian tentang Jenis, Teknik, dan Prosedur Penilaian untuk
Ranah Keterampilan
a. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan
teknik penilain kinerja, penilaian proyek, dan portofolio.
Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang
skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
b. Teknik dan Prosedur Penilaian Keterampilan
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) adalah
penilaian yang menuntut Warga belajar untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian
kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau
produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk
disebut penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan
kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada
proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain sepak
bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain
peran, dan membaca puisi.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengolahan data, dan pelaporan.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil
penilaian, penghargaan, dan karya Warga belajar dalam
bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan
90
(reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada
akhir periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik
bersama-sama dengan Warga belajar dan selanjutnya
diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan
dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik
perkembangan Warga Belajar.
Gambar 4.3
Skema Penilaian Keterampilan
92
Matrik Kalender Pendidikan . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
93
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (.)
AT-TARIQ
Mantirai Indah Nagari Pulakek Koto Baru Kec. Sungai Pagu
Kabupaten WAJOHP/WA. 081372993280
Jln. Raya Bariang rao-rao-Muaralabuh NPSN:P9984743 Kode Pos 27776
Hari Efektif Sekolah Semester Gnjill 125 Hari Hari Efektif Sekolah Semester Genap : 114
Minggu Pembelajaran Efektif Semester Ganjil: Minggu Pembelajaran Efektif Smt Genap:
20 Minggu 19 Minggu
Hari Belajar Efektif Semester Ganjil: 113 Hari Hari Belajar Efektif Semester Genap : 103
Hari
94
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan waktu tahun pelajaran di setiap satuan
pendidikan dimulai pada setiap awal tahun pelajaran. Untuk
Tahun Pelajaran 2023/2024 dimulai pada hari Senin tanggal 10
Juli 2023 dan berakhir pada tanggal 12 Juni tahun 2024.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Rincian Minggu Efektif
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan. Jumlah minggu efektif pada
semester I tahun Pelajaran 2023-2024 adalah 20 minggu yang
dimulai pada hari Senin tanggal 10 Juli 2023 dan berakhir
pada hari Sabtu tanggal 16 Desember 2023. Untuk Semester II
minggu efektif adalah 19 minggu kegiatan pembelajaran
dimulai pada hari Senin tanggal 2 Januari 2024 dan berakhir
pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2024. Jumlah hari belajar
efektif selama tahun pelajaran 2023/2024 adalah 196 hari,
yang terdiri atas semester I 109 hari dan semester II 87 hari
termasuk ujian.
Tabel 4.10
Minggu Efektif Pada Semester I Tahun 2023/2024
Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No. Bulan Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Juli 5 Minggu 3 Minggu 2 Minggu
2 Agustus 5 Minggu 5 Minggu -
3 September 5 Minggu 5 Minggu -
4 Oktober 5 Minggu 5 Minggu -
5 November 5 Minggu 5 Minggu -
6 Desember 5Minggu 3 Minggu 2 Minggu
Jumlah 30 Minggu 26 Minggu 4 Minggu
95
Tabel 4.11
Minggu Efektif Pada Semester II Tahun 2023/2024
Jumlah
Jumlah Jumlah Minggu
No. Bulan Minggu
Minggu Tidak Efektif
Efektif
1 Januari 5 Minggu 5 Minggu -
2 Februari 5 Minggu 5 Minggu -
3 Maret 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
4 April 5 Minggu 4 Minggu 1 Minggu
5 Mei 5 Minggu 5 Minggu -
6 Juni 5 Minggu 3 Minggu 2 Minggu
Jumlah 30 Minggu 26 Minggu 4 Minggu
96
Berikut rincian hari belajar efektif di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO tahun pelajaran 2023/2024
Tabel 4.12
Rincian Hari belajar Efektif Semester I
. UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Hari
Jum’at
Selasa
Kamis
Senin
Sabtu
Rabu
No Bulan JML Ket
1. Juli 3 3 2 3 3 3 17
2. Agustus 4 5 5 4 4 4 26
3. September 3 3 3 2 4 4 19
4. Oktober 3 3 3 3 4 4 20
5. November 4 4 4 4 4 4 24
6. Desember 1 1 1 1 2 1 7
Jumlah 18 19 18 17 21 20 113
Tabel 4.13
Rincian Hari Belajar Efektif Semester II
. UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Hari
Jum’at
Selasa
Kamis
Senin
Sabtu
Rabu
1. Januari 4 4 5 4 4 4 25
2. Februari 4 4 4 4 4 3 23
3. Maret 2 2 2 2 3 4 15
4. April 2 2 3 3 2 2 14
5. Mei 3 3 3 2 3 2 16
97
6. Juni 1 2 2 2 2 1 10
Jumlah 16 17 19 17 18 16 103
Tabel 4.14
Rincian Waktu Pembelajaran Efektif . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024
JUMLAH HARI
98
5, 12, 19, 26 Hari Minggu
November 2023
1 - 2 November 2023 Pelaksanaan ANBK
Tahap II
Hari Belajar Efektif
1-16 Desember 2023
3, 10, 17, 24, 31 Hari Minggu
Desember 2023
4 - 9 Desember 2023 Penilaian Akhir
Des 7 - Semester I
16 Desember 2023 Pembagian rapor
99
1 Mei 2024 Hari buruh
UAS SMP/Paket B dan
2 – 11 Mei 2024
UAS SD/Paket A
9 Mei 2024 Kenaikan Isa Al Masih
101
BAB V
A. Pendampingan Evaluasi
Pendampingan evaluasi UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan
untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala
Satuan pendidikan dan Tutor yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
Berikut ini rencana pendampingan evaluasi yang
dilakukan oleh UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO pada
tahun pelajaran 2023/2024 adalah:
Tabel 5.1
Rencana Pendampingan Evaluasi . UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO
Tahun Pelajaran 2023/2024
No Kriteria Pendampingan Pelaksanaan Evaluasi
1. Menganalisis 1.
Melakukan Coaching dan Pada akhir
konteks analisis SWOT mentoring semester dengan
karakteristik berdasarkan mengidentifikasi
satuan pendidikan EDS kekuatan dan
2. Mengumpulkan kelemahannya.
informasi
tentang potensi
Satuan
pendidikan
2. Merumuskan Visi, Merumuskan Coaching, Pada akhir tahun
Misi dan Tujuan konsep berpusat pelatihan dan pelajaran dengan
Satuan Pendidikan pada Warga belajar mentoring menganalisis
kesesuaian antar
tiap aspek
3. Menentukan Analisis SWOT Coaching dan Pada setiap bulan
pengorganisasian berdasarkan hasil – mentoring dan akhir semester
pembelajaran hasil tes diagnotis dengan
dan hasil interview memerikasahasil
serta wawancara yang telah
dirumuskan dan
hasil identifikasi
masalahnya
4. Menyusun rencana Melakukan Coaching dan Setiap mingguan
pembelajaran pendampingan mentoring dan awal semester
terbimbing Tutor dengan
102
dalam Menyusun mengidentifikasi
rencana ketercapaian
pembelajaran rencana
pembelajaran
B. Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi ditekankan pada prinsip
reflektif dan pengembangan diri bagi Tutor, serta menggunakan
alat penilaian yang jelas dan terukur. evaluasi dirancang sesuai
kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Satuan pendidikan
dan/atau Tutor yang berkompetensi berdasarkan hasil
pengamatan atau evaluasi. Proses evaluasi dilakukan melalui
Program Regular Supervisi administrasi, pembelajaran serta
pelaksanaan kelompok kerja Tutor.
1. Supervisi pembelajaran.
Supervisi adalah suatu usaha menstimulir,
mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu
pertumbuhan Tutor-Tutor di Satuan pendidikan dan baik
secara individual maupun kolektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir
dan membimbing pertumbuhan tiap warga belajar secara
kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam
masyarakat demokrasi modern.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengawasan dan
pembimbingan yang dilakasanakan oleh kepala Satuan
pendidikan selaku Supervisor terhadap kegiatan pembelajaran
Tutor. Kegaiatan ini dilakukan oleh kepala satuan pendidikan
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO yaitu 2 kali
dalam satu tahun.
Aspek yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi
pembelajaran adalah :
a) Menyusun rencana supervisi pembelajaran Tutor
b) Melaksanakan supervisi pembelajaran Tutor
c) Merancang tindaklanjut supervisi pembelajaran Tutor
103
Tujuan dari pelaksanaan supervisi pembelajaran di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah sebagai
berikut ini :
1) Supervisi diselenggarakan dengan maksud membantu
Tutor mengembangkan kemampuannya, profesionalnnya
dalam memahami akademik, kehidupan kelas,
mengembangkan keterampilan mengajarnya dan
menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2) Supervisi diselenggarakan dengan maksud untuk
memonitor kegiatan proses belajar mengajar di Satuan
Pendidikan. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui
kunjungan kepala Satuan pendidikan ke kelas-kelas di
saat Tutor sedang mengajar, percakapan pribadi dengan
Tutor, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian murid-
muridnya.
3) Supervisi diselenggarakan untuk mendorong Tutor
menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-
tugas mengajarnya, mendorong Tutor mengembangkan
kemampuannya sendiri, serta mendorong Tutor agar ia
memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya
Berikut ini merupakan instrumen penilaian yang
dilakukan oleh . UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO :
Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
a. Menyiapkan fisik dan psikis warga
belajar dengan menyapa dan memberi
salam.
b. Menyampaikan rencana kegiatan baik,
individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
2. Motivasi
a. Mengajukan pertanyaan yang
menantang untuk memotivasi.
b. Menyampaikan manfaat materi
pembelajaran
3. Apersepsi
a. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai warga belajar
b. Mengaitkan materi dengan materi
pembelajaran sebelumnya
c. Mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan materi pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan informasi
4) Mengolah informasi
5) Mengkomunikasikan
b. Discovery /Inquiry Learning
1) Merencanakan pertanyaan,
masalah/ topik yang akan
diselidiki
2) Merencanakan prosedur/ langkah
pengumpulan dan data analisis
3) Mengumpulkan dan menganalisis
data
4) Menarik simpulan (jawaban/
penjelasan ringkas)
5) Berbagi informasi dan berdiskusi
untuk menemukan solusi
penyelesaian masalah
6) Presentasi hasil penyelesaian
masalah
c. Problem-based Learning (PBL)
1) Orientasi Warga belajar pada
masalah
2) Mengorganisa sikan Warga belajar
untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
d. Project-based Learning (PjBL)
1) Pertanyaan mendasar
106
Catata
No Ya Tidak
Aspek yang diamati: Pelaksanaan n
Pembelajaran
1 2 3 0
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan
perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi pengalaman belajar
Aktivitas Pembelajaran HOTS dan
4
Kecakapan Abad 21 (4C)
a. Creativity ( berfikir kreatif )
C. Kegiatan Penutup
Proses rangkuman, refleksi, dan
1.
tindaklanjut
a. Memfasilitasi dan membimbing Warga
belajar merangkum materi pelajaran.
b. Memfasilitasi dan membimbing Warga
belajar untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran
c. Melaksanakan tindaklanjut dengan
memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas perbaikan dan
pengayaan secara individu atau
kelompok.
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar
a. Melaksanakan Penilaian Sikap melalui
observasi
b. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
melalui tes lisan, tulisan
c. Melaksanakan Penilaian Keterampilan;
penilaian kinerja, projek, produk dan
portofolio
Jumlah Score :
Keterangan :
Predikat Nilai
Sangat Baik (SB) 91 – 100
Baik (B) 81 – 90
Cukup (C) 71 – 80
Kurang (K) ≤70
2. Supervisi Administrasi
Supervisi administasi dilakukan oleh kepala Satuan
pendidikan untuk mengidentifikasi profil kemampuan Tutor
dalam pembuatan rencana dan pelaksanaan pembelajaran,
serta penilaian dalam pembelajaran.
Kepala Satuan pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO melakukan supervisi administrasi Tutor pada
awal semester dan pada setiap 1 kali seminggu pada hari
Jum’at.
Aspek yang dilakukan dalam pelaksanaan supervisi
administrasi Tutor adalah :
a) Menyusun rencana supervisi administrasi Tutor
b) Melaksanakan supervisi administrasi Tutor
c) Merancang tindaklanjut supervisi administrasi Tutor
Tujuan dilaksanakan supervisi administrasi Tutor
adalah untuk meningkatkan kinerja dalam penyusunan
administrasi Tutor kelas dan Tutor bidang studi di . UPTD
SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
Skor
Keterangan
Komponen Administrasi
No Ketercapaian
Pembelajaran 4 3 2 1 0
109
3 Program Semester 1= kurang
5 Analisis SK/ KD
9 KKTP/KKM
10 Daftar Nilai
11 Daftar Kelas
13 Bahan Ajar
15 Bank Soal
16 Analisis ulangan
17 Program remedial
18 Program pengayaan
Jumlah
Skor Perolehan
Keterangan :
Skor Maksimal (72)
Nilai = Skor yang diperoleh
X x 100 % = ............ X 100 % = ..
Skor Maksimum 72
Ketercapaian :
91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang
110
3. Focus Discussin Group (FDG) dan Kelompok Kerja Tutor
(KKG)
Dalam peningkatan keprofesian Tutor di UPTD SMP
SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO selain dengan supervisi yang
dilakukan oleh kepala Satuan Pendidikan, Tutor – Tutor di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO juga mengikuti
kegiatan focus discussin group (FDG) dan kegiatan kelompok
kerja Tutor (KKG). Berikut ini penjelajsan kegiatan focus
discussin group (FDG) dan Kelompok Keja Tutor (KKG)
a. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus discussin
group (FDG), dilakukan minimal enam bulan sekali atau
sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang
berkompeten dan praktisi pendidikan.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Tutor (KKG) UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO yang dilaksanakan sesuai
program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
bulanan untuk pendampingan penyusunan atau revisi
alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini
merupakan pendampingan oleh Kepala Satuan pendidikan
dan Tutor yang berkompetensi.
C. Pengembangan Profesional
Pengembangan profesi Tutor adalah proses kegiatan dalam
rangka menyesuaikan kemampuan profesional Tutor dengan
tuntutan pendidikan dan pengajaran. Pengembangan profesi
Tutor di lingkungan pendidikan diarahkan pada kualitas
profesional, penilaian kinerja secara obyektif, transparan dan
akuntabilitas, serta memotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
prestasi.
Pengembangan profesi Tutor pada dasarnya adalah
peningkatan kualitas kompetensi Tutor. Beberapa dimensi utama
dalam kompetensi Tutor adalah kompetensi pedagogik,
111
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO mengadakan
program kegiatan pengembangan keprofesionalan diri majelis
Tutor sebagai berikut ini :
1) Pelatihan rutin
Pelatihan rutin yang dilaksanakan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah mengadakan pemecahan
masalah di kelas setiap satu bulan di akhir bulan pada hari
sabtu.
2) Pelatihan Klinikal
Pelatihan klinikal yang dilaksanakan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO adalah mengadakan bimbingan
teknik – teknik dan metode pembelajaran yang dilakukan di
kelas untuk meningkatkan pemahaman Warga belajar dalam
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan oleh UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO setiap akhir semester atau setelah
penilaian akhir semester.
D. Supervisi dan Pembinaan
1) Observasi
Observasi secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak.
teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya
adalah untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai
aspek-aspek dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-
kesulitan yang dihadapi oleh Tutor dalam usaha memperbaiki
proses belajar mengajar. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung
adalah:
1. Usaha-usaha dan aktivitas Tutor-warga belajar dalam
proses pembelajaran
112
2. Cara penggunaan media pengajaran
3. Reaksi mental para Warga belajar dalam proses belajar
mengajar
4. Keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi
materialnya.
Pelaksanaan observasi ini melalui beberapa tahap,
yaitu: (1) persiapan observasi ; (2) pelaksanaan observasi; (3)
penutupan pelaksanaan observasi ; (4) penilaian hasil
observasi; dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan
observasi ini, sebaiknya supervisor menggunakan instrumen
observasi tertentu, antara lain berupa evaluative check-list,
activity check-list.
2) Pemberian Feeback
Feeback diberikan sedemikian rupa sehingga Tutor
dapat memahami temuan, mengubah perilaku yang
teridentifikasi dan mempraktekkan panduan yang diberikan.
Seorang supervisor dalam melaksanakan feeback hasil
supervisi dilakukan sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
meliputi:
a) Penguatan kepada Tutor yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
b) Pemberian kesempatan kepada Tutor untuk mengikuti
program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
Secara umum ada dua metode pemberian feeback yang
efektif.
1) Verbal (lisan)
Pemberian komentar terhadap hasil pengamatan
proses pembelajaran secara langsung melalui tatap muka
tidak ada jarak atau peralatan yang digunakan. Metode ini
biasanya dilakukan dengan cara saling
113
berbicara/berdialog, wawancara, rapat, pidato, dan diskusi.
Selain itu, pemberian komentar juga dapat dilakukan
secara tidak langsung melalui perantara alat seperti
telepon, dan lain sebagainya karena adanya jarak si
pembicara dengan lawan bicara.
2) Nonverbal (tertulis),
Pemberian komentar terhadap hasil pengamatan
proses pembelajaran dengan perantaraan tulisan tanpa
adanya pembicaraan secara langsung dengan
menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat
dimengerti oleh penerima. Metode ini dapat berupa surat-
menyurat, sms, e-mail, foto pembelajaran, dan lain
sebagainya.
3) Pemberian Reward
Reward di Satuan pendidikan adalah imbalan jasa yang
diberikan oleh seseorang kepala Satuan pendidikan kepada
para pendidik dan tenaga kependidikan, karena tenaga kerja
tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran
demi kemajuan Satuan pendidikan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pemberian reward di UPTD SMP SATAP NEGERI 4
MANIANGPAJO diberikan kepada pendidik dan tenaga
kependidikan yang berprestasi di bidangnya masing-masing.
Manfaat dari reward yang diberikan kepala Satuan
pendidikan UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO
adalah :
1) Pendidik dan tenaga kependidikan di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO lebih produktif dalam
mengerjakan tupoksinya.
2) Meningkatkan rasa percaya diri para pendidik dan tenaga
kependidikan dalam menjalankan tupoksinya.
114
3) Meningkatnya kreatif pendidik dan tenaga kependidikan
dalam berkreasi sehingga tercapainya tujuan nasional
dalam pendidikan yaitu terciptanya pelajar Pancasila.
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumen Kurikulum Operasional di UPTD SMP SATAP
NEGERI 4 MANIANGPAJO ini disusun untuk menyamakan
persepsi Kepala Satuan Pendidikan, Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Warga Belajar, dan komite Satuan pendidikan
tentang seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO Selain itu,
dokumen ini juga dibuat sesederhana mungkin sehingga
penyelenggaraan pembelajaran pada Satuan pendidikan dapat
terlaksana dengan baik dan efektif, Untuk memastikan hak
Warga belajar tetap mendapatkan layanan pendidikan,
melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, Warga Belajar,
dan orang tua maka kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan Warga
belajar dan satuan pendidikan.
B. Saran
Kurikulum Operasional Satuan pendidikan yang dibuat
UPTD SMP SATAP NEGERI 4 MANIANGPAJO ini masih perlu
dikembangkan lebih komprehensif dengan mempertimbangkan
kemajuan teknologi dan kebutuhan Warga Belajar.
Pengembangan tetap mengacu kepada proses pembelajaran
kurikulum merdeka. Pelaksanaan dari rancangan kurikulum
operasional Satuan pendidikan pada tahun pelajaran 2023-2024
ini haruslah juga menjadi pedoman pada penyusunan
kurikulum operasional Satuan pendidikan pada tahun
berikutnya. Evaluasi pelaksanaan merupakan acuan untuk
menentukan bagian mana yang perlu tetap dipertahankan dan
bagian mana yang harus diperbaiki
116
117