Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional (UU 20, 2003).
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemeratan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9
tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumberdaya alam
Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
1. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Kurikulum Operasional SD-SMPN SATU ATAP BURNO disusun sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional
Sekolah (KOS) ini dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran
(CP) yang sudah disusun secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran berdasar Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sudah
disusun. Penyusunan Kurikulum Operasional SD-SMPN SATU ATAP BURNO ini
mengakomodir kebutuhan para pelajar mengembangkan kemampuan ketrampilan
abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking,
communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill).
2

Dalam Menyusun Kurikulum Operasional sekolah kita perlu untuk


menganalisis karakteristik peserta didik dan dalam hal ini adalah karakteristik
peserta didik di SD-SMPN SATU ATAP BURNO. Karakteristik peserta didik
dapat diartikan keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan yang dimiliki peserta
didik sebagai hasil dari pembawaandan lingkungan, sehingga menentukan
aktivitasnya dalam mencapai cita-citaatau tujuannya. Informasi terkait karakteristik
peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan dalam perancangan
pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Ardhana dalam Asri
Budiningsih (2017: 11). Karakteristik peserta didik adalah salah satu variabel dalam
desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang
pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek-aspek lain yang ada
pada diri mereka seperti kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan
ciri-ciri jasmani serta emosional siswa yang memberikan dampak terhadap
keefektifan belajar.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman atas
karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk mengenali ciri-ciri dari setiap peserta
didik yang nantinya akan menghasilkan berbagai data terkait siapa peserta didik
dan sebagai informasi penting yang nantinya dijadikan pijakan dalam menentukan
berbagai metode yang optimal guna mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar
yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan assesmen yang tepat bagi
peserta didik. Atas dasar ini sebenarnya karakteristik peserta didik harus menjadi
perhatian dan pijakan pendidik dalam melakukan seluruh aktivitas pembelajaran.
Karakteristik peserta didik meliputi: etnik, kultural, status sosial, minat,
perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan
emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral dan spiritual, dan
perkembangan motorik.
Sebagian besar peserta didik di SD-SMPN SATU ATAP BURNO terdiri
dari suku Jawa dan sebagian kecil suku Madura. Status sosial sebagian besar berasal
dari keluarga menengah kebawah. Beberapa peserta didik laki-laki juga bekerja
membantu orang tuanya dengan mencari rumput di Hutan untuk memberi makan
ternak di rumahnya karena sebagian besar orang tua bekerja sebagai peternak dan
3

petani. Minat belajar peserta didik sebagian besar pada kegiatan yang berhubungan
dengan fisik, dan tidak memungkiri olahraga adalah mata pelajaran favorit di
sekolah kami. Perkembangan kognitif peserta didik sebagian besar masih dalam
tahap operasional konkret masih sulit untuk dikembangkan menuju tahap
operasional formal yang seharusnya usia anak SMP berada pada tahapnn itu. Hal
ini dikarenakan kemampuan awal dan materi prasyarat siswa memasuki SMP masih
kurang sehingga pendidik mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan
capaian pembelajaran di SMP.
2. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
SD-SMPN SATU ATAP BURNO merupakan sekolah menengah pertama
yang terletak di daerah pegunungan tepatnya di Desa Burno Dusun Krajan II. Letak
sekolah kami berada di belakang SD Burno 01 yang terdiri dari 2 ruang kelas, 1
Lab IPA, 1 ruang kantor, dan 1 ruang serbaguna yang difungsikan sebagai kelas
karena belum adanya ruang kelas baru. Sampai akhir tahun pelajaran 2021 – 2022
jumlah guru dan tenaga kependidikan di sekolah kami ada 11 orang dengan rincian
8 guru yaitu 1 PNS 2 PPPK dan 5 GTT. Untuk tenaga kependidikan berjumlah 3
orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 tenaga TU, dan 1 penjaga sekolah.
Sekolah kami tergolong sekolah yang sedang berkembang karena sebelumnya kami
mempunyai kekurangan guru yang berakibatkan kegiatan pembelajaran yang
terjadi kurang ideal. Dan setelah pengangkatan PPPK, guru kami bertambah 2 untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PJOK.
3. Analisis Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana di sekolah kami masih belum lengkap dalam segi
Gedung/bangunan. Kekurangannya terletak pada ruang kelas karena kami masih
mempunyai 2 ruang kelas dan 1 kelas lain menggunakan ruang serbaguna. Selain
ruang kelas kami juga masih kekurangan dalam hal ruang perpustakaan karena saat
ini Gedung perpustakaan kami masih memanfaatkan Gedung LAB IPA. Semoga
untuk selanjutnya sekolah kami bisa mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan dalam bidang sarana dan prasarana untuk meningkatkan proses
kegiatan belajar di sekolah yang dampaknya bisa meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada sekolah.
4

4. Analisis Lingkungan Pendidikan


Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, SD-SMPN SATU ATAP
BURNO sebagai satuan pendidikan yang diminati mayoritas masyarakat sekitar,
dengan potensi wilayah/letak yang strategis di Desa Burno dan memiliki beberapa
kekuatan diantaranya potensi wilayahnya yang subur dan banyak tempat wisata di
sekitarnya. Selain kekuatan/ kelebihan SD-SMPN SATU ATAP BURNO juga
mempunyai beberapa kelemahan yaitu: 1) sarana pendukung untuk pengembangan
potensi/skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar
SNP);dan 2) laboratorium IPA yang kurang representatif; 3) ruang kelas dan ruang
perpustakaan yang tidak ada, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat warga
sekolah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan prestasiyang pernah diperoleh baik
itu akademik maupun non-akademik.
Masyarakat di sekitar SD-SMPN SATU ATAP BURNO sebagian besar adalah
peternak, petani, dan wiraswasta. Sebagai sekolah yang berada pada lingkungan
pedesaan dan input pesertadidik yang mayoritas dari dalam desa itu sendiri, maka
profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi mengkreasi ide
dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi wisata dan
wirausaha. Wisata wirausaha tersebut diantaranya adalah kerajinan batik, dan
kuliner khas daerah. Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut, SD-SMPN
SATU ATAP BURNO mengadakan kerjasama dengan beberapa pihak seperti
BUMDES Desa Burno untuk meningkatkan ketranpilan anak anak di Desa Burno
khususnya peserta didik sekolah kami.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didikagar
menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0,dengan
tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila
serta mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SD-SMPN SATU
ATAP BURNO menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan budaya lokal daerah setempat.
Peserta didik SD-SMPN SATU ATAP BURNO diharapkan mempunyai life
skill yang berguna danmampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia
Pendidikan. Sehingga harapan dari Pemerintah untuk mencetak generasi yang
mampu berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah satu upaya
5

untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi


pada pesertadidik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah satu karya
yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis dan
berkebhinekaanglobal. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia,
yang mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
Pembelajaran di SD-SMPN SATU ATAP BURNO yang terintegrasi
dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik yang yang bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif,
inovatif yang mampu mengrekasikan ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah
yang tetap berakar pada budaya bangsa.
5. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
Pada tahun ajaran baru 2023 - 2024 , SD-SMPN SATU ATAP BURNO
bekerja sama dalam bidang Pendidikan dengan BUMDES Burno dengan
memberikan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang merajut, membatik dan seni
tari kepada peserta didik. Hal ini dilakukan untuk membangun potensi, bakat, dan
minat peserta didik di daerah Burno untuk melestarikan budaya setempat. Kegaitan
ini dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan dengan kegiatan sekolah.
6. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan
Seluruh pembiayaan yang berhubungan dengan kegiatan yang berlangsung di
sekolah berasal dari dua sumber dana yaitu BOSREG yang berasal dari
Pemerintah Pusat dan BOSDA yang berasal dari Pemerintah Kabupaten
Lumajang. Seluruh kegiatan pembiayaan terangkum dalam RKAS yang dibuat
setiap awal tahun.

B. LANDASAN
Landasan hukum penyusunan dan pengembangan KOS tahun pelajaran
2023/2024 , adalah sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2) Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
6

3) Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembang


KTSP;
4) Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ektrakurikuler;
5) Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan
6) Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
7) Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8) Permendikbud No. 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
9) Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasinal
Pendidikan Indonesia, sebagaimana telah di ubah dalam Peraturan
Pemerintah No. 4 Tahun 2022
10) Kepmen 028/H/KU Tahun 2021 Tentang Capaian Pembelajaran
(CP)
11) Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/ 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Revisi Juni
12) Keputusan Kepala BSKAP No. 009/H/KR/ 2022 Tentang Dimensi
dan Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
13) Permendikbud No.5 Th 2022 tentang Standar Kopetensi Lulusan
14) Permendikbud No.7 Th 2022 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
Dan Menengah
15) Permendikbud No.16 Th 2022 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar Dan Menengah
16) Permendikbud No.21 Th 2022 tentang Standar Penilaian
17) Permendikbudristek No. 262 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
18) Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2014 tentang Bahasa Daerah
Sebagai Muatan Lokal Wajib di sekolah;
19) Permendikbud No. 75 tahun 2016 tentng Komite Sekolah;
7

20) Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang PPK pada Satuan


Pendidikan Formal;;
21) Permendikbud No. 35 tahun 2018 tentang Kurikulum 2013;
22) Permendikbud No. 37 tahun 2018 tentang KI/KD pada Kurikuum
2013;
23) SE Mendikbud No. 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP;
24) Perdirjen Dikdasmen No. 97/D/HK/2019 tentang Pedoman Teknis
PPK pada Satuan Pendidikan;
25) Kalender Pendidikan Tahun 2023/2024 ;
26) Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SD-SMP Negeri Satu Atap Burno
tahun Pelajaran 2023/2024 .

C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM SD-SMP NEGERI SATU


ATAP BURNO
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Kurikulum SD-SMP
Negeri Satu Atap Burno dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
8

didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan


pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,
dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara
dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap
Burno memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu
dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
9

keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal


dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan
sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Pengembangan kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno
memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang
ditunjukkan dengan adanya mata pelajaran umum Kelompok B dikembangkan
oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah
daerah dan juga adanya Mulok bahasa Jawa.

D. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM


Kurikulum di SD-SMP Negeri Satu Atap Burno disusun dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SD-
SMP Negeri Satu Atap Burno dilaksanakan juga program Sholat dhuhur
berjamaah serta mewajibkan siswa perempuan yang beragama islam memakai
jilbab. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan
mengundang penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah
juga melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah
yang kurang mampu.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
10

Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno disusun dengan memperhatikan


keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan
kinestetik dengan tujuan peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diwujudkan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikuler
antara lain, penyusunan karya tulis, pembinaan Olimpiade Sain (OSN),
Pembinaan Kegiatan Kepramukaan, dan Kegiatan Keagamaan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Kecamatan candipuro memiliki keragaman potensi, kebutuhan,
tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum
SD-SMP Negeri Satu Atap Burno memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan
sesuai dengan tuntutan masyarakat.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan
dengan adanya mata pelajaran umum Kelompok B dikembangkan oleh
Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah
dan juga adanya Mulok bahasa Jawa.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno harus memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program
Mulok yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan untuk
11

meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan


norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti
yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu
mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat mengembangkan potensi
diri peserta didik, serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstra
kurikuler wajib yang harus diikuti.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan mendorong
wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya melalui pembiasaan yang baik di
sekolah.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno diarahkan kepada pendidikan
yang berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender,
antara lain melalui kegiatan bakti sosial, debat, atau diskusi.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SD-SMP Negeri Satu Atap Burno dikembangkan sesuai dengan
visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai