PENDAHULUAN
A. Rasional
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri
Karangaren disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan.
Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
SD Negeri Karangaren berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat
ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Negeri Karangaren berdomisili pada daerah
yang strategis di wilayah simpang pertemuan empat wilayah desa yaitu Desa Kemawi
Desa Ketanda,Desa Karanggintung dan Desa Banjarpanepen serta dilalui oleh jalur
jalan raya Kabupaten.Pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan
keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.
Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan
keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses
pembelajaran. SD Negeri Karangaren berdiri pada tahun 1985 dengan model bangunan
Semi permanen dengan dana gotong royong masyarakat dari tiga desa ( Desa
Ketanda,Desa Karanggintung dan Desa Banjarpanepen ) dan sampai sekarang
bangunan SD Negeri Karangaren sudah mengalami beberapa kali rehabilitasi.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi bawah dengan
sarana prasarana yang kurang memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas
adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar
belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian besar orang
tua merupakan petani hutan dan penderes kelapa dan sebagian kecil pegawai dan
perangkat desa. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.
Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar
Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri Karangaren. Maka dalam
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Struktur Kurikulum
1. Intrakurikuler
Struktur Kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
- Fase A untuk kelas I dan kelas II;
- Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
- Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
Keterangan:
Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per-tahun
sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
4. Program Inklusif
SD Negeri Karangaren belum termasuk sekolah inklusif, namun SD Negeri
Karangaren tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan
menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk
alasan tersebut, SD merancang program inklusif dalam bentuk program individu
yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori
rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing
peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim
guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang
diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik
dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup,
dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan
bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara
berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk
penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan
sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus
bullying.
5. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SD Negeri
Karangaren sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan
C. KEORGANISASIAN
1. Pramuka Mempersiapkan pesertadidik agar Kelas 1-6
memiliki sikap kepemimpinan,
Kebhinekaang lobal,kemandirian,
Kreatif disiplin, tanggungjawab dan
semangat nasionalisme
2.UKS dan Dokter Mempersiapkan peserta didik agar Kelas 4,5,6
Kecil Memiliki sikap yang
mengutamakan
kebersihan sebagian daripada iman
yang mengembangkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak muliadalam kemandirian,
bergotong-royong,bernalar kritis
dan kreatif dalam menjadiagen
pelopor cinta kebersihan
dankesehatan
Proyek
Banyak JP KegiatanReguler Total
Profil
No. Mata Pelajaran Per Per Per
Pelajar
Minggu Tahun Tahun
Pancasila
Pendidikan Agama dan
1. 3 JP 108 36 144
Budi Pekerti
2. PPKn 4 JP 144 36 180
3. Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252
4. Matematika 5 JP 170 46 216
Ilmu Pengetahuan Alam
5. 5 JP 170 46 216
dan Sosial
Seni (Pilihan minimal 1)
Seni Musik
6. Seni Rupa 3 JP 108 36 144
Seni Teater
Seni Tari
Pendidikan Jasmani,
7. Olahraga dan 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK)
Muatan Lokal (Bahasa
8.
Banyumasan) 2 JP 76 - 144
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal
satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni tari.
Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam
pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu
tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
KurikulumOperasionalSatuan Pendidikan _SD Negeri Karangaren
| 21
daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SD Negeri Karangaren
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah.
C. Penilaian
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar
oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
E. Kalender Akademik
Kalender Pendidikan
1. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran
2. Waktu pembelajaran efektif
3. Jadwal waktu libur
4. Kalender kegiatan sekolah
5. Penetapan hari sekolah
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SD Negeri Karangaren tahun pelajaran 2022/2023.
Berikut rincian Hari Libur Nasional tahun 2022 dan Perkiraan Hari Libur
Nasional tahun 2023 ( sambil menunggu Keputusan bersama antara Menteri
Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan MenteriPendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ) :
Minggu belajar efektif: waktu pelaksanaan kegiatan belajar secara efektif di setiap
satuan pendidikan dengan alokasi waktu 34 – 38 minggu
Jeda tengah semester: libur yang waktunya dialokasikan satu sampai dua minggu
per semester
Libur akhir tahun ajaran: libur yang waktunya digunakan untuk mempersiapkan
kegiatan dan proses administrasi akhir serta awal tahun ajaran baru dengan waktu
maksimal 3 minggu
Libur keagamaan: hari libur karena perayaan keagamaan. Aturan terkait lama
waktu libur dapat diatur sendiri oleh daerah tanpa mengurangi jumlah hari pada
minggu belajar efektif. Lama waktu libur keagamaan bervariasi mulai dari 2 – 4
minggu.
Libur umum atau nasional: hari libur yang tanggalnya disesuaikan aturan
pemerintah dengan waktu maksimal 2 minggu
Libur khusus: hari libur yang disesuaikan ciri khusus satuan pendidikan dengan
waktu maksimal 1 minggu
Kegiatan khusus sekolah atau madrasah: waktu yang digunakan untuk
melaksanakan program sekolah atau madrasah (tanpa mengurangi jumlah hari
belajar efektif) dengan waktu maksimal 3 minggu
Hari masuk sekolah diambil dengan cara ditetapkan dengan membagi dua
semester. Semester 1 (Semester Ganjil) mulai bulan Juli sampai dengan Desember.
Hari efektif sekolah adalah Senin sampai Sabtu tiap bulan dikurangi hari Minggu,
hari libur semester, hari libur nasional sebagaimana tercantum dalam kalender
Pendidikan. Semester 2 (semester genap) mulai bulan Januari sampai dengan Juni
tahun berikutnya . Hari efektif sekolah adalah Senin sampai Sabtu tiap bulan
dikurangi hari Minggu, hari libur semester, hari libur nasional sebagaimana
tercantum dalam kalender Pendidikan.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
B. EVALUASI
1.Pengembangan Diri
Untuk keperluan pemberian angka kredit pada diklat fungsional dankegiatan kolektif
guru, bukti fisik yang harus disertakan adalah sebagai berikut: (1). Fotokopi surat
tugas dari kepala sekolah atau instansi lain yang terkait, yang telah disahkan oleh
kepala sekolah; (2) Fotokopi sertifikat diklat yang disahkan oleh kepala sekolah;(3)
Laporan hasil pelatihan yang dibuat oleh guru yang bersangkutan, diketik dan dijilid
serta disajikan dengan kerangka isi meliputi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir
2.Publikasi Ilmiah,
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum.
Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok kegiatan, yaitu: (1) presentasi pada forum
ilmiah; sebagai pemrasaran/nara sumber pada seminar, lokakarya ilmiah, koloqium
atau diskusi ilmiah; (2) publikasi ilmiah hasil penelitian misanya Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) meliputi masalah yang dihadapi guru (dalam interaksi
pembelajaran, berkaitan dengan prestasi belajar, disiplin belajar) ,gagasan inovatif
pada bidang pendidikan formal misalnya tulisan ilmiah populer di bidang
pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikanyang dimuat di media
massa/jurnal; (3) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman
guru.
3.Karya Inovatif.
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan
baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan
seni. Karya inovatif ini mencakup: (1). penemuan teknologi tepat guna kategori
kompleks dan/atau sederhana; (2). penemuan/peciptaan atau pengembangan ; (3).
pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/-praktikum kategori kompleks dan/
atau sederhana;(4). penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat
nasional maupun provinsi.
Contoh Bukti Fisik yang harus dilampirkan pada alat peraga :(1). Laporan
tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga yang dilengkapi dengan
(a) PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis hasil belajar
peserta didik;
(b). Setiap guru berhak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri yang perlu
diimplementasikan secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan;
(c) Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti
program PKB dengan minimal jumlah jam per tahun sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009;
(d). Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah diberi kesempatan
untuk mengikuti program PKB sesuai dengan kebutuhannya, maka
dimungkinkan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan ;
(e).Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada pembelajaran peserta
didik, kaya dengan materi akademik, proses pembelajaran, penelitian pendidikan
terkini, dan teknologi dan/atau seni;
(f). Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri;
(g).PKB yang baik harus berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai
yang berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota;
(h). Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di
sekitarnya (misalnya di gugus KKG atau MGMP) ;
Sumber Daya Manusia yang mestinya terlibat dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan
adalah:
BAB VI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jito Sudiman,S.Pd.
NIP 19661117 198903 1 006
KETERANGAN
Hari pertama masuk sekolah/MPLS
Mengikuti Kegiatan Upacara
Libur Hari Besar Keagamaan
Libur Umum
KurikulumOperasionalSatuan Pendidikan _SD Negeri Karangaren
| 41
Penilaian Tengah Semester (PTS)
Jeda Tengah Semester
Penilaian Akhir Semester (PAS) / Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Penyerahan Raport
Libur Akhir Semester Gasal Dan Genap/Akhir Tahun Pelajaran
Libur Bulan Ramadhan dan sebelum/sesudah Hari Raya Idul Fitri
Ujian Sekolah (US) / USP / Ujian Susulan SD
Hari Raya Idul Fitri
Keterangan : Kalender ini masih bisa berubah sewaktu-waktu seiring dengan kebijakan
pemerintah.
Jito Sudiman,S.Pd.
NIP 19661117 198903 1 006