Anda di halaman 1dari 21

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

SD NEGERI 1 SUKAPURA
KECAMATAN SUMBERJAYA
KAB.LAMPUNG BARAT
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

BIMBINGAN DAN KONSELING

SD NEGERI 1 SUKAPURA, KECAMATAN SUMBER JAYA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Telah diteliti dan disyahkan penggunaannya pada tanggal 8 Agustus 2023

dan dinyatakan berlaku mulai Tahun 2023/2024

Sukapura, 8 Agustus 2023

Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Komite Kepala Sekolah

NGADIO DEWI SURYANI, S.Pd.SD


NIP.19670921 199103 2 003

2
Kata Pengantar
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT serta dukungan dan partisipasi berbagai
pihak akhirnya Program Pengembangan Diri Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SD
Negeri 1 Sukapura telah dapat diselesaikan.
Program Kerja Bimbingan Konseling disusun sebagai acuan kerja selama kurun
waktu Empat tahun dalam mengetengahkan Bimbingan Konseling sebagai salah satu unsur
atau komponen sekolah yang penting dan dibutuhkan oleh sekolah untuk mencetak sumber
daya manusia yang berkualitas.
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami membuat keberadaan Program Kerja
Bimbingan Konseling ini masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu tegur sapa, kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya kami berharap semoga keberadaan Program Kerja Bimbingan Konseling ini
bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan di dunia pendidikan. Amin.

Sukapura, 8 Agustus 2023


Kepala Sekolah

DEWI SURYANI, S.Pd.SD


NIP. 19670921 199103 2 003

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan bagian yang penting dalam pendidikan di sekolah,
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal, disamping itu juga
mengatasi berbagai persoalan yang dialami siswa, seperti rendahnya prestasi belajar,
motivasi belajar siswa yang menurun dan sebagainya. Dalam hal ini guru pembimbing
sangat berkepentingan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut.
Dalam menangkal dan mengatasi masalah tersebut perlulah kiranya dipersiapkan
sumber daya manusia Indonesia yang bermutu, yaitu manusia yang harmonis, sehat
jasmani dan rohani, bermoral, berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai
ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dinamis dan kreatif.
Dengan demikian pendidikan yang bermutu yang kita harapkan akan tercapai. Untuk
itu di SD Negeri 1 Sukapura perlu dibuat Pogram Bimbingan Konseling yang terncana dan
terarah.

B. Dasar Penyusunan Program


1. Undang-Undang No20 Tahun 2003 Tentang Sisten Pendidikan Nasional
2. Permen No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai telah dirubah
dengan Permendikud No 32 Tahun 2013
3. Permen No. 111 Tahun 2014 tentang Bmbingan dan Konseling
4. Permen No. 114 Tahun 2014 tentang Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )
5. Kalender Pendidikan Tahun 2015/2016
6. Kondisi Obyektif Sekolah

C. Tujuan
Program ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai landasan kerja sehingga ada kesatuan komitmen dalam menerapkan berbagai
petunjuk dalam pelaksanaan Bimbingan Konselin
2. Memberikan kejelasan arah kerja pelaksanaan Bimbingan Konseling
3. Mempermudah koordinasi kerja diantara unsure-unsur yang terkait dalam pelaksanaan
Bimbingan Konseling.

4
D. Sasaran
Program Kerja ini ditujukan kepada semua unsure pelaksana Bimbingan Konseling di
sekolah agar :
1. Dapat memahami tugas dan peranan Bimbingan dan Konseling di sekolah
2. Dapat atau mampu mengidentifikasi siswa dalam membantu segi latar belakang siswa
kepribadian, bakat minat, emosi serta kemapuan akademisnya.
3. Menjangkau pelayanan terhadap seluruh siswa dalammembantu menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam :
a. Pencapaian terpenuhinya tugas-tugas perkembangan dalam setiap tahap
perkembangan yang harus dilewati siswa.
b. Prestasi siswa yang belum menunjukkan prestasi optimal.
c. Siswa yang menunjukkan kesan khusus dalam hubungan social dan emosional.
d. Perencanaan masa depan siswa baik untuk dunia pendidikan naupun dunia kerja

5
BAB II
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan


bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan
tujuan pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah
(pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
Peserta didik atau subyek didik tidak dibatasi oleh usia. Mereka adalah pribadi yang
otonom dan mempunyai kewenangan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya
agar lebih bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan dasar merupakan pondasi untuk pendidikan selanjutnya dan pendidikan
nasional. Oleh sebab itu aset suatu bangsa tidak hanya terletak pada sumber daya alam
yang melimpah tetapi juga sumber daya alam yang berkualitas. Sumber daya alam yang
berkualitas adalah sumber daya manusia yang perlu terus ditingkatkan guna kemajuan
bangsa.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen yang penting dalam proses
pendidikan sebagai suatu sistem. Proses pendidikan merupakan proses interaksi antara
masukan alat dan masukan mentah. Masukan mentah adalah peserta didik. Sedangkan
masukan alat adalah tujuan pendidikan, kerangka, tujuan dan materi kurikulum, fasilitas
dan media pendidikan, sistem administrasi dan supervisi pendidikan, sistem penyampaian,
tenaga pengajar, sistem evaluasi serta bimbingan konseling.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada
individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut
mampu mandiri dalam memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan
konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur
wawancara konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah

6
yang dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan
aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur dalam
suatu aturan (norma).
Di Sekolah Dasar (SD), kegiatan BK tidak diberikan oleh guru pembimbing secara
khusus seperti di jenjang pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan
tugasnya secara menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali
Agama dan Penjaskes) dan memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali.
Dalam konteks pemberian layanan BK, Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa
pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan
dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling
kelompok.
Guru SD harus melaksanakan ketujuh layanan BK tersebut agar setiap permasalahan
yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Fakta di lapangan pelaksanaan BK di SD belum berjalan optimal mengingat tugas guru
kelas tidak sedikit. Hal tersebut menjadi alasan mengapa pelayanan BK di SD kurang
membawa dampak positif bagi para siswa. Selain melaksanakan tugas pokoknya
menyampaikan semua mata pelajaran, guru SD juga dibebani seperangkat administrasi
yang harus dikerjakan sehingga tugas memberikan layanan BK belum dapat dilakukan
secara maksimal.

7
BAB III
BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR

Materi bimbingan dan konseling di SD termuat ke dalam empat bidang bimbingan yaitu,
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier
A. Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang
bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri
agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya
sendiri.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD menemukan dan memamahami
serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, mandiri, aktif dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan ini
meliputi pokok-pokok materi berikut:
1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap
TuhanYang Maha Esa.
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk
kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.
6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun
jasmaniah.
7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah
diambilnya.

8
B. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami
dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi
dirinya dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan
tanggung jawab sosial.
Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:
1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan
secaraefektif.
2. Pengembangan kemampuan bertingkahlaku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di
sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun,
serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman
sebaya.
4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan
serta kesedaran untuk melaksanakannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.
6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

C. Bidang Bimbingan Belajar


Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta
didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan
belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
program belajar di sekolah. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi
berikut:

9
Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai
sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengikuti pelajaran
sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar dan
menjalani program penilaian.
1. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun kelompok.
2. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di SD.
3. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social dan budaya yang ada
di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan
dan kemamapuan serta pengembangan pribadi.

D. Bidang Bimbingan Karier


Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier.
Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat
menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui
potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat
membaca peluang karir yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai
mengarahkan diri untuk masa depan karier. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok
materi berikut:
1. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
2. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana.
3. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan.
4. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
dalam kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan.
5. Pemberian materi bimbingan karier untuk siswa-siswa SD pada umumnya
dimaksudkan untuk:

10
a. Mengembangkn sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan.
b. Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada.
c. Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan.
d. Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan.

Rincian Materi Pokok dari keempat Bidang Bimbinbgan Konseling tersebut adalah
sebagai berikut :
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
1. Bimbingan Pribadi 1. Pemantapan kebiasaan dan mengembangkan sikap
dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya
melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun untuk
perannya di masa depan.
3. Permahaman bakat dan minat pribadi serta pe4nyaluran
dan pengembangan melalui kegiatan yang kreatif dan
produktif.
4. Mengenal kelemahan diri dan upaya
penanggulangannya.
5. Pemahaman dan pengenalan hidup sehat.
2. Bimbingan Sosial 1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan.
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan dan
berhubungan sosial baik di rumah, di sekolah maupun
dimasyarakat dengan menjunjung tinggi tata krama
sopan santun serta nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Pengembangan hubungan yang berhubungan dengan
teman sebaya di dalam masyarakat pada umumnya.
4. Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan
sekolah.
3. Bimbingan Belajar 1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik

11
No. BIDANG BIMBINGAN MATERI POKOK
dalam mencari informasi dari berbagai sumber dalam
bersikap terhadap guru dan staf terkait, mengerjakan
tugas dan mengembangkan keterampilan serta dalam
menjalani program penilaian, perbaikan dan
pengayaan.
2. Mengembangkan disiplin belajar dan berlatih, baik
secara mandiri maupun berkelompok.
3. Mengembangkan penguasaan materi belajar di SD.
4. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan
kondisi fisik sosial budaya di lingkungan sekolah atau
alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan
keterampilan dan pengembangan pribadi.
4. Bimbingan Karier 1. Pengenalan Konsep diri berkaitan dengan bakat, dan
kecendrungan pilihan jabatan serta arah pengembangan
karier.
2. Pengenalan bimbingan karier khususnya berkenaan
dengan pilihan kerja.
3. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh
penghasilan.
4. Pengenalan berbagai lapangan kerja.
5. Orientasi dan onformasi pendidikan menengah baik
umum maupun kejuaruan sesuai dengan cita-cita
melanjutkan pendidikan dan pengembangan karier.

12
BAB IV
ORGANISASI PELAKSANAAN

A. KODISI OBYEKTIF
a. Anak Didik ( Siswa )
Anak didik atau siswa yang perlu mendapat perhatian dalam mendapatkan pelayanan
Bimbingan adalah sebagai berikut :
No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah Keterangan
1. I 30 24 54
2. II 35 37 71
3. III 30 22 52
4. IV 28 26 54
5 V 17 35 52
6 VI 22 23 45
Total Jumlah 328

b. Guru
Jumlah Guru SDN 1 Sukapura sebagai berikut :
No. Jenis Guru Guru PN GB GTT Jumlah
1. Kepala Sekolah ( Guru Pembimbing ) 1 - - 1
2. Guru Kelas 9 - 3 12
3. Guru Mata Pelajaran 3 - 4 7
4 Tenaga Kependidikan - - 3 3
Jumlah 13 - 20 23
c. Ruang
Ruang Belajar / Kelas : 13 ruang
Ruang Perpustakaan : 1 ruang
Ruang Laboratorium IPA : - ruang
Ruang Komputer : - ruang
Ruang BK : 1 ruang
Musholla : 1 bangunan
Ruang Kantor Guru : 1 ruang
Ruang Kantor TU : 1 ruang

13
Ruang UKS : 1 ruang

B. RENCANA PELAKSANAAN
Guru kelas sebelum melaksanakan tugas kegiatan Bimbingan konseling
diwajibkan menyusun program kegiatan yang dilengkapi dengan berbagai kelengkapan
instrumen.
Program Bimbingan Konseling dalam kurun waktu satu tahun pelajaran mencakup seluruh
kegiatan bimbingan konseling di sekolah antara lain :
a. Persiapan
1. Menyusun program pelaksanaan kerja bimbingan konseling.
2. Koordinasi pelaksanaan bimbingan konseling dengan pihak-pihak terkait.
3. Mempersiapkan perangkat/instrumen yang diperlukan dalam layanan bimbingan
konseling.
4. Mempersiapkan fasilitas bimbingan konseling.
b. Kegiatan Layanan Bimbingan Konseling dan Pendukung Kegiatan.
1. Layanan Orientasi
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari pertama masuk sekolah, kepada siswa baru
baik secara individu maupun secara kelompok.
Fungsi Utama : Pemahaman dan Pencegahan
2. Layanan Informasi
Bertujuan untuk memberikan bekal individu dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untu mengenal diri, lingkungan,
merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan baik di sekolah, keluarga,
masyarakat, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kegiatan
dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita dan pengambilan keputusan.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Kegiatan ini memugkinkan siswa berada posisi dan situasi pilihan yang tepat yaitu,
berkenaan dengan pembagian kelas, pemilihan program kelompok belajar, penentuan
karier, pemilihan ekstrakurikuler, programperbaikan dan pengayaan, penempatan
tempat duduk, penentuan pendidikan yang lebih tinggi dan lain sebainnya sesuai
dengan kondisi pisik dan psikisnya.
Fungsi Utama : Pencegahan dan Pengembangan Pemeliharaan.

14
4. Layanan Pembelajaran
Kegiatan Layanan ini memungkinkan siswa untuk memahami dan mengembangkan
sikap dan kebiasaan beklajar yang baik, keterampilan dan materi yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajar serta kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan
perkembangan dirinya.
Fungsi Utama : Pemeliharaan dan Pengembangan.
5. Layanan Konseling Perorangan
Dengan layanan ini diharapkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap
muka dengan guru Pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan
permasalahannya, baik masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
Fungsi Utama : Pengentasan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan Kelompok dilakukan apabila diperlukan untuk mencari masalah yang
bersifat umum ( artinya diluar masalah yang menyangkut pribadi ) serta untuk
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber ( guru Pembimbing ).
Funsi Utama : Pemahaman dan Pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok
Kegiatan ini dilakukan apabila diperlukan pemecahan masalah yang menyangkut
masalah pribadi yang dialami oleh beberapa siswa atau masalah pribadi siswa,
sedangkan pemecahannya dibantu oleh kawan kelompoknya.
8. Layanan Konsultasi
Merupakan Layanan terbaru dari kegiatan Bimbingan Konseling yang dilaksanakan
oleh Guru Pembimbing terhadap seorang klien dalam hal ini disebut konsulti.
Yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani permasalahanpihak ketiga, sehingga konsulti
dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan yang
dialami pihak ketiga.
9. Layanan mediasi
Merupakan satu dianatara dua layanan terbaru dan kegiatan bimbingan konseling yang
bertujuan agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para
klien. Layanan Mediasi adalah layanan Bimbingan konseling yang dilaksnakan guru
pembimbing terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak

15
menemukan kecocokan, sehingga akan berubah menjadi hubungan yang positif,
kondusif, dan konstruktif.
10. Aplikasi Instrumen
Aplikasi Insrumen merupakan kegiatan pendukung yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data atau keterangan siswa, baik individual maupun kelompok,
tentang lingkungan siswa dan informasi pendidikan maupun jabatan.
Fungsi Utama : Pemahaman
11. Penyelenggaraan Himpunan Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang
relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspek.
Fungsi Utama : Pemahaman
12. Konferensi Kasus
Dalam Konferensi Kasus secara kusus dibahas permasalahan yang dialami siswa
tertentu dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak terkait, guru bidang studi,
dokter, Kepala Sekolah dan sebagainya. Yang diharapkan dapat memberikan data /
keterangan lebih lanjut bagi terentaskannya permasalahan siswa tersebut.
Fungsi Utama : Pemahaman dan Pengentasan
13. Kunjungan Rumah
Kunjungan Rumah mempunyai dua tujuan :
Pertama : Untuk memperoleh berbagai keterangan dalam pemahaman
lingkungan dan permasalahan siswa.
Kedua : Untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan siswa
14. Alih Tangan Kasus
Kegiatan ini bertujuan untuk mengalihtangankan siswa yang bermasalah kepada
pihak-pihak yang lain yang lebih tepat sehingga penangan masalahnya dapat
dilakukan lebih tepat dan tuntas. Kegiatan ini dapat dilakukan baik guru pembimbing
ke pihak lain, Guru Bidang Studi, Dokter, Psikolog dan sebagainya atau dari pihak
lain ke pembimbing.
Fungsi Utama : Pengentasan
c. Kerjasama Dengan Orang Tua Siswa dan Pihak terkait
1. Panggilan orang tua siswa
2. Pemanfaatan nara sumber
3. Kunjungan Lapangan

16
BAB V
MEKANISME KERJA

A MEKANISME KERJA GURU KELAS - GURU MATA PELAJARAN DAN


KEPALA SEKOLAH
Dalam pembinaan siswa di sekolah diperlukan adanya kerjasama semua personil
sekolah yang meliputi : guru mata pelajaran, guru kelas, dan Kepala Sekolah.
1. Guru Mata Pelajaran
Membantu siswa memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi
a. Daftar Nilai Siswa
b. Laporan Observasi
c. Catatan Anekdot
2. Guru Kelas
Disamping sebagai orang tua kedua di sekolah membantu mengkoordinasi informasi dan
kelengkapan data yang meliputi :
a. Daftar Nilai
b. Angket Orang Tua
c. Laporan Observasi siswa
d. Catatan Anekdot
e. Catatan Home Visit
f. Catatan Wawancara
3 . Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah perlu
mengetahui dan memeriksa kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas
dan guru pembimbing. Kegiatan guru Pembimbing yang perlu diketahui oleh Kepala
Sekolah antara lain :
a. Rapat priodik guru pembimbing yang dilakukan setiap bulan.
b. Melaporkan kegiatan pembimbing yang dilakukan setiap bulan.
c. Laporan tentang kelengkapan data.

B POLA PENANGANAN SISWA BERMASALAH


Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang tua,
masyarakat dan pemerintah.

17
Adapun penanganan siswa bermasalah di sekolah adalah sebagai berikut :
 Seorang siswa yang melangar tata tertib dapat ditindak oleh semua guru piket, guru kelas
bahkan langsung kepala sekolah. Tindakan tersebut diinformasikan kepada wali kelas
yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Kasus, sementara itu Guru Pembimbing
berperan dalam mengetahui sebab-sebab yang melatarbelakangi sikap dan tindakan siswa
tersebut.
 Dalam hal ini Guru Pembimbing membantu menangani masalah siswa tersebut dengan
meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan informasi dari
sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.

C RENCANA SARANA DAN PRASARANA


Untuk menunjang kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling di atas maka perlu adanya
sarana dan prasarana yang memadai antara lain
A. Sarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan layanan Bimbingan Konseling
adalah sebagai berikut :
1. Alat Pengumpul Data antara lain :
 Format-format
 Pedoman Observasi
 Pedoman Wawancara
 Angket
 Catatan Harian
 Daftar Nilai Prestasi
 Kartu Konsultasi dsb.
2. Alat Penyimpan Data antara lain :
 Kartu Pribadi
 Buku Pribadi
 Map
3. Perlengkapan Teknis antara lain :
 Buku Pedoman / Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Konseling
 Buku Informasi ( pribadi, sosial, belajar, karier )
 Paket Bimbingan ( Pribadi, sosial, belajar dan karier )

18
4. Perlengkapan Administrasi siswa antara lain :
 Blangko-blangko surat
 Agenda Surat
 Alat-alat tulis
B. Prasarana
Prasaran penunjang yang diperlukan dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di sekolah
antara lain :
1. Ruang Bimbingan Konseling
 Ruang Tamu
 Ruang Konsultasi
 Ruang Diskusi
 Ruang Dokumentasi yang dilengkapi dengan meja, kursi, almari, papan tulis dan rak.

19
BAB VI
PENUTUP

Demikian gambaran rencana program kerja ini kami susun dengan harapan akan
menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan Bimbingan dan Konseling,
sehingga perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan terarah dalam pencapaian tujuan.
Dengan disertai bantuan oleh pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung semoga rencana kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan tentu saja hasil
akhirnya akan mencapai tujuan yang telah ditntukan serta member manfaat bagi kita semua.

20
21

Anda mungkin juga menyukai