Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan merupakan salah satu


lembaga yang bertanggungjawab terhadap pembentukan karakter anak.
Sekolah memiliki tanggung jawab moral bagaimana siswa itu pintar dan
cerdas serta memiliki karakter yang positif. Siswa dididik agar bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh
dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Akan tetapi, sampai saat
ini tidak sedikit sekolah yang hanya melahirkan siswa cerdas, tetapi
merusak. Banyak sekali siswa yang mempunyai watak dan kepribadian
buruk, hal ini terbukti dengan terjadinya kasus-kasus kenakalan siswa, ini
menunjukkan bahwa tujuan pendidikan belum sepenuhnya mampu
menjawab dan memecahkan berbagai persoalan.

Dalam dunia pendidikan saat ini terdapat banyak permasalahan salah


satunya permasalah karakter siswa. Akibat dari dampak globalisasi yang
terjadi membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter
bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan pondasi bagi bangsa
Indonesia yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada
anak-anak. Banyak faktor yang menjadi penyebab runtuhnya karakter
bangsa Indobesia salah satunya faktor pendidikan. Seperti yang kita ketahui
pendidikan memliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
karakter siswa.

Setiap kenakalan yang dilakukan oleh siswa berbeda-beda bisa jadi


karena pengaruh lingkungan keluarga yang pecah, kurang perhatian,
kurang kasih sayang, karena mungkin keluarga sibuk dengan urusannya
masing-masing, dan situasi lingkungan yang membosankan. Oleh karena
itu, sudah menjadi kewajiban dan tugas semuanya baik orang tua, pendidik,
dan pemerintah untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang
tangguh, berpengetahuan luas, dan mempunyai akhlak dengan cara
membimbing, mendidik, mengajar, melatih, dan mengarahkan agar
menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab.

1
Dalam hal ini, sekolah turut adil dalam pembentukan akhlak dan
kepribadian siswa. Karena pendidikan yang di ajarkan di sekolah salah
satunya berfungsi untuk memberikan pendampingan bagi siswa dalam
perkembangannya menuju kedewasaan. Perlu adanya upaya-upaya
pendidikan dan pembinaan moral terhadap siswa sebagai generasi penerus
suatu bangsa. Apabila dari pribadi generasi muda telah memiliki akhlak
yang baik, maka keberlangsungan hidup suatu bangsa dapat
dipertahankan.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Pada dasarnya tugas ini sebagai wujud daru pertanggung jawaban kami atas
tugas yang di berikan oleh guru B.indonesia,dab dasar yang lain sebagai
berikut:

a. Mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru b.indonesia


b. Menambah wawasan
c. Mengurangi kenakalan di smpN 6 Tanah sepenggal
d. Dan memahami pengertian kenakalan remaja

2
BAB II
ISI

2.1 pengertian masalah kenakalan remaja

Masalah kenakalan anak dan remaja di sekolah pada saat ini menjadi
permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan remaja dari
mulai tawuran antar siswa, pencurian,dan bahkan ada yang memakai
narkoba. Banyak masalah yang pelakunya adalah siswa usia sekolah/
remaja, baik itu perilaku menyimpang maupun prilaku kriminal yang
dilakukan oleh remaja Indonesia di masa sekarang.

Masa remaja merupakan periode transisi dari anak menuju dewasa.


Kenakalan siswa bukanlah hal yang baru, masalah kenakalan siswa sudah
ada sejak lampau. Perilaku kenakalan siswa saat ini sulit diatasi. Banyak
sekali kasus-kasus kenakalan yang dilakukan oleh siswa baik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Akhir-akhir ini banyak kasus yang melibatkan siswa, seperti yang


terjadi pada bulan Februari 2019 di Kendal, seorang siswi yang masih
menggunakan seragam sekolah merekam video dirinya sendiri sambil
menghisap sebatang rokok. Tak hanya itu, dia juga tampak mencium
teman laki-laki di sebelahnya lalu bergoyang mengikuti lagu. Siswi
tersebut merupakan salah satu pelajar SMP Negeri di Kendal. Video
tersebut viral dan banyak menuai komentar.

2.2 Istilah - istilah

Dalam buku “Psikologi Remaja” yang ditulis Sarlito W Sarwono


menyebutkan beberapa teori tentang penyebab kenakalan remaja
diantaranya, teori social disorganization, teori ini lebih mengedepankan
budaya, penyebab kenakalan remaja adalah berkurangnya pranata-
pranata masyarakat yang menjadi penyeimbang atau harmoni dalam
masyarakat. Budaya masyarakat yang sudah mulai menghilang,

3
berkurangnya rasa saling menjaga dan mengingatkan dalam menjaga
pergaulan remaja.

Dosen Sosiologi Kriminal UGM, Suprapto menjelaskan beberapa


kenakalan remaja yang terjadi karena sumbangsih orang tua dan
keluarga dalam menjaga fungsi keluarga yang kurang maksimal.
Kenakalan remaja yang terjadi masa kini tidak jauh dari kurangnya
pengajaran dan bimbingan dari orang tua dan guru di sekolah, minimnya
pengajaran dan bimbingan pada remaja sehingga mengakibatkan
terjadinya kenakalan remaja, ditambah lagi dengan pengaruh dari
eksternal misalnya, teman dekat, media dan dunia maya.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan


Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bab 2 pasal 3, Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Mencermati fungsi
pendidikan nasional, yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa seharusnya meberikan pencerahan yang
memadai bahwa pendidikan harus berdampak pada watak manusia/bangsa
Indonesia.

2.3 faktor penyebab kenakalan remaja


Siswa merupakan seseorang yang berada pada masa remaja. Remaja
pada perkembanganya mengalami fase pasang surut. Karena mereka
sedang mencari jati diri untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain
sehingga mudah menerima pengaruh dari lingkungan di sekitarnya entah
itu pengaruh baik atau buruk. Jika di lingkungannya mengajarkan hal-hal
yang positif, tentu mereka tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar norma-norma yang ada, dan jika di lingkungannya mengajarkan
hal-hal yang negatif, maka mereka akan melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar norma-norma.

4
Faktor dari penyebab dari kenakalan remaja sesungguhnya sampai
sekarang ini belum diketahui dengan pasti. Walaupun demikian, secara
umum dapat dijelaskan beberapa penyebab kenakalan remaja yakni faktor
dari lingkungan sosial dan pribadi perkembangan anak tersebut. Graham,
1983 (dalam Sarwono, 2006) yaitu dibagi menjadi dua golongan yaitu:

 Faktor lingkungan ( EKSTERNAL)


 Faktor pribadi (INTERNAL)

2.4 perilaku-perilaku yang merupakan kenakalan remaja


Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan
pengamatan tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja
di lingkungan sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di
lingkungan sekitar kami :
a) perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak
jujur;
b) perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c) mengganggu teman;
d) memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan
tidak hormat pada orang tua dan saudara;
e) Merokok;
f) menonton video atau media cetak yang tidak layak
g) Corat-coret tembok sekolah
h)   Membolos dan
i)     Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm
j)     Selalu melanggar tata tertib
Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi
remaja dan masyarakat itu sendiri.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Jika remaja di Indonesia banyak melakukan hal-hal yang menimbulkan


pengaruh buruk, lalu bagaimana dengan masa depan bangsa Indonesia.
Masa depan bangsa Indonesia di tangan para pemuda sebagai generasi
penerus bangsa. Kenakalan siswa merupakan masalah yang sangat penting
karena seseorang yang berstatus siswa merupakan bagian dari generas
penerus bangsa yang harus dijaga yang akan menjadi tumpuan harapan
bangsa negara.

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban dan tugas semuanya baik
orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk mempersiapkan generasi
penerus bangsa yang tangguh, berpengetahuan luas, dan mempunyai
akhlak dengan cara membimbing, mendidik, mengajar, melatih, dan
mengarahkan agar menjadi warga negara yang baik dan
bertanggungjawab.

Dalam hal ini, sekolah turut adil dalam pembentukan akhlak dan
kepribadian siswa. Karena pendidikan yang di ajarkan di sekolah salah
satunya berfungsi untuk memberikan pendampingan bagi siswa dalam
perkembangannya menuju kedewasaan.

6
3.2 saran saran

Perlu adanya upaya-upaya pendidikan dan pembinaan moral terhadap siswa


sebagai generasi penerus suatu bangsa. Apabila dari pribadi generasi muda
telah memiliki akhlak yang baik, maka keberlangsungan hidup suatu bangsa
dapat dipertahankan

 Permasalahan kenakalan siswa juga dialami di SMPN 6


Tanahsepenggal, salah satunya yaitu membolos. Siswa yang
membolos akan dipanggil oleh guru BK dan ditanya alasannya
kenapa membolos, kemudian siswa diberi motivasi untuk lebih
disiplin lagi. Jika siswa membolos sampai satu 5 minggu maka guru
BK dan wali kelas berkunjung ke rumah wali murid untuk
mengetahui keadaan siswa tersebut

 Untuk mmencegah kenakalan siswa SMPN 6 Tanah sepenggal kita


harus meningkatkan fasilitas keamanan di lingkungan sekolah

 Apabila siswa SMPN 6 Tanah sepenggal melanggar peraturan yang


sudah di tetapkan,sebaiknya di berikan sangsi

 Orangtua
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang
hangatdalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian,
dan penuh kasihsayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta
memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa
menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan
orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.

7
Daftar pusaka

Ahmadi, Abu . 2010. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta


Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Geldard, Kathryn dan David Geldard. 2011. Konseling Remaja Pendekatan
Proaktif untuk Anak Muda, Terj. Eka Adinugraha. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..
Gunarsa, Y. Singgih D dan Singgih D. Gunarsa. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia.
Marbun, Benyamin. 2017. Pengaruh Kenakalan Siswa Terhadap Nilai Prestasi
Belajar di SD Negeri No.175755 Lumban Biru Sipahutar Tahun Pembelajaran
2016/2017 Tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurnal PGSD FIP UNIMED. 8 (1):3.
Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras
. “Pengertian Remaja Menurut Para Ahli” Tersedia
dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja diakses tanggal 3 maret
2012

 “Beberapa Peraturan Hukum Mengatur Kenakalan Remaja”. Tersedia


di http://fakultashukum-universitaspanjisakti.com/informasi-akademis/artikel-
hukum/74-materi-penyuluhan-kenakalan-remaja-dan-akibat-hukumnya.html d
iakses tanggal 3 maret 2012
Artikel Kenakalan Remaja. Tersedia
dalam  http://psikologi.tarumanagara.ac.id/artikel/16-

psikologi/26-akr.html diakses tanggal 12 maret 2012


Ali, Mohammad. 2006 . Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: P.T. Bumi Aksara
Yusup, Kick.2012. “Pengaruh Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja” Tersedia
dalam dalam  http://Pengaruh keluarga terhadaap kenakalan remaja
.ac.id/artikel/18-/27-akr.html diakses 12 April 2012

Anda mungkin juga menyukai