Anda di halaman 1dari 2

PANCASILA SEBAGAI MORAL BANGSA

Pancasila adalah ideologi sekaligus dasar flsafat bagi negara Indonesia. Secara
epistimologi kata Pancasila ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat. Pancasila merupakan sebuah rumusan yang diambil dari
nilai-nilai kebaikan serta kemanusiaan yang bersifat universal. Pancasila tidak memihak pada
salah satu agama atau suku tertentu serta didalamnya terkandung semangat leluhur. Etika dan
moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dapat digali dari Pancasila
yang merupakan dasar negara.
Etika dan moral berbangsa dan bernegara perlu dianggap sebagai etika terapan karena
aturan normatif yang bersifat umum, diterapkan secara khusus sesuai dengan kekhususan dan
kekhasan bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai etika khusus, etika dan moral
berbangsa merupakan kontekstualisasi aturan moral umum dalam situasi konkret.
Moral dalam bahasa latin adalah Moralitas yaitu istilah manusia menyebut ke manusia
atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut
dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Dewasa ini kualitas moral bangsa Indonesia semakin merosot, kriminalitas terjadi
dimana-mana, semakin kurangnya toleransi antar umat bergama, perbuatan curang dalam
kegiatan berpolitik, dan meningkatnya cybercrime merupakan salah satu bukti bahwa saat ini
bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moral. Ada berapa faktor mendasar yang
mempengaruhi menurunnya moral bangsa Indonesia. Faktor pertama adalah faktor internal,
yaitu faktor yang berasal dari dalam dan salah satu contohnya adalah masyarakat Indonesia
susah sekali untuk mengimplementasikan manusia yang memiliki moral yang baik. Memang
pendidikan mengenai penanaman nilai-nilai moral sudah ditanamkan sejak dari kecil melalui
pembelajaran di bangku sekolah maupun dalam keluarga. Namun nyatanya yang kita temui
saat ini berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan. Salah satu faktor utama penyebab
efektifnya pembelajaran serta pendidikan mengenai nilai-nilai moral adalah siswa tidak
diajarkan untuk berfikir secara kritis atau dapat disebut dengan HOTS. Dengan kata lain
siswa hanya memiliki peran sebagai pendengar saja, prosen pembelajaran seperti ini
membuat siswa tidak terlatih untuk bersikap kritis dan aktif dalam mengkaji pengetahuan
serta pemahaman tentang moral. HOTS adalah kemampuan berpikir yang mencakup
pemikiran kritis, logis, efktif, reflektif, metakognitif, dan kreatif (Nisa & Siswono, n.d.)
Jika saja penerapan cara berpikir HOTS diterapkan sedari dulu pada instansi
pendidikan yang ada di Indonesia, maka hal ini tentunya dipercaya akan mengubah pola pikir
generasi muda bahkan seluruh masyarakayt Indonesia. Nilai moral dan karakter siswa di
Indonesia saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis. Dibuktikan dengan banyaknya
kasus tidakan asusila yang melibatkan siawa dan siswi di Indonesia. Dengan membiasakan
siswa untuk berpikir secara kritis khususnya dalam mengkaji nilai-nilai moral Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, pelajar Indonesia akan semakin naik level dalam
memahami dan memaknai nilai-nilai moral yang sesungguhnya.
Berbagai persoalan dan kerusakan yang ada saat ini sesungguhnya disebabkan oleh
kondisi moral dan etika masyarakat yang kini sudah mengalami kemerosotan. Kemerosotan
moral etika bangsa Indonesia ini terlihat jelas melalui seringnya kita jumpai persoalan demi
persoalan bangsa yang semakin hari semakin meningkat. Mulai dari kasus kekerasan,
ketidakadilan sosial, serta isu-isu SARA. Hal yang lebih meprihatinkan adalah kemerosotan
moral yang terjadi nyatanya telah menjalar kesemua lapisan masyarakat tidak terkecuali
dengan anak muda bangsa Indonesia.
Kehidupan anak muda saat ini yang dikenal dengan sebutan generasi milenial sangat
memprihatinkan dan terbilang sangat jauh dari kata bermoral. Maraknya penggunaan narkoba
serta minuman keras dikalangan anak muda seakan-akan tidak dapat terhitung banyaknya
ditambah dengan prespsi bahwa seks bebas dan night clubing adalah hal yang lumrah
dilakukan oleh anak muda jaman sekarang. Hal ini merupakan urgensi bagi moralitas
kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk memperbaiki moral kehidupan berbangsa dan
bernegara, Pancasila dapat dijadikan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar
semakin baik dalam segi moralitas.
Krisis moral dalam suatu negara merupakan hulu dari semua masalah di sejumlah
negara Moralitas memegang kunci dalam mengatasi krisis moral. Indikator kemajuan bangsa
tidak cukup diukur hanya dari kepandaian warga negaranya, tidak juga dari kekayaan alam
yang dimiliki, namun hal yang lebih mendasar adalah sejauh mana bangsa tersebut
memegang teguh moralitas. Moralitas memegang kunci dalam mengatasi krisis moral.
Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi
sumber dari segala penjabaran norma dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dalam Pancasila
juga terdapat pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, rasional, mendasar, nasionalis,
komprehensif, dan sistematis. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan
nilai-nilai yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi masyarakat Indonesia
dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dengan demikian Pancasila bukanlah hanya suatu
norma yang bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai
etika yang merupakan sumber norma tersebut.
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia memberikan inspirasi tentang
bagaimana bernegara dan berbangsa sesuai dengan moral Pancasila. Hal inilah yang
dipercaya akan membawa rakyat Indonesia menjadi masyarakat yang bermoral dalam
bernegara dan berbangsa serta mengatasi krisis moral yang terjadi pada saat ini. Nilai-nilai
Pancasila apabila betul-betul dipahami, dihayati dan diamalkan tentunya akan membawa
perubahan positif dalam kehidupan bermasayarakat di negara Indonesia.

Nisa, N. C., & Siswono, E. (n.d.). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ( Hots )
Tentang Lingkungan Berdasarkan Latar Belakang Akademik Siswa, XIX(September 2018),
1–14.

Anda mungkin juga menyukai