Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM ETIKA
KELOMPOK 2 :

181112132  Aditya Pramudita 
181112574  Akbar Rizkhan Khair Lutfi
181113952  Dafa Shanrizki 
181112035  Divany Djunita 
181113723 Juliana Damayanti Manurung   
181113006  Muhammad Fahrul Azmi Husni 
181111641 Syahi Dandy Nasgi Nasution
181112591 Febriando Sitorus
Etika

• Etika dilihat dari etimologi bahasanya yaitu berasal dari kata “ethos” (bahasa Yunani) yang berarti
watak, adat ataupun kesusilaan. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu (bisa jadi terhadap norma-norma) atau bagaimana
kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral
• Secara garis besar etika dikelompokkan menjadi :
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip - prinsip tersebut dalam hubungannya dengan berbagai aspek
kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun makhluk sosial (etika sosial)
•Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika profesi, etika
bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika
politik. Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.
Etika Pancasila

• Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila,
yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Kelima nilai tersebut
membentuk perilaku masyarakat di Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Meskipun nilai-
nilai Pancasila merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas sosial, keagamaan, maupun
adat kebudayaan bangsa indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai pancasila juga bersifat universal
dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun.
• Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat
mendasar, namun juga realistis dan aplikatif. Apabila dalam kajian aksiologi dikatakan
bahwa keberadaan nilai mendahului fakta, maka nilai-nilai pancasila merupakan nilai-nilai ideal
yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia yang harus di wujudkan dalam realitas kehidupan.
• Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di
setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk menerapkan perilaku etika, seperti
tercantum pada sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab”, yang mana tidak
dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sungguh sangat
diperlukan.
• Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena sama-sama mengajarkan
tentang nilai-nilai yang mengandung kebaikan. Dalam etika Pancasila, suatu perbuatan dikatakan
baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila tersebut, tetapi bagaimana
meniggikan nilai-nilai yang ada menjadi suatu hal yang lebih memberikan manfaat kepada yang
lain.
Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

• Sebagaimana dipahami bahwa sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, artinya setiap sila
memang mempunyai nilai akan tetapi sila – sila tersebut saling berhubungan, saling
ketergantungan secara sistematik dan diantara nilai satu sila dengan sila lainnya memiliki
tingkatan.
• Oleh karena itu dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila
merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat. Nilai- nilai tersebut berupa nilai religius, nilai adat istiadat, kebudayaan, dan setelah
disahkan menjadi dasar Negara terkandung di dalamnya nilai kenegaraan.
• Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat Negara, maka nilai-nilai pancasila harus dijabarkan
dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksanaan dalam penyelenggaraan kenegaraan,
bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan. Terdapat dua macam norma dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara yaitu norma hukum dan norma moral atau etika. Sebagaimana diketahui sebagai
suatu norma hukum, maka pancasila dijabarkan dalam suatu peraturan perundang- undangan, hal
itu secara kongkrit dijabarkan dalam tertib hukum Indonesia.
• Namun, dalam pelaksanaannya memerlukan suatu norma moral yang merupakan dasar pijak
pelaksanaan tertib hukum di Indonesia.
• Bagaimanapun baiknya suatu peraturan perundang-undangan, kalau tidak dilandasi oleh etika atau
moral yang luhur dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, maka tentu saja hukum tidak
akan mencapai suatu keadilan bagi kehidupan kemanusiaan.
• Nilai-nilai pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar, serta motivasi atas segala
perbuatan baik dalam kehidupan sehari- hari, maupun dalam kehidupan kenegaraan. Dengan kata
lain bahwa nilai-nilai pancasila merupakan das sollen atau cita-cita tentang kebaikan yang harus
diwujudkan menjadi suatu kenyataan atau das sein. Saat ini, tampaknya kebutuhan akan norma
etika untuk kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat penting untuk
ditetapkan.
• Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai
pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai
keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat bertujuan untuk:
1. Memberikan landasan moral etik bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan kehidupan
kebangsaan dalam berbagai aspek
2. Membuat warga Indonesia memiliki kepribadian yang baik dalam menjalin persatuan dan
kesatuan, dapat bertutur kata dengan baik dan tidak menyakiti hati, bersikap sopan dengan siapa
saja.
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Terhadap Sistem Etika Negara

• Negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara yang melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, mengatasi segala paham golongan maupun perseorangan.
Ketentuan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu, “maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia” menunjukkan sebagai sumber
hukum.
• Nilai dasar yang fundamental dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang kuat dan
tidak dapat berubah mengingat pembukaan UUD 1945 sebagai cita-cita Negara. Di samping itu,
nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu landasan moral etik dalam kehidupan kenegaraan yang
ditegaskan dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 bahwa negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa serta berdasar atas kemanusiaan yang adil dan beradab.
•Konsekuensi penyelenggaraan kenegaraan antara lain operasional pemerintahan negara,
pembangunan negara, pertahanan-keamanan negara, politik negara serta pelaksanaan demokrasi
negara harus senantiasa berdasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan. Pancasila sebagai
dasar filsafat bangsa dan Negara Republik Indonesia merupakan nilai yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dengan masing- masing silanya.
Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pentingnya Pancasila sebagai sistem Etika terkait dengan problem yang dihadapi bangsa
Indonesia sebagai berikut :
1. Banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat melemahkan
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat merusak
semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan meluluhlantakkan semangat
persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa
3. Terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara
4. Kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai kehidupan
masyarakat Indonesia.
5. Ketidakadilan hukum yang masih mewarnai proses peradilan di Indonesia
6. Banyaknya orang kaya yang tidak bersedia membayar pajak dengan benar

• Dari problem yang ada memperlihatkan akan pentingnya dan mendesaknya peran dan
kedudukan Pancasila sebagai sistem etika karena dapat menjadi tuntutan bagi warga Negara
untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Alasan diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika

• Beberapa alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara di Indonesia :
1. Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat terutama generasi muda sehingga dapat
membahayakan masa depan. Generasi muda yang tidak mendapat pendidikan karakter yang
memadai akan dihadapkan pada pluralitas nilai yang melanda Indonesia sebagai akibat
globalisasi sehingga mereka kehilangan arah. Dekadensi moral itu terjadi ketika pengaruh
globalisasi tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, dan nilai-nilai dari luar lebih berlaku
dominan pada generasi muda di indonesia. Contoh dekadensi moral antaranya: penyalahgunaan
narkoba, kebebasan tanpa batas,rendahnya rasa hormat pada orang tua. Contoh tersebut
menunjukkan lemahnya tatanan nilai moral dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
pancasila sebagai sistem etika diperlukan sejak dini dalam pembentukan pendidikan yang
berkarakter lebih baik terutama di sekolah-sekolah khususnya untuk generasi muda saat ini.
2. Pelanggaran HAM dalam kehidupan bernegara di Indonesia ditandai dengan melemahnya
penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain.Seperti kasus-kasus pelanggaran HAM yang ada
di media seperti kekerasan,penganiyayaan, pembunuhan dan lain sebagainya. Dari kasus-kasus
tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai sistem
Etika belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, disamping diperlukan sosialisasi sistem etika
Pancasila, diperlukan pula penjabaran sistem etika ke dalam peraturan perundang-undangan
tentang HAM.

3. Kurangnya kontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak. Hal tersebut terlihat dari
kepatuhan pajak yang masih rendah, padahal peranan pajak dari tahun ke tahun semakin
meningkat dalam membiyayai APBN. Disini peran Pancasila sebagai sistem Etika dapat
mengarahkan wajib pajak untuk secara sadar memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik.
Bentuk Tantangan Terhadap Pancasila sebagai Sistem Etika

1. Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman orde Lama berupa sikap otoriter dalam


pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang menerapkan
sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih
menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.
2. Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman orde Baru terkait dengan maraknya
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) pada saat itu. Hal tersebut tidak sesuai dengan
keadilan sosial karena korupsi, kolusi dan nepotisme hanya menguntungkan segelintir orang
atau kelompok tertentu
3. Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Reformasi berupa eforia kebebasan
berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya, munculnya anarkisme yang
memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai