0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai sumber nilai-nilai etika yang diambil dari lima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai etika Pancasila tersebut diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai sumber nilai-nilai etika yang diambil dari lima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai etika Pancasila tersebut diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai sistem etika di Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai sumber nilai-nilai etika yang diambil dari lima sila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai etika Pancasila tersebut diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
06 Pancasila sebagai Sistem Etika Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
M. Baihaqi Lathif M.Phil.
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2019 PENGERTIAN ETIKA
• Etika: ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk.
Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, pada diri seseorang maupun masyarakat. Etika juga bisa dimaknai seagai keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan prinsip-prinsip yang mengaturnya. Etika, di dalamnya, menandung nilai. • Nilai: Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain. Nilai juga bermakna suatu kualitas atau tindakan yang membentuk identitas seseorang sebagai evaluas, interpretasi dan pembentukan diri. • Etiket: berasal dari kata “etiquette yang bermakna cara yang tepat, yang diharapkan, serta ditentukan dalam suatu komunitas tertentu. Tata cara berperilaku dalam pergaulan, seperti makan dengan tangan kanan dianggap lebih sopan atau beretiket ALIRAN ETIKA
• Keutamaan: adalah teori yang mempelajari keutamaan (virtue).
Etika keutamaan mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk. Etika kebajikan ini mengarahkan perhatiannya kepada keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I be?, atau “saya harus menjadi orang yang bagaimana?”. • Teleologis: teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan kewajiban. Etika teleoogi menganggap nilai moral dari suatu tindakan dinilai berdasarkan pada efektivitas tindakan tersebut dalam mencapai tujuannya. Kebenaran dan kesalahan suatu tindakan dinilai berdasarkan tujuan akhir yang diinginkan. • Deontologis: teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat. Kewajiban moral bertalian dengan kewajiban yang seharusnya, kebenaran moral atau kelayakan, kepatutan. Kewajiban moral mengandung kemestian untuk melakukan tindakan. ETIKA PANCASILA
• Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang
dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia • Etika Pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. SILA KETUHANAN
• Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa
nilai spiritualitas yang mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta dan ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya. • Hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. • Setiap prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, maka prinsip tersebut memiliki kekuatan (force) untuk dilaksanakan oleh pengikut- pengikutnya. SILA KEMANUSIAAN
• Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus,
artinya menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. • Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. • Tindakan kemanusiaan yang mengandung implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga menjamin tata pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai- nilai kemanusiaan yang tertinggi, yaitu kebajikan dan kearifan. SILA PERSATUAN
• Sila persatuan mengandung dimensi nilai
solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah air. • Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. • Sistem etika yang berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas sosial akan melahirkan kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah belah bangsa. SILA KERAKYATAN
• Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai
berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain • Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Artinya, menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain. • Sila Kerakyatan juga mengandung nilai demokrasi, yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat SILA KEADILAN
• Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau
peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang lain. • Hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan pada tujuan belaka (teleologis), tetapi lebih menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu sendiri • Sila keadilan juga mengandung nilai emansipasi, yakni kesetaraan manusia secara sosial. SUMBER HISTORIS: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Philosofische Grondslag atau Weltanschauung, artinya, nilai-nilai
Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah ada dalam pandangan hidup masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). • Pada zaman Orde Baru, Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan melalui penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4) dan diinstitusionalkan dalam wadah Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP- 7). • Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hirukpikuk perebutan kekuasaan yang menjurus kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh penyelenggara negara di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan inilah yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara. SUMBER SOSIOLOGIS: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Sosiologis: Pancasila sebagai sistem etika dapat
ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. • Etika Pancasila secara sosilogis bisa ditemukan dalam kearifan lokal • Misalnya, orang Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. • Falsafah Jawa: Negara mawa tata, desa mawa cara yang berarti persatuan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Negara punya aturan, desa memiliki adat-istiadat. SUMBER POLITIS: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-
norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundangan-undangan di Indonesia. • Pancasila sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit. • Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga dengan praktik institusi sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik, ekonomi. • Etika politik memiliki 3 dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik itu sendiri. Dimensi tujuan terumuskan dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat dan hidup damai yang didasarkan pada kebebasan dan keadilan. Dimensi sarana memungkinkan pencapaian tujuan yang meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari institusi-institusi sosial. Dimensi aksi politik berkaitan dengan pelaku pemegang peran sebagai pihak yang menentukan rasionalitas politik. DINAMIKA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Pada era orde lama, zaman presiden Soekarno, Pancasila
sebagi sistem etika tidak maksimal dierapkan karena kepimpinan Soekarno yang hampir otoriter dengan sistem demokrasi terpimpin • Pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diwujudkan dalam P-4. Manusia Indonesia adalah manusia yang berperilaku dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. • Konsep manusia Indonesia: monodualistik yakni makhluk rohani sekaligus makhluk jasmani, dan makhluk individu sekaligus makhluk sosial dan mono-pluralis yang terdiri atas susunan kodrat: jiwa dan raga; Kedudukan kodrat: makhluk Tuhan dan makhluk berdiri sendiri; sifat kodrat: makhluk sosial dan makhluk individual. • Di era reformasi, etika Pancasila cenderung diabaikan terutama dalam etika politik para pejbat negara. Penabaian etik Pancasila menjurus pada penyaahgunaan kekuasaan, yang kemudian melahirkan korupsi, kolusi dan nepotisme. • Kebudayaan Indonesia turut dipengaruhi oleh globalisasi seperti budaya konsumerisme dan hedonisme TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Tantangan pada zaman Orde Lama yakni
peyelengaraan pemerintahan dengan sistem demokasi terpimpin yang mengarah ke otortarianisme. Prinsip demokrasi, musyawrah dan mufakat cenderung diabaikan. • Tantangan pada zaman Orde Baru adalah soal Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi oleh pejabat negara yang merugikan rakyat. Hal ini menkhianati amanat rakyat dan prinsip perwakilan rakyat. • Tantangan terhadap pada era Reformasi yakni etika dalam berpolitik yang cenderung tenggelam dalam perayaan kebebasan individu. Muncul persoalan seperti HOAX dan ujaran kebencian PERAN PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
• Sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap,
tindakan, dan keputusan yang diambil setiap warga negara. • Sebagai pemandu bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun internasional • Sebagai dasar analisis bagi berbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasilais • Sebagai penyaring keragaman nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat sebagai dampak globalisasi • Sebagai pencegah penyebaran ideologi yang memecahbelah bangsa. Terima Kasih M. Baihaqi Lathief, M.Phil.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita