Anda di halaman 1dari 25

Penulisan Kutipan dan

Daftar Pustaka
KUTIPAN
Keraf (1984: 179) menyatakan bahwa kutipan adalah
pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang
lain yang diambil dari sumber tertentu guna
menunjang pendapat penulis.
Keraf (via Suryaman, dkk, 2016: 113) menyatakan
bahwa walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli
itu diperkenankan, sebuah tulisan tidak boleh hanya
terdiri atas kutipan-kutipan.
Tujuan Penggunaan Kutipan
Menegaskan isi uraian;
Membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh
penulis;
Memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan
penulis;
Mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang
digunakan;
Menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas;
Mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagai milik sendiri (plagiat)

(Anggarani, dkk, 2006: 128)


Sumber Kutipan
Pengutipan dari Sumber Asli/Pertama
Pengutipan dari sumber utama dilakukan dengan menuliskan:
1. nama penulis/editor (cukup nama belakang),
2. tahun terbit sumber referensi, dan
3. halaman yang dikutip
Contoh
 .… (nama penulis, tahun: halaman).
Ejaan suatu bahasa yang sempurna adalah apabila tiap bunyi bahasa itu
dinyatakan oleh sebuah tanda atau huruf (Samsuri, 1980: 23)

 Nama penulis (tahun: halaman) menyatakan bahwa ...


Samsuri (1980: 23) menyatakan bahwa ejaan suatu bahasa yang sempurna
adalah apabila tiap bunyi bahasa itu dinyatakan oleh sebuah tanda atau huruf.

Menurut nama penulis(tahun: halaman), ...


 Menurut Samsuri (1980: 23), ejaan suatu bahasa yang sempurna adalah apabila
tiap bunyi bahasa itu dinyatakan oleh sebuah tanda atau huruf.
Pengutipan dari Sumber Kedua
Pengutipan dari sumber kedua diperbolehkan jika sumber pertama atau
sumber asli benar-benar tidak didapatkan dan harus dianggap sebagai
keadaan darurat (Suyitno, 2012: 88). Cara menuliskan pengutipan dari
sumber kedua adalah menuliskan nama penulis asli dan nama pengutip
pertama, tahun kutipnya, dan halaman.

Contoh:
Peserta didik memiliki keberagaman kemampuan dalam aspek berbahasa.
Diskusi memberikan tempat untuk berekspresi baik secara verbal maupun
tulis. Beberapa penulis buku seperti King (dalam Pratama, 2013: 29)
mendefinisikan diskusi sebagai sebuah kebiasaan berbicara di depan
khalayak dan mengikuti sebuah aturan serta mampu menjadi anggota yang
baik.
Jenis Kutipan
Kutipan Tidak
Kutipan Langsung
Langsung

Pendek Panjang
KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan langsung, yaitu pinjaman kalimat atau
pendapat/gagasan/ide orang lain dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat
dari sebuah teks asli.
Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan
langsung pendek dan kutipan langsung panjang
Keraf (1984: 180) menyatakan bahwa ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan pada proses pengutipan
langsung, yaitu sebagai berikut.
1. Tidak boleh mengadakan perubahan pada teks asli
yang dikutip
2. Berilah tanda [sic!] jika ada kesalahan dalam teks
asli.
3. Menggunakan tanda [. . .] jika ada bagian kutipan
yang dihilangkan.
Contoh
Manusia pada umumnya tidak hanya menguasai satu
bahasa. Manusia memiliki kemampuan untuk
menguasai bahasa-bahasa yang lain sebab manusia
memiliki akal pikiran. Hal ini yang membedakan
manusia dengan binatang. Pernyataan tersebut sesuai
dengan pendapat Robins (1992: 17) yang menyatakan
bahwa “. . . bahasa manusia mempunyai ruang lingkup
dan jumlah yang tidak terbatas dan dapat disesuaikan
dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
penutur yang berubah-ubah”.
Jenis Kutipan Langsung
1. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan langsung yang tidak lebih
dari empat baris.
Cara menulis kutipan langsung pendek
Kutipan diintegrasikan langsung dengan teks
Jarak kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 1,5 spasi).
Kutipan diapit dengan tanda kutip (“...”).
Contoh:
Terkait dengan keindahan bahasa verbal, Tarigan (1986: 81)
menyatakan bahwa “bagaimanapun juga kemampuan pembicara
dalam mengeksploitasi kelenturan bahasa akan menimbulkan
kekuatan dan keindahan bahasa”.
2. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari
empat baris atau 40 kata.
Cara menulis kutipan langsung panjang
Kutipan dipisahkan dengan badan teks.
Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
Kutipan itu boleh diapit atau tidak diapit tanda kutip.
Seluruh kutipan diletakkan menjorok ke dalam (5-7
ketikan). Apabila kutipan itu dimulai dengan alinea baru,
baris pertama kutipan itu menjorok lagi 5 – 7 ketikan.
Model pembelajaran adalah sebuah perangkat yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam
proses pencapaian target pembelajaran. Ada beberapa
definisi model pembelajaran, salah satunya sebagai
berikut.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku- buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Selanjutnya, setiap model pembelajaran mengarahkan kita dalam
mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai (Joyce &
Weil, 2000: 3).
Kutipan Tidak Langsung
Suyitno (2012: 86) menyatakan bahwa “kutipan tidak
langsung adalah kutipan yang dituliskan secara tak
langsung atau dikemukakan dengan menggunakan
bahasa penulis sendiri.
Kutipan tidak langsung meliputi kutipan terjemahan,
kutipan saduran, kutipan ringkasan, dan kutipan
parafrase (Suyitno, 2012: 86)
Penulis dapat membuat kutipan tidak langsung jika ia
sudah memahami inti sari dari bagian yang dikutip
secara tidak langsung itu.
Cara Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Ditulis tanpa tanda kutip;
Ditulis terpadu dengan teks;
Nama pengarang dapat ditulis di awal atau di akhir
kutipan.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar
yang berisi sumber-sumber referensi yang digunakan
oleh penulis dalam karangannya.
Sumber referensi: buku, internet, media massa, jurnal
ilmiah, karya tulis ilmiah, dsb.
Secara umum, urutan penulisan daftar pustaka dari
berbagai sumber sama, yaitu nama, tahun terbit,
judul tulisan, tempat terbit, dan penerbit.
Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis (a-
z).
Penulisan daftar pustaka setiap instansi berbeda-beda.
Cara penulisan daftar pustaka sebuah instansi
dinamakan dengan gaya selingkung.
Gelar tidak ditulis dalam daftar pustaka.
Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah
yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan
ulang.
Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan
Jumlah Penulis
Satu penulis
Contoh: Trias Winanti, M.Pd.
Winanti, Trias. 2015. Perkembangan Bahasa Jepang di
Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.

Dua atau tiga penulis


Contoh: Trias Winanti, M.Pd. dan Faiz Aslam Purwana, S.Pd.
Winanti, Trias dan Faiz Aslam Purwana. 2015. Perkembangan
Bahasa Jepang di Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.
Tiga penulis
Contoh: Trias Winanti, M.Pd., Faiz Aslam Purwana,
S.Pd., dan Asma Haniza, M.A.

Winanti, Trias, Faiz Aslam Purwana, dan Asma


Haniza. 2015. Perkembangan Bahasa Jepang di
Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.
Lebih dari tiga penulis
Contoh: Trias Winanti, M.Pd., Faiz Aslam Purwana, S.Pd.,
Asma Haniza, M.A., dan Septian Rizky, S.Pd.

Winanti, Trias, dkk. 2015. Perkembangan Bahasa Jepang di


Indonesia. Yogyakarta: Erlangga.
Penulisan Daftar Pustaka berdasarkan
Sumber Pustaka
Buku
Nama : Syaiful Anwar, S.T.
Judul : Perkembangan Mesin Industri di
Indonesia
Tahun : 2015
Kota : Yogyakarta
Penerbit : Media Pustaka
Anwar, Syaiful. 2015. Perkembangan Mesin Industri di
Indonesia. Yogyakarta: Media Pustaka.
Buku yang ditulis oleh dua orang dan merupakan
buku terjemahan

Wellek, Rene dan Austin Werren. 1989. Teori


Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani
Budianta). Jakarta: Gramedia.
Artikel Jurnal
Nama penulis : Nurhadi
Nama jurnal : Diksi
Judul artikel : Dari Kartini hingga Ayu Utami:
Mempoposisikan Penulis Perempuan dalam Sejarah
Sastra Indonesia
Tahun :2007
Halaman : 158 – 168
Volume :14
No :2
Nurhadi. 2007. “Dari Kartini hingga Ayu Utami: Mempoposisikan Penulis
Perempuan dalam Sejarah Sastra Indonesia”. Diksi. Volume 14,
Nomor 2, Halaman 158-168.

Nurhadi. 2007. Dari Kartini hingga Ayu Utami: Mempoposisikan Penulis


Perempuan dalam Sejarah Sastra Indonesia. Diksi, 14 (2): 158-168.
Artikel dalam surat kabar/majalah (ada nama pengarang)
Utama, Jaya. 2011. “Pemanfaatan Bahan Bakar Alternatif untuk
Sepeda Motor”, Kompas, 13 April 2011. Jakarta.

Artikel dalam surat kabar/majalah (tanpa nama


pengarang)
Republika. 2009. “Ekonomi Kerakyatan”. Senin, 21 Maret 2009.
Jakarta.

Artikel dari makalah


Suwondo, Tirto. 2017. “Pengembangan BIPA: Upaya
Merealisasikan Amanat Pasal 44 UU Nomor 24 Tahun
2009”. Makalah disajikan dalam Seminar Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing di Balai Bahasa Yogyakarta, Januari 2017.
Karya tulis ilmiah yang tidak diterbitkan
(skripsi, tesis, disertasi)
Nama penulis :Tri Tono Susanto
Tahun :2010
Judul skripsi : Pengembangan Media Pembelajaran untuk
Menulis Puisi Berbahasa Inggris
Kota :Yogyakarta
Lembaga :Prodi Pendidikan Bahasa Inggris,
Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Susanto, Tri Tono. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran


untuk Menulis Puisi Berbahasa Inggris. Tesis tidak
diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta.
Dokumen Resmi (Bersumber dari lembaga yang
ditulis atas nama lembaga tersebut)
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978.
Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel dari internet


Rivai, Ovi Soviaty, dkk. 2010. “Pemetaan Pengajaran
Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di
Asia”. Diakses dari
http://km.ristek.go.id/assets/ files/Pendidikan/BIP
A%20di%20Asia/BIPA%20di%20Asia.pdf
pada 23 November 2014.

Anda mungkin juga menyukai