A. KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang
dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atau audio). Fungsi
kutipan yaitu (a) sebagai landasan teori karya ilmah, (b) sebagai pandangan atau acuan, dan (c) sebagai
penguat argumen. Adapun prinsip-prinsip dalam mengutip adalah sebagai berikut.
a) Mengutip pendapat orang lain seperlunya saja, tidak perlu panjang-panjang.
b) Mengutip tidak melakukan perubahan apabila rujukan itu diambil secara langsung;
c) Bila ada kesalahan dalam teks yang dikutip, digunakan kata sic! yang diapit tanda kurung besar [sic!].
Keempat apabila menghilangkan kutipan, maka penghilangan itu dinyatakan dengan mempergunakan
tiga titik berspasi […].
1
Kutipan yang lebih dari empat baris atau 40 kata ke atas ditulis tanpa tanda kutip pada
tempat khusus yang dipisahkan dari teks utama, dengan pinggir kiri-kanan yang berbeda,
dengan spasi tunggal. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara
terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan dan
diketik spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Berikut contohnya.
Mengenai keadaan ini, Ajip Rosidi (dalam Mulyana, 2000: 7) menegaskan bahwa:
“Para pengajar dan sastrawan sudah lama terdengar mengeluh mengenai buruknya pembelajaran
(bahasa dan sastra) kita baik di tingkat sekolah menengah maupun di perguruan tinggi.
Kurikulum yang tak jelas arahnya dan pengajar yang jumlahnya dan kemampuannya tidak
memadai, bahan-bahan yang jauh dari lengkap semuanya menyebabkan pembelajaran sastra
hanya seadanya.”
Mengenai keadaan ini, Ajip Rosidi (dalam Mulyana, 2000: 7) menegaskan “Para pengajar dan
sastrawan sudah lama terdengar mengeluh mengenai buruknya pembelajaran (bahasa dan sastra)
kita baik di tingkat sekolah menengah maupun di perguruan tinggi”.
2
Kutipan dalam kutipan digunakan apabila tidak menemukan sumber utama atau sumber pertama.
dalam hal ini, kutipan dalam kutipan dapat ditulis mengikuti aturan kutipan langsung maupun kutipan
tidak langsung dengan menyertakan kata “dalam”.
Contoh:
Selanjutnya van Dijk (dalam Brown and Yule, 1996: 246) berpendapat “skemata dikatakan
sebagai struktur-struktur pengetahuan tingkat tinggi yang kompleks (dan bahkan konvensional atau
tetap) yang berfungsi sebagai ‘perancah ideasi’ (ideational)”.
Artinya, pendapat van Dijk tersebut ada di dalam bukunya Brown dan Yule.
Tenaga-tenaga penjualan yang sukses, politisi, guru, dokter, dan pemimpin keagamaan
semuanya cenderung orang yang mempunyai tingkat kecerdasan antarpribadi yang tinggi.
Kecerdasan intrapribadi … adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri.
(Gardner dalam Coleman, 1994: 52).
Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau
bagian tubuh lain…. Bagian yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995: 315).
B. DAFTAR PUSTAKA
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
a) Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam daftar pustaka dan
sebaliknya.
b) Daftar pustaka ditulis/diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
c) Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dulu, kemudian
diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan
identitas lain dari literatur/pustaka yang dirujuk.
d) Jika penulis lebih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti aturan “c”, dilanjutkan
penulisan nama penulis kedua dan seterusnya tanpa dibalik.
e) Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan
seterusnya (berbeda dengan penulisan sumber kutipan)
f) Kata penghubung seorang/beberapa penulis dengan penulis terakhir menggunakan kata “dan”
(tidak menggunakan simbol “&”; serta tidak menggunakan kata penghubung “and” walaupun
literaturnya berbahasa Inggris, kecuali seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
g) Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur/pustaka
yang menjadi referensi.
3
Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Sumber Kutipan
1. Rujukan dari Buku
Nama penulis dibalik. tahun penerbitan. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar
pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Kota tempat penerbit: nama penerbit.
Contoh:
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat (Fungsi, Ketegori, dan Peran). Bandung: Refika
Aditama.
Latihan
Buku 1 Pengarang
Kutipan Daftar Pustaka
Contoh:
Marzuki, Ismail. 2009. Dimensi-Dimensi Pendidikan Bahasa Indonesia (M.G. Waseso, Ed.). Malang:
UMM Press.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
4
3. Rujukan Berupa Buku Lebih dari Satu Jilid
Nama penulis dibalik. tahun penerbitan. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar
pada awal setiap kata, kecuali kata hubung (Volume). Kota tempat penerbit: nama penerbit.
Contoh:
Rahmi, Suryani. 2006. Ensiklopedia Pendidikan (volume 3). Surabaya: Usaha Nasional.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
5. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel yang Ada Editornya
Nama penulis dibalik (Ed. atau Eds). tahun penerbitan. Judul buku ditulis dengan huruf miring,
dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Kota tempat penerbit: nama penerbit.
Contoh:
Brannen, Julia (Ed.). 1992. Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research. England:
Avebury.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
5
6. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel yang Ada Artikelnya
Nama penulis artikel dibalik. tahun penerbitan. Judul artikel dalam tanda petik. Nama editor (tanpa
dibalik) diberi keterangan (Ed. atau Eds.). Judul buku dicetak miring (Halaman). Kota penerbit:
nama penerbit.
Contoh:
Stenberg, R.J. & Lubart, T.L. 2002. The Concept of Creativity: Prospects and Paradigms. Dalam R.J.
Stenberg (Ed.), Handbook of Creativity (hlm. 29-31). New York: Cambridge University Press.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
6
9. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Tercetak
Nama penulis dibalik. tahun penerbitan. Judul artikel (dalam tanda petik). Nama jurnal (dicetak
miring), Nomor (Volume): halaman.
Contoh:
Waryono, M. 2009. “Profesionalisme Dosen dalam Program Penjaminan Mutu”. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 16 (1): 51-58.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
11. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Elektronik Saja (Tidak Berbasis Cetak)
Nama penulis dibalik. tahun penerbitan. Judul artikel (dalam tanda petik). Nama jurnal (dicetak
miring). (Online), (alamat laman), waktu akses.
Contoh:
DeMarie, D. 2001. “A Trip to the Zoo: Children’s Words and Phorographs”. Early Childhood
Research and Practice. (Online), (http://ecrp.uiuc.edu/v3n1/demarie.html), diakses 30 September
2011.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
7
Nama penulis. Tanggal Cetak. Judul (dalam tanda petik). Nama Koran/Majalah (cetak miring).
Halaman.
Contoh:
Alwasilah, Chaedar. 20 Juni 2001. “Meluruskan Pengajaran Sastra”. Jawa Pos. hlm.5.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
14. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit (Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga)
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring. tahun penerbitan dokumen.
kota penerbit: nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
15. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diambil dari Internet
Nama dokumen (cetak miring). Nama Situs. (Online), (alamat laman), waktu akses.
Contoh:
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi
dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (Online),
(http://www.jdih.bpk.go.id), diakses 25 September 2009.
8
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
16. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab. tahun. judul karangan (dicetak miring). Kota terbit: nama lembaga
yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersbut.
Contoh:
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. 1975. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
17. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis oleh Satu atau Beberapa Orang Atas Nama Lembaga
Tersebut
Nama penulis. tahun. judul karangan (dicetak miring). Kota terbit: nama lembaga yang bertanggung
jawab atas penerbitan karangan tersbut.
Contoh:
Ginting, S. & Katra, N. 2011. Pedoman Penulisan Majalah Ilmiah Indonesia. Jakarta: PDII-LIPI.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
9
Kutipan Daftar Pustaka
Tesis
Kutipan Daftar Pustaka
Disertasi
Kutipan Daftar Pustaka
19. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis. tahun. judul karangan (dicetak miring). Makalah disajikan dalam
Seminar/Penataran/Lokakarya ... (nama seminar/penataran/lokakarya), nama fakultas dan universitas,
kota, waktu pelaksanaan.
Contoh:
Wahab, Abdul. 2002. Komet Api Sakodam. Makalah yang disajikan dalam acara Sastrawan Bicara
Mahasiswa Membaca, Fakultas Sastra Universitas Negeri, Malang, 2 September 2002.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
10
Moody, M. 2009. Desingning Accountability Assements for Teaching. Makalah disajikan pada the
Annual Meeting of the National Councill on Measurement in Education, Chicago, 22 April 2009.
Dalam Erica Database, (online), (http://www.erics) , diakses 30 Maret 2010.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
12
Kutipan Daftar Pustaka
Contoh:
Turner, J. 1998. The Fighting Temeraire. The National Gallery, (Online). Terdapat pada laman
https://www.nationalgallery.org.uk/paintings/joseph-mallord-william-turner-the-foghting-temeraire,
diakses pada 14 November 2016.
Latihan:
Kutipan Daftar Pustaka
13