Anda di halaman 1dari 8

KUTIPAN, CATATAN KAKI, BIBLIOGRAFI

KUTIPAN
Adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seseorang
pengarang baik yang terdapat dalam buku, jurnal, maupun terbitan
lain.
Jenis kutipan
1. Kutipan langsung
Salinannya persis sama dengan sumbernya tanpa perubahan.
Skripsi adalah naskah teknis. Pada umumnya skripsi
merupakan sebagaian syarat untuk memperoleh gelar
derajat akademis, dengan titik berat sebagai latihan
menulis karya ilmiah bagi calon sarjana (Brotowidjoyo
1993: 143).
2. Kutipan tidak langsung
Menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan
menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri
Seperti yang dikemukakan Brotowidjoyo (1993: 143)
skripsi pada dasarnya adalah latihan menulis ilmiah bagi
calon sarjana. Naskah teknis ini sekaligus berfungsi
sebagai pelengkap persyaratan akhir untuk memperoleh
gelar sarjana

Prinsip Mengutip
1. Tidak boleh mengubah (menambah atau mengurangi) hal
yang kita kutip
2. Jangan memasukan pendapat pribadi
3. Penulis bertanggungjawab penuh akan akurasi kutipan.
4. Nomor kutipan berurutan dalam satu bab. Pergantian bab
diikuti pula dengan penggantian nomor kutipan.
5. Jika menggunakan teknik penempatan catatan kaki, pada
setiap akhir kutipan diberi nomor (angka arab)

Teknis mengutip
1. Kutipan langsung kurang dari lima baris (kutipan pendek)
- Isi kutipan menyatu dengan teks.
- Jarak antarbaris dengan kutipan sama dengan teks
(dua spasi)
- Bagian yang dikutip diapit dengan tanda petik (“…”)
- Setelah kutipan selesai diberi nomor urut sebagai catatan kaki
atau menuliskan langsung sumbernya.
Dalam Pedoman Ejaan yang Disempurnakan
disebutkan bahwa “ unsur pinjaman yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya
diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih
dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.”1

1
Dendy Sugono, (Penangg.Jwb.), Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta:Pusat
Bahasa, Depertemen Pendidikan Nasional, 2004),hlm .23.

2. Kutipan langsung yang lebih dari lima baris (kutipan panjang)


- Isi kutipan ditempatkan pada alinea baru dan tersendiri.
- Jarak ketik antarbaris kutipan satu spasi.
- Kutipan ini tidak diapit dengan tanda petik
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa :

Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan


dinamis, yang berupa kaidah dan aturan tetap. Baku
atau standar tidak dapat berubah setiap saat. Kaidah
pembentukkan kata yang menerbitkan perasa dan
perumus dengan taat asas harus menghasilkan
bentuk perajin dan perusak dan bukan pengrajin
atau pengrusak.2

Ketaatan atas ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu


dilaksanakan secara konsisten sehingga menghasilkan
ekspresi pemikiran yang objektif.
2
Anton M. Moeliono, (Ed), Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h.13. (salah)

3. Jika ingin menghilangkan beberapa kata pada awal atau tengah


tulisan, maka diberi tanda elips (…) pada bagian yang
dihilangkan.
Jika menghilangkan unsur pada bagian akhir tulisan beri titik
sebanyak empat buah (….).
Jika menghilangkan satu alinea maka harus memberi tanda titik
sepanjang satu baris.
. . . akan tetapi komunikasi dalam iklan bersifat khusus.
Iklan pada prinsipnya adalah”komunikasi nonpersonal yang
dibayar oleh sponsor yang menggunkan media massa
untuk membujuk dan mempengaruhi khalayaknya” (Wells
1992:10). . . . Segi nonpersonal itu membedakan iklan dari
promosi dan publisitas.
……………………………………………………………………..
Dari defenisi tersebut dapat ditarik empat kata kunci, yaitu
sponsor, pesan, media, dan sasaran.

CATATAN KAKI / FOOTNOTES

Teknik pengetikan Catatan Kaki


1. Catatan kaki harus ditulis pada tempat yang sama dengan
pencantuman nomor catatan kaki
2. Nomor harus ditempatkan dengan menggunakan angka arab
dan berurutan tiap bab.
3. Pergantian bab diikuti pula dengan pergantian catatan kaki
4. Nomor diletakan setengah spasi di atas teks
5. Jarak ketik antar baris satu spasi
6. Jarak ketik antarnomor (sumber) dua spasi

Tempat Catatan Kaki


1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada
bagian bawah digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi,
buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan
popuer.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan
yang berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnal, majalah,
laporan yang menggunkan pembagian bab, atau esai dalam
kumpulan esai.

Catatan Kaki Singkat


1. Ibid.
Singkatan dari ibidem yang berarti sama dengan diatas.
Istilah ini digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya
sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya dan belum
diselingi oleh sumber lain.Ibid ditulis cetak miring dan diakhiri
tanda titik.
2. Op. Cit
Singkatan dari opera citato yang berarti dalam karya yang
telah dikutip. Istilah ini digunakan untuk catatan kaki lain dari
sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki
lain dari sumber lain. Op.Cit.ditulis cetak miring dan diikuti
tanda titik.

3. Loc. Cit
Singkatan dari loco citato yang berarti tempat yang telah
dikutip. Istilah ini digunakan jika kita mengutip kembali karya
yang terdahulu dengan halaman yang sama.Loc.cit. ditulis
cetak miring diikuti tanda titik.

Misal
______________________
1
Kasali, Manajemen Periklanan, (Jakarta: Pustaka Utama
Grafiti,1995), hlm.19.
2
Ibid., hlm.4.
3
Ismaini, “Kreatif: Citra Utuh Sebuah Merk”
(http:www.cakram.com.juni00/kreatif htm), hlm. 2
(22 November 2000).
4
Hilman Hariwijaya, Bangun Dong Lupus, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm.68.
5
Kasali,Op. Cit., hlm.67.
6
Kasali,Loc. Cit.

BIBLIOGRAFI (DAFTAR PUSTAKA)

Penulisan
1. nama pengarang disusun secara alfabetis
2. tanpa nomor urut
3. jarak ketik antarbaris dalam satu sumber, satu spasi
4. jarak ketik antarsumber dua spasi
5. huruf pertama dari baris pertama masing-masing sumber
diketik tepat pada marjin kiri tanpa idensi, sedangkan untuk
baris berikutnya idensi 5 – 7 spasi (karakter).

Penyusunan Bibliografi
A. 1. Nama pengarang, titik
2. Judul (buku, artikel, surat kabar, majalah, dll.), titik
3. nama kota, titik dua
4. nama penerbit, koma
5. tahun penerbitan, titik
B. 1. Nama pengarang, titik
2. Tahun penerbitan, titik
3. Judul ( buku, artikel, surat kabar, majalah, dll. ), titik
4. Nama kota, titik dua
5. Nama penerbit, titik

Data Bibiliografis
1. Nama Pengarang
a. Satu pengarang
Nama pengarang yang terdiri dari satu kata ditulis tetap.
Nama pengarang yang terdiri dua kata ditulis dengan
urutan terbalik.

Misalnya, Farhan Kasyfi menjadi, Kasyfi, Farhan.


Nama pengarang yang terdiri dari tiga kata atau lebih,
maka kata terakhir menjadi urutan pertama.
Misalnya, Irham Pradipta Fadhli menjadi Fadhli, Irham
Pradipta.

b. Dua atau tiga pengarang


Jika sumber bacaan ditulis oleh lebih dari satu orang
pengarang , maka hanya nama pengarang pertama saja
yang ditulis terbalik, sedangkan nama pengarang kedua
atau ketiga penulisannya tetap.
Misalnya Irham Pradipta Fadhli dan Farhan Kasyfi
menjadi
Fadhli, Irham Pradipta dan Farhan Kasyfi.
Rendy Muhammad, Bayu Priyonggo dan Nindio
Swaratama menjadi Muhammad, Rendy, Bayu
Priyonggo, dan Nindio Swaratama.
Atau Muhammad, Rendy, Bayu Priyonggo, Nindio
Swaratama.

c. Lebih dari tiga pegarang


Jika sumber bacaan ditulis lebih dari tiga pengarang,
hanya nama pengarang pertama yang yang dicantumkan
dan ditambahkan dkk. atau et. al
Misalnya
Ayu, Diah Puspita, dkk. atau Ayu, Diah Puspita, et.al.
d. Tidak ada nama pengarang
Jika penulisnya tidak ada atau di sumber bacaan tidak
dicantumkan nama pengarang, cantumkan nama editor
atau penyuntingnya. Jika nama editor/penyuntingnya pun
tidak ada, maka cantumkan nama badan, lembaga atau
instansi yang bertanggungjawab atas penerbitan /
publikasi.
Misal
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1988.

2. Editor atau Penyunting


Kalau buku tersebut ditulis oleh seorang editor, dibelakang
nama pengarang ditulis kata editor (ed)
Misalnya, Matsuako, Takashi (ed)

3. Judul
Judul sumber berupa buku, kamus, ensiklopedi, jurnal,
majalah, dan surat kabar, harus dicetak miring atau
digarisbawahi, dicetak tebal atau dibedakan dengan bentuk
tulisan lainnya.
Misalnya
Pratama, Bagus. 2004. Windows XP untuk Orang Awam.
Palembang: Maxicom.

4. Kumpulan Esai, Bunga Rampai, Himpunan Tulisan


Himpunan Karangan Ilmiah di Bidang Perkotaan dan
Lingkungan, Masalah Perkotaan, Jakarta : Bapedalda
Provinsi DKI Jakarta, 2001-2002.
atau
Budiharjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota.
Cetakan ke-2. Bandung : Alumni.

5.Terjemahan
Brown, Dan. 2005. The Da Vinci Code.Cet. .XIV.Terj. Isma
B. Koesalamwardi. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta.
atau
Brown, Dan. The Davinci Code. Cet. XIV. Terj. Isma B.
Koesalamwardi. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta,
2005.

6. Artikel dalam Jurnal dan Majalah,


Judul artikel dalam tanda petik.
Angka romawi menunjukkan volume atau tahun dan angka
arab menunjukan halaman.
Nama buku, jurnal majalah, dan ensiklopedi digarisbawahi,
dicetak miring atau dibedakan tulisannya.
Misalnya:
Purbadi, Arif. “Potret Desa Pemasok TKI di Tulungagung”.
Media Indonesia, 12 Agustus 2002.
atau
Semiawan, Cony. 1989. “Perkembangan Sikap
Persahabatan pada Anak-anak”. Dalam Femina 83.
(Juni, III). Jakarta: Gaya Favorit Pers.

7. Tajuk Rencana, Artikel tanpa Nama


Tajuk Rencana, “Membangun Perangkat Lunak Demokrasi”.
Kompas, 24 September 2004.
atau
Tajuk Rencana. 2004. “Membangun Perangkat Lunak
Demokrasi”. Dalam Kompas, 24 September. Jakarta.

8. Wawancara, Interview Radio dan Televisi


Kasali, Renald. Radio Trijaya FM. Jakarta. 4 Oktober 2001.
Sugianto, Bedjo. Interview Televisi. “Mahalnya Uang Pangkal
di PTN bagi Calon Mahasiswa Baru”. Televisi
Pendidikan Indonesia. Jakarta. 15 Agustus 2004.

9. Internet
Lee,Honeycutt (honey@iastate.edu)
http//www.public.iastate.edu (20 Juli 2002).
Kumiadi. 1988. “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan
Pengembangan Tesnya”. Jurnal Pendidikan, (Online),
Jilid V, No. 4. http://www.malangac.id (20 Januari
2001).
http://www.cakram.com/juni00/kreatif.htm (20 Juni 2002).
http://www.kompas.com/kompas52dcetak/mellinium/
data2000/baha60.htm (28 Juni 2000).

10. Diktat, Skripsi, Tesis, Disertasi yang Diterbitkan


Keraf, Gorys. 1978. Morfologi Dialek Lamelera. Disertasi UI
1978. Ende : Arnoldus.
atau
Siwi, Purwanti. Partisipasi Remaja dalam Penghijauan Kota:
Survei pada Remaja di Kelurahan Sukapura Jakarta
Utara. Disertasi Universitas Negeri Jakarta. Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.

11. Diktat, Skripsi, Tesis, Disertasi yang Tidak Diterbitkan


Bagus, Lorens. “Fenomenalogi Pengetahuan dan Bahasa”.
Diktat Mata Kuliah Filsafat Bahasa, Fakultas Filsafat
Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991.
Sumantri, Hermana. 2000. “Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial dan Beberapa Faktor Psikologis yang
Mempengaruhinya”. Disertasi Universitas Negeri
Jakarta, Jakarta, 2000.

Anda mungkin juga menyukai