Anda di halaman 1dari 8

FONEM

 Bunyi terkecil yang membedakan arti.


Dapat juga disebut dengan bunyi dari huruf
Huruf  lambang bunyi atau lambang fonem.
MORFEM
 Satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan arti.
Bentuk morfem dapat berupa imbuhan, partikel, dan
kata dasar.
Morfem dibedakan atas
1. Morfem bebas
 morfem yang dapat berdiri sendiri. Semua kata
dasar dapat digolongkan sebagai morfem bebas.
Misal
 saya, rumah, biru, hampir, kaki.
2. Morfem terikat
 morfem yang tidak dapat berdiri sendiri. Morfem
ini akan mempunyai makna bila dihubungkan
dengan morfem yang lainnya.
Semua imbuhan, partikel, dan bentuk lain yang
tidak dapat berdiri sendiri termasuk kepada
morfem terikat.
Misal
 a. Saya terlatih untuk tidak manja.
b. Tolong ambilkan diktat itu.
c. Mobil antarkota melaju dengan
mulus.
KATA
 Satuan bentuk terkecil dari kalimat yang mempunyai
makna.
Misal
 sepeda, kursi, mobil, pohon, belajar
Berdasarkan bentuknya kata dibedakan atas
1. Kata dasar (bermorfem tunggal)
Misal  buku, cerdas, mulia, kantor
2. Kata turunan (kata berimbuhan)
Misal  pembukuan, dibukukan, mencerdaskan
KELAS KATA
Kelas kata/jenis kata secara tradisional kata dapat
dibedakan atas
1. kata benda (nomina)
2. kata kerja (verba)
3. kata sifat (adjektiva)
4. kata keterangan (adverbia)
5. kata ganti (pronomina)
6. kata bilangan (numeralia)
7. kata sambung ( konjungsi)
8. kata depan (preposisi)
9. kata sandang (artikel)
10. kata seru (interjeksi)

Menurut Moeliono, dkk. Dalam buku Tata Bahasa


Baku Indonesia, mengelompokkan kata ke dalam
lima jenis yaitu
1. kata kerja (verba)
2. kata sifat (adjektiva)
3. kata keterangan (adverbia)
4. rumpun kata benda, yang terdiri atas
a. kata benda (nomina)
b. kata ganti (pronomina)
c. kata bilangan (numeralia)
5. rumpun kata tugas yang terdiri atas
a. kata depan (preposisi)
b. kata sambung (konjungsi)
c. kata seru (interjeksi)
d. kata sandang (artikel)
e. partikel
1. KATA KERJA (VERBA)
Kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses,
dan keadaan yang bukan merupakan sifat.
Kata kerja umumnya berfungsi sebagai predikat dalam
kalimat.
Kata kerja dapat dibuktikan dengan mengujinya dengan
menambahkan dengan + KB (kata benda) / KS (kata sifat)
dibelakang kata yang diujikan.
Misal
tulis + dengan pena (KB)
menulis + dengan cepat (KS)
pergi + dengan adik (KB)
berpergian + dengan gembira (KS)
bicara + dengan ibu (KB)
berbicara + dengan lancar (KS)

Kata kerja dapat dibedakan atas dua bentuk


1. kata kerja asal
kata kerja yang dapat berdidi sendiri.
 tulis, pergi, makan, bicara
2. kata kerja turunan
kata kerja yang mempunyai afiks/imbuhan
 menulis, berpergian, memakan, berbicara
3. kata kerja berulang (verba reduplikasi)
 makan-makan, batuk-batuk, berlari-lari,
tembak menembak
4. kata kerja majemuk (verba majemuk)
 verba yang terbentuk melalui proses
penggabungan kata, namun penggabungan ini
bukan idiom.
 terjun payung, tatap muka, siap tempur,
temu wicara
5. kata kerja berpartikel (verba berpreposisi)
 kata kerja yang selalu diikuti oleh preposisi.
 berbicara tentang, terdiri dari, cinta pada,
tergolong sebagai, tahu akan, cinta akan,
sejalan dengan dll..
2. KATA SIFAT (ADJEKTIVA)
Kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak, suatu
benda.
Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek, dan
penjelas dalam kalimat.
Kata sifat dapat dibuktikan dengan ciri-ciri berikut
1. dapat diberi keterangan pembanding di awal kata
tersebut : sama, imbuhan se-,kurang, lebih,
paling, imbuhan ter-.
 lebih baik, paling baik, kurang baik, sebaik,
terbaik.
2. dapat diberi keterangan penguat diawal atau diakhir
kata tersebut : benar, sekali, amat, terlalu, tidak,
agak, dll..
 amat senang, senang sekali, senang benar.
3. dapat diulang dengan memberikan imbuhan se-+-nya.
 secantik-cantiknya, sebenar-benarnya, sehalus-
halusnya.

Kata sifat berdasarkan bentuknya dapat dibedakan


1. kata sifat berbentuk tunggal
 sakit, indah, luas
2. kata sifat berimbuhan
 sesakit-sakitnya, kesakitan, egois

3. KATA KETERANGAN (ADVERBIA)


Kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva,
nomina atau kalimat.
1. Adeverbia sebagai kategori
Saya ingin segera melukis.
 adverbia yang menerangkan verba.
Ayah saya hanya pegawai biasa.
 adverbia yang menerangkan nomina.
Lukisannya sangat indah.
 adverbia yang menerangkan adjektiva.
Kata keterangan/adverbia di dalam kalimat terdiri atas
1. menyatakan waktu
 saat, ketika, sejak, sedari, tatkala, semenjak, sewaktu,
pagi, sore, besok, sekarang, hari ini,dll..
2. menyatakan tempat/arah
 (preposisi:dari, di, ke), kampus, sekolah, timur, dll..
3. menyatakan tujuan
 demi, untuk, kepada, buat, bagi,kepada, dll..
4. menyatakan cara
 dengan, tanpa.
5. menyatakan saling
 satu sama lain.
6. menyatakan kesertaan
 bersama, dengan, tanpa.
7. menyatakan alat
 dengan, tanpa
8. menyetakan sebab/akibat
 karena, sebab, maka, sehingga, akibat, sampai-sampai,
akibatnya, dll..
9. menyatakan syarat
 jika, bila, asalkan, asal, andai, andaikan, kalau, dll..

4. KATA BENDA (NOMINA)


Kata yang mengacu kepada sesuatu benda (abstrak atau
konkret).
Kata benda dalam kalimat dapat berfungsi sebagai subjek,
objek, pelengkap dan keterangan
Kata benda dapat dibuktikan dengan mengujinya dengan cara
menambahkan yang + KS (kata sifat) atau yang sangat +
KS (kata sifat) dibelakang kata yang diuji.
Misal
buku + yang mahal (KS)
pohon + yang rindang (KS)
orang + yang baik (KS)
pengetahuan + yang sangat penting (KS)
kekasih + yang sangat cantik (KS)
pikiran + yang sangat cemerlang (KS)
5. KATA GANTI (PRONOMINA)
Kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina (benda) lain,
berfungsi untuk menggantikan nomina (benda).
Kata ganti dapat dibedakan atas
1. Pronomina persona (kata ganti orang)
Bentuk Orang Kedudukan Contoh
Tunggal ke-1 yang Aku, saya
berbicara anda,
ke-2 diajak kamu,
berbicara engkau
ke-3 yang dia, ia,
dibicarakan nya
Jamak ke-1 yang kami, kita
berbicara
ke-2 diajak kalian,
berbicara kita
ke-3 yang mereka
dibicarakan
2. Pronomina penunjuk (kata ganti penunjuk)
a. penunjuk umum : ini, itu
b. penunjuk tempat : sini, sana
3. Pronomina penanya (kata ganti tanya)
 apa, siapa, mengapa, bagaimana, kapan, dll..

6. KATA BILANGAN (NUMERALIA)


Dapat dibedakan atas
1. Numeralia tentu/ kata bilangan utama/pokok
 satu, sepuluh, dua lima, seribu, sejuta, dll..
2. Numeralia tidak tentu
 seberapa, beberapa, banyak, puluhan, ribuan, jutaan,
semua, berbagai, segenap, dll.
3. Numeralia tingkat
 kedua, kelima, kesepuluh, dll..
4. Numeralia kumpulan/kelompok
 kedua, kelima, kedupuluh, dll..
5. Numeralia bantu atau kata bilangan bantu
 sehelai, selembar, seikat, sebungkus, dll..
7. KATA DEPAN (PREPOSISI)
Kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat,
atau kata kerja.
Kata depan dapat dibedakan atas
1. Kata depan dasar/utama : di, ke, dari, pada, dengan, oleh,
tentang,dll..
2. Kata depan turunan : di antara, kepada, daripada, dll..

8. KATA SAMBUNG (KONJUNGSI)


Kata tugas yang berfungsi menghubungkan bagian-bagian
kalimat atau kalimat satu dengan kalimat lainnya dalam
wacana. Kata sambung disebut juga konjungtor karena
berfungsi sebagai penghubung dalam kata atau kalimat.
Konjungsi dapat dikelompokkan atas
1. Konjungsi intrakalimat
 dan, serta, sambil, atau, supaya, agar, seperti, sebab,
kalau, untuk, bagai, tetapi, kemudian, bahkan, dll..
a. Saya belajar sungguh-sungguh supaya lulus ujian.
b. Ia kaya raya tetapi hidupnya sederhana.
c. Aku yang datang kerumahmu atau kamu yang
datang ke rumahku.
2. Konjungsi ekstrakalimat
 jadi, di samping itu, oleh karena itu, oleh sebab itu,
dengan demikian, walaupun demikian, tambahan pula,
selain itu, akan tetapi, bertalian dengan itu, dll..
a. Pengusaha itu kaya raya dan dermawan. Oleh
karena itu, ia dihormati oleh tetangga di sekitar
rumahnya.
b. Kreativitas barunya berakar pada tradisi
kehidupannya. Dengan demikian, ia tidak pernah
kehabisan sumber kreativitas baru.
c. Ia selalu mengembangkan karakternya. Di samping
itu, ia juga memperluas wawasan bisnisnya.
9. KATA SERU (INTERJEKSI)
Kata seru adalah kata tugas yang dipakai untuk
Mengungkapkan perasaan atau seruan hati: kagum, sedih,
heran, jijik, benci, marah, dll.. Kata seru dipakai di dalam
kalimat seruan, imbauan, atau kalimat perintah (imperatif)
a. Wah saya sangat tersanjung dengan sambutan ini.(kagum)
b. Astaga, dia bukannya berjaga, malahan pergi! (heran)
c. Amboi, alangkah indahnya panoramnya. (kagum)
d. Sial, memancing seharian, Cuma dapat sedikit! (marah)
e. Asyik, jagoanku akhirnya terpilih. (senang)

10. KATA SANDANG (ARTIKEL)


Kata sandang merupakan kata tugas yang membatasi makna
jumlah orang atau benda.
Kata sandang terdiri atas
1. artikel yang menyatakan makna tunggal
 sang guru, sang suami, sang juara, sang putri, sri
baginda raja, sri ratu, hang tuah, dang tuanku
2. artikel yang menyatakan banyak
 para siswa, para pemirsa
3. artikel yang menyatakan netral
 si cantik, si hitam manis, si dia

Anda mungkin juga menyukai