Pengertian Kutipan
Kutipan dapat didefinisikan mengambil tulisan, pendapat, atau teori dan para ahli untuk
menguatkan tulian karya ilmiah (Yubina, 2016 111). Kutipan dilakukan bukan untuk tindakan
plagiasi, terapi untuk menunjukkan etika baik seorang penulis terhadap karya orang lain
(Helaluddin, 201 71). Cara menghindari plagiasi dalam mengutip adalah hana memperbankan
aturan pengutipan. Sedangkan menurut para ahli, (Keraf), kutipan merupakan pendapat atau
pernyataan dari seseorang yang didokumentasikan oleh orang lain. Biasanya kutipan dari ahli dalam
bidangnya digunakan untuk mendukung argumen penulis.
Kutipan memiliki beberapa manfaat dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa manfaat
kutipan:
1. Dapat meningkatkan kualitas dari sebuah tulisan ilmiah
2. Menunjukkan bahwa penulis memiliki ketelitian dalam penulisan karya ilmiahnya
3. Kutipan dapat memudahkan penulis mengevaluasi sumber dana
4. Dapat memberikan kemudahan dalam pengklasifikasian sumber data dalam daftar pustaka
5. Dapat memberikan pencegahan mengulang penulisan sumber dalam daftar pustaka
6. Dapat meningkatkan kualitas estetika dari sebuah tulisan ilmiah
7. Dapat memberikan kemudahan dalam peninjauan kembali penulisan daftar pustaka
8. Dapat memberikan kemudahan dalam penyuntingan sumber-sumber data
B. Jenis Kutipan
Jenis kutipan terbagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung yaitu mengambil atau menyalin teori tanpa mengadakan perubahan
redaksi teks yang menambahkan atau termaktub dalam buku. Tidak mengurangi teks (Abdul Chaer,
2011:189).
Cara menuliskan kutipan langsung terbagi menjadi dua. Kutipan kurang dari empat baris dan
kutipan empat baris atau lebih. Berikut adalah cara menuliskannya.
Contoh :
Keberagaman suku bangsa dalam suatu negarawajar terjadi. Hal ini disebabkan olch pola
interaksimanusia.Keberagaman suku bangsa perlu diajarkan padaanak-anak agar kelak tidak terjadi
konflik karenaperbedaan budaya. "Negara memberi jaminan kebebasan kepada setiap suku bangsa
untuk mengembangkan nilai.nilai budayanya" (Sri Harini Dwiyatmi,2012:89).
“Sri Harini Dwiyatmi(2012:89) Negara memberi jaminan kebebasan kepada setiap suku bangsa
untukmengembangkan nilai-nilai budayanya.”
Contoh :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membetuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwakepada
Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pasal pada fungsi dan tujuan
pendidikan,ada dua hal penting. Pertama mengembangkan kemampuandan
kedua membentuk watak.”
Kutipan langsung memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kutipan tidak langsung. Berikut
adalah beberapa ciri-ciri kutipan langsung:
a. Di dalam kutipan langsung tidak ada perubahan kalimat dari sumber yang dikutip
b. Kutipan langsung menggunakan 3 titik (…) jika terdapat kata-kata yang tidak ikut dikutip
c. Terdapat beberapa model kutipan langsung, misalnya APA dan MLA
b. Meskipun kalimatnya diubah, gagasan atau ide penulis yang dikutip tetap tidak berubah
c. Kutipan tak langsung ditulis berdasarkan apa yang telah dipahami oleh penulis terhadap teori
yang sedang dibahas
d. Biasanya kutipan tak langsung diakhiri dengan nomor kutipan tanpa memberikan tanda petik
Hanya saja catatan tubuh ditulis langsung di akhir kutipan, sehingga tidak diletakan di bagian
margin bawah naskah. dengan kata lain catatan tubuh adalah catatan khusus yang diletakan tepat
di akhir sebuah kutipan yang akan diberi catatan dan ditempatkan di dalam tanda kurung.
tata cara dari penulisan Bodynote sendiri adalah dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
Bodynote ditulis menyatu dengan naskah yang kemudian dipisahkan oleh tanda kurung,
sehingga pembaca bisa langsung mengetahui bahwa yang dibaca adalah kutipan.
Nama penulis dalam Bodynote akan ditulis nama belakangnya saja, jadi semial sama
penulis adalah Hardy Sanjaya, maka hanya ditulis Sanjaya saja diikuti komponen
berikutnya.
Isi dari catatan Bodynote lebih ringkas, yakni hanya mencantumkan nama belakang
penulis, tahun terbit, dan diakhiri dengan halaman dimana kutipan diambil.
Bodynote juga berfungsi sebagai akhir kalimat kutipan, sehingga setelah tanda kurung
tutup diketik maka diikuti tanda titik.
Jika sumber kutipan diletakan di awal, atau Bodynote diletakan sebelum kutipan ditulis
maka penulisannya dimulai dengan menuliskan nama belakang pengarang. Dilanjutkan
dengan tanda kurung buka yang berisi tahun dan halaman dimana kutipan diambil, baru
diakhiri dengan kurung tutup.
Bodynote di awal setelah kurung tutup diikuti kata hubung seperti bahwa, yakni, dan
sejenisnya baru kemudian kutipan ditulis oleh penulisnya.
Supaya lebih memahami definisi dari catatan tubuh atau bodynote, berikut adalah contoh-contoh
penulisannya dalam karya tulis:
Menyusun perencanaan adalah hal penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan (Reni, 1993,
14).
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Reni (1993, 14) bahwa menyusun perencanaan
adalah hal penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan.
3.1 Footnote
Sumber kutipan yang terdapat pada karya ilmiah tersebutlah yang disebut dengan catatan
kaki (footnote). Catatan kaki memiliki beberapa fungsi dalam pembuatannya, yaitu sebagai bukti
data yang tercantum, sebagai informasi lanjutan, memperluas konteks pembahasan, dan keterangan
lebih lengkap tentang data yang kita kutip.
Salah satu etika dalam pengambilan kutipan yaitu mencantumkan sumbernya dengan cara
menuliskan catatan kaki. Adapun ketentuan dalam menulis catatan kaki secara berurutan, sebagai
berikut:
1. Nama lengkap penulis tanpa gelar, diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan cetak miring, diikuti koma
3. Kota terbit, diawali kurung buka dan diikuti titik dua
4. Penerbit, diikuti koma
5. Tahun terbit, diikuti kurung tutup
6. Hal/hlm/h/halaman, diawali koma dan diikuti titik
7. Nomor halaman, diikuti titik (Uyu Mu'awwanah, 2017: 195)
Contoh:
¹Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Usia Dini, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 36.
²Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak, (Yogyakarta: Gajah
Mada University Press, 2005), h. 207.
³Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press
2013), h. 66.
⁴Darmiyati Zuchdi, Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam
Pembelajaran dan Pengembangan Kultur Sekolah, (Yogyakarta: UNY Press, 2011), h. 35.
______________________________________________________________________
⁵Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Usia Dini, h. 47.
Catatan:
1. Baris pertama menjorok ke dalam 5-7 ketukan
2. Baris kedua dan seterusnya lurus di margin kiri
3. Setiap memulai BAB baru, penomoran footnote kembali dari satu lagi
4. Jika mengulang sumber rujukan yang telah diselingi sumber rujukan lain maka cukup menuliskan
nama, judul dan halaman seperti catatan kaki nomor 5
3.1.1. Jenis-Jenis Footnote
1. Catatan kaki lengkap
Catatan kaki (footnote) lengkap merupakan penulisan mengenai informasi sumber secara
lengkap yang terdiri dari nama pengarang, judul buku, nama, nama penerbit, tahun terbit serta
nomor halaman. Pada bagian ini informasi dituliskan secara lengkap pada bagian bawah lembar
yang dijelaskan.
2. Catatan kaki singkat
Catatan kaki (fotenote) singkat terbagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut:
a. Ibid atau Ibidium
Ibid atau Ibidium berarti “sama dengan di atas”.
Ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.
Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
Diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri titik.
Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan: Ibid, koma,
jilid, halaman.
Contoh:
¹Herwono, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), h. 109-110.
²Ibid.
³Ibid, h. 112-115.
Contoh:
¹Sarwiji Suwandi, "Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia," Kongres
Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, 2003), h. 1-20.
²Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 170.
³Adnan Buyung Nasution, "Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertanahan dan Pemukiman
di Kota Besar," dalam Eko Budiharjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung; Alumni,
1992).
Suwandi, Loc. Cit.
c. Op. Cit. (Opere Citato)
Op. Cit berarti dalam karya yang telah disebut.
Merujuk buku sumber yang telah disebutkan, tetapi halaman berbeda dan diselingi sumber
lain.
Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku diikuti titik.
Urutan penulisan: nama pengarang, nama panggilan nama famili, Op. Cit., nama buku,
halaman.
Contoh:
¹Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), h. 50.
²Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 170.
³Rahardjo, Op. Cit., h. 70.
3.2. Bodynote
Bodynote merupakan salah satu menyebutkan sumber kutipan.cara menuliskannya lebih
sederhana dari pada menggunakan foonote,dalam bodynote cukup menuliskan nama penulis,tahun
terbit, dan halaman yang dirujuk contoh:
‘’HAM adalah kaidah mengatur hubungan antara Negara dengan warga Negaranya, Negara akan
patuh pada hukum jika memperlakukan warganya sesuai kaidah HAM’’ (Dwiyatmi, 2012; 210).
Atau
Dwiyatmi (2012: 210)mengatakan ‘’HAM adalah kaidah mengatur hubungan antara Negara dan
warga negaranya, Negara akan dinilai patuh pada hukum jika memperlakukan warga sesuai kaidah
HAM’’
3.2.1Fungsi bodynote
1.memperkuat pendapat penulis
2.menunjukan sumber referensi terpercaya
3.membantu memperluas wawasan membaca
4. membantu memudahkan pembaca memahami tulisan
Langkah 1 :
Langkah2 :
Buka file skripsi atau jurnal yang sudah jadi menggunakan ms word. Pilih tab References untuk
menambah referensi body note. Isi beberapa data sumber body note yang akan digunakan seperti
title, year, city, dan publisher lalu klik oke.
Langkah 3 :
Letakan cursor di akhir paragraf yang akan dikasih body note, kemudian klik Insert Citation pada
tab Reference. Pilih referensi mana yang berhubungan dengan paragraf tersebut yang sudah kamu
masukkan sebelumnya. Maka akan langsung muncul body notenya di akhir paragraf.
Langkah 4 :
Bila ingin menambah yang lain, maka ulangi lagi cara tersebut pada akhir paragraf yang akan diberi
kutipan sumber. Bila ingin mengedit kutipan, maka klik bodynote sasaran, muncul kotak sekitaran
bodynote, lalu klik panah kecil di sebelah kanan untuk menampilkan pilihan edit citation atau edit
source.
KESIMPULAN
Kutipan dapat didefinisikan mengambil tulisan, pendapat, atau teori dan para ahli untuk menguatkan
tulian karya ilmiah (Yubina, 2016 111). Kutipan dilakukan bukan untuk tindakan plagiasi, terapi untuk
menunjukkan etika baik seorang penulis terhadap karya orang lain (Helaluddin, 201 71).
Manfaat dalam penggunaannya. Yaitu sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan kualitas dari sebuah tulisan ilmiah
2. Menunjukkan bahwa penulis memiliki ketelitian dalam penulisan karya ilmiahnya
3. Kutipan dapat memudahkan penulis mengevaluasi sumber dana
4. Dapat memberikan kemudahan dalam pengklasifikasian sumber data dalam daftar pustaka
5. Dapat memberikan pencegahan mengulang penulisan sumber dalam daftar pustaka
6. Dapat meningkatkan kualitas estetika dari sebuah tulisan ilmiah
7. Dapat memberikan kemudahan dalam peninjauan kembali penulisan daftar pustaka
8. Dapat memberikan kemudahan dalam penyuntingan sumber-sumber data
Jenis kutipan terbagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
diantara kutipan tidak langsung , ada juga beberapa bagian dari nya , yaitu Bodynote dan footnote
DAFTAR PUSTAKA
https://slidetodoc.com/kutipan-catatan-kaki-dan-bibliografi-rini-astuti-s/
https://www.duniadosen.com/perbedaan-bodynote-dan-footnote/#:~:text=Bodynote%20yang
%20dikenal%20juga%20dengan%20istilah%20catatan%20tubuh,sehingga%20tidak%20diletakan
%20di%20bagian%20margin%20bawah%20naskah
https://www.scribd.com/doc/285723271/Etika-Penulisan-Kutipan-Dan-Daftar-Pustaka-1