Anda di halaman 1dari 8

Kutipan, Catatan Kaki, Dan Bibliografi

A. Kutipan
1. Pengertian Kutipan
Pada tulisan ilmiah banyak ditemukan kutipan-kutipan. Kutipan ini sengaja
dibuat untuk mendukung atau memberikan kejelasan tentang topik yang sedang
dibicarakan. Kutipan-kutipan dapat berupa pendapat ahli, konsep-konsep teori, dan
hasil penelitian dari penulis sebelumnya.
Kutipan dapat didefinisikan sebagai salinan kalimat, paragraf, atau pendapat
seorang pengarang atau ucapan orang terkenal yang terdapat di dalam buku
maupun jurnal. Mengutip dilakukan bukan semata-mata meniru teks orang lain
tetapi merupakan itikad baik bagi penulis terhadap teori atau hasil penelitian
sebelumnya.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa, Kutipan adalah salinan kalimat,
paragraf, atau pendapat seorang pengarang atau ucapan orang terkenal yang
terdapat di dalam buku maupun jurnal.
Fungsi kutipan diantaranya
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

2. Jenis-jenis Kutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang mengutip sesuai dengan sumber
aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Kutipan langsung
dibagi menjadi dua jenis ,yaitu :

 Kutipan Langsung kurang dari 4 baris


Kutipan langsung kurang dari 4 baris memiliki ciri-ciri :
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) diapit oleh tanda petik
3) diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
4) dituliskan sumber kutipan (nama akhir pengarang, tahun:
halaman)

Contoh kutipan Langsung kurang dari 4 baris, sebagai berikut :

Nandhita (2010:11) mengatakan, “Blog merupakan halaman web


pribadi yang berisi posting berupa tulisan, gambar, ataupun video dan
disertai link-link ke website lain yang dianggap menarik”.

 Kutipan Langsung 4 baris atau lebih


Dalam kutipan langsung 4 baris atau lebih memiliki ciri-ciri :
1) dipisah dari teks dengan spasi yang lebih dari teks
2) diberi jarak yang rapat antarbaris dalam kutipan
3) dicantumkan sumber kutipan
4) kutipan boleh menggunakan tanda kutip atau boleh juga tidak
5) seluruh kutipan dimasukkan 5—7 ketikan.

Contoh kutipan langsung 4 baris atau lebih sebagai berikut :

Definisi hormon tanaman dapat dijabarkan sebagai berikut.


“ormon tanaman adalah suatu senyawa yang dihasilkan pada
suatu bagian tanaman dan bergerak dalam jaringan untuk
mempengaruhi aktivitas sel pada bagian lain, misalnya sitoksinin
yang diproduksi di dalam akar memiliki peranan penting pada
aktivitas kambium di dHalam batang atau auksin yang diproduksi
pada bagian pucuk memiliki peranan penting pada aktivitas
kambium di dalam akar” (Zulkarnain, 2009:49).

b. Kutipan tidak langsung


Merupakan kutipan yang disusun oleh penulis dengan kalimatnya sendiri
tetapi tetap mengambil kesimpulan dari teks yang dikutip. Kutipan ini
memiliki ciri-ciri :
1) diintegrasikan dengan teks
2) diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks
3) tidak boleh menggunakan tanda petik
4) dicantumkan sumber rujukan

Contoh kutipan tidak langsung, sebagai berikut :

Gora (2009:45) mengemukakan bahwa tumpang sari merupakan teknik dan


cara dalam mengolah dan memanfaatkan lahan pertanian dengan menanam
berbagai jenis tanaman dalam satu tempat.

B. Rujukan
Dalam menulis suatu rujukan terdapat beberapa aturan dalam penulisannya.
Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir penulis, tahun terbit, dan
nomor halaman. Nama akhir adalah kata terakhir dari nama penulis tanpa
memerhatikan asal kata terakhir tersebut. Misalnya, Abdur Rahman Wahid ditulis
Wahid saja. Jika nama akhir penulis berupa dua kata yang diberi tanda hubung,
penulisannya menggunakan dua kata tersebut, misalnya, Ella Faridati-Zen ditulis
Faridati-Zen, bukan zen. Aturan-aturan dalam menulis rujukan antara lain :
1.) Jika penulisnya satu orang, perujukan dilakukan dengan cara menuliskan
nama akhir penulis.
Contoh:
Tata kelola perusahaan tidak berpengaruh pada transaksi pihak yang berelasi
(Utama, 2015).

2) Jika penulisannya dua orang, perujukan dilakukan dengan cara


menuliskan nama akhir kedua penulis tersebut dengan tanda & di antara
keduanya.
Contoh:
Pendekatan blended learning berpengaruh terhadap pemahaman teori
akuntansi dan keterampilan generik (Susilowati & Latifah, 2016).

3) Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama akhir penulis pertama diikuti dengan dkk.
Contoh:
Ditinjau dari pemahaman guru di SMK Malang Raya, menunjukkan bahwa
kesiapan pelaksanaan kurtilas tergolong rendah (Untari, dkk., 2016).

4) Nama penulis dapat ditulis luar kurung atau menjadi bagian dari
pernyataan teks.
Contoh:
Menurut Azhary (2016), Pendidikan karakter yang berbasis kearifan local
lebih cocok diterapkan di Indonesia

5) Perujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang
berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan tanda titik koma
sebagai pemisahnya.
Contoh:
Penulisan soal harus dilakukan dengan memerhatikan aspek substansi
(Waras, 2015; Basuki, 2015).

6) Jika yang dirujuk adalah karya Lembaga, yang dicantumkan dalam


rujukan adalah nama Lembaga yang menerbitkan.
Contoh:
……tetapi tidak menambah substansi tulisan tidak dibenarkan(Universitas
Negeri Malang, 2016).

7) Jika yang dirujuk berupa dokumen misalnya peraturan pemerintah maka


yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama dokumen yang diterbitkan.
Contoh: ……capaian pembelajaran lulusan (Permen Ristekdikti No. 44
Tahun 2015).

8) Jika kutipan berasal dari media massa, perujukan dilakukan dengan


menuliskan nama penulis atau nama koran diikuti tanggal penerbitannya.
Contoh:
Kontribusi UMKM terhadap ekspor total Jawa Timur masih minim(Jawa
Pos, 4 Agustus 2016).
(8 Cara penulisan yang di atas ini fleksibel)
Dalam penulisan karya tulis, penulisan rujukan dibagi menjadi 3 jenis
antara lain :
1) Bodynote/ Catatan Tubuh
Adalah jenis rujukan, yang digunakan secara langsung, yang ditulis
dalam teks. Cara penulisannya dalam bodynote yaitu dengan cara, data
tentang referensi yang dimaksud ditulis di akhir kutipan.
Data referensi itu meliputi 3 unsur, yaitu: Nama pengarang, angka
tahun publikasi, dan nomor halaman. Contohnya sebagai berikut :

Pada era Information and Communication Technology (ICT), sistem


pengelolaan pendidikan mulai mengalami pergeseran. Selanjutnya
”Model pengelolaan pendidikan berbasis industri mulai diperkenalkan,
dimana model pengelolaan pendidikan ini menganalogikan adanya
sebuah upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan berdasarkan ”manajemen perusahaan”, yang kemudian
model ini dikenal dengan TQE (Total Quality Education). Dasar model
pengelolaan ini didasarkan pada TQM (Total Quality Management)yang
kemudian disinergikan menjadi TQME atau Total Quality Management
in Education” (Sallis, 2006: 5).

2) Footnote/ Catatan Kaki


Adalah bentuk penulisan rujukan yang digunakan dengan cara
menuliskan data referensi dimaksud pada bagian kaki halaman yang
terdapat kutipannya.
Data referensi itu meliputi 3 unsur, yaitu: Nama pengarang, judul tulisan,
dan data publikasi (kota penerbit, penerbit, angka tahun publikasi, dan
nomor halaman).
Contoh penulisan footnote, sebagai berikut :

_______________________
1Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New
American Library, 1955), p.49.
3) Endnote / Catatan Punggung
Endnote atau catatan akhir adalah bentuk penulisan rujukan yang
digunakan dengan cara menuliskan data referensi itu pada bagian akhir
karangan (setelah kesimpulan).
Data referensi yang harus ditulis adalah sama dengan data referensi pada
sistem catatan kaki, yaitu: Nama pengarang, judul tulisan, dan data publikasi
(kota penerbit, penerbit, angka tahun publikasi, dan nomor halaman).
Perbedaannya dengan catatan kaki hanyalah pada letak saja. Yang satu di
kaki halaman sedangkan yang satunya di akhir karangan.
Contoh catatan punggung, sebagai berikut :

Catatan

1) Penggunaan istilah efektif di sini lebih dimaknai pada analisis fungsional,


sehingga sesuatu dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut dapat
menjalankan fungsinya sesuai sistem yang dikehendaki oleh sesuatu
tersebut, sedangkan sistem itu sendiri lebih mengarah pada sebuah
tatanan.
2) Susanne K. Langer, Phylosopy in A New Key, (New York: New
American Library, 1955), p..49

C. Catatan Kaki
Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari
suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang
ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah.
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi. Aturan dalam membuat catatn kaki, sebagai berikut :
1.Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halamanyang sama.
2.Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3.Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
4.Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
5.Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut.
6. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.
Terdapat beberapa istilah dalam penulisan catatan kaki, antara lain :

– Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang


sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari
sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain.

Contohnya:

1Herwono, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), h. 109-110.

2Ibid.
3Ibid, h. 112-115.

– Op.cit.merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam


keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk
menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap,
tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.

Contoh nya :

1Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung:


Alumni, 1976), h.50.

2Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h.170.


3Rahardjo, Op.Cit., h.70.

– Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat


yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila
hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama
yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.

Contoh nya :

1Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa


Indonesia,” Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), h. 1-20.
2Daniel Goleman, Emotional Inteligence (Jakarta: Gramedia, 2001), h.170.

3Adnan Buyung Nasution, “Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah


Pertanahan dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Eko Budiharjo, Sejumlah
Masalah Pemukiman Kota, (Bandung; Alumni, 1992).

4Suwandi, Loc.Cit.

D. Daftar Pustaka/ Bibliografi


Daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan kumpulan
sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah.

Aturan penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :


a) Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf kapital di bagian tengah
atas.
b) Gunakan alinea menggantung atau menonjol.
c) Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi, sedangkan jarak
antara sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi.
d) Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama
belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan.
e) Gelar tidak dicantumkan.

Ada dua cara penulisan daftar pustaka, antara lain :


 Nama pengarang (koma) Judul (buku, artikel dsb) (koma Nama kota
(titik dua) Nama penerbit (koma) Tahun (titik)
 Nama pengarang (titik) Tahun penerbitan (titik) Judul (buku, artikel
dsb) (italic) (titik) Nama kota (titik dua) Nama penerbit (titik).

Anda mungkin juga menyukai