Dosen Pengampu :
[Disusun Oleh :
Untuk menandai suatu teks yang harus dijelaskan menggunakan catatan kaki, biasanya
menggunakan keterangan nomor kecil di samping teks. Kemudian di catatan kaki juga diberi
nomor untuk menjelaskan teks mana yang dijelaskan baik itu sumbernya atau makna dari
tulisannya. Kendati demikian, penggunaan catatan kaki disarankan untuk tidak berlebihan agar
halaman tidak terlalu penuh karena keterangan di catatan kaki. Sedangkan normalnya catatan
kaki dibuat tidak lebih dari sepertiga halaman naskah.
Di lain sisi, catatan kaki yang juga disebut footnote ini juga merujuk pada keterangan naratif
dari referensi utama dalam fokus tulisan. Sering ditemukan di berbagai platform tulisan seperti
angka dan huruf sebagai representasi simbolik dari sumber referensi.
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya yang berjudul "Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa"
menjelaskan jika catatan kaki merupakan keterangan substansial atas teks/naskah/tulisan yang
dicantumkan di kaki halaman tulisan bersangkutan.1
Sekiranya halaman tidak memungkinkan, sebagian dari catatan kaki dapat diletakkan di halaman
berikutnya.
1
Sampoerna University, “Memahami Pengertian Catatan Kaki: Fungsi, Teknik, dan Contoh”,
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/contoh-catatan-kaki/, diakses tanggal (21 Oktober 2022)
4. Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam lampiran,
atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab, atau bab dalam karya
ilmiah yang bersangkutan.
Sebagai instrumen penting dalam sebuah tulisan, maka catatan kaki ini tidak hanya
dituliskan dalam artikel ilmiah atau jurnal saja. Tetapi juga mencakup berbagai platform tulisan
seperti, buku, koran, hingga internet.
"Maliepaard, M., & Phalet, K. (2012). Social Integration and Religious Identity
Expression among Dutch Muslims: The Role of Minority and Majority Group Contact.
Social Psychology Quarterly, 75(2), 131-148."
2. Catatan kaki pada buku
2
Ibid.
3
Ibid., 56.
Op.cit,
stilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa kutipan yang ditulis pada catatan kaki
berasal dari sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya, namun tidak sama
halamannya serta sempat diselingi oleh sumber lain. Istilah Op. Cit. ditulis sesudah
menyebutkan nama penulis buku sumber yang dirujuk.contohnya
1
Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.
2
Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati, (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.
3
Batubara, Op. Cit., 57.
Loc.cit
Digunakan dengan teknis yang sama dengan Op. Cit. namun dengan ketentuan bahwa
halaman yang dikutip tersebut sama dengan kutipan sebelumnya.contohnya:
1
Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.
2
Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati, (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34
3
Batubara, Loc. Cit.
Selain unsur yang harus dipenuhi, ada juga ketentuan yang harus dilakukan untuk menulis
catatan kaki. Berikut ini adalah penulisan catatan kaki yang benar:
1. Diletakkan di bagian bawah halaman karya tulis. Supaya tidak menyatu dengan tulisan,
catatan kaki dipisah dengan garis lurus.
2. Menggunakan spasi 1.
3. Setiap unsur dipisahkan dengan tanda koma (,).
4. Diberi penomoran. Pada kata yang ingin ditunjukkan sumbernya atau diberi keterangan
dicantumkan nomor kecil di sampingnya. Kemudian di bagian catatan kaki diberikan nomor
sesuai dengan yang telah dicantumkan pada istilah tadi.
5. Jika catatan kaki lebih dari satu baris, maka baris kedua dan baris selanjutnya dimulai dengan
margin biasa.
6. Jarak nomor pada catatan kaki sama dengan spasi teks.
7. Baris terakhir pada catatan kaki harus diberi jarak 3 cm dari bawah halaman.
8. Usahakan untuk tidak menulis catatan kaki terlalu panjang.
9. Jika ada catatan kaki yang berasal dari sumber yang sama berurutan, maka tidak perlu ditulis
lengkap, tetapi cukup dicantumkan tulisan “Ibid”.
10. Jika sumber sama tetapi tidak berurutan, maka cukup dituliskan “cit”.
11. Nama penulis pada sumber penulisannya tidak dibalik seperti pada daftar pustaka.
12. Sumber yang penulisnya lebih dari dua orang, maka seluruh penulis dicantumkan namanya.
13. Sumber yang penulisnya lebih dari tiga orang maka dapat disingkat dengan mencantumkan
nama penulis pertama dan dilanjutkan dengan “dkk.” atau “al.”.
14. Gelar kependidikan yang dimiliki penulis tidak dituliskan.
15. Nama, lokasi, dan tanggal penerbit ditulis di dalam tanda kurung dengan urutan lokas
penerbitan, kemudian nama penerbit, dan tahun penerbitan.2
1.8 Penutup
Demikian pembahasan mengenai catatan kaki yang penting untuk diterapkan di karya ilmiah.
Hal ini tentu diterapkan juga dalam pembelajaran di Sampoerna University yang dipelajari
di mata kuliah inti Pendidikan Umum. Mata kuliah ini membekali mahasiswa Sampoerna
University dengan kerangka pendidikan interdisipliner berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi
standar Amerika Serikat dan dipandu oleh standar pendidikan Indonesia.
2
Ibid.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, R. A. (2022, Juni 6). Catatan Kaki: Contoh yang Benar, Pengertian, dan Teknik
Menulis. Retrieved from Detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6111969/catatan-kaki-contoh-yang-benar-
pengertian-dan-teknik-menulis
University, S. (2022, Juni 13). Memahami Pengertian Catatan Kaki: Fungsi, Teknik, dan
Contoh. Retrieved from Sampoernauniversity.ac.id/:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/contoh-catatan-kaki/