kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penulisan footnote adalah sebagai berikut.
- Satu Pengarang
1Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar Swadaya,
- Dua Pengarang
2Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia,
3Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
4Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
Diatas merupakan contoh-contoh penulisan Footnote atau Catatan kaki. Ada beberapa hal yang
setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau
sama dengan permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari dua baris,
baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis margin atau tepi teks biasa.
2. Nama pengarang ditulis menurut urutan nama aslinya. Pangkat atau gelar seperti
Prof., Dr., Ir., dan sebagainya tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau dicetak miring jika
1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di tempat yang sama dan belum diselingi
digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah
disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit., dibawah ini.
1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya,
Bandung, hlm. 23.
5Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang sama,
yakni hlm. 46)
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan yang
disebut terakhir, yakni hlm. 23)
Contoh Catatan Kaki - Artikel mengenai contoh catatan kaki ini akan
membahas mengenai contoh penulisan catatan kaki, fungsi catatan kaki,
pengertian catatan kaki, dan juga daftar pustaka dan catatan kaki. Selain
itu Anda juga akan mengetahui informasi tentang catatan kaki pada
sebuah makalah atau artikel.
Agar lebih paham seperti apa contoh catatan kaki, maka berikut ini akan
diberikan beberapa contoh catatan kaki yang dikutip blog Karo Cyber
dari berbagai sumber. Contoh catatan kaki ini dimaksudkan agar Anda
lebih paham lagi tentang bagaimana sistematika penulisan catatan kaki
yang baik dan benar.
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari
1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Berikut adalah contoh catatan kaki lainnya:
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal.
18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986),
hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Setelah membaca artikel diatas, apakah Anda sudah paham tentang
pengertian catatan kaki, cara penulisan catatan kaki, dan juga sudah
tahu contoh catatan kaki yang baik dan benar? Bila Anda merasa masih
kebingungan dengan artikel diatas, maka silahkan ajukan pertanyaan
Anda pada kolom komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat...
Cara Menulis Daftar Pustaka dan Catatan Kaki. Kali ini Akses-Ilmu akan berbagi tips menulis
daftar pustaka dan catatan kaki yang benar. Hal tersebut bertujuan agar para pembaca memahami
bagaimana tata cara penulisan daftar pustaka dari berbagai seumber dan bagaimana cara menulis
catatan kaki dari berbagai sumber pula.
Di samping itu, penulis akan memberikan contoh perbedaan penulisan di antara catatan kaki dan
daftar pustaka.
1. Buku
Nama Pengerang. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1980. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum”. Sinar Harapan, 1
September 1984.
Contoh:
Kleiden, Ignas. 2005. “Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik”. Tempo No. 50 tahun
XXXIII.
Contoh:
Malik, Aji Istofana. 2006. “Cara Menulis Daftar Pustaka dan Catatan Kaki”. http://akses-
ilmu.blogspot.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatan-kaki.html. Diakses tanggal
15 September 2010.
1. Buku
Nomor Nama Pengerang, Judul Buku (Kota terbit: Penerbit, Tahun terbit), hal.
Contoh:
Keraf, Gorys, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: Gramedia, 1980), hal. 18.
Contoh:
Tabah, Anton, “Polwan Semakin Efektif dalam Penegakan Hukum”, Sinar Harapan, 1
September 1984, hal. 25-26.
Contoh:
Kleiden, Ignas, “Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik”, Tempo, 1 Januari 2005, hal. 45.
Contoh:
Malik, Aji Istofana, “Cara Menulis Daftar Pustaka dan Catatan Kaki” (online), http://akses-
ilmu.blgospt.com/2013/10/cara-menulis-daftar-pustaka-dan-catatan-kaki.html
Note:
Nama penulis ditulis secara terbalik, yaitu nama paling belakang ditulis di awal dan
diberi tanda koma. Misal nama penulis adalah Auriga Maulana Khasan ditulis menjadi
Khasan, Auriga Maulana.
Ketika penulisan daftar pustaka dan catatan kaki menjadi dua baris atau lebih, maka baris
kedua dan seterusnya ditulis secara menjorok
Penulisan nomor pada catatan kaki ditulis lebih kecil, semisal dengan font size 9
Demikianlah artikel mengenai Cara Menulis Daftar Pustaka dan Catatan Kaki. Semoga
bermanfaat dan dapat memebrikan tambahan wawasan. Akses-Ilmu
Tags : Kebahasaan
Share !