Anda di halaman 1dari 13

Nama : ANJELLY SELWANI PAPUANITA WAY

NIM : 2006110155
Kelas :IA2
Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Kutipan Kaki dan


Catatan kaki
Pengertian Catatan kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah
halaman. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil
daripada huruf di teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam
naskah pokok. Catatan kaki ini menjelaskan sumber asalnya sebuah
kutipan, baik kutipan langsung atau tidak langsung. Selain menjelaskan
asal kutipan, catatan kaki juga sering digunakan untuk menjelaskan teks
atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang.
Yang dimaksud dengan catatan kaki ialah daftar keterangan khusus yang
ditulis pada bagian paling bawah disetiap lembaran akhir bab karya ilmiah
“makalah, skripsi, tesis dll”, atau catatan kaki merupakan keterangan
referensi yang ditempatkan pada kaki tulisan atau teks karya ilmiah.
Cara Membuat Catatan Kaki
Dalam penulisannya catatan kaki memiliki aturan-aturan yang perlu diperhatikan. Hal-
hal tersebut diterapkan supaya dapat dimengerti oleh para pembaca karya ilmiah.
Dalam menulis catatan kaki ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang diantaranya
yaitu:

1. Penulisannya dipisahkan oleh garis yang panjangnya 14 karakter dari margin sebelah
kiri dan berjarak 4 spasi dari tulisan atau teks.
2. Diketik atau ditulis dengan satu spasi.
3. Harus diberikan nomer.
4. Nomer pada catatan kaki diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
5. Kalau catatan kakinya lebih dari satu baris, maka pada baris yang kedua maupun
selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian
sebelah kiri.
6. Kalau catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan
kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks.
7. Catatan kaki harus ditulis pada halaman yang sama, jika terlalu panjang lebih
baik potong teksnya dari pada memotong catatan kaki.
8. Berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada
aturan teks.
9. Jika nama pengarang dua sampai tiga orang maka harus ditulis semuanya,
sedangkan jika nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama
pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
10. Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, pangkat dan gelar tidak
perlu ditulis.
11. Judul buku atau sumber harus diberi garis bawah, jika diketik dengan
komputer maka harus dicetak miring.
12. Ibid, digunakan ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya berketerangan
sama tanpa diselingi oleh catatan lain. Penulisan dilakukan jika catatan kaki
tersebut berada pada satu halaman, maka cukup dengan menulis istilah Ibid. Tapi
jika terdapat pada beberapa halaman maka penulisannya: Ibid, no halaman,
penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
13. Op.cit. digunakan ketika mengutip dari dua sumber yang sama akan tetapi ditulis
pada catatan kaki yang tidak berurutan dan letaknya pada halaman berbeda,
adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
14. LOC.cit. digubakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang
sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun
cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
15. Kalau keterangannya mengenai referensi suatu artikel ataupun buku, penulisannya
hampir mirip seperti daftar pustaka tapi nama penulisnya tidak dibalikan.
Contoh Catatan Kaki
Catatan Kaki 1 s/d 3 Pengarang
Catatan kaki jika referensinya pada buku karangan yang ditulis oleh satu hingga tiga
pengarang, yaitu:
• Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991),
hlm 4.
• ________________________________________
Sumi Winarsih, Ridha Yulfika, Bagus Wicaksono, Belajar Bahasa Indonesia, (Bandung: Acarya,
2005), hlm. 32.
Contoh Catatan Kaki 4 atau lebih Pengarang
Contoh penulisan catatan kaki jika referensinya pada buku karangan menggunakan empat
penulis atau lebih, yaitu:
• ________________________________________
Mahmud Hidayat, dkk., Bahasa dan Sastra Indonesia, (Klaten: Citra Aji Parama, 2004), hlm.
45.
Contoh Catatan Kaki jika Sumber berasal dari Majalah/Surat Kabar
Referensi yang berasal dari majalah atau surat kabar, maka penulisan catatan
kakinya berbentuk:
• ________________________________________
Dinda Mutiara, “Bahasa Jawa di Ambang Kepunahan?”, Kompas, 3 Mei, 1990, hlm.
5.
• ________________________________________
Fajar Samudra, “SMA II, Sekolah yang Kuyup Budaya Jawa,” Majalah Pelajar MOP,
Juni, 2005, hlm. 22.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan, Jika sumbernya dari buku
terjemahan, maka cara penulisan catatan kakinya adalah sebagai berikut:
• ________________________________________
Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B.
Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 54.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel, Jika referensinya berupa artikel
dalam antologi ataupun ensiklopedi, maka bentuk penulisan catatan kakinya,yaitu:
• ________________________________________
Melani Budianta, “Bercermin pada Kaki Langit: Kreativitas dan Pendidikan Sastra
Pelajar Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Jamal D. Rahman, (Jakarta:
MajalahSastra Horizon dan Kaki langit, 2002), hlm. 282.
• ________________________________________
“India”, Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: Ikhtisar Baru-Van Hoeve, 1982), hlm. 1402-
1407.
Contoh Footnote (catatan kaki) dari Internet
• ________________________________________
Format Penulisan:
Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url / alamat web, pada tanggal
(tanggal mengakses) pukul (waktu mengakses)
Contoh:
Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47
Singkatan dalam Footnote (Catatan Kaki)
Dalam penulisan footnote, terdapat beberapa singkatan yang peru dipahami. Di antaranya:
________________________________________
1. ibid, singkatan dari ibidem. Maksudnya adalah ‘di tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan
lain’.
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8
• Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di atas)
________________________________________
2. op.cit., singkatan dari opere citato, yang artinya ’dalam karangan yang telah disebut dan diselingi dengan
sumber lain’.
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
• Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
• Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
• Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah disebutkan di atas)
3. loc.cit, kependekan dari loco citato, maksudnya ‘di tempat yang telah disebut’.
loc. Cit digunakan jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang
telah disebut.
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999,
hlm. 8.
• Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
• Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja Rosda
Karya, Bandung, hlm. 23.
• Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di atas di
halaman yang sama, yakni hlm. 46)
• Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan
yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
Jika Diambil Atau Bersumber Dari Buku
• Dede Nami, Cara menulis karya ilmiah, Pustaka Pagi, Bandung, 2011, hlm.21.
• Dodo Nama, Tata Cara Menulis Karya Ilmiah Bagi Pemula, Pustaka Siang,
Bandung, 2012, hlm.19.
• Ibid., hal. 16
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai