1. Nomor penanda catatan kaki / footnote agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan
kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil.
Contohnya seperti ini[1]
2. Nama pengarang yang dijadikan catatan kaki / footnote ditulis sesuai dengan urutan nama
aslinya. Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr., tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki dicetak miring (bila ditulis dengan MS
WORD) atau digaris bawahi bila diketik dengan mesin tik.
4. Jika majalah, surat kabar, atau buku ditulis oleh dua orang atau tiga, nama mereka
dicantumkan semua.
5. Jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti
oleh dkk. atau et al.
6. Jika sumber referensi dari internet, catatan kaki / footnote yang ditulis harus (ada di
contoh di bawah)
1
Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor
Halaman.
1
Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit, hlm. Nomor halaman.
1
Muhamad Mulkan Fauzi, Muslim Harus Kaya! (Tasikmalaya: SBH Publishing, 2016), hlm. 7.
2
Muhamad Mulkan Fauzi, Islam is Never Flat, SBH Publishing, Tasikmalaya, 2015, hlm. 31.
Dua Pengarang
1
Muhamad Mulkan Fauzi dan Hasanudin, Kado Buat Rakyat (Tasikmalaya: Peduli Media, 2015),
hlm. 295.
2
Muhamad Mulkan Fauzi dan Hasanudin, Mahasiswa di Ujung Penantian, Jones Publishing,
Tasikmalaya, 2015, hlm. 51.
Tiga Pengarang atau Lebih
1
Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014), hlm. 15
Kedua, catatan kaki yang referensinya diambil dari internet. Sebab dewasa ini internet menjadi
gudang ilmu lain yang tidak boleh dikesampingkan, selain itu internet memudahkan dalam
pencarian referensi yang sesuai dengan kebutuhan.
Berikut adalah format penulisan dan contoh catatan kaki dari web / internet.
1
Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari URL / Alamat Web, pada tanggal …, pukul …
1
Muhamad Mulkan Fauzi, “Sintesa, Pesantren Paling Modern Kuadrat”, diakses dari
http://satriabajahitam.com/pondok-pesantren-modern-sintesa/, pada tanggal 20 Desember 2016
pukul 10.27.
Ketiga, yaitu menulis catatan kaki yang sumber referensinya berasal dari majalah. Berikut adalah
format dan contoh-contoh penulisannya yang baik dan benar.
1
Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah, Edisi, hlm. Nomor Halaman.
Contoh Footnote dari Majalah:
Catatan Kaki dari Majalah
1
Muhamad Mulkan Fauzi, “Pemuda Islam Pilar Kebangkitan” El-Fata, Edisi XIV, April 2016,
hlm. 12.
Keempat, yakni menulis catatan kaki / footnote yang referensinya diambil dari surat kabar atau
koran. Begini format penulisan dan contoh yang biasa digunakan.
1
Nama Surat Kabar, Tanggal Terbitan, hlm. Nomor Halaman.
1
Republika, 20 Desember 2016, hlm. 7.
Dalam beberapa kesempatan, pasti kita pernah menemukan kata atau singkatan yang kurang
dimengerti di dalam footnote seperti ibid, op.cit, atau loc.cit. Hal tersebut sebetulnya punya
tujuannya masing-masing. Inilah fungsi singkatan dalam penulisan footnote.
1. ibid, adalah kependekan dari ibidem yang mempunyai arti ‘di tempat yang sama dan belum
diselingi dengan kutipan lain.’
2. op.cit, adalah singkatan dari opera citato yang artinya ‘dalam karangan yang telah disebut dan
diselingi dengan sumber lain.’
3. loc.cit, adalah akronim dari loco citato yang artinya ‘di tempat yang telah disebut.’ Loc.cit
difungsikan bila kita merujuk ke halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebutkan.
Contoh Penggunaan ibid, op.cit, dan loc.cit dalam Footnote / Catatan Kaki
Penggunaan Singkatan dalam Catatan Kaki
1
Muhamad Mulkan Fauzi, Menulis Novel itu Mudah?, Sukses Pustaka Utama, Bandung, 2014,
hlm. 9.
2
ibid., hlm 30 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan sumber di atasnya)
3
Hasanudin, Yuk Berimajinasi!, Bersinar Pustaka, Depok, 2016, hlm 40.
4
Andi Sofyan dan Agung Prasetya, Kapan Lagi Bersastra, Pena Publishing, Bandung, hlm. 23.
5
Muhamad Mulkan Fauzi, op.cit hlm. 25. (buku yang sudah disebutkan di atas).
6
Hasanudin, loc.cit. (berarti di buku dan halaman yang sama seperti yang sudah disebutkan di
atas, yakni halaman 40).
7
Andi Sofyan dan Agung Prasetya, loc.cit. (di buku dan halaman sama dengan sumber di atas,
yakni halaman 23).