1. Ibid
Ibid adalah singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas. Ibid hanya
ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya. Itu berarti Ibid tidak
dipakai apabila ada catatan kaki dari sumber lain yang menyelinginya. Ibid
ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak mring, dan diakhiri
dengan titik. Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman
lain, urutan penulisa: Ibid, jilid, halaman.
Contoh:
2. Op.Cit.
Op.Cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip, yaitu catatan kaki singkat yang digunakan untuk catatan kaki dari
sumber yang pernah dikutip, tetapi sudah disisipi catatan kaki lain dari
sumber lain. Op.Cit. ditulis dengan huruf capital pada awal suku kata,
dicetak miring, dan setiap suku diikuti titik (.). Urutannya penulisan Op.Cit.
adalah: nama pengarang, Op.Cit., halaman.
Contoh:
3. Loc.Cit.
Loc.Cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya pada tempat yang sama.
Loc.Cit. merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa kumpulan
esai, jurnla, ensiklopedia, atau majalah; dan telah diselangi sumber lain.
Kutipan bersumber pada halaman yang sama, Loc.Cit. tidak diikuti oleh
nomor halaman.
Contoh:
Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya
dilakukan dengan menambahkan singkatan (Ed.).
Contoh:
Mahaso, Ode (Ed.). 1997.
Jika pengarang terdiri dari dua atau tiga orang, nama pengarang dituliskan
semuanya dengan ketentuan nama orang pertama dibalik sedangkan
nama orang kedua dan ketiga tetap. Di antara kedua nama pengarang itu
digunakan kata penghubung “dan”.
Contoh:
Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.
Kusmadi, Ismail. Dini A., dan Eva R.
Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu
ditambahkan singkatan “dkk” (dan kawan-kawan) atau et all.
Contoh:
Kartika, Salma dkk.
Susan, Alberta et. all.
Judul buku ditempatkan sesudah tahun terbit dengan dicetak miring atau
diberi garis bawah. Judul ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang
bukan kata tugas.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97, atau
Keraf, Gorys. 1979. Lebih Lanjut dengan Microsoft Word 97
Jika surat kabar menjadi sumber acuan, kita harus memperhatikan unsur-
unsur beserta urutannya yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka
sebagai berikut:
nama pengarang,
tahun terbit,
judul artikel,
judul surat kabar,
tanggal terbit, dan
tempat terbit.
Contoh:
Tabah, Anton. 1984. “Polwan semakin efektif dalam Penegakan
Hukum”. Dalam Sinar Harapan, 1 September 1984. Jakarta.
nama pengarang,
tahun terbit karangan,
judul karangan,
nama penghimpun (Ed.),
tahun terbit antologi,
judul antologi,
tempat terbit, dan
nama penerbit.
Contoh:
Kartodirjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Dokumen”. Dalam
Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Jakarta: Gramedia.
Soal Nomor 1
Judul buku : Manajemen Personalia;
Penulis : Heidjrachman Ranupandoyo dan Suad Husnan;
Penerbit : BPFE Yogyakarta;
Tahun terbit : 1989.
Penulisan daftar pustaka dari data buku tersebut di atas ialah ...
Jawaban : B
Soal Nomor 2
Penulisan daftar pustaka yang tepat untuk buku berjudul Komposisi,
karangan Gorys Keraf, diterbitkan oleh Nusa Indah, di Ende, Flores, tahun
1985 ialah ...
Jawaban : A
Soal Nomor 3
Judul : Membina Remaja
Pengarang : J.S. Badudu
Penerbit : Pustaka Prima
Tahun terbit : 2000
Kota terbit : Bandung
Jawaban : A
Soal Nomor 4
Judul : Sayuran Hidroponik di Halaman Rumah
Pengarang : Fransisca Wungu Prasasti
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2008
Kota terbit : Jakarta
Jawaban : C
Soal Nomor 5
Judul : Agar Duit Berkembang Biak
Penulis : Willam Tanuwijaya
Penerbit : Media Presindo, Yogyakarta 2006\
Jawaban : B