:
Singkatan Ibid., op.cit. dan loc.cit.: ini biasa digunakan untuk membedakan penulisan informasi
pustaka dalam catatan kaki. Penulisan harus memperhatikan persyaratan buku yang lazim. Berikut
ini adalah cara penulisannya :
1. Ibid.
Ibid yang berarti di tempat yang sama dengan di atasnya adalah singkatan kata Ibidium.Ibid ditulis di
bawah catatan kaki yang mendahuluiny dan tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
mengelilinginya. Penulisan ibid diawali dengan huruf kapital diawal kata, di cetak miring, dan
diakhiri dengan titik. Apabila referensi selanjutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan
penulisannya : Ibid, koma, jilid, halaman.
contoh:
1
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja, (Jakarta:
Pustaka Binaman Presindo, 1994), h. 13-34.
2
Ibid.
3
Ibid, h.53-62.
4
Hernowo, Mengikuti Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
5
Ibid, h. 133-145.
6
Jeff Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R.Salib, (Jakarta, Salemba Empat), h. 2-11.
7
Ibid.
8
Ibid.12.
2. Op.Cit (Opera Citato)
Op.Cit singkatan kata Opera Citato yang berarti dalma karya yang telah disebut, yaitu
merujuk pada buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi sumber lain. Op.Cit ini
ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku diikuti titik,
dan urutan penulisannya adalah sebagai berikut: nama pengarang, nama panggilan
nama famili, op.cit. nama buku, halaman.
Contoh:
1
ensiklopedia, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain. Jika Kutipan bersumber pada
halaman yang sama kata loc.cit tidak diikuti nomor halaman, dan jika halaman berbeda
kata loc.cit diikuti nomor halaman, serta disebutkan nama keluarga pengarang.
Contoh :
1
Sarwiji Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kongres Baha Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), h. 1-15.
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurum Imm, (Jakarta: Pustaka
Binaman Presindo, 1994), h. 1-40.
3
Suwandi, loc.cit.
4
Adnan Buyung Nasution, Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertahanan dan
Pemukiman di Kota Besar, dalam Eko Budihardjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,
(Bandung: Alumni, 1992),
5
Suwandi, loc.cit.
6
Nasution, loc.cit.
Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar
Satu pengarang
1. Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku, tanpa gelar
akademik.
2. Setelah nama pengarang diberi koma.
3. Judul buku dicetak miring.
4. Setelah judul buku diikuti informasi buku, subjudul, jilid, edisi; tidak diikuti koma
atau titik.
5. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit,
dan tahun.
6. Setelah kurung tutup, diberi koma.
7. Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh : cari sendiri
Dua pengarang
1. Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang di buku, dan diikuti
koma.
2. Judul buku dicetak miring.
3. Judul buku yang diikuti informasi ( subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau
titik.
4. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit,
dan tahun, setelah kurung tutup, diberi koma.
5. Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh : cari sendiri
Tiga Pengarang
1. Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya.
2. Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan-kawan).
3. Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
4. Judul buku dicetak miring.
5. Judul buku yang diikuti informasi ( subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi koma atau
titik.
6. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, penerbit,
dan tahun, setelah kurung tutup, diberi koma.
7. Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh : cari sendiri
Terjemahan
Contoh : ada di ppt
e. Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti nomor
halaman dan ditutup dengan titik.
2. Majalah
Urutan unsur yang dituliskan : nomor urut catatan kaki, nama pengarang, judul
artikel (diapt tanda petik), nama surat kabar (dicetak miring), dan tanggal serta
tempat penerbitan.
Contoh:
1
Dedi Humaedi, Kiat Perusahaan untuk Hidup Terus, Swa Sembada, 16/XX/518 Agustus 2004, h. 107-109.
3. Surat Kabar
Urutan unsur yang dituliskan : nama pengarang ( kalau tidak ada nama
pengarang dituliskan halaman pembahasan, misalnya : opini, tajuk, tifa), judul
artikel (diapit tanda petik), nama surat kabar (dicetak miring), dan tanggal serta
tempat penerbitan.
Contoh:
1
Usep Setiawan, Pemerintah Baru dan Konflik Agraria, Kompas 24 September
2004, h. 2-5.
Penulisan Bibliografi
Tiga Pengarang
Kemampuan
Eko Budiarjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota Cetakan ke-2, Bandung: Alumni, 1992.
7. Terjemahan
Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff, Chicken Soup
for the Womans Soul, terj. Anton MGS, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
8.
Penyusunan Bibliografi
Ada dua cara penyusunan bibliografi, yaitu:
1. Penyusunan Bibliografi Cara Pertama
a. Nama pengarang (susunan: nama kedua,
koma, nama pertama)
b. - Judul buku
- Judul artikel, nama jurnal
vol.no./majalah/surat kabar
- Judul esai, nama buku kumpulan esai
- Judul karangan/ penjelasan kata, nama
ensiklopedia
c. Nama kota
d. Nama penerbit
e. Tahun penerbitan
Contoh:
Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette, Classroom Technique: Foreign Language and
English as a second Language, New York : harcourt javanich, Inc.,1997.