Anda di halaman 1dari 4

PRISILIA ANGHURIL AENI

BSA A

19101010018

Teori Sastra Mikro

TUGAS RESENSI JURNAL

KRITIK SASTRA FEMINIS DALAM KARYA SASTRA KAHLIL GIBRAN

Penulis Jurnal yang berjudul “Kritik Sastra Feminis dalam Karya Kahlil Gibran” adalah Suraiya .
Beliau merupakan aktivis hak perempuan. Beliau menamatkan studi S1 dan S2 di UIN Ar- Raniry Aceh
jurusan Bahasa.

Isi pokok atau garis besar jurnal ini adalah membicarakan tentang feminisme yang terdapat
dalam karya-karya Kahlil Gibran yaitu dalam hal membantah adat istiadat masyarakat saat itu yang
menindas kaum perempuan dan ketidakadilan wanita yang terjadi dalam sistem patriakhi.
ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan dan wujud gambaran perempuan Arab yang
terekspresikan dalam berbagai ungkapan perempuan bahwa perempuan menginginkan kebebasan
dari ketidakadilan yang mengukungnya. Juga membahas bagaimana Kahlil Gibran mengajak
bangsanya untuk berbuat kebajikan dan meninggalkan kemungkaran, sekaligus mengungkapkan
warna pemikiran, suara nurani dalam jiwa manusia. Adapun fenomena ketidakadilan yang terjadi
adalah perempuan sebagai pihak yang tertindas, hanya diambil keuntungan dari dirinya. Kahlil
Gibran mengungkapkan sekilas tentang tradisi perkawinan yang dialami oleh kebanyakan manusia
saat itu di Arab. Penyelenggaraan ikatan nikah saat itu seringkali dilakukan atas pilihan harta. Para
orang tua memilih calon suami untuk anaknya dengan pria yang mempunyai orang tua kaya. Gibran
menjelaskan bagaimana seorang perempuan berusaha memberontak dari ikatan adat dan keinginan
orang tua yang tidak sejalan dengan hati nuraninya, namun pemberontakan perempuan di sini tidak
melenceng dari garis-garis naluri yang digariskan oleh Sang Pencipta. Dalam karya lainnya Gibran
menceritakan seorang wanita bernama Martha yang diceraikan nikahi oleh keluarga bangsawan lalu
diceraikan setelah melahirkan anak, setelah itu Martha berjuang sendiri sehingga ia merelakan
dirinya dijamah oleh orang lain tanpa ikatan pernikahan. Hal yang demikianlah ia dicaci orang
sehingga diasingkan, padahal dana yang ia cari untuk membiayai anaknya. Kahlil Gibran juga
menceritakan tentang seorang gadis yang dinikahi tokoh agama padahal ia tidak mencintainya,
tokoh agama itu diterima ayahnya dengan dalih ia merasa lebih terhormat kalau anaknya menikah
dengan tokoh agama, yang Gibran analogikan gadis itu sebagai burung dengan sayap patahnya dan
uskup sebagai sangkarnya. Benang merah yang dapat ditarik dari karya-karya Kahlil Gibran
bahwasanya ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan dan wujud gambaran perempuan
Arab yang terekspresikan setidaknya dalam 5 ungkapan, yaitu: Perempuan ingin diperhatikan,
Perempuan tidak ingin dikekang dan ingin kebebasan, Perempuan tidak ingin ditindas, Perempuan
adalah makhluk yang setia, dan Perempuan tidak ingin menjadi korban perjodohan.

Kelebihan jurnal ini; Pertama, jurnal ini mencantumkan kutipan teks asli berbahasa Arab
sehingga pembaca bisa menilai keakuratannya dan merasa lebih nyata dengan teks aslinya; Kedua,
Penulis memaparkan biografi Kahlil Gibran secara lengkap dan jelas sehingga bagi pembaca yang
masih awam dapat mengenal sosok Kahlil Gibran dengan baik; Ketiga, Jurnal ini dianalisa dengan
metode deskriptif dengan pendekatan ilmu balagah, sehingga dapat menggambarkan dan
mendeskripsikan fenomena dan kejadian yang ada dengan gaya bahasa yang indah ; Keempat,
Penulis juga menjelaskan tentang kedudukan perempuan pada masa peradaban mesir kuno yang
mana pada saat itu perempuan sudah memiliki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan dan
agama, sehingga pembaca dapat membedakan kedudukan perempuan sebelum adanya aturan
patriarch; Kelima, Penulis menggunakan Bahasa yang jelas dan tidak rumit, sehingga mudah
dimengerti bagi pembaca; Keenam, jurnal ini sangat menarik dan membahas pemahaman feminism
secara cukup dan tidak berlebihan sehingga tidak merusak hakikat wanita dari Sang Pencipta.

Kekurangan jurnal ini; Pertama, Penulis tidak mencantumkan landasan hukum dari Al-Quran
atau hadis yang berisi tentang kesetaraan gender, sehingga pembaca yang masih awam kurang
mengerti akan dasar dari kesetaraan gender tersebut; Kedua, Penulis dalam menceritakan kutipan
novel tidak menyebutkan judul novelnya, sehingga pembaca bingung itu kutipan dari novel yang
berjudul apa; Ketiga, ada beberapa kalimat kutipan teks asli arab yang kurang jelas tulisannya;
Keempat, Penulis kurang luas dalam menjelaskan kritik dari Gibran.

Rekomendasi jurnal ini sangat membantu bagi pembaca untuk mengetahui pemikiran dan
karya-karya Kahlil Gibran tentang feminism dan cinta. Jurnal yang di tulis oleh Suraiya ini sangat
membantu pembaca dalam memberi konstribusi terhadap mata kuliah yang pembaca ambil seperti:
Teori Sastra Mikro, interkoneksinya yaitu dengan jurnal yang membahas kritik sastra ini, yang mana
jurnal ini juga dianalisi dengan teori-teori sastra seperti teori structural, teori social, teori psikologis
dan teori lainya untuk memahami dan meneliti sebuah karya. Dari sisi filosofis yaitu integrasi nilai
kebenaran ilmiah yang subjektif metodis, yang mana jurnal ini membahas karya-karya milik Kahlil
Gibran dengan mengungkap kebenaran didapat dari penelitian yang menggunakan teori-teori sastra
yaitu dengan mengungkap keadilan dan pembelaan kaum perempuan terhadap cinta serta mengajak
pembaca juga merenungkan akan nasib perempuan agar tidak terjadi hal-hal tersebut di masyarakat
dan budaya kita.

Link jurnal: https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98810827380884851

Jurnal : ADABIYA Volume 18, Nomor 35, Agustus 2016

TUGAS RESENSI JURNAL

ANALISIS KRITIK SASTRA ARAB KARYA NAWAL EL-SAADAWI

Penulis Jurnal yang berjudul “Analisis Kritik Sastra Arab Karya Nawal El-Saadawi” adalah Drs.
Muhammad Nur Latif, M.Hum. Beliau merupakan dosen di Universitas Hasanudin. Beliau
menamatkan S1-nya di Universitas Hasanudin dalam bidang Sastra Asia Barat dan melanjutkan S2-
nya di di Universitas Hasanudin pula dalam bidang Bahasa Indonesia. Karya ilmiah yang pernah
beliau tulis antara lain Citra Perempuan Dalam Karya Nawal Elsadawi, Analisis Kritik Sastra Arab
Karya Nawal Elsadawi, dan Reseptif Masyarakat Bugis-makassar Terhadap Anekdot Kh.abd. Rahman
Wahid (gusdur) Suatu Analisis Stilistika.

Isi pokok atau garis besar jurnal ini adalah membicarakan tentang feminisme Nawal El-
Saadawi yang terdapat dalam karya-karyanya. Membahas tentang bagaimana kesengsaraan wanita
pada masa itu mengenai keadilan dan hak sebagai wanita. Melihat secara totalitas dalam jurnal yang
membahas karya Nawal, beliau ingin menyuarakan pembelaan dan pemberontakannya terhadap
kesewenang-wenangan yang dilakukan kaum lelaki dan juga tentang sindiran yang ia utarakan
kepada pemerintah Mesir. Ungkapan yang beliau utarakan tercantum pada novel-novelnya. Seperti
dalam Antologi cerita pendek Tak Ada Tempat bagi Perempuan di Surga secara eksplisit
mendeskripsikan kehidupan tertindas terombangambing oleh kekuatan dan kekuasaan. Cerpen
pertama Tak Ada Tempat bagi Perempuan di Surga, Nawal el Saadawi secara impresif mengisahkan
tokoh Zainab dalam menapaki kehidupan. Kegetiran, kepedihan, dan segala kesengsaraan.
Ekspresionisme yang diungkapkan Nawal el Saadawi dalam setiap karyanya kerap mendobrak
doktrin-doktrin dominasi laki-laki terhadap wanita (androsentrisme) seperti dituturkan dalam cerpen
Kisah Fathiah al-Misriyah. Dalam cerpen ini diceritakan bagaimana Fathiah digambarkan sebagai
wanita yang memberontak oleh aturan-aturan hidup yang menyudutkan hidupnya. Ia ingin
membunuh bapaknya yang menurutnya telah menjual dirinya (menikahkan) pada seseorang
konglomerat dari Mekkah yang usianya jauh lebih tua dari bapaknya.

Kelebihan jurnal ini; Pertama, jurnal ini sangat menarik dan membahas pemahaman
feminisme secara proposional. Penulis dapat mengetahui sikap feminisme dari karya Nawal El-
Saadawi ini berdasarkan apa yang beliau utarakan dalam membela tentang kesetaraan wanita;
Kedua, Penulis berhasil membedah karya-karya Nawal El-Saadawi dengan analisis teori intertekstual,
banyak kutipan dari hadist, quran , ada kutipan atau penggalan kalimat dari novelnya, jadi pembaca
yang belum pernah membaca novel-novel karya Nawal El-Saadawi dapat mengerti garis besar
feminisme yang dibahas dalam novel tersebut; Ketiga, Penulis mengutarakan semangat feminisme
yang memihak wanita untuk mendapatkan keadilan dan juga haknya; Keempat, Penulis memaparkan
secara jelas inti kata-kata feminism sehingga membuat pembaca tertarik dan penasaran novel karya
Nawal lainnya; Kelima, di dalam jurnal dijelaskan pula prinsip-prinsip kesetaraan gender dalam islam
dengan landasan ayat Al-Quran sehingga pembaca tidak perlu ragu tentang kebenaran kesetaraan
gender; Keenam, Penulis juga menyisipkan materi agar semata-mata Ketika kita membaca suatu
karya feminism tidak hanya mengambil kesimpulan bahwa isinya hanya tentang kisah penderitaan
atau pengalaman pribadi, tetapi kisah-kisah perjuangan dan pola-pola hubungan kekuasaan, jadi
tidak hanya direnungkan tetapi membawa pengkajian sejarah; Ketujuh, Penulis dalam menyebutkan
kutipan novel menyertakan judul novel tersebut, sehingga pembaca mengerti kutipan itu berasal
dari novel yang mana.

Kekurangan Jurnal ini; Pertama, penulis kurang lengkap dalam memaparkan biografi Nawal
El-Saadawi, penulis hanya menyebutkan tempat Nawal lahir dan bagaiamana gaya bahasa Nawal
dalam karya sastranya, penulis tidak menyebutkan tentang latar belakang pendidikan Nawal; Kedua,
Penulis tidak menyertakan kutipan teks asli novel yang berbahasa arab, penulis hanya mengutip
terjemahan novel dalam Bahasa Indonesianya, dalam hal ini kutipan teks asli yang berbahasa arab
sangat penting untuk membuktikan kemurnian dan keaslian penelitiaan; Ketiga, Penulis
menggunakan Bahasa yang rumit dan banyak istilah asing sehingga bagi pembaca yang masih awam
sedikit sulit untuk memahaminya.

Rekomendasi jurnal ini sangat membantu bagi pembaca untuk mengetahui pemikiran dan
karya-karya Nawal El-Saadawi . Beliau adalah tokoh sastra feminsime. Banyak dari karya beliau yang
mencerminkan sikap membela perempuan, menjujung kesetraan gender, sikap mengkritik para
penguasa mengenai keadilan perempuan. Tidak salah lagi Karya beliau dalam novel-novelnya
merupakan bukti pembelaan dan pemberontakan beliau mengenai ketidak-adilan serta kesewenang-
wenanganan terhadap para wanita pada masa itu. Jurnal yang di tulis Drs. Muhammad Nur Latif,
M.Hum ini sangat membantu pembaca dalam memberi konstribusi terhadap matakuliah yang
pembaca ambil seperti: Teori Sastra Mikro, dari sisi metodolgis memiliki interkoneksi dengan ilmu-
ilmu kritik sastra kelasik Arab. Jurnal ini berisi kritik sastra feminis, yang mana kritik sastra juga
membutuhkan teori sastra seperti teori structural, teori social, teori psikologis dan teori lainya untuk
memahami dan meneliti sebuah karya. Secara garis besar, teori sastra ada 4 paradigma, yaitu
penulis, karya sastra, pembaca, dan semesta. Karya sastra disini yang dibahas ialah novel-novel milik
Nawal El-Saadawi. Karya sastra ini menggunakan pendekatan obyektif karena menitik beratkan pada
teks sastra yaitu tentang feminism. Dari sisi filosofis yaitu integrasi nilai kebenaran ilmiah yang
subjektif metodis, yang mana jurnal ini membahas karya-karya milik Nawal El-Saadawi dengan
mengungkap kebenaran didapat dari penelitian yang menggunakan teori-teori sastra yaitu dengan
mengungkap keadilan dan pembelaan terhadap kaum perempuan.

Link jurnal : https://journal.unhas.ac.id/index.php/naa/article/view/3826/2200

Jurnal : Jurnal Unhas. Tahun ke 3, Nomor 1, Februari 2005

Anda mungkin juga menyukai