Istilah bahasa Semit mengacu pada bahasa keluarga milik keluarga Semit Hamitik.
Yang pertama kali memberi nama bahasa Semit adalah Schlozer, dia merupakan seorang ahli
bahasa dari Jerman. Menurut Bibel nama semit dikaitkan dengan Sam putra Nuh a.s.
rumpun bahasa ini termasuk bangsa-bangsa yang sekarang mendiami dan dahulu huni, yaitu
Jazirah Arab, Yaman, Habasyah, Syam, dan Iraq.
Para ahli telah membagi bahasa ini menjadi dua kategori utama:
Bagian Barat Laut termasuk bahasa Kan’an dan Aram. Bahasa Kan’an terbagi
menjadi dua yaitu Kan’an Utara dan Kan’an Selatan. Bahasa Kan’an Utara mencakup
Ugaritik yang mencapkup bahasa Ibrani, Fenesia dan Aram termasuk juga
Minda’iyyah dan Suryaniyyah.
Adalah bahasa Akadia. Bahasa Akadia memiliki dua cabang yaitu Bahasa Babilonia
dan Bahasa Asyuria.
Para ahli berbeda pendapat tentang asal usul bahasa Semit dan bahasa Semit tertua
yang paling dekat dengan bahasa induk. Mereka memiliki empat pendapat yaitu:
Bahasa Arab merupakan bahasa rumpun Semit yang telah menjaga banyak aspek utama
bahasa Semit Tua, baik kosakata (mufrodat) maupun gramatika (Qowaid). Bahasa Arab
merupakan yang terdekat dengan induk semit karena kekayaan kata nya, konotasi dari kata
yang sama memiliki arti yang berbeda, seperti sinonim, anotonim,verbal umum, konjugasi
kata kerja waktu, banyak dzomir dan jenisnya, serta adanya fenomena dualistic, dan
sintaksis.
Menulis itu penting untuk melestarikan bahasa. Banyak perbedaan antara bahasa lisan dan
bahasa tulisan. Semua bahasa semit kuno saat itu tertulis di kuil, makam, dan batu. Tulisan
ini dikenal sebagai prasasti. Sebagian besar dari prasasti yaitu nubutian dan saba.
Orang Babilonia dan Asyuria menulis dengan khat mismarry atau disebut dengan tulisan
paku. Khot ini ditemukan di prasasti Fenisia yang berasal dari abad 10 SM. Adapun prasasti
Raja Moab yang berasal dari abad 9 SM.
Adapun bahasa Ibrani yang tertua yang kita miliki adalah “Kasidah Dabburah”. Teks tertua
yang berasal dari bahasa Aram adalah prasasti pangeran Samal di bukit zingrili. Prasasti
bahasa Arab tertua yaitu Al-Namara yang berasal dari abad ke 4 SM.
وعلى ذلك فإن أقدم خط سامي هو. وأقدم نص مكتوب فيها هو القرآن الكريم،وتعد اللغة العربية أحدث لغة دونها أهلها
وأحدث خط هو الخط العربي المستخدم اآلن في اللغة العربية؛ مع زيادة رموز الحركات القصيرة،الخط المسماري
ً والطويلة؛ كتابيا ً فقط ال نطقا.
Bahasa Arab adalah bahasa terbaru yang ditulis oleh masyarakatnya, dan teks tertulis tertua
di dalamnya adalah Al-Qur'an yang Mulia. Oleh karena itu, aksara Semit tertua adalah aksara
paku, dan yang terbaru adalah aksara Arab yang sekarang digunakan dalam bahasa Arab.
Bersamaan dengan meningkatnya symbol harokat panjang dan pendek.
Fonetik
Adanya suara huruf dhod, khususnya dalam bahasa Arab dan Abbsyah, dan dalam
bahasa Syria, berubah menjadi huruf ‘ain. Dalam bahasa Ibrani, berubah menjadi
suara ganda yang diucapkan seperti ta’ sukun dengan shod.
Adanya kelompok dari suara tobiqiyah, seperti ( tsa’, kho’ dan ghoin)
Adanya kelompok dari suara litsawiyah asnaniyah, seperti (tsa’, dzal, dan dzo’)
Morfologi
Bahasa Semit dicirikan oleh beberapa ciri morfologis pada tataran kata tunggal dan
cara pembentukannya, sebagai berikut:
Kata tidak dimulai dengan konsonan mati, tetapi dalam bahasa indo-eropa
diperbolehkan, seperti (play) dimana (p) adalah konsonan mati atau يلعبpada huruf
ba’, dan seperti kata kerja khumasi dan sudasi dan masdarnya dalam dalam bahasa
Arab.
Ada beberapa kata tunggal yang jadzhur tsanaiyah, seperti nama kerabat, dan
anggota badan ( abun/ayah – hammun/mertua – akhun/saudara – yadun/tangan –
damun/darah )
Ada beberapa kata tunggal yang jadzhur dengan suara yang sangat kecil, seperti
(fuu/fammun – dzu/kepunyaan)
Kata kerja hanya memiliki dua tenses utama: maadhii, dan mudhori’.
Sintaksis
Qasr al-jamal: dimana kalimat seringkali terdiri dari dua pilar dasar, yaitu kata kerja
dan subjek dalam jumlah fi’liyah/kalimat sebenarnya, dan mubtada’ dan khobar
dalam jumlah ismiyah/kalimat nominal.
Mengaitkan kalimat dengan cara wawul katsir, dengan adanya alat/sarana lainnya
untuk ‘athof.