Anda di halaman 1dari 1

PRISILIA ANGHURIL AENI

19101010018

BSA A

• Isim musytaq. Makna (asal) Lafdzu Jalalah Allah “Al-Ilah” dan “Ilah” bermakna
“Ma’luh” yaitu disembah dan diIbadahi. tetapi dihapus huruf “Hamzah” (dari “Al-
Ilah). bentuk asalnya adalah "ilahun" ( ٌ‫ ) إِ ٰله‬kemudian mereka membuang
hamzah dan memasukkan alif lam (menjadi ‫لَا‬ ٌٰ ‫) ْ ل‬, lalu mereka meng-idgham
/memasukkan lam pertama kepada lam kedua hingga jadilah Allah (dari ‫لَا‬ ٌٰ ‫ْ ل‬
menjadi ‫) اْللٌه‬,

• lafaz "Allah" adalah illahun (ٌ‫ )إِ َْله‬berwazan fi'alun (ٌ‫)فِعْال‬, kemudian dimasukkan
alif dan lam sebagai ganti hamzah hingga jadilah Allah. Imam Sibawaih
mengatakan, perihalnya semisal dengan lafaz nasun (ٌ‫اس‬ ِ َّ‫)الن‬, bentuk asalnya
adalah unasun (‫)أناس‬.

• Lafazh "Allah" (ٌ‫)لَا‬


‫ َّ ه‬adalah isim yang tidak dimiliki oleh selain Allah sendiri Yang
Maha Agung lagi Maha Tinggi. Oleh karena itu, maka dalam bahasa Arab tidak
terdapat isytiqaq (bentuk asal/kata dasar) dari fi'il-nya. Tapi, ada 3 argumen
yang mengatakn lafadz Allah itu isytiqaq:
1. Ada sifat dalam kitab Allah. Seperti dalam surat al-an’am ayat 3 yang
berbunyi ‫ض‬ ٌ ِ ‫س ْم ْواتٌِ ْوفِيٌ لاْل ْ لر‬
َّ ‫لَاٌ فِيٌ ال‬
‫ ْوه ْهوٌ َّ ه‬Ayat ini menegaskan bahwa kata
‘Allah’ adalah kata sifat bagi Sang Pencipta. Agar ayat di atas bisa
dipahami dengan baik, kata ‘Allah’ harus ditarik pada asal katanya, yaitu
al-Ilah (Sang Tuhan yang disembah).Sehingga bisa kita terjemahkan,
“Dialah Sang Tuhan yang disembah di langit dan di bumi.” Jika kita
pahami bahwa kata ini tidak memiliki kata asal, terjemahnya akan
menjadi rancu,“Dialah ‘Allah’ di langit dan di bumi..” Padahal Allah tidak
berada di bumi.
2. Isim alam mustahil pd hakikatnya
3. Isim alam…

• kata Allah [‫ ]هللا‬adalah kata murtajal atau kata jamid (kata yang tidak memiliki
kata asal).

• Bahwa perbedaan pendapat mengenai asal kata ‘Allah’, apakah memiliki akar
kata ataukah tidak, hanyalah ikhtilaf syakli. Adapun keyakinan mereka terkait
nama dan sifat Allah, semuanya adalah qadim (sejak dulu). Sedangkan
sesuatu yang qadim berarti tidak memiliki unsur penyusun.

ILMU LUGHOH PRISILIA ANGHURIL AENI

Anda mungkin juga menyukai