Anda di halaman 1dari 3

Prisilia Anghuril Aeni

19101010018
Studi Tokoh Sastra Arab
BSA A

Mushtafa Luthfi Al-Manfaluthi

Al-Sayyid Mushtafa Luthfi al-Manfaluthi dilahirkan di kota Manfaluth,


salah satu kota di propinsi Asiyuth (Tempat lahirnya Imam al-Suyuthi), pada
tahun 1876 M. Manfaluthi tumbuh dalam keluarga terhormat dan sudah
turun temurun memegang jabatan Qadha Syariat dan Organisasi Shufiyah
semenjak 200 tahun. alManfaluthi mengikuti jejak orang tua dan moyangnya
dalam belajar dan menimba pengetahuan. Karya-karyanya dikenal dengan
gaya bahasa yang sangat indah dan romantis dan dia
seorang sastrawan mesir yang banyak menyadur karya-karya sastrawan
asing seperti novel sang penyair salah satu karyanya merupakan saduran
dari karya Edmund Rustau, sastrawan Prancis.

Dia mula-mula belajar di Kuttab kampung seperti tradisi-tradisi


yang berjalan pada waktu itu di berbagai wilayah Mesir. Dia hafal al-Qur`an
semuanya ketika usianya masih belum mencapai 11 tahun. Kemudian
ayahnya mengirimkannya ke al-Azhar Bersama beberapa orang temannya
sekampung. Dan ketika itu dia mendapat kesempatan belajar di bawah
bimbingan Syaikh M. Abduh. Setelah Abduh meninggal dunia, al-Manfaluthi
pulang kampung dan mengkhususkan waktu selama dua tahun untuk
mempelajari kitab-kitab sastra klasik seperti karya-karya Ibnu alMuqaffa’,
al-Jahizh, al-Mutanabbi, dan Abu al-A’la al-Ma’arri.
Ketika sudah mencapai kematangan intelektual dan mempunyai
karakteristik tersendiri yang belandaskan perasaan dan kepekaan jiwanya.
Al-Manfaluthi mempunyai berbagai karya sastra yang sangat banyak.
Berbagai pendapat dan tanggapan bermunculan menyambutnya dan
menjadi pusat perhatian dan penelitian. Semua itu sebagai bukti bahwa
karya-karyanya tercipta dari sebuah kematangan dan merupakan ungkapan
yang terlahir dari sebuah bakat yang murni. Karya-karyanya menjadi saksi
kebesaran dan kemampuannya.
Al-Manfaluthi pada awalnya menerbitkan karya-karyanya sehingga
sampai kepada khalayak lewat beberapa media massa lokal seperti majalah-
majalah al-Fallah, al-Hilal, al-Jami’ah, alUmdah, dan lain-lain. Kemudian
secara perlahan dia menerbitkan karyanya lewat media terbesar saat itu,
yaitu al-Muayyad. Di alMuayyad dia menulis secara rutin dalam judul
Nazharaat (Renungan-renungan) yang kemudian dikompilasi menjadi buku
dengan judul yang sama sebanyak tiga juz. Beberapa karyanya yang lain
adalah, al-’Abarat, fi Sabilit Taj, al-Syair (Sang Penyair), Majdulin
(Magdalena), al-Fadhilah, dan Mukhtarat al-Manfaluthi.
Al-Manfaluthi bukanlah seorang penulis sejarah sastra dan tidak
pernah menulis buku yang bersifat pengajaran atau pembudayaan.
Sastranya berkisar seputar apa yang bisa kita sebut dengan al-Adab al-
Infi’aly (sastra emosi/perasaan), impresif. Dan barangkali termasuk dalam
sastra dzauqi (rasa). Kalau Rifa’ah al-Thahtawi kita kenal sebagai pioneer
terjemah di Mesir, al-Barudi sebagai keagungan sastra Arab dan
mengembalikannya pada orisinalitasnya, maka Mushtafa alManfaluthi
adalah pioneer penulisan prosa bebas yang melepaskannya dari ikatan-
ikatan saja’ (kesajakan lafazh), Jinas, dan penghiasan kata-kata yang tidak
perlu, dalam aliran sastraprosa konservatif.
Mushtafa Luthfi Al-Manfaluthi, sastrawan besar mesir ini selain
dikenal karena gaya bahasanya yang indah dan romantic juga merupakan
sastrawan mesir yang banyak menyadur karya-karya sastrawan asing
meskipun dia tidak terlalu mahir dalam berbahasa asing. Salah satunya
adalah novel Sang Penyair. Novel tersebut adalah saduran dari karya
Edmund Rustau, sastrawan Prancis.
Karya-karya dari Mushtafa Luthfi Al-Manfaluthi banyak
mengangkat masalah-masalah sosial kemasyarakatan seperti kebodohan,
kesengsaraan, kepedihan, dan dedikasi moral. Karyakarya nya tercipta
karena melihat keadaan Mesir yang pada waktu itu dijajah oleh Inggris.
Mushtafa Luthfi Al-Manfaluthi merupakan salah satu sastrawan besar dalam
kesusastraan Arab pada tahun 1876-1942.
Beberapa buku Mustafa Lutfi el-Manfaluti antara lain:

Majdolin (bahasa Arab: ‫)ماجدولين‬


Al-Abarat (bahasa Arab: ‫)العبرات‬,
Ash-Sha'er (bahasa Arab: ‫)الشاعر‬,
Fee Sabeel Et-taj (bahasa Arab: ‫)في سبيل التّاج‬,
Al-Fadeela (bahasa Arab: ‫)الفضيلة‬.

Dari jurnal : https://www.scribd.com/doc/127073575/Al-Manfaluthy

Anda mungkin juga menyukai