TAMSIL

Analogi

 Pengertian
Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejalak husus dengan
membandingkan atau mengumpakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas
terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.
 Bentuk
Analogi Induktif
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi
juga pada fenomena kedua.

Analogi Deklaratif
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.

 Fungsi

mengukur kemampuan seseorang dalam mengetahui persamaan hubungan antara dua kata.
 ISTIDLAL
 Pengertian
Istidlal adalah pindahnya pemikiran dari sesuatu yang diketahui pada sesuatu yang tidak
diketahui, dengan menjadikan apa yang diketahui sebagai perantara bagi sesuatu yang
tidak diketahui.
 Fungsi
Memindahkan pikiran yang telah diketahui pada pemikiran yang tidak diketahui,
sehingga dapat memperoleh sesuatu sesuai yang diinginkan.
 Bentuk
Istidlal Istiqra’i/ istinbathi dan Istidlal qiyasi

Istidlal Istiqra’i/ istinbathi (induksi)

 Pengertian
Istidlal yg dibentuk dengan menghubungkan bagian-bagian dan menelitinya secara
lengkap, serta dapat menyampaikan akal kepada kesimpulan yg bersifat umum.
 Pengertian = ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah
dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh
jadi’

 Bentuk
Istidlal qiyasi (deduksi)
 Pengertian
suatu proses pemecahan pemikiran pada saat pindahnya pemikiran dari kenyataan
yang diketahui menuju kenyataan yg tidak diketahui sebagai kaidah diperbolehkannya
untuk sampai pd tujuan.
 Pengertian deduksi= ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan
yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai
kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat’
 Bentuk
1. Qiyas iqtirani
2. Qiyas istisna’i