Anda di halaman 1dari 4

KRITIK PADA MAKALAH “KONDISI HUTAN INDONESIA” KARYA CHARLES

VICTOR BARBER DKK BERDASARKAN TEORI LOGIKA

Disusun oleh:

PRISILIA ANGHURIL AENI


19101010018

PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah logika, penulis membuat makalah kritik
terhadap artikel yang menggunakan teori logika. Teori tersebut telah dipelajari selama proses
pembelajaran daring berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Apa kritik dalam setiap paragraph dan jelaskan menggunakan teori logika.
C. Teori yang Dipakai
Teori yang digunakan dalam kritik makalah ini ialah teori “Induksi”.

BAB II
ISI ATAU URAIAN

 Paragraf 1
Indonesia diberkahi dengan hutan-hutan tropis terluas dan beragam hayati di dunia.
Puluhan juta rakyat Indonesia secara langsung bergantung pada hutan-hutan ini untuk
kehidupan mereka, entah itu mengumpulkan hasil hutan untuk kebutuhan sehari-hari atau
bekerja di sektor pengolahan kayu. Hutan-hutan ini adalah rumah bagi banyak flora dan fauna
yang tak tertandingi di negara dengan ukuran yang sebanding manapun. Bahkan saat ini,
hampir setiap ekspedisi ilmiah yang dilakukan di hutan tropis Indonesia kembali dengan
penemuan spesies baru.
Kritik: Paragraf ini merupakan induksi loncatan. Karena, ia langsung saja membuat
pernyataan tentang Indonesia diberkahi dengan hutan-hutan tropis terluas dan beragam hayati
di dunia, nah kalimat ini merupakan loncatan, karena tidak adanya kalimat penjelas
selanjutnya yang menjelaskan fakta-fakta bahwa Indonesia memiliki hutan tropis terluas di
dunia. Jika saja, ditambah dengan fakta tentang ukurannya pasti jadi lebih jelas. Seperti pada
kalimat “hampir setiap ekspedisi ilmiah yang dilakukan di hutan tropis Indonesia kembali
dengan penemuan spesies baru.” Nah kalimat tersebut, juga termasuk induksi loncatan karena
langsung saja menyimpulkan tanpa menyebutkan fakta-fakta yang mendukung.
 Paragraf 2
Namun tragedi sedang berlangsung di Indonesia. Negara ini sekarang berada pada pusat
perhatian dunia, dengan kemarahan domestik dan internasional atas kerusakan yang
merajalela pada sumber daya alam yang besar. "Keajaiban ekonomi" di Indonesia dari tahun
1980-an dan 1990-an ternyata telah didasarkan, sebagiannya, pada kehancuran ekologis dan
penyalahgunaan hak dan adat istiadat masyarakat setempat. Sebagai contoh, salah satu sektor
yang paling cepat berkembang di negara itu, industri pulp dan kertas, belum mendirikan
perkebunan yang diperlukan untuk menyediakan pasokan yang cukup dari kayu pulp.
Sebaliknya, penghasil pulp sebagian besar bergantung pada pembukaan hutan alam.
Perekonomian tersebut dipenuhi oleh pelanggaran hukum dan korupsi.
Kritik: Paragraf ini menggunakan pola berfikir “Akibat ke Sebab”. Karena awalnya telah
dipaparkan sebuah akibat yaitu tentang kemarahan domestik dan internasional. Sebab dari
sebuah ‘kemarahan domestik dan internasional’ karena kerusakan yang merajalela pada
sumber daya alam yang besar. Nah apasi jenis kerusakan itu, salah satunya adalah
kehancuran ekologis dan penyalahgunaan hak dan adat istiadat masyarakat setempat.
 Paragraf 3
Penebangan liar telah merajalela selama bertahun-tahun dan diyakini telah
menghancurkan sekitar 10 juta hektar hutan. Industri pengolahan kayu di Indonesia
beroperasi di ketidakjelasan hukum, dimana perusahaan-perusahaan besar yang---sampai
krisis ekonomi tahun 1997---menarik miliaran dolar investasi dari Barat, memperoleh lebih
dari setengah pasokan kayu dari sumber-sumber ilegal. Kayu secara rutin diselundupkan
melintasi perbatasan ke negara-negara tetangga, membuat jutaan dolar pendapatan
pemerintah Indonesia hilang setiap tahunnya.
Kritik: Paragraf ini menggunakan pola berfikir ”Induksi tanpa loncatan” karena di kalimat
selanjutnya terdapat penjelasan mengenai industry kayu secara besar-besaran.
 Paragraf 4
Donor bilateral dan multilateral utama sekarang bekerja secara aktif dengan pemerintah
Indonesia untuk mengembangkan strategi dan rencana aksi untuk melakukan reformasi.
Kementerian Kehutanan Indonesia berkomitmen untuk menerapkan tindakan spesifik di
tingkat nasional dan baru-baru ini mengesahkan rencana berskala besar untuk memerangi
penebangan liar. Namun walaupun reformasi kebijakan saat ini berhasil, sangat jelas bahwa
Indonesia berada dalam masa transisi dari negara yang kaya akan hutan ke negara yang
miskin akan hutan, seperti yang telah terjadi di Filipina dan Thailand.
Kritik: Paragraf ini menggunakan pola berfikir ”Induksi tanpa loncatan” karena pada
kalimat “untuk mengembangkan strategi dan rencana aksi untuk melakukan reformasi.” Lalu
ada penjelasan yang mendukung fakta tersebut, yaitu adanya rencana untuk memerangi
penebangan liar.
 Paragraf 5
Secara resmi, keputusan dalam sektor kehutanan tidak lagi berorientasi pada pembukaan
dan konversi lahan tetapi, dalam kenyataannya, pembukaan dan konversi masih terus
dipraktekkan. Sistem ini harus direstrukturisasi dengan mengharuskan pembangunan
perkebunan baru di wilayah lahan kritis yang sudah tersedia untuk penanaman. Persyaratan
ini harus ditegakkan. Indonesia berada di persimpangan jalan di mana banyak sumber daya
alam yang telah hancur atau rusak, tapi masih banyak juga yang terjaga. Pengembangan lahan
perkebunan untuk memasok kayu dan ekspor tanaman berharga adalah bagian penting dari
strategi ekonomi negara.
Kritik: Paragraf ini menggunakan pola berfikir ”Induksi tanpa loncatan” karena pada
kalimat kedua paragraph” Sistem ini harus direstrukturisasi dengan mengharuskan
pembangunan perkebunan baru” tersebut telah menjelaskan kalimat pertama. Jadi kalimat
kedua telah menberikan fakta dari kalimat pertama.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam artikel ini, Sebagian besar menggunakan pola berfikir “induksi tanpa loncatan”
karena telah terdapat fakta dan penjelasan pada kalimat selanjutnya. Namun ada juga yang
hubungan kausalitas yaitu hubungan “akibat ke sebab” karena pada awalnya menjelaskan
akibatnya dahulu kemudian baru terbukti sebabnya. Ada juga yang menggunakan “induksi
loncatan” karena kalimat setelahnya tidak mengungkap fakta dari kalimat pertamanya.

Daftar Pustaka:
https://wri-indonesia.org/id/publication/kondisi-hutan

Anda mungkin juga menyukai