Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BIOGRAFI HAFIDZ IBRAHIM

Dosen Pengampu :

H. Abd. Wahab Naf’an, M.A

Disusun Oleh :

Laili Fatkhia Rosyida (A91217115)

JokoSusilo (A01217023)

A.A.Az-Zabaniyyah Muailah (A91217088)

Ulfa Wahyu Andriani (A91217143)

PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


A. Biografi Hafidz Ibrahim (1872-1932)
Muhammad Hafidz bin Ibrahim Afnaidi Fahmi atau yang biasa disebut
Hafidz Ibrahim dilahirkan pada 24 Februari tahun 1872, ada juga yang mengatakan
ia lahir pada tahun 1871. Dalam sejarah tahun kelahirannya memang tidak
diketahui secara pasti. Ayahnya bernama Ray Ibrahim, seorang insinyur Mesir dan
ibunya berasal dari Turki. Pada umur 4 tahun ayahnya
meninggal dunia, dan hak asuhnya jatuh kepada
pamannya Muhammad Niyazi dan ia menerima
pendidikan dijenjang sekolah dasar. Kemudian ia
pindah bersama ibunya di Kairo untuk melanjutkan
pendidikan sekolah menengahnya.1

Setelah ibunya meninggal dunia Hafidz pindah lagi


ke Tanta dan bekerja bersama pengacara Muhammad
Abu Syadi. Disinilah ia mulai menemukan banyak buku sastra. Pada tahun 1888,
Hafidz masuk akademi militer dan lulus tiga tahun kemudian stelah menjadi letnan.
Kemudian ia ditunjuk menjadi Kementrian Dalam Negeri menjadi Letnan II pada
tahun 1891, dan pada tahun 1896 ia dikerahkan ke Sudan sebagai bagian dari
kampanye di Sudan dan tinggal di Sawakin dan Khourtum. Disana Hafidz
membentuk perkumpulan nasionalis rahasia. Hal ini diketahui Inggris lalu
dibubarkan dan Hafidz Ibrahim mengucilkan diri dan pergi ke Muhammad Abduh
untuk meminta agar diasuh oleh Muhammad Abduh.Karena mendirikan
perkumpulan itulah Hafidz dan beberapa rekannya menerima perlakuan buruk
terhadap orang Sudan, dan ia harus dikembalikan ke Mesir. 2

Pada tahun 1911 Hafidz diangkat sebagai kepala bagian sastra di Dar al
Kutub al Masriyyah (Perpustakan Nasional Mesir), dan menteri pendidikan
memberikan gelar “Bey” memberi stabilitas Hafidz stabilitas keuangan. Setelah itu
ia banyak mencurahkan waktunya untuk mempelajari sastra. Hafidz bin Ibrahim
bergabung dengan seniman neo-klasik puisi Arab modern, seperti Ahamad Syauqi,
Mahmoad Sammy El Baroudy. Dapat terlihat betapa pandainya ia merangkai kata
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Hafez_Ibrahim

2
Fathin Masyhud, “Figur Khalifah Umar bin Khattab dalam Pandangan SastrawanModern”
(http://jurnalfahum.uinsby.ac.id/index.php/almadaniyah/article/view/76/70, diakses pada tanggal 24
Oktober 2019)
dan ungkapan-ungkapan dalam puisinya. Hal ini karena Hafidz sudah lama
mendalami puisi. Sejak kanak-kanak ia sudah pandai membuat puisi, hal ini terjadi
disaat ia merasakan kesulitan hidupnya menjadi seorang yatim, dan untuk
menghibur dan menghilangkan kesedihannya ia mengubah perasaan hatinya
kedalam bentuk syair yang indah. 3

Hafidz bin Ibrahim secara luas dikenal oleh masyarakat mesir sebagai
penyair abad pencerahan yang masih berpedoman dengan kesusastraan Arab
Klasik. Oleh karena itu beliau disebut dengan Penyair Neoklasik. Selain sebutan itu
ia juga mendapatkan gelar Penyair Rakyat, dikenal pula sebagai penyair dengan
pedang dan pena yang julukannya As-Sayf wa al-Qolam. Julukan yang tak kalah
terkenal adalah Penyair Nil karena semangat keilmuannya yang membara.
Karyanya sering dipuji, bahkan ada yang mengatakan bahwa karya Hafidz
mengandung ushlub terbaik dikalangan Arab.4

Puisi yang menyebabkan beliau terkenal dengan julukan-julukan tersebut


adalah puisi yang bertemakan sosial kemasyarakatan dan politik. Salah satu karya
fenomenanya adalah Qasidah Umariyyah yang mengisahkan kisah kepahlawanan
Umar bin Khattab. Bahasnya lengkap dari kepribadian Umar, kisah keislamannya,
pembunuhan dan perjuangan mengemban amanah yang dilakukan Umar bin
Khattab. 5

Syair Umariyyah Karangan Hafidz bin Ibrahim

‫ فأنزل اهلل قرآنا يزكيها‬# ‫رأيت يف الدين آراء موقفة‬

‫ عني احلنيفة واجتازت أمانيها‬# ‫وكنت أول من قرت بصحبته‬

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Hafez_Ibrahim
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Hafez_Ibrahim
5
Fathin Masyhud, “Figur Khalifah Umar bin Khattab dalam Pandangan SastrawanModern”
(http://jurnalfahum.uinsby.ac.id/index.php/almadaniyah/article/view/76/70, diakses pada tanggal 24
Oktober 2019)
‫ بنعمة اهلل حصنا من أعاديها‬# ‫قد كنت أعدي أعاديها فصرت هلا‬

‫ وللحنيفة جبار يواليها‬# )‫خرجت تبغي أذاها يف (حممدها‬

‫ حيت إنكفأت تناوي من يناويها‬# ‫فلم تكد تسمع اآليات بالغة‬

‫ فنزلت نية قد كنت تنويها‬# ‫مسعت (سورة طه) من مرتلها‬

‫ قول احملب الذي قد بات يطريها‬# ‫وقلت فيها مقاال ال يطاوله‬

‫ عن كاهل الدين أثقال يعانيها‬# ‫ويوم أسلمت عز احلق وارتفعت‬

‫ هلا القلوب ولبت أمر باريها‬# ‫وصاح فيه (بالل) صيحة خشعت‬

‫ وأنت يف زمن (الصديق) منجيها‬# ‫فأنت يف زمن (املختار) منجدها‬

‫ حبكمة لك عند الرأي يلقيها‬# ‫كم اسرتك رسول اهلل مغتبطا‬

Aku melihat agama yang baik Dan Allah menurunkan Al-Qur’an lalu
mensucikannya

Kamu adalah orang pertama yang membaca bersama saudaranya, Hanifah dan
melewati keinginannya

Dan kamu benar-benar telah meninggalkan permusuhan dan menjadikan nikmat


Allah sebagai benteng permusuhan

Kamu pergi dan menginginkan gangguan untuk Muhammad dan Hafsah memaksa
untuk berpaling meninggalkan

Kamu mendengar surah Thaha dari murattalnya, dan Allah menurunkan niat sesuai
dengan apa yang ia maksud
Tidak lama setelah Anda mendengar ayat-ayat yang sangat ekstrem ,Tnkavat
TnawiSaya mendengar Surat Taha dari niatnya yang saya maksudkan

Kamu mengatakan ucapan yang tidak panjang, seperti ucapan seorang kekasih
yang penuh kelembutan

Dan hari memeluk Islam ‘Izzul haq bangkitlah dari beban agama yang berat

Bilal menangis dengan tangisan yang tertunduk, Ia memiliki hati dan kekuasaan
yang alim

Kamu berada di masa pilihan, dan kamu berada dimasa kebenaran yang selamat

Berapa banyak yang mengikuti Rosul dengan bahagia, dengan hikmah yang kamu
punya menurutku dia menemukannya

Keadaan Politik pada Masa Hafidz bin Ibrahim

Pada awal hingga pertengahan abad ke-20, isu nasionalisme berkembang di


berbagai belahan wilayah Timur Tengah. Hal ini berdampak pada munculnya
berbagai macam perlawanan terhadap kolonialisme. Di Mesir, perlawanan
dilakukan oleh orang-orang seperti Mustafa Kamil, Muhammad Farid dan Saad
Zaglul. Setelah itu muncul gerakan revolusi 1919 hingga menghasilkan
kemerdekaan yang tidak utuh. Kemudian  perjuangan tersebut disempurnakan
melalui perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh angkatan muda Mesir dalam
pertempuran Suez tahun 1951 hingga sampailah pada bentuk kemerdekaannya di
masa revolusi.6

Di Aljazair, Gubernur Abdul Qadir dan para pendukungnya melakukan


perlawanan terhadap tentara Prancis. Di Libya, perlawanan terhadap tentara Italia
dilakukan oleh Umar Mukhtar dan para pengikutnya. Di Maroko perlawanan
dilakukan Abdul Karim al-Khathabi dan pendukungnya. Di Palestina,  Izzuddin al-
Qassam bersama para pejuangnya dan mufti besar Palestina Haji Amin al-Husaini
juga melakukan perlawanan. Mereka semua telah menorehkan sejarah dalam upaya
melawan kolonialisme.
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Hafez_Ibrahim
Kebangkitan nasionalisme di berbagai wilayah Arab pasca Perang Dunia I
berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan sastra. Dengan semangat
kemerdekaan dan kebebasan, para penulis dan sastrawan Arab mengungkapkan
suara hati mereka dengan tintadarahnya. Pada abad sebelumnya, budaya penulisan
di Arab benar-benar mulai tampak, dengan berpusat di Mesir, Irak, Lebanon, dan
Suriah. Surat kabar, ensiklopedia, dan buku-buku telah dipublikasikan dalam
bahasa Arab oleh para penulis dan sastrawan Arab yang pada masa itu mencoba
untuk menyatakan perasaannya dan menunjukkan eksistensinya di dunia modern.
Dinamika pemikiran intelektual pun semakin terasa. Dalam kesusastraan, mereka
terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok yang memiliki latar
belakang pendidikan barat yang cenderung pada sastra Prancis dan kelompok yang
lebih cenderung pada sastra
Inggris.

Di Mesir, gagasan neo-


klasik Al-Bârûdî yang muncul
pada abad sebelumnya,
dilanjutkan oleh beberepa
penyair setelahnya seperti
Ahmad Syauqî (1868-1932),
Hâfizh Ibrâhîm (1871-1932),
Ismâ’îl Shabri (1854-1923), dan Waliyyuddîn Yakan (1873-1921). Tema-tema
puisi yang diangkat oleh mereka sebagian besar adalah isu-isu politik, sosial, dan
budaya. Di antara mereka ada pula yang menyuarakan kebebasan dan
kemerdekaan. Sehingga, muncul para penyair nasionalis seperti Hâfizh Ibrâhîm
yang menentang keras pemerintahan Turki dan Inggris.

Ahmad Syauqî (1868-1932), oleh rekan-rekannya dijuluki Amir asy-


Syu‘ara’ (Pemimpin Para Pujangga). Puisi-puisinya selalu membangkitkan rasa
nasionalisme, melahirkan gairah kebangsaan dan jiwa patriotik. Sesuai dengan
masa itu, puisinya banyak mencerminkan cita-cita bangsa Arab, mendukung
gerakan kemerdekaan nasional, dan menentang kedzaliman penjajahan barat.
Gagasan yang terkandung dalam kumpulan puisinya itu dianggap mengilhami
kebangkitan bangsa-bangsa Arab lainnya.
Kepenyairan Syauqi tidak hanya terkenal di Mesir saja bahkan sampai di
seluruh kawasan Timur Tengah. Banyak penyair terkenal Timur Tengah yang
datang dan berbaiat kepadanya dan menjadi pengikutnya (muridnya). Hal ini dapat
kita lihat dalam puisi yang diucapkan oleh Hafidz Ibrahim (Iskandari, 1979: 404)
berikut ini:

Duhai Amirul Qawafi!

Aku datang untuk berbaiat

Dan aku datang bersama utusan dari Timur

Untuk berbaiat”. 

Puisi Hafidz Ibrahim di atas merupakan salah satu bukti akan kepenyairan
Syauqi. Hafidz Ibrahim yang juga seorang penyair datang kepada Syauqi untuk
menyatakan rasa penghormatannya dan penghormatan seluruh penyair di daerah
Timur.

B. Sya’ir Hafidz bin Ibrahim

‫اللغة العربية تشكو‬

‫ وناديت قومي فاحتسبت^ حيايت‬# ‫رجعت لنفسي فاهتمت حصايت‬

‫ عقمت فلم أجزع لقول عدايت‬# ‫رموين بعقم يف الشباب وليتين‬

‫ وما ضقت عن آ ٍي به وعظات‬# ً‫وسعت كتاب اهلل لفظا وغاية‬

ٍ ‫فكيف أضيق اليوم^ عن وصف‬


‫ وتنسيق أمساء ملخرتعات‬# ‫آلة‬

‫الغواص^ عن صدفايت‬
ّ ‫ فهل ساءلوا‬# ‫أنا البحر يف أحشائه الدر كامن‬
‫ ينادي بوأدي يف ربيع حيايت‬# ‫ايطربكم من جانب ناعب‬

‫يعز عليها أن تلني قنايت‬


ّ # ‫سقى اهلل يف بطن اجلزيرة أعظما‬
‫ هلن بقلب دائم احلسرات‬# ‫حفظن ودادي يف البلى وحفظته‬

‫ إيل القرب يدنيين بغري أناة‬# ‫كل يوم باجلرائد مزلقا‬


ّ ‫أرى‬
‫ وأعلم أ ّن الصائحني نعايت‬# ‫وأمسع للكتاب يف مصر ضجة‬

‫ إيل لغة مل تتّصل برواة‬# ‫أيهجرين قومي عفا اهلل عنهم‬


Bahasa Arab Mengadu
Aku  berpikir lalu aku mencurigai akalku # Aku panggil kaumku dan hidupku kuniatkan
karena Allah
Mereka menuduhku mandul semenjak aku remaja # andai aku mandul maka aku tidak
akan bersedih mendengar kata-kata musuhku
Aku telah perkaya lafadz Al-quran dan maknanya # aku tak merasa sempit untuk
menuliskan ayat-ayat-Nya dan nasihat-Nya
Bagaimana kamu menuduhku sempit sekedar untuk menerangkan sebuah alat # menyusun
nama baru hasil-hasil tekhnologi
Akulah laut di dasarnya menyimpan permata # apakah para penyelam tidak bertanya apa
yang ada padaku ?
Apakah telah dating kepada kalian orang barat mengingkari # mengumumkan kuburanku
di masa mudaku
Perut negeri ini telah melahirkan para pengawal bahasa # sulit baginya berharap tongkatku
melunak
Jagalah cintaku setelah kematian, aku pasti akan menjaganya # mereka mempunyai hati
yang selalu berduka
Setiap hari aku melihat malapetaka di koran-koran # mendekatkanku menuju kuburan
tanpa harus menunggu
Di mesir aku mendengar hiruk-pikuk ketakutan dari para penulis # aku tahu ada yang
mengumumkan kematianku
Apakah kaumku akan mengusirku ? semoga Allah mengampuni mereka # menuju bahasa
yang tak ada nenek moyangnya
Berjalanlah bahasa Francis buruk dan lihatlah seperti itu # racun mengalir di sungai Efrat
Dia dating bagaikan pakaian dengan tujuh puluh tambahalan # disusun dengan berbagai
warna
Bagi semua penulis dan orang kebanyakan # telah ku sampaikan harapanku kemudian
pengaduanku.
Seandainya kehidupan membangkitkan kembali orang mati # di kuburan itu akan muncul
potongan-potongan jasad.
Seandainya setelah kematian tak ada kebangkitan # sesungguhnya kematianku tidak sama
dengan kematian.
C. Analisis Syiir

Keindahan syiir yang dibuat Hafidz Ibrahim tidak dapat diragukan lagi
keindahannya mulai dari pemiihan kata tepat dan berirama didalamnya. Syiir
Hafidz Ibrahim menggunakan bahar Thowil dengan wazan yang berbunyi :

‫ فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن‬#‫فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن‬

Keindahan-keindahan syiir Hafidz Ibrahim dapat dilihat dari beberapa


aspek, diantarnya dilihat dari kajian badi’ dan arudl :

 Kajian Balaghah
1. Jinas

Jinas merupakan dua lafadz yang serupa didalam pengucapan namun


berbeda maknanya. Dalam hal ini akan kami beri contoh salah satu bait syiir Hafidz
Ibrahim dalam bentuk tabel

‫معنى‬ ‫معنى‬ ‫السبب‬ ‫نوع‬ ‫لفظ‬ ‫لفظ‬ ‫العبارة‬


‫لنمرة‬ ‫ا‬
2 1 ‫اجناس‬ ‫الجناس‬ 1 ‫الجناس‬
2
‫ أنا‬+ ‫حياة‬ ‫الرئي والعقل‬ ‫الن الكلمتين‬ ‫غير التام‬ 1
‫حيايت‬ ‫رجعت لنفسي فاهتمت حصايت‬
‫مختلفا من‬
‫نوع الحروف‬ ‫ حصايت‬#
‫وناديت قومي‬

‫فاحتسبت حيايت‬

‫سارى‬ ‫اعطاء الماء‬ ‫ألن إختلف‬ ‫الجناس‬ ‫سقي اهلل يف بطن اجلزيرة‬ 2
‫سرى‬ ‫سقى‬
‫في نوع‬ ‫غيرالتام‬
‫الحروف‬ ‫أعظما‬
)‫ ر‬+ ‫(ق‬

‫سرت لزثة األفرنج فيها‬

‫كما سرى‬

2. Sajak
Sajak adalah keselarasan bunyi bahasa yang terdapat diakhir kata atau
lafadz, jika kita cermati bersama syair dari Hafidz Ibrahim diatas berakhiran
dengan huruf ta’ (‫ )ت‬berharakat kasroh. Berikut kajian Sajak dari salah satu syair
Hafidz Ibrahim dalam bentuk tabel

‫نوع‬ ‫وزن‬ ‫وزن‬ ‫قافية‬ ‫قافية‬ ‫فاصلة‬ ‫فاصلة‬ ‫لفظ الشعر‬

2 1 2 1 2 1 ‫النمر‬

‫ة‬

‫متوازي‬ ‫فاعلن‬ ‫فاعلن‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫عاديت‬ ‫إنين‬ ‫ رموين بعقم يف الشباب‬1

‫ف إنين‬
‫عقمت فلم أجزع‬

‫لقول عدايت‬

‫مطرف‬ ‫مفاعل‬ ‫مفعلنت‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫عدايت‬ ‫وليتين‬ ‫‪ 2‬رموين بعقم يف الشباب‬

‫وليتين‬

‫عقمت فلم أجزع‬

‫لقول عدايت‬

‫‪‬‬ ‫‪Kajian Arudl‬‬

‫ت َحيَاتِ ْي‬ ‫مت حصاتي ‪ #‬ونَادي ُ ِ‬ ‫رجع ُ ِ ِ‬


‫س ْب ُ‬
‫احتَ َ‬
‫ت َق ْوم ْي فَ ْ‬‫ت لَن ْفس ْي فَ َّات َه ُ َ َ ْ َ َ ْ‬ ‫َ َْ‬

‫رجعت‪ //‬لنفسيفت‪//‬هتمت‪//‬حصايت‪#‬ونادي‪//‬تقوميفح‪//‬تسبت‪//‬حيايت‬

‫فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي‪#‬فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة‪ ^#‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة‬

‫ع لَِق ْو ِل َع َداتِ ْي‬


‫َأج َر ْ‬ ‫اب َولَْيتَنِ ْي ‪َ #‬ع ِق ْم ُ‬
‫ت َفلَ ْم ْ‬ ‫َر ُم ْونِ ْي بِعُ ْق ٍم ِف ْي َّ‬
‫الشبَ ِ‬

‫رموين‪//‬بعقمنفش‪//‬شباب‪//‬وليتين‪#‬عقمت‪//‬فلم اجرع‪//‬لقول‪//‬عدايت‬

‫فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعلن‪#‬فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬مقبوضة‪#‬مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة^‬
‫َأي بِ ِه و ِعظَ ِ‬
‫ات‬ ‫ت كِتَاب ِ‬
‫اهلل لَ ْفظًا وغَايةً ‪ #‬وما ِ‬ ‫َو ِس ْع ُ‬
‫ت َع ْن ٍّ َ‬‫ض ْف ُ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َ‬

‫وسعت‪//‬كتابلال‪//‬ه لفظن‪//‬وغاينت‪#‬وماضف‪//‬تعن أيني‪//‬هبيو‪//‬عظايت‬

‫فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعولن‪//‬مفاعلن‪#‬فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ #‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة‬

‫ف آلَ ٍة ‪ #‬وَت ْن ِس ْي ِق َأسم ٍاء لَم ْختَ ِر َع ِ‬


‫ات‬ ‫صِ‬‫الي ْو َم َع ْن َو ْ‬ ‫فَ َك ْي َ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ف َأض ْي َق َ‬

‫فكيف‪//‬أضيقليو‪//‬معنوص‪//‬فأألنت‪#‬وتنس‪//‬قأمسائن‪//‬ملخت‪//‬رعايت‬

‫فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعولن‪//‬مفاعلن‪#‬فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪#‬مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬مقبوضة‬

‫ص َدفَانِ ْي‬ ‫شاِئِه ُّ ِ‬ ‫ِ‬


‫اص َع ْن َ‬
‫الد ُّر َكام ٌن ‪َ #‬ف َه ْل َسَألُْوا الغَ َّو َ‬ ‫َأنَا الْبَ ْح ُر ف ْي ْ‬
‫َأح َ‬

‫أنلبح‪//‬ريف أحشا‪/‬ئهيددر‪//‬ركامنن‪#‬فهلس‪ //‬أللغووا‪//‬صعنص‪//‬دفاين‬

‫فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعولن‪//‬مفاعلن‪#‬فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫صحيح‪//‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪#‬مقبوضة‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة^‬

‫اد ْي بَِوْأ ِد ْي فِ ْي َربِْي ِع َحيَاتِ ْي‬


‫ب نَاِئب ‪ #‬ينَ ِ‬‫ِ ِ‬
‫َأيُطْ ِربُ ُك ْم م ْن َجان ِ ٌ ُ‬

‫أيطر‪//‬بكممنجا‪//‬نبنا‪//‬ئنب‪#‬ينادي‪//‬بوأديفي‪//‬ربيع‪//‬حيايت‬
‫فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعلن‪//‬مفا‪#‬فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫مقبوضة‪//‬صحيح‪ #-//-//‬صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة‪//‬حمذوفة‬

‫ْج ِز ْي َر ِة َأ ْعظُ ًم ‪ #‬يَِع ُّز َعلَْي َها َأ ْن تَلِ ْي َن َقنَاتِ ْي‬ ‫ِ‬
‫َس َقى اهللُ في بَطْ ِن ال َ‬

‫سقلال ‪//‬هفيبطنل‪//‬جزيرة‪//‬أعظمن ‪ #‬يعزز‪//‬عليهاان‪//‬تلني‪//‬قنايت‬

‫فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعلن‪ #‬فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫صحيح‪//‬صحيح‪//‬مقبوضة ‪ //‬مقبوضة ‪ #‬مقبوضة ‪ //‬صحيح ‪ //‬مقبوضة ‪ //‬حمذوفة‬

‫ات‬ ‫َ ََ‬ ‫ْن ِو َد ِاد ْي فِي الَْبلَى َو َح ِفظْتُهُ ‪ #‬لَ ُه َّن بَِقل ٍ‬
‫ْب َداِئ ِم الحسر ِ‬ ‫ِ‬
‫َحفظ َ‬
‫ْ‬

‫حفظن ‪ //‬ودادي فيل ‪ //‬بلى و ‪ //‬حفظتهو ‪ #‬هلنن ‪ //‬بقلنب دا ‪ //‬ئم حل ‪ //‬سرايت‬

‫فعول ‪ //‬مفلعيلن ‪ //‬فعول ‪ //‬مفاعلن ‪ #‬فعول ‪ //‬مفاعيلن ‪ //‬فعول ‪ //‬مفاعي‬

‫مقبوضة ‪ //‬صحيح ‪ //‬مقبوضة ‪ //‬مقبوضة ‪ #‬مقبوضة ‪ //‬صحيح ‪ //‬مقبوضة ‪ //‬حمذوفة‬

‫ْج َراِئ ِد ‪ِ #‬إلَى الْ َق ْب ِر يُ ْدنِْينِ ْي بِغَْي ِر َأنَ ِاة‬ ‫ٍ‬


‫ََأرى ُك َّل َي ْوم بِال َ‬

‫أرى كل ‪ //‬ل يومن بل‪ //‬جرائ‪ //‬د مزلقا ‪ #‬إللقب‪ //‬ر يدنيين ‪ //‬بغري‪//‬أنايت‬

‫فعولن ‪ //‬مفاعيلن ‪ //‬فعول‪//‬مفاعلن ‪ #‬فعولن‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي‬

‫صحيح‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة ‪ //‬مقبوضة ‪ #‬صحيح‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ //‬حمذوفة‬


‫الصاِئ ِح ْي َن ُن َعاتِى‬ ‫ض َّجةً ‪َ #‬وَأ ْعلَ ُم َّ‬
‫َأن َّ‬ ‫ص َر َ‬ ‫وَأسمع لِ ْل ُكت ِ ِ ِ‬
‫َّاب في م ْ‬ ‫َ َُْ‬

‫وأسم‪//‬ع للكت‪//‬تاب يف مص‪//‬ر ضججنت‪ #‬وأعل‪//‬مأننصصا‪//‬ئحني‪//‬نعايت‬

‫فعول‪//‬مفاعيلن‪ //‬فعولن‪//‬مفاعلن‪ #‬فعول ‪ //‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي‬

‫مقبوضة‪ //‬صحيح‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ #‬مقبوضة‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ //‬حمذوفة‬

‫َأي ْهجرنِي َقو ِمي َع َفا اهلل َع ْن ُهم ‪ِ #‬ألَى لُغَ ٍة لَم َتت ِ‬
‫َّص ِل بُِر َو ِاة‬ ‫ْ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ ُُ ْ ْ ْ‬

‫أيهج‪//‬رين قومي‪//‬عفلل‪//‬ه عنهم ‪ #‬إىل ل‪//‬غنت مل تت‪ //‬تصل ب‪ //‬روايت‬

‫فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي‪ ^#‬فعول‪//‬مفاعيلن‪//‬فعول‪//‬مفاعي^‬

‫مقبوضة‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ //‬حمذوفة ‪ #‬مقبوضة‪ //‬صحيح‪//‬مقبوضة‪ //‬حمذوفة‬

‫‪Keterangan :‬‬

‫‪ : yaitu membuang huruf ke lima yang mati‬مقبوضة (قبض)‬

‫‪ : yaitu gugurnya sabab khofif pada akhir taf’ilah‬حمذوفة (حذف)‬


DAFTAR PUSTAKA

http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=20157474&lokasi=lokal
https://id.wikipedia.org/wiki/Hafez_Ibrahim
http://jurnalfahum.uinsby.ac.id/index.php/almadaniyah/article/view/76/70
https://ar.wikipedia.org/wiki/‫القصيدة_العمرية‬

Anda mungkin juga menyukai