Anda di halaman 1dari 3

Ibnu Rusyd memiliki nama lengkap Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd, lahir di Kordoba

pada tahun 520 H/1126 M. Kordoba pada masa itu merupakan pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Islam yang terpenting di Andalusia. Bapaknya Abu al-Qasim Ahmad seorang qadhidi Cordoba, sementara
kakeknya Abu al-Walid adalah ahli fikih Andalusia yang sangat popular dan berpengaruh. Ibnu Rusyd
sendiri pernah menjabat sebagai hakim agung (qadhi al-qudhat) di Andalusia. Dengan demikian Ibnu
Rusyd lahir, tumbuh dan berkembang dikalangan keluarga ilmuwan dan agamawan bahkan negarawan
yang diwarisinya dari bapak dan kakeknya. Sehingga ia dikenal juga dengan sebutan al-Hafid (sang cucu).

Perjalanan intelektual Ibnu Rusyd dimulai dari dalam rumahnya sendiri, tempat ia belajar pelbagai jenis
ilmu seperti fikih berdasarkan mazhab Malik, usul, ilmu kalam, dan kesusastraan. Setelah itu ia
mempelajari ilmu-ilmu umum seperti matematika, kedokteran dan ilmu filsafat. Sederetan nama yang
pernah menjadi gurunya adalah Ibnu Basykual, Ibn Masarrah dan Abi Ja’far Harun. Dari rumah ia
kemudian memasuki madrasah dan universitas Kordoba. Tidak ada keterangan pasti yang menjelaskan
sampai umur berapa Ibnu Rusyd belajar di rumah, kemudian memasuki madrasah dan universitas.
Sebagaimana tidak ada keterangan kapan Ibnu Rusyd mulai belajar filsafat. Hanya saja Ibn Abi Ushaebi’ah
mengatakan bahwa Ibn Bajah pernah menjadi gurunya dalam ilmu filsafat ketika Ibn Rusyd baru berumur
12 tahun.

Berbekal pengalaman di universitas ia kemudian terjun ke masyarakat pada usia 28 tahun tepatnya pada
tahun 548/1153 ketika diundang ke Maorko oleh Khalifah Abdul Mukmin, untuk proyek pendirian
sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Ia diundang kembali ke Maroko untuk kedua kalinya pada
tahun 558/1163 oleh Khalifah Abu Ya’kub untuk mendampingi Ibn Thufail mengajar Khalifah tentang
ilmu-ilmu filsafat. Pada tahun 565/1171-1172 setahun kemudian ia diangkat menjadi hakim agung
Kordoba.

Ibnu Rusyd termasuk pemikir dan penulis produktif yang menghasilkan 78 karangan, diantaranya 28
dalam ilmu fisafat. Diantara karya-karya Ibnu Rusyd adalah al-Kasyf ‘an manahij al-adillahyang dikarang
pada tahun 579/1179-1180. Para ahli sepakat bahwa karyanya yang berjudul fasl al-maqal dan tahafut al-
tahafut juga ditulis pada tahun yang sama. Ketiga karya tersebut bersamaan waktunya dengan karya
ringkasnya damimah. Pada keempat karya inilah pembelaan Ibnu Rusyd terhadap para filosof dan
sanggahannya terhadap al-Ghazali bisa ditemukan.

Ibnu Rusyd juga banyak menulis komentar dan penjelasan terhadap karangan para filosof Yunani
khususnya Aristoteles, baik dalam bentuk komentar singkat (al-jami’), sederhana (talkhis) ataupun
komentar luas (tafsir), sehingga Ibn Rusyd juga populer dengan sebutan al-Syarih al-Akbar / the great
commentator.

Popularitas Ibnu Rusyd dan kedekatannya dengan pemerintah menimbulkan rasa iri dikalangan sebagian
orang. Pada tahun 593/1196 Ibnu Rusyd dihadapkan pada sidang istimewa dengan tuduhan primer
murtad dari Islam dan menyesatkan masyarakat serta tuduhan sekunder menghina kepala Negara yang
akhirnya persidangan memutuskan Ibnu Rusyd dijatuhi hukuman pengasingan dengan batas waktu yang
tidak ditentukan ke perkampungan Yahudi Lucena (Alisanah). Namanya direhabilitasi pada tahun
berikutnya, Ibnu Rusyd meninggal pada tahun 595/1198 M.
Ibnu Rusyd yang dikalangan pemikir barat lebih popular dengan sebutan Averroes, adalah seorang filosof
keturunan arab yang pengaruhnya relatif kecil di dunia timur lantaran karyanya muncul pada masa-masa
akhir pertumbuhan pemikiran filsafat dalam Islam. Sekalipun demikian dikalangan bangsa Eropa, ia
dihargai sebagai tokoh terbesar komentator filsafat Aristoteles. Ketokohan Ibnu Rusyd di Eropa ini,
mengilhami lahirnya sebuah gerakan yang menamakan diri dengan Averroisme. Menjelang abad ke 15
dan seterusnya, Ibnu Rusyd merupakan kekuatan utama perkembangan filsafat bangsa Eropa.

Tinjauan Sejarah memberikan keterangan bahwa Averroisme merupakan istilah yang digunakan untuk
menjunjukkan interpretasi tentang ajaran-ajaran Aristoteles oleh para pemikir latin barat. Sehingga
meskipun ada beberapa ahli filsafat Yahudi pertengahan yang memiliki pemikiran yang sama dengan
Ibnu Rusyd, tetapi mereka tidak dinamakan dengan istilah tersebut.

Fase-fase pertumbuhan Averroisme di Eropa:

Gerakan penerjemahan buku-buku Averroes ke dalam bahasa Latin dan Hebrew

Orang pertama yang memperkenalkan pikiran Ibnu Rusyd ke dunia latin adalah Michael Scott (Jerman).
Pada tahun 1230 M., ia menerjemahkan buku-buku Ibnu Rusyd terutama buku-buku filsafat untuk
dihadiahkan kepada Fredereek II raja Jerman yang tinggal di Balram. Diantara buku terjemahannya ialah
“Commentary on the Sky and Nature” merupakan terjemahan “Syarh} al-Nafs”.

Sementara E. Gilson menjelaskan munculnya pengaruh Ibnu Rusyd, permulaannya pasti oleh sebuah teks
dari Roger Bacon sesaat setelah tahun 1230 M., dengan babak-babak menentukan yang ditandai dengan
penggunaan Albertus Magnus terhadap Ibnu Rusyd secara luas sekitar tahun 1250 M., oleh Thomas
Aquinas yang secara eksplisit mengutip Averroes tidak kurang dari 503 kali.

Gerakan penelaahan karya-karya Ibnu Rusyd di Universitas-universitas

Sampai pada masa Ibnu Rusyd, universitas di Eropa baru ada satu wilayah. Wilayah yang telah memiliki
universitas, baru Andalusia. Mempunyai satu universitas dan empat belas Akademi yang kemudian
berkembang menjadi lima universitas. Barulah pada tahun 1231 M. muncul universitas pertama di luar
Andalusia yaitu Universitas Paris, yang dalam perkembangannya kemudian memiliki delapan belas
universitas. Pada universitas-universitas tersebut menurut Haskins seperti yang dikutip Zainal Abidin
Ahmad dipelajari beberapa pokok ilmu yang merupakan fakultas di universitas tersebut, diantaranya:
seni, hukum, kedokteran, dan teologi. Di semua universitas tersebut buku-buku Ibnu Rusyd dipelajari
seluas-luasnya, dijadikan mata pelajaran wajib bagi mahasiswa terutama pada perkuliahan falsafah dan
teologi.

Gerakan penerbitan dan pencetakan buku-buku Ibnu Rusyd

Ernest Renan menyebutkan bahwa buku-buku terjemahan Ibnu Rusyd dalam bahasa Latin dan Hebrew
dicetak pertama kali pada tahun 1481. Setelah itu beberapa kota kemudian mencetak dan menyebarkan
terjemahan karangan Ibnu Rusyd diantaranya: Bologna (1501, 1523, dan 1580), Roma (1521 dan 1539),
Jaffa (1507 dan 1574), Strassburg (1503 dan 1530), Napoli (1570 dan 1574), Geneve (1608), dan Lyon
(1517, 1531, 1537 dan 1542). Sementara buku-buku Ibnu Rusyd dalam bahasa Arab dicetak pertama kali
oleh M. J. Muller di Meunchen pada tahun 1859.

Melihat rentang waktu yang cukup lama yang telah dilewati dalam penerjemahan karya-karya Ibnu
Rusyd tersebut dan membandingkannya dengan keterbatasan percetakan dapat dilihat betapa besar
perhatian percetakan dan penerbitan terhadap karya-karya.

Anda mungkin juga menyukai