PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ditambahnya dengan mempelajari matematika, fisika, astronomi,
dan logika di perguruan-perguruan yang ada di Cordova. Ia juga
belajar ilmu medis dari Abu jafar Harun dan Abu Marwan bin
4
Jarbul Al-Balansi dan dipelajarinya filsafat Ibnu Thufail.
Sebagaimana dijelaskan bahwa Ibnu Rusyd berasal dari
keluarga Faqih maka jabatan pertama yang ia Raih adalah
Hakim. Hal itu terbukti pada 565 H/1169 M, ia diangkat sebagai
Qadhi Seville, yang menjadi ibukota Andalusia, ia kembali ke
Cordoba sepuluh tahun kemudian sebagai Qadhi, seraya tetap
sering mengunjungi Seville dan Marrakesh. Setelah diangkat
untuk masa jabatan kedua sebagai qadhi Seville pada 575
H/1179 M, Ia menjadi qadhi kepala kota Cordoba tiga tahun
kemudian.5 Ibnu Rusyd mendapat kedudukan yang terbaik dari
khalifah Abu Yusuf Al-Mansur (masa kekuasaannya: 1184-1198
M) ketika Ibnu Thufail diminta oleh Khalifah Abu Yaqub Yusuf Al-
manshur untuk mensyarahkan buku-buku Aristoteles, maka Ibnu
Thufail mengajukan Ibnu Rusyd penggantinya. Oleh Ibnu Rusyd
pekerjaan itu dapat dilaksanakannya dengan baik. Karena
ulasan-ulasan itulah membuat ketenaran namanya di Eropa pada
abad pertengahan. dengan demikian maka Majid Fakhri
meletakkan dia pada barisan terdepan dari sarjana Internasional
dalam pandangannya terhadap kesatuan filsafat umat manusia. 6
kehebatannya dapat dilihat dari berbagai karya yang telah
ditulis, meskipun di akhir hidupnya, Rusyd mendapat tuduhan
besar sehingga ia dibuang dari tanah kelahirannya. sehingga
3
pada waktu itu, Ibnu Rusyd menjadi Raja semua pikiran, tidak
ada pendapat, kecuali pendapatnya, dan tidak ada kata-kata,
kecuali kata-katanya. Akan tetapi, keadaan tersebut segera
berubah, karena ia telah dipersona-nongratakan oleh Al-mansur
dan dikurung disuatu kampung yahudi, bernama Alisanah,
sebagai akibat fitnahan dan tuduhan telah keluar dari islam,
yang dilancarkan oleh golongan penentang filsafat, yaitu para
fuqaha masanya.7
Tuduhan yang dilontarkan kepadanya berkenaan dengan
penulisannya dalam beberapa bukunya mengenai pengakuannya
bahwa dia telah melihat jerapah didalam taman Raja orang-
orang Barbar. Dalam pembelaannya, Ibnu Rusyd mengatakan
bahwa ia telah menulis Raja Dua Negeri. Kisah ketiga
mengemukakan, dia menyangkal kebenaran Historis mengenai
orang-orang Ad yang disebut-sebut dalam Al-Quran. Hal itu
mengakibatkan Ibnu Rusyd bukan Saja dihukum buang, tetapi
juga tulisan-tulisannya dibakar dimuka umum. Sebuah manifesto
yang menentang filsafat dan para filsuf dikeluarkan dan
disebarkan disetiap tempat di Andalusia dan Marrakusy, yang
melarang studi-studi yang dianggap membahayakan serta
memerintahkan pembakaran semua buku yang berhubungan
dengan ilmu-ilmu semacam itu, tetapi aib yang diderita Ibnu
Rusyd tidak berlangsung lama. Dan Al-mansur sekembalinya dari
Marrakusy, mengampuni dan memanggilnya kembali. Ibnu Rusyd
pergi ke Marrakusy, dan ia meninngal pada tahun 595 h/1198 M.8
4
Karyanya terdiri dari 28 buku mengenai filsafat, 5 buku
mengenai agama, 8 buku mengenai hukum islam dan 10 buku
mengenai kedokteran. Dalam filsafat cara berpikir Ibnu Sina
disempurnakan oleh Ibnu Rusyd, sehingga pengaruhnya dalam
filsafat Eropa lebih besar dari pengaruh Ibnu Sina itu sendiri.
a. Tahafutul-tahafut.
b. Risalah fi Taalluqi Ilmillahi an Adami Taalluqihi bil-juziyat.
c. Tafsiru ma badath-Thabiat.
5
d. Fashlul-Maqal fi ma Bainal-himaah wasy-Syirah Minal-
Ittishal.
e. Al-Kasyfu an Manahjil Adilag fi aqaidi Ahli Millah.
f. Naqdu Nadhrrariyat Ibnu Sina Anil-Mukmin Lidzatihi wal-
mukmin Ligharihi.
g. Risalah fil-Wujudil-Azali wal-Wujudil-Muaqqat.
h. Risalah fil-Aqli wal-Maquili.
6
dalam beberapa hal tidak setuju dan berbeda pendapat dengan
kedua filsuf ini dalam memahami filsafat Aristoteles. Ibn Rusyd
berkeyakinan jika filsafat Aristoteles dapat dipahami dengan
sebaik-baiknya, pasti tidak akan berlawanan dengan
pengetahuan tertinggi yang mampu dicapai oleh manusia.
Bahkan, perkembangan manusia telah mencapai tingkat yang
paling tinggio pada diri Aristoteles. Kekaguman Ibn Rusyd
terhadap Aristoteles lebih dari itu, sehingga ia menilai seolah-
olah ilham Tuhan menghendaki agar Aristoteles menjadi teladan
bagi otak manusia yang tertinggi dan adanya kesanggupan
untuk mendekati akal universal.kekaguman ini dapat dilihat
dalam bukunya al-Thabiah (fisika) dan pada beberapa tempat
dari kitabnya Tahafut al-Tahafut.
7
filsuf-filsuf sebelumnya. Ia tidak menerima begitu saja pikiran-
pikiran mereka, tetapi menerima yang setuju dan menolak yang
sebaliknya. Ia mengkritik Al-Farabi, Ibn Sina, Al-Gazali,Ibn Bajjah,
dsb. Hal ini tergantung pada materi masalah yang dibahas.
b. Metafisika
Dalam masalah ketuhanan, Ibn Rusyd berpendapat bahwa
Allah adalah Penggerak Pertama (muharrik al-awwal). Sifat
posistif yang dapat diberikan kepada Allah ialah Akal, dan
Maqqul. Wujud Allah ia;ah Esa-Nya. Wujud dan ke-Esa-an tidak
berbeda dari zat-Nya.[9]
8
Dalam pembuktian adanya Tuhan, golongan Hasywiyah,
Shufiah, Mutazilah, Asyariyah, dan falasifah, masing-masing
golongan tersebut mempunyai keyakinan yang berbeda satu
sama lainnya, dan menggunakan tawil dalam mengartikan kata-
kata Syari sesuai denngan kepercayaan mereka.
9
c. Dalil Ikhtira (dalil ciptaan) Dalil ini didasarkan pada
fenomena ciptaan segala makhluk ini, seperti ciptaan pada
kehidupan benda mati dan berbagai jenis hewan, tumbuh-
tumbuhan dan sebagainya. Menurut Ibn Rusyd, kita
mengamati benda mati lalu terjadi kehidupan
padanya,sehingga yakin adanya Allah yang
menciptakannya. Demikian juga berbagai bintang dan falak
di angkasa tundujk seluruhnya kepada ketentuannya.
Karena itu siapa saja yang ingin mengetahui Allah dengan
sebenarnya, maka ia wajib mengetahui hakikat segala
sesuatu di alam ini agar ia dapat mengetahui ciptaan
hakiki pada semua realitas ini. Ayat suci yang mendukung
dalil tersebut, diantaranya Q.S, al-Hajj: 73
Artinya: Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala
yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat
itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah)
yang disembah. (QS. Al-Hajj:73)
10
Aristoteles sebelumnya. Dalil ini menjelaskan bahwa gerak
ini tidak tetap dalam suatu keadaan, tetapi selalu berubah-
ubah. Dan semua jenis gerak berakhir pada gerak pada
ruang, dan gerak pada ruang berakhir pada yang bergerak
pad dzatnya dengan sebab penggerak pertama yang tidak
bergerak sama sekali, baik pada dzatnya maupun pada
sifatnya. Akan tetapi, Ibn Rusyd juga berakhir pada
kesimpulan yang dikatakan oleh Aristoteles bahwa gerak
itu qadim.
e. Sifat-sifat Allah. Adapun pemikiran Ibn Rusyd tentang sifat-
sifat Allah berpijak pada perbedaan alam gaib danalam
realita. Untuk mengenal sifat-sifat Allah, Ibn Rusyd
mengatakan, orang harus menggunakan dua cara: tasybih
dan tanzih (penyamaan dan pengkudusan). Berpijak pada
dasar keharusan pembedaan Allah dengan manusia, maka
tidak logis memperbandingkan dua jenis ilmu itu.
c. Tanggapan Terhadap Al-Ghazali
Melalui buku Tahaful al- Falasifah (kekacauan Pemikiran
Para Filsuf), Al-Ghazali melancarkan kritik keras terhadap para
filsuf dalam 20 masalah. Tiga dari masalah tersebut, menurut Al-
Ghazali, dapat menyebabkan kekafiran. Permasalahan dimaksud
adalah:
1. Qidamnya alam
2. Tuhan tidak mengetahui perincian yang terjadi di alam
3. Tidak adanya pembangkitan jasmani
Sehubungan serangan dan pengkafiran al-ghazali itu, Ibn Rusyd
tampil membela para filsuf dari serangan dan pengkafiran.
Dalam rangka pembelaan itulah ia menulis buku Tahaful al-
pTahful, yang menunjukan secara tegas bahwa al-Ghazali lah
yang sebenarnya yang dalam kekacauan pemikiran, buka para
filsuf. Berikut penjelasan Ibn Rusyd terhadap Al-Ghazali dalam
tiga masalah tersebut.
11
Qadimnya Alam
*
Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan
menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada hari
(ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul
12
menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
(Q.S. Ibrahim: 47-48).
13
sendirian, yaitu zat Tuhan, dan dalam keadaan kedua kita
membayangkan dua zat, yaitu zat Tuhan dan zat alam. Kita tidak
perlu ada zat (wujud) yang ketiga, yaitu masa, apalagi yang
dimaksud dengan masa ialah gerakan benda (alam), yang berarti
bahwa sebelum ada benda (alam) sudah barang tentu belum
adanya masa.
Pengetahuan Tuhan
14
dibenarkan. Menurut Al-Ghazali, setiap yang maujud ini
diciptakan karena kehendak Tuhan, dan juga setiap yang terjadi
di alam ini atas kehendak-Nya. Tentulah seluruhnya itu diketahui
oleh Tuhan, sebab yang berkehendak haruslah mengetahui yang
dikehendakinya. Jadi, Tuhan tentunya mengetahui segala sesuatu
yang secara rinci.
15
agama. Bahwa pembahasan kedua pemikir tersebut didasarkan
pada pembedaan pengetahuan, yakni pengetahuan Tuhan dan
Manusia. Dalam bukunya diungkapkan;
Kebangkitan Jasmani
16
bentuk fisiknya yang semula, maka terdapat kemungkinan
manusia yang dibangkitkan dalam bentuk fisik yang tidak
sempurna.
17
D. PENGARUH FILSAFAT IBNU RUSYD TERHADAP UMAT
ISLAM
Pemikiran pokok Ibnu Rusyd yang cenderung rasional dan
menundukan segalanya kepada pertimbangan akal (kecuali
dogma-dogma keimanan yang diwahyukan) ini mempengaruhi
dunia islam yang sekarang. Atas sumbangsih pemikiran rusyd,
Islam berhasil dijadikan sebuah bentuk perlawanan terhadap aksi
kelompok fundamental yang menebar terrorisme.
Kemunculannya membuat Islam sebagai salah satu alternatif
versi Islam yang berkembang masa kini dan tentu diminati
banyak kalangan. Dialog-dialog keagamaan yang mengarah pada
tatanan yang damai, toleran, dan berkeadilan merupakan
indikasi bahwa sumbangsih pemikiran Ibnu Rusyd masih sangat
berpengaruh sampai sekarang. Model islam secara moderat
sebagai pilihan dan tuntutan terhadap islam untuk menjadi solusi
bagi peradaban dunia dan umat manusia. Moderatisme juga
dinilai paling kondusif di masa kini. Konsep Islam moderat
merujuk pada makna ummatan wasathan (QS al-Baqarah [2]:
143). Kata wasath dalam ayat tersebut berarti khiyr (terbaik,
paling sempurna) dan dil (adil). Dengan demikian, makna
ungkapan ummatan wasathan berarti umat terbaik dan adil
dalam koridor syariah. Inilah yang membuat Islam pantas
menjadi alternatif dan solusi. Dalam praktiknya, Islam moderat
selalu mencari jalan tengah dalam menyelesaikan persoalan.
Perbedaan dalam bentuk apa pun dengan sesama umat
beragama diselesaikan lewat kompromi yang menjunjung tinggi
toleransi dan keadilan sehingga dapat diterima oleh kedua belah
pihak. Melalui cara itu pula, masalah yang dihadapi dapat
dipecahkan tanpa jalan kekerasan.
18
dalam misinya untuk menjadi solusi atas segala macam
permasalahan. Kerukunan dan kedamaian adalah dambaan
bersama. Persaudaraan dan cinta kasih merupakan manifestasi
dari peran dan fungsi agama, sebab semua agama mengajarkan
kepada umatnya akan cinta kasih kepada sesama manusia.
Dunia sangat membutuhkan upaya serius dalam menjalin dialog
antar agama, memperjuangkan perdamaian dan keadilan. Bukan
terus menerus mempertajam perbedaan. Seharusnya kita
mencari jalan keluar dari persoalan dunia berdasarkan nilai nilai
yang kita anut sekarang. Agama seharusnya menjadi menjadi
lentera harapan dan memberi yang baik untuk semua kalangan
umat manusia. Perang atau terrorisme tidak dijalankan atas
nama agama, agama seharusnya menuntun kita menuju resolusi
konflik, perdamaian, dan dunia yang adil. Dalam segala macam
perbedaan di dunia ini kita dituntut bersikap moderat untuk
dapat menyikapi ajaran ajaran radikalisme.
19
dunia dan umat beragama lainnya. Seperti ini lah model islam
yang harus digiatkan dan terus di implementasikan secara nyata
demi terwujudnya rasa pluralisme diatas keberagaman serta
kehidupan adil dan toleran dan menjadi tuntutan umat masa
kini.11
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
11 http://hendrasunandar.wordpress.com/2012/05/08/pemikiran-ibnu-
rusyd-dan-pengaruhnya-hingga-masa-kini/,23 november 2013, 12:07.
20
ilmuan. Ayah dan kakeknya pernah menjadi ketua pengadilan di
Andalusia.
1. Qidamnya alam
2. Tuhan tidak mengetahui perincian yang terjadi di
alam
3. Tidak adanya pembangkitan jasmani.
Pemikiran pokok Ibnu Rusyd yang cenderung rasional dan
menundukan segalanya kepada pertimbangan akal (kecuali
dogma-dogma keimanan yang diwahyukan) ini mempengaruhi
dunia islam yang sekarang
REFERENSI
21
buku
Hasyimsyah Nasution. 1999. Filsafat Islam Jakarta:
Gaya Media Pratama.
Juhaya S. Praja.2013. Pengantar Filsafat Islam
Bandung: CV Pustaka Setia.
Sirajuddin Zar. 2010. Filsafat Islam Filosof Dan
Filsafatnya Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada
Yunasril Ali, perkembangan pemikiran falsafi dalam
islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1991.
Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat
Umum, pustaka setia, Bandung, 2008,
Dedi Supriyad, Filsafat Islam, CV pustaka Setia,
Bandung, 2013
Internet
http://hendrasunandar.wordpress.com/2012/05/08/pe
mikiran-ibnu-rusyd-dan-pengaruhnya-hingga-masa-
kini/,23 november 2013, 12:07.
22