Anda di halaman 1dari 2

Biografi Ibnu Rusyd

Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu Al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad ibnu
Rusyd. Beliau dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510H/1126M. Ayah dan kakeknya merupakan
pencinta ilmu dan ulama yang cukup disegani di Spanyol. Ayahnya yang bernama Ahmad Ibnu
Muhammad (487-563 H) merupakan seorang faqih (ahli hukum Islam) dan pernah menjadi hakim di
Cordova. Sementara kakeknya, Muhammad bin Ahmad (wafat 520 H-1126 M) merupakan ahli fiqh
madzhab Maliki dan imam masjid Cordova serta pernah menjabat sebagai hakim agung di Spanyol.
Sebagaimana ayah dan kakeknya, Ibnu Rusyd juga pernah menjadi hakim agung di Spanyol.

Pendidikan yang dienyam oleh Ibnu Rusyd diawali dari belajar Al-Qur’an di rumahnya sendiri
dengan ayahnya. Kemudian beliau belajar dasar-dasar ilmu keislaman seperti Fiqh, Ushul Fiqh, Hadits,
Ilmu Kalam, Bahasa Arab dan Sastra. Dalam ilmu Fiqh ia belajar dan menguasai kitab Al-Muwaththa’
karya Imam Malik. Selain kepada ayahnya sendiri, ia juga belajar kepada Abu Muhammad bin Rizq dalam
disiplin ilmu perbandingan hukum Islam (fiqh ikhtilaf) dan kepada Ibn Basykual di bidang hadits. Dalam
bidang ilmu kedokteran dan filsafat ia belajar kepada Abu Ja’far Harun al-Tardjalli (berasal dari Trujillo).
Selain itu gurunya yang berjasa dalam bidang kedokteran adalah Ibn Zhuhr.

Di usia 18 tahun, Ibnu Rusyd bepergian ke Maroko, di mana doa belajar kepada Ibnu Thufail.
Dalam ilmu Tauhid beliau berpegang pada paham Asy’ariyah dan ini membukakan jalan baginya untuk
mempelajari ilmu filsafat. Ringkasnya, Ibnu Rusyd adalah seorang tokoh filsafat, agama, syariat dan
kedokteran yang terkenal pada waktu itu. Salah satu hal yang sangat mengagumkan di dalam diri Ibnu
Rusyd, adalah hampir seluruh hidupnya dipergunakan untuk belajar dan membaca.

Ibnu Rusyd pada tanggal 10 Desember 1198 M/9 Shafar 595 H di Marakesh dalam usia 72 tahun
menurut perhitungan Masehi dan 75 tahun menurut perhitungan tahun Hijrah. Marakesh, merupakan
kota ketiga terbesar di Maroko, setelah metropolitan modern Casablanca, dan ibu kota Rabat.

KARYA TULIS IBNU RUSYD.

Karangan Ibnu Rusyd yang lainnya meliputi berbagai ilmu, seperti fiqh, bahasa, kedokteran,
astronomi, politik, akhlak dan filsafat. Ibnu Rusyd banyak mengarang buku, tetapi yang asli berbahasa
Arab dan sampai ke tangan kita sekarang hanya sedikit, diantaranya adalah buku-buku tentang filsafat
seperti :

 Tahafut al-Tahafut.
 Risalah fi Ta’alluqi ‘Ilmillahi ‘an ‘Adami Ta’alluqihi bi al-Juziyat.
 Tafsiru ma ba’da ath-Thabiat.
 Fashl al-Maqal fi ma baina al-Himaah wa asy-Syari’ati min al-Ittishal.
 Al-Kasyfu ‘an Manahij al-‘Adillah fi ‘Aqaidi Ahl al-Millah.
 Naqdu Nazhariyat Ibnu Sina ‘an al-Mu’min lidzatihi wa al-Mu’min lighairih.
 Risalah fi al-Wujud al-Azali wa al-Wujud al-Mu’aqqat.
 Risalah fi al-‘Aqli wa al-Ma’qul.

Buku-buku lainnya yang lebih penting dan sampai kepada kita ada empat, diantaranya adalah
sebagai berikut :
o Bidayah al-Mujtahid, ilmu fiqh.
o Fasl al-Maqal fi ma bain al-Hikmati wa asy-Syari’ati min al-Ittishal (Ilmu Kalam).
o Manahij al-‘Adillah fi ‘Aqaidi Ahl al-Millah (Ilmu Kalam).
o Tahafut at-Tahafut (filsafat dan Ilmu Kalam).

PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU RUSYD

 Corak Filsafat Ibnu Rusyd

Ajaran Ibnu Rusyd yang terkenal di Eropa dengan sebutan Averroism berpangkal pada pikiran
merdeka. Pemikiran ini ditolak keras oleh dunia Kristen Eropa, dan telah mempengaruhi seluruh
universitas Eropa untuk berabad-abad lamanya, sehingga menimbulkan zaman Renaissance di benua
Eropa. Ibnu Rusyd terkenal sebagai “Pengulas Aristoteles” (komentator), suatu gelar yang diberikan oleh
Dante (1265-1321) dalam bukunya Divina Commedia (Komedi Ketuhanan).

 Peranan Akal dalam Filsafatnya

Ibnu Rusyd merupakan seorang filsuf Islam yang mementingkan akal daripada perasaan.
Menurutnya semua persoalan agama harus dipecahkan dengan kekuatan akal. Dalam hal ini termasuk
ayat-ayat berkaitan erat dengan akal. Menurut Ibnu Rusyd, logika harus dipergunakan sebagai dasar
semua penilaian terhadap kebenaran. Dalam mempelajari agama, orang harus belajar memikirkannya
secara logika.

 Permasalahan Filsafat Ibnu Rusyd

Di dalam filsafat Ibnu Rusyd terdapat lima permasalahan yang sangat mendasar, yaitu :
pengetahuan Tuhan terhadap soal-soal juziyat; terjadinya alam maujudat dan perbuatannya; keazalian
dan keabadian alam; gerak dan keazaliannya; serta akal yang universal dan satu.

Anda mungkin juga menyukai