Anda di halaman 1dari 9

AKIDAH AKHLAK

BIOGRAFI IBNU RUSYD

Kelas XII IIS 1


Nama Kelompok :
1. Alfina Rohmah P.A.
2. Lisna Nur Azizah

3. M.Alfian Maulana

4. M. Arif Surahmad

5. Muhammad Yusuf

6. Ivory dilla z.
ABSTRAK

Ibnu rusyid lahir pada 1126 marra kesh, maroko, 10 des 1198. Kakeknya seorang konsultan hukum
dan menjadi qadi dan imam masjid besar di cordora, Ayahnya seprang hakim, saudaranya
manduduki posisi penting di pemerintahan, latar belakang keluarganya itulah yang sangat
mempengaruhi proses pembentukan intelektualitas ibnu rusydi.

Ibnu rusydi adalah seorang ilmuan muslim yang cerdas dan menguasai banyak bidang ilmu, ia juga
dikenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu kedokteran,sastra dan logika, beliau juga menguasai
ilmu keislaman khusunya tafsir alquran hadis, hukum dan fiqih, karya terbesar dalam bidang
kedokteran yaitu al kuliyat fil tibb( hal hal umum dalam bidang kedokteran ). Ibnu rusyd adalah
seorang dokter tokoh perintis ilmu jaringan tubuh (histology). Ia juga berjasa dalam bidang
penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.
PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Andalusia, salah satu daerah di Eropa yang diabadikan sejarah sebagai wilayah yang merasakan
Andalusia pernah melahirkan salah seorang tokoh keilmuan yang menguasai beberapa cabang ilmu dan
pemikiran-pemikirannya banyak menjadi bahan kajian baik di Timur maupun Barat. Ia adalah Ibnu
Rusyd yang dikenal dengan nama latin Averroes. Kemunculannya sebagai seorang ahli fikh hingga ahli
filsafat sekaligus ahli bidang kedokteran menjadi fenomena tersendiri. Belum lagi sepak terjangnya
yang berani mengkritik kemapanan teologi sunni Asy’ariyah melalui karya-karyanya, juga
membuatnya dikagumi oleh kalangan kaum filosof. Dan yang paling dicatat sejarah ialah, kritikannya
melalui Tahafut at Tahafut atas karya Ulama besar Al Ghazali yang berjudul
“Tahafut al Falasifah” menjadikan pemikirannya terus akan dikaji oleh generasi setelahnya.
Makalah ini akan terfokus pada bahasan tentang pemikiran dan epistemologi ilmu Ibnu Rusyd tidak
akan melupakan bahwa Andalusia pernah melahirkan salah seorang tokoh keilmuan yang menguasai
beberapa cabang ilmu dan pemikiran-pemikirannya banyak menjadi bahan kajian baik di Timur
maupun Barat. Ia adalah Ibnu Rusyd yang dikenal dengan nama latin Averroes. Kemunculannya
sebagai seorang ahli fikh hingga ahli filsafat sekaligus ahli bidang kedokteran menjadi fenomena
tersendiri. Belum lagi sepak terjangnya yang berani mengkritik kemapanan teologi sunni Asy’ariyah
melalui karya-karyanya, juga membuatnya dikagumi oleh kalangan kaum filosof. Dan yang paling
dicatat sejarah ialah, kritikannya melalui Tahafut at Tahafut atas karya Ulama besar Al Ghazali yang
berjudul
“Tahafut al Falasifah” menjadikan pemikirannya terus akan dikaji oleh generasi setelahnya.
Makalah ini akan terfokus pada bahasan tentang pemikiran dan epistemologi ilmu Ibnu Rusyd.
Rumusan masalah :
1.Bagaimana Biografi ibnu rusyd?

2 Apa saja karya karya ibnu rusyd?

3. Apa saja pemikiran ibnu rusyd ?

Tujuan pembahasan :

1.untuk mengetahui sejarah singkat tentang ibnu rusyd

2. Untuk Mengetahui Karya karya ibnu rusyd

3.Untuk mengetahui pemikiran filsafat yang di kemukakan ibnu rusyd

PEMBAHASAN

Biografi Ibnu Rusyid

Ibnu rusyid lahir pada 1126 marra kesh, maroko, 10 des 1198. Kakeknya seorang konsultan hukum
dan menjadi qadi dan imam masjid besar di cordora, Ayahnya seprang hakim, saudaranya
manduduki posisi penting di pemerintahan, latar belakang keluarganya itulah yang sangat
mempengaruhi proses pembentukan intelektualitas ibnu rusydi.

Ibnu rusydi adalah seorang ilmuan muslim yang cerdas dan menguasai banyak bidang ilmu, ia juga
dikenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu kedokteran,sastra dan logika, beliau juga menguasai
ilmu keislaman khusunya tafsir alquran hadis, hukum dan fiqih, karya terbesar dalam bidang
kedokteran yaitu al kuliyat fil tibb( hal hal umum dalam bidang kedokteran ). Ibnu rusyd adalah
seorang dokter tokoh perintis ilmu jaringan tubuh (histology). Ia juga berjasa dalam bidang
penelitian pembuluh darah dan penyakit cacar.

Bidang Kedokteran

Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter dan hakim agung, Ibnu Rusyd menyempatkan diri
menulis. Ia menghasilkan lebih dari dua puluh buku kedokteran. Salah satunya adalah al-Kulliyyat
fi al-Thibb, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin. Buku yang merupakan ikhtisar
kedokteran yang terlengkap pada zamannya ini diterbitkan di Padua pada tahun 1255. Sementara
itu, salinannya dalam versi bahasa Inggris dikenal dengan judul General Rules of Medicine. Salinan
tersebut sempat dicetak ulang sebanyak beberapa kali di Eropa. Para penulis sejarah
mengungkapkan kedalaman pemahaman Ibnu Rusyd dalam bidang kedokteran dengan berkata,
“Fatwanya dalam ilmu kedokteran dikagumi sebagaimana fatwanya dalam fikih. Semua itu
disebabkan kedalaman filsafat dan ilmu kalamnya.”

Bidang Filsafat

Ibnu Rusyd juga seorang ahli filsafat yang cerdas. Pada masa itu, buku-buku Aristoteles yang
diterbitkan masih sangat sedikit dan sulit dipahami. Menyadari hal itu, Ibnu Rusyd tergerak untuk
mengoreksi buku terjemahan karya Aristoteles tersebut bahkan melengkapinya. Ibnu Rusyd juga
menerjemahkan dan melengkapi sejumlah karya pemikir Yunani lain, seperti Plato yang
mempunyai pengaruh selama berabad-abad.

Pada tahun 1169-1195, Ibnu Rusyd menulis sejumlah komentar terhadap karya-karya Aristoteles,
seperti De Organon, De Anima, Phiysica, Metaphisica, De Partibus Animalia, Parna Naturalisi,
Metodologica, Rhetorica, dan Nichomachean Ethick. Dengan kecerdasannya, komentar Ibnu Rusyd
itu seolah menghadirkan kembali pemikiran Aristoteles secara lengkap. Di sinilah terlihat
kemampuan Ibnu Rusyd yang luar biasa dalam melakukan sebuah pengamatan. Di kemudian hari,
komentar Ibnu Rusyd tersebut sangat berpengaruh terhadap pembentukan tradisi intelektual kaum
Yahudi dan Nasrani. Hal itulah yang kemudian membuka jalan bagi Ibnu Rusyd mengunjungi
Eropa untuk mempelajari warisan Aristoteles dan filsafat Yunani.
Ibnu Rusyd juga dikenal sebagai pengkritik Ibnu Sina yang paling bersemangat. Meskipun begitu,
ia tetap menghormati karya para pendahulunya. Ia juga tertarik pada gagasan al-Farabi tentang
logika. Hal itu selalu memberinya inspirasi untuk berkarya. Ibnu Rusyd adalah seorang filosof yang
telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.

Di bidang ilmu agama, Ibnu Rusyd menghasilkan sejumlah karya, seperti Tahafut at-tahafut, sebuah
kitab yang menjawab serangan Abu Hamid al-Ghazali terhadap para filosof terdahulu. Sebagai
seorang ahli ilmu agama dan filsafat, Ibnu Rusyd dianggap cukup berhasil mempertemukan hikmah
(filsafat) dengan syariat (agama dan wahyu).

Karyanya

Sebagai seorang penulis produktif, Ibnu Rusyd banyak menghasilkan karya-karya dalam berbagai
disiplin keilmuan. Menurut Ernest Renan (1823-1892) karya Ibnu Rusyd mencapai 78 judul yang
terdiri dari 39 judul tentang filsafat, 5 judul tentang kalam, 8 judul tentang fiqh, 20 judul tentang
ilmu kedokteran, 4 judul tentang ilmu falak, matematika dan astronomi, 2 judul tentang nahu dan
sastra.
Di antara karya-karyanya yang terkenal, yaitu:

1. Tahafut al-Tahafut. Buku yang terkenal dalam lapangan ilmu filsafat dan ilmu kalam. Buku
ini merupakan pembelaan Ibnu Rusyd terhadap kritikan al-Ghazali terhadap para filosof dan
masalah-masalah filsafat dalam bukunya yang berjudul Tahafut al-falasifah.
2. Al-Kasyf ‘an Manahij al-‘Adillah fi ‘Aqaid ahl al-Millah. Buku yang menguraikan metode-
metode demonstratif yang berhubungan dengan keyakinan pemeluk agama.
3. Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid. Buku fiqh Islam yang berisi perbandingan
mazhab (aliran-aliran dalam fiqh dengan menyebutkan alasan masing-masing).
4. Fashl al-Maqal Fi Ma Baina al-Himah Wa asy-Syirah Min al-Ittishal. Buku yang
menjelaskan adanya persesuaian antara filsafat dan syari’at.
5. Al-Mukhtashar al-Mustashfa fi Ushul al-Ghazali. Ringkasan atas kitab al-Mustashfa al-
Ghazali.
6. Risalah al-Kharaj. Buku tentang perpajakan.
7. Kitab al-Kulliyah fi al-Thibb. Ensiklopedia kedokteran.
8. Dhaminah li Mas’alah al-‘Ilm al-Qadim. Buku apendiks mengenai ilmu qadimnya Tuhan
yang terdapat dalam buku Fashl al-Maqal.
9. Al-Da’awi. Buku tentang hukum acara di pengadilan.
10. Makasih al-Mulk wa al-Murbin al-Muharramah. Buku yang berisi tentang perusahaan-
perusahaan negara dan sistem-sistem ekonomi yang terlarang.
11. Durusun fi al-Fiqh. Buku yang membahas beberapa masalah fiqh.

Buku-buku yang tersebut merupakan karya asli dari pemikiran Ibnu Rusyd. Selain itu, Ibnu Rusyd
juga menghasilkan karya ulasan atau komentar terhadap karya filosof-filosof sebelumnya seperti
Ibnu Sina, Plato, Aristoteles, Galen dan Porphiry, seperti: Urjazah fi al-Thibb, Kitab al- Hayawan,
Syarh al-Sama’ wa al-A’lam, Syarah Kitab Burhan, Talkhis Kitab al-Akhlaq li Aristhuthalis,
Jawami’ Siyasah Aflathun, dan sebagainya.

Akhir Hayat

Awalnya Ibnu Rusydi mendapat kedudukan yang baik pada masa pemerintahan Abu Yusuf Al-
Mansur. Sehingga pada saat itu Ia menjadi raja semua pikiran. Tidak ada pendapat kecuali
pendapatnya. Namun, itu berubah ketika Ibnu Rusydi difitnah oleh kelompok orang penentang
filsafat, bahwa Ibnu Rusydi telah keluar dari Islam.

Beberapa kalangan ulama lainnya pun yang tidak suka dengannya, mencoba menyingkirkan Ibnu
Rusydi dengan cara yang sama, yaitu memfitnahnya. Mereka memfitnah Ibnu Rusydi telah
menyebarkan ajaran filsafat yang menyimpang dari ajaran Islam. Lalu, karena tuduhan itu Ia
diasingkan ke sebuah daerah bernama Lucena. Dan sejak saat itu pula, filsafat tidak dapat mendapat
tempat di dunia Islam. Namun, beberapa tahun kemudian al-Mansur memaafkan dan
membebaskannya. Semasa hidupnya, Ibnu Rusyd menghasilkan sekitar 78 karya, yang semuanya
ditulis dalam bahasa Arab. Kini, sejumlah karyanya tersimpan rapi di perpustakaan Escurial,
Madrid, Spanyol.

Setelah pembebasan itu, Ibnu Rusydi pergi ke Maroko, dan menghabiskan sisa hidupnya disana,
sampai Ia wafat pada tahun 595 H/ 1195 M.
Kesimpulan

Jika mau menilai dengan jujur, maka usaha pendamaian agama dan filsafat yang dilakukan
Ibnu Rusyd melebihi upaya yang dilakukan para filosof Muslim seperti al_kindi, al-Farabi dan lain-
lain. Dalam rumusannya terlihat, perpaduan utuh kebenaran agama dan filsafat dengan argumentasi
yang kokoh dan sepenuhnya berangkat dari ajaran agama Islam. Dengan keunggulan itu, Ibnu
Rusyd mampu mematahkan “serangan” Al-Ghazali dengan cara yang lebih tajam dan jelas.

Maka dari itu terlihat sikap tegas, jujur, terbuka dan penguasaan serta kedalaman ilmu
pengetahuan pada diri Ibnu rusyd. Dari sikap dan pandangannya demikian pula kemudian Ibnu
Rusyd terlihat seorang filsuf Islam yang paling dekat pandangan keagamaannya dengan golongan
orthodoks. Dan dari riwayat hidupnya diketahui bahwa diantara filsuf Islam, tidak ada yang
menyamainya dalam keahliannya dalam bidang figh Islam.
Penutup

Tentunya makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kririk dan sarannya dari berbagai pihak manapun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dan mudah-mudahan dapat
dijadikan referensi untuk menambah khasanah keilmuan kita. Amin…

Anda mungkin juga menyukai